Lompat ke isi

Mohammad Nasikin: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
HaEr48 (bicara | kontrib)
sesuaikan dengan style wikipedia
HaEr48 (bicara | kontrib)
beliau => ia
Baris 17: Baris 17:


== Biografi ==
== Biografi ==
Nasikin dilahirkan di [[Pilang, Wonoayu, Sidoarjo|Pilang, Wonoayu]], sebuah desa kecil yang berjarak 10km dari kota [[Sidoarjo]], [[Jawa Timur]] dari keluarga [[petani]]. Beliau merupakan anak laki-laki pertama dari 4 bersaudara. Kakak perempuannya merupakan seorang Doktor-Dokter bidang [[neurologi]] dari [[Universitas Brawijaya]], sementara dua orang adiknya berturut-turut adalah Direktur Jaringan [[Telkomsel]] dan Rektor [[Universitas Telkom]], [[Bandung]]. Istrinya merupakan lulusan Teknik Kimia ITS. Ia memiliki 2 orang anak yang diberikan nama sesuai dengan [[nomor atom]] di tahun kelahiran mereka masing-masing, yaitu Radon Dhelika dan Radyum Ikono (sesuai unsur [[Radon]] (nomor atom 86) dan [[Radium]] (88)).
Nasikin dilahirkan di [[Pilang, Wonoayu, Sidoarjo|Pilang, Wonoayu]], sebuah desa kecil yang berjarak 10km dari kota [[Sidoarjo]], [[Jawa Timur]] dari keluarga [[petani]]. Ia adalah anak laki-laki pertama dari 4 bersaudara. Kakak perempuannya merupakan seorang Doktor-Dokter bidang [[neurologi]] dari [[Universitas Brawijaya]], sementara dua orang adiknya berturut-turut adalah Direktur Jaringan [[Telkomsel]] dan Rektor [[Universitas Telkom]], [[Bandung]]. Istrinya merupakan lulusan Teknik Kimia ITS. Ia memiliki 2 orang anak yang diberikan nama sesuai dengan [[nomor atom]] di tahun kelahiran mereka masing-masing, yaitu Radon Dhelika dan Radyum Ikono (sesuai unsur [[Radon]] (nomor atom 86) dan [[Radium]] (88)).


Nasikin adalah alumni S1 Teknik Kimia [[Institut Teknologi Sepuluh Nopember]] (ITS), S2 Institut Teknologi Tokyo (''Tokodai''), dan S3 [[Universitas Indonesia]] (UI). Setelah lulus S1, beliau menjadi salah satu dosen pionir di Jurusan Teknik Gas dan Petrokimia UI (saat ini Teknik Kimia UI). Beliau dikukuhkan sebagai [[profesor]] di Universitas Indonesia pada tahun 2004. Hingga saat ini, Nasikin telah mengabdi sebagai dosen di Universitas Indonesia selama hampir 30 tahun. Kontribusi dan prestasinya di UI antara lain adalah, menjadi satu-satunya dosen Universitas Indonesia yang menjadi Juara 1 Dosen Berprestasi tingkat Nasional, memenangkan puluhan [[hibah penelitian]], dan mendapatkan penghargaan [[Habibie Award]] di tahun 2013.<ref>http://www.antaranews.com/berita/405801/habibie-center-berikan-penghargaan-kepada-empat-ilmuwan</ref>
Nasikin adalah alumni S1 Teknik Kimia [[Institut Teknologi Sepuluh Nopember]] (ITS), S2 Institut Teknologi Tokyo (''Tokodai''), dan S3 [[Universitas Indonesia]] (UI). Setelah lulus S1, ia menjadi salah satu dosen pionir di Jurusan Teknik Gas dan Petrokimia UI (saat ini Teknik Kimia UI). Ia dikukuhkan sebagai [[profesor]] di Universitas Indonesia pada tahun 2004. Hingga saat ini, Nasikin telah mengabdi sebagai dosen di Universitas Indonesia selama hampir 30 tahun. Kontribusi dan prestasinya di UI antara lain adalah, menjadi satu-satunya dosen Universitas Indonesia yang menjadi Juara 1 Dosen Berprestasi tingkat Nasional, memenangkan puluhan [[hibah penelitian]], dan mendapatkan penghargaan [[Habibie Award]] di tahun 2013.<ref>http://www.antaranews.com/berita/405801/habibie-center-berikan-penghargaan-kepada-empat-ilmuwan</ref>


== Penghargaan ==
== Penghargaan ==

Revisi per 11 November 2014 07.57

Mohammad Nasikin
LahirSidoarjo, Jawa Timur[1]
Tempat tinggalDepok, Jawa Barat[2]
KebangsaanIndonesia Indonesia
AlmamaterInstitut Teknologi Sepuluh Nopember
Institut Teknologi Tokyo
Universitas Indonesia[3]
PekerjaanProfesor teknik kimia
Dikenal atasBioPower
PenghargaanHabibie Award 2013[4]

Mohammad Nasikin adalah seorang insinyur kimia, peneliti dan akademisi Indonesia yang berbasis di Universitas Indonesia. Nasikin menghasilkan karya-karya ilmiah yang dikenal di kalangan internasional, dan meraih berbagai penghargaan, termasuk Habibie Award 2013. Penemuannya yang paling dikenal adalah BioPower, cairan penghemat bahan bakar diesel yang bisa mengurangi konsumsi hingga 10%.[4][1]

Biografi

Nasikin dilahirkan di Pilang, Wonoayu, sebuah desa kecil yang berjarak 10km dari kota Sidoarjo, Jawa Timur dari keluarga petani. Ia adalah anak laki-laki pertama dari 4 bersaudara. Kakak perempuannya merupakan seorang Doktor-Dokter bidang neurologi dari Universitas Brawijaya, sementara dua orang adiknya berturut-turut adalah Direktur Jaringan Telkomsel dan Rektor Universitas Telkom, Bandung. Istrinya merupakan lulusan Teknik Kimia ITS. Ia memiliki 2 orang anak yang diberikan nama sesuai dengan nomor atom di tahun kelahiran mereka masing-masing, yaitu Radon Dhelika dan Radyum Ikono (sesuai unsur Radon (nomor atom 86) dan Radium (88)).

Nasikin adalah alumni S1 Teknik Kimia Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), S2 Institut Teknologi Tokyo (Tokodai), dan S3 Universitas Indonesia (UI). Setelah lulus S1, ia menjadi salah satu dosen pionir di Jurusan Teknik Gas dan Petrokimia UI (saat ini Teknik Kimia UI). Ia dikukuhkan sebagai profesor di Universitas Indonesia pada tahun 2004. Hingga saat ini, Nasikin telah mengabdi sebagai dosen di Universitas Indonesia selama hampir 30 tahun. Kontribusi dan prestasinya di UI antara lain adalah, menjadi satu-satunya dosen Universitas Indonesia yang menjadi Juara 1 Dosen Berprestasi tingkat Nasional, memenangkan puluhan hibah penelitian, dan mendapatkan penghargaan Habibie Award di tahun 2013.[5]

Penghargaan

Penghargaan yang diterima Nasikin diantaranya:

  • Habibie Award (2013) di bidang Ilmu Rekayasa[6][7]
  • Anugrah Kekayaan Intelektual Luar Biasa (2012) dalam kategori Teknologi yang dilindungi Hak Paten, diberikan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Kementerian Riset dan Teknologi, Kementerian Perdagangan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta Kementerian Pertanian[8]
  • Tokoh Peneliti Majalah Tempo[9]
  • Outstanding Academic Staff (2012) dari Asosiasi Pendidikan Teknik Kimia (APTEKINDO)
  • Fahmi Idris Award (2007), sebagai peneliti terbaik Universitas Indonesia
  • Satya Lencana 20 Tahun (2007)
  • Juara 1 Dosen Berprestasi Tingkat Nasional (2004) dari Mendiknas[10]
  • Juara 1 Dosen Berprestasi Tingkat Universitas Indonesia (2004)
  • Juara 1 Dosen Berprestasi Tingkat Fakultas Teknik Universitas Indonesia (2003)
  • Dosen Terfavorit Departemen Teknik Kimia Universitas Indonesia (2000-2007)

Referensi

Pranala luar