Lompat ke isi

Mohammad Nasikin: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 19: Baris 19:
Mohammad Nasikin dilahirkan di [[Pilang, Wonoayu, Sidoarjo|Pilang, Wonoayu]], sebuah desa kecil yang berjarak 10km dari kota [[Sidoarjo]], [[Jawa Timur]] dari keluarga [[petani]]. Ia adalah anak laki-laki pertama dari 4 bersaudara. Kakak perempuannya merupakan seorang Doktor-Dokter bidang [[neurologi]] dari [[Universitas Brawijaya]], sementara dua orang adiknya berturut-turut adalah Direktur Jaringan [[Telkomsel]] dan Rektor [[Universitas Telkom]], [[Bandung]]. Istrinya, Agustin Susilaningtyas, merupakan lulusan Teknik Kimia ITS. Ia memiliki 2 orang anak yang diberikan nama sesuai dengan [[nomor atom]] di tahun kelahiran mereka masing-masing, yaitu Radon Dhelika dan Radyum Ikono (sesuai unsur [[Radon]] - nomor atom 86, dan [[Radium]] - 88).
Mohammad Nasikin dilahirkan di [[Pilang, Wonoayu, Sidoarjo|Pilang, Wonoayu]], sebuah desa kecil yang berjarak 10km dari kota [[Sidoarjo]], [[Jawa Timur]] dari keluarga [[petani]]. Ia adalah anak laki-laki pertama dari 4 bersaudara. Kakak perempuannya merupakan seorang Doktor-Dokter bidang [[neurologi]] dari [[Universitas Brawijaya]], sementara dua orang adiknya berturut-turut adalah Direktur Jaringan [[Telkomsel]] dan Rektor [[Universitas Telkom]], [[Bandung]]. Istrinya, Agustin Susilaningtyas, merupakan lulusan Teknik Kimia ITS. Ia memiliki 2 orang anak yang diberikan nama sesuai dengan [[nomor atom]] di tahun kelahiran mereka masing-masing, yaitu Radon Dhelika dan Radyum Ikono (sesuai unsur [[Radon]] - nomor atom 86, dan [[Radium]] - 88).


Nasikin adalah alumni S1 Teknik Kimia [[Institut Teknologi Sepuluh Nopember]] (ITS), S2 Institut Teknologi Tokyo (''Tokodai''), dan S3 [[Universitas Indonesia]] (UI). Setelah lulus S1, ia menjadi salah satu dosen pionir di Jurusan Teknik Gas dan Petrokimia UI (saat ini Teknik Kimia UI). Ia dikukuhkan sebagai [[profesor]] di Universitas Indonesia pada tahun 2004. Hingga saat ini, Nasikin telah mengabdi sebagai dosen di Universitas Indonesia selama hampir 30 tahun. Kontribusi dan prestasinya di UI antara lain adalah, menjadi satu-satunya dosen Universitas Indonesia yang menjadi Juara 1 Dosen Berprestasi tingkat Nasional, memenangkan puluhan [[hibah penelitian]], dan mendapatkan penghargaan [[Habibie Award]] di tahun 2013.<ref>http://www.antaranews.com/berita/405801/habibie-center-berikan-penghargaan-kepada-empat-ilmuwan</ref>
Nasikin adalah alumni S1 Teknik Kimia [[Institut Teknologi Sepuluh Nopember]] (ITS), S2 Institut Teknologi Tokyo (''Tokodai''), dan S3 [[Universitas Indonesia]] (UI). Setelah lulus S1, ia menjadi salah satu dosen pionir di Jurusan Teknik Gas dan Petrokimia UI (saat ini Teknik Kimia UI). Hingga saat ini, Nasikin telah mengabdi sebagai dosen di Universitas Indonesia selama hampir 30 tahun. Kontribusi dan prestasinya di UI antara lain adalah, menjadi satu-satunya dosen Universitas Indonesia yang menjadi Juara 1 Dosen Berprestasi tingkat Nasional, memenangkan puluhan [[hibah penelitian]], dan mendapatkan penghargaan [[Habibie Award]] di tahun 2013.<ref>http://www.antaranews.com/berita/405801/habibie-center-berikan-penghargaan-kepada-empat-ilmuwan</ref>


== Karir ==
== Karir ==
Prof. Nasikin memulai karirnya sebagai salah satu dosen pionir di Departemen Teknik Gas dan Petrokimia UI pada tahun 1985. Beliau pernah menjadi Asisten Ketua Jurusan Teknik Kimia UI di bidang pendidikan, Kepala Lab Operasi Teknik, Kepala Lab Rekayasa Reaksi Kimia, dan saat ini beliau masih dipercaya menjadi Ketua Grup Riset Natural & Chemical Product Design. Beliau juga sering didaulat menjadi Koordinator kerjasama UI dengan pihak eksternal, seperti kerjasama JSPS Jepang - Indonesia, kerjasama penelitian Pertamina - UI, dan Sakura Project yang merupakan kerjasama antara Tokyo Institute of Technology dengan Universitas Indonesia.
Prof. Nasikin memulai karirnya sebagai salah satu dosen pionir di Departemen Teknik Gas dan Petrokimia UI pada tahun 1985. Beliau pernah menjadi Asisten Ketua Jurusan Teknik Kimia UI di bidang pendidikan, Kepala Lab Operasi Teknik, Kepala Lab Rekayasa Reaksi Kimia, dan saat ini beliau masih dipercaya menjadi Ketua Grup Riset Natural & Chemical Product Design. Beliau juga sering didaulat menjadi Koordinator kerjasama UI dengan pihak eksternal, seperti kerjasama JSPS Jepang - Indonesia, kerjasama penelitian Pertamina - UI, dan Sakura Project yang merupakan kerjasama antara Tokyo Institute of Technology dengan Universitas Indonesia. Ia dikukuhkan sebagai Profesor di Universitas Indonesia pada tahun 2004.


Prof. Nasikin termasuk salah satu dari sedikit akademisi yang sangat produktif dalam karirnya di dunia penelitian ilmiah. Lebih dari 25 Hibah Riset dalam dan luar negeri dengan nilai milyaran rupiah telah beliau dapatkan sepanjang karirnya sebagai dosen UI, diantaranya hibah dari Dikti, Ristek, UI, Ditjen Migas, Osaka Gas, Pertamina, AIEJ - Jepang, dan lain sebagainya. Banyaknya hibah riset dan penghargaan yang beliau dapatkan atas riset yang beliau lakukan, membuat beliau sering diminta untuk menjadi reviewer hibah riset dan berbagai penghargaan penelitian di Indonesia, diataranya hibah PUSNAS - Dikti, hibah LPDP, Anugrah Kekayaan Intelektual Luar Biasa, dan TNI Innovative Award.
Prof. Nasikin termasuk salah satu dari sedikit akademisi yang sangat produktif dalam karirnya di dunia penelitian ilmiah. Lebih dari 25 Hibah Riset dalam dan luar negeri dengan nilai milyaran rupiah telah beliau dapatkan sepanjang karirnya sebagai dosen UI, diantaranya hibah dari Dikti, Ristek, UI, Ditjen Migas, Osaka Gas, Pertamina, AIEJ - Jepang, dan lain sebagainya. Banyaknya hibah riset dan penghargaan yang beliau dapatkan atas riset yang beliau lakukan, membuat beliau sering diminta untuk menjadi reviewer hibah riset dan berbagai penghargaan penelitian di Indonesia, diataranya hibah PUSNAS - Dikti, hibah LPDP, Anugrah Kekayaan Intelektual Luar Biasa, dan TNI Innovative Award.

Revisi per 11 November 2014 09.19

Mohammad Nasikin
LahirSidoarjo, Jawa Timur[1]
Tempat tinggalDepok, Jawa Barat[2]
KebangsaanIndonesia Indonesia
AlmamaterInstitut Teknologi Sepuluh Nopember
Institut Teknologi Tokyo
Universitas Indonesia[3]
PekerjaanProfesor teknik kimia
Dikenal atasBioPower
PenghargaanHabibie Award 2013[4]

Mohammad Nasikin adalah seorang insinyur kimia, peneliti dan akademisi Indonesia yang berbasis di Universitas Indonesia. Nasikin menghasilkan karya-karya ilmiah yang dikenal di kalangan internasional, dan meraih berbagai penghargaan, termasuk Habibie Award 2013. Penemuannya yang paling dikenal adalah BioPower, cairan penghemat bahan bakar diesel yang bisa mengurangi konsumsi hingga 10%.[1][4]

Biografi

Mohammad Nasikin dilahirkan di Pilang, Wonoayu, sebuah desa kecil yang berjarak 10km dari kota Sidoarjo, Jawa Timur dari keluarga petani. Ia adalah anak laki-laki pertama dari 4 bersaudara. Kakak perempuannya merupakan seorang Doktor-Dokter bidang neurologi dari Universitas Brawijaya, sementara dua orang adiknya berturut-turut adalah Direktur Jaringan Telkomsel dan Rektor Universitas Telkom, Bandung. Istrinya, Agustin Susilaningtyas, merupakan lulusan Teknik Kimia ITS. Ia memiliki 2 orang anak yang diberikan nama sesuai dengan nomor atom di tahun kelahiran mereka masing-masing, yaitu Radon Dhelika dan Radyum Ikono (sesuai unsur Radon - nomor atom 86, dan Radium - 88).

Nasikin adalah alumni S1 Teknik Kimia Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), S2 Institut Teknologi Tokyo (Tokodai), dan S3 Universitas Indonesia (UI). Setelah lulus S1, ia menjadi salah satu dosen pionir di Jurusan Teknik Gas dan Petrokimia UI (saat ini Teknik Kimia UI). Hingga saat ini, Nasikin telah mengabdi sebagai dosen di Universitas Indonesia selama hampir 30 tahun. Kontribusi dan prestasinya di UI antara lain adalah, menjadi satu-satunya dosen Universitas Indonesia yang menjadi Juara 1 Dosen Berprestasi tingkat Nasional, memenangkan puluhan hibah penelitian, dan mendapatkan penghargaan Habibie Award di tahun 2013.[5]

Karir

Prof. Nasikin memulai karirnya sebagai salah satu dosen pionir di Departemen Teknik Gas dan Petrokimia UI pada tahun 1985. Beliau pernah menjadi Asisten Ketua Jurusan Teknik Kimia UI di bidang pendidikan, Kepala Lab Operasi Teknik, Kepala Lab Rekayasa Reaksi Kimia, dan saat ini beliau masih dipercaya menjadi Ketua Grup Riset Natural & Chemical Product Design. Beliau juga sering didaulat menjadi Koordinator kerjasama UI dengan pihak eksternal, seperti kerjasama JSPS Jepang - Indonesia, kerjasama penelitian Pertamina - UI, dan Sakura Project yang merupakan kerjasama antara Tokyo Institute of Technology dengan Universitas Indonesia. Ia dikukuhkan sebagai Profesor di Universitas Indonesia pada tahun 2004.

Prof. Nasikin termasuk salah satu dari sedikit akademisi yang sangat produktif dalam karirnya di dunia penelitian ilmiah. Lebih dari 25 Hibah Riset dalam dan luar negeri dengan nilai milyaran rupiah telah beliau dapatkan sepanjang karirnya sebagai dosen UI, diantaranya hibah dari Dikti, Ristek, UI, Ditjen Migas, Osaka Gas, Pertamina, AIEJ - Jepang, dan lain sebagainya. Banyaknya hibah riset dan penghargaan yang beliau dapatkan atas riset yang beliau lakukan, membuat beliau sering diminta untuk menjadi reviewer hibah riset dan berbagai penghargaan penelitian di Indonesia, diataranya hibah PUSNAS - Dikti, hibah LPDP, Anugrah Kekayaan Intelektual Luar Biasa, dan TNI Innovative Award.

Karir struktural beliau di UI antara lain sebagai Ketua Departemen Teknik Kimia UI periode 2003-2007 dan Ketua Senat Akademik Universitas Indonesia periode 2007-2011. Saat ini beliau juga aktif sebagai anggota Litbang BBN Kementrian ESDM, Dewan Pertimbangan Industri Bersih Kemenperin, dan Komisi Bandin Paten, Ditjen HKI, Kemenhumham.

Penghargaan

Penghargaan yang diterima Nasikin diantaranya:

  • Habibie Award (2013) di bidang Ilmu Rekayasa[6][7]
  • Anugrah Kekayaan Intelektual Luar Biasa (2012) dalam kategori Teknologi yang dilindungi Hak Paten, diberikan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Kementerian Riset dan Teknologi, Kementerian Perdagangan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta Kementerian Pertanian[8]
  • Tokoh Peneliti Majalah Tempo[9]
  • Outstanding Academic Staff (2012) dari Asosiasi Pendidikan Teknik Kimia (APTEKINDO)
  • Fahmi Idris Award (2007), sebagai peneliti terbaik Universitas Indonesia
  • Satya Lencana 20 Tahun (2007)
  • Juara 1 Dosen Berprestasi Tingkat Nasional (2004) dari Mendiknas[10]
  • Juara 1 Dosen Berprestasi Tingkat Universitas Indonesia (2004)
  • Juara 1 Dosen Berprestasi Tingkat Fakultas Teknik Universitas Indonesia (2003)
  • Dosen Terfavorit Departemen Teknik Kimia Universitas Indonesia (2000-2007)

Referensi

Pranala luar