Lompat ke isi

Hidronefrosis: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Andreas Sihono (bicara | kontrib)
Andreas Sihono (bicara | kontrib)
Baris 43: Baris 43:




Apa pun penyebabnya, penyumbatan tersebut akan meningkatkan tekanan yang ditransmisikan ke jaringan halus yang membentuk sistem filtrasi di dalam ginjal, yang pada akhirnya dapat mengakibatkan infeksi, pembentukan batu, atau kegagalan fungsi. Komplikasi tambahan yang timbul dari penyumbatan saluran kemih bawah termasuk stagnasi aliran urin yang juga dapat menyebabkan infeksi pada kandung kemih. Penyumbatan dapat juga diakibatkan adanya tumor di panggul yang menekan ureter atau uretra, seperti pada pasien dengan kanker serviks stadium lanjut (stadium IIIA sampai IVB).
Apa pun penyebabnya, penyumbatan tersebut akan meningkatkan tekanan yang ditransmisikan ke jaringan halus yang membentuk sistem filtrasi di dalam ginjal, yang pada akhirnya dapat mengakibatkan infeksi, pembentukan batu, atau kegagalan fungsi. Komplikasi tambahan yang timbul dari penyumbatan saluran kemih bawah termasuk stagnasi aliran urin yang juga dapat menyebabkan infeksi pada kandung kemih. Penyumbatan dapat juga diakibatkan adanya tumor di panggul yang menekan ureter atau uretra, seperti pada penderita [[kanker leher rahim]] stadium lanjut (stadium IIIA sampai IVB).


==Diagnosis==
==Diagnosis==

Revisi per 14 November 2014 14.57

Hidronefrosis
Berkas:Hydronephrosis.jpg
Spesimen dari ginjal yang telah mengalami pelebaran luas karena hidronefrosis.
Informasi umum
SpesialisasiUrologi, Nefrologi Sunting ini di Wikidata

Hidronefrosis - secara harfiah berarti air di dalam ginjal - mengacu pada distensi dan pelebaran ginjal pelvis dan calyces, biasanya disebabkan oleh adanya penyumbatan aliran urin di ginjal. Apabila tidak diobati, hidronefrosis dapat mengarah ke atrofi ginjal progresif.[1] Dalam kasus hidroureteronephrosis, ada distensi dari kedua ureter dan pelvis ginjal dan kalises.[2]

Tanda dan Gejala

Tanda-tanda dan gejala hidronefrosis tergantung pada apakah penyumbatan tersebut terjadi secara akut atau kronis, sebagian atau seluruhnya, unilateral atau bilateral. Hidronefrosis yang terjadi secara akut dengan onset mendadak (seperti yang disebabkan oleh batu ginjal) dapat menyebabkan rasa sakit di daerah panggul (antara pinggul dan tulang rusuk).[3][4]

Sebaliknya, hidronefrosis yang berkembang secara bertahap pada umumnya akan menyebabkan sakit berkepanjangan. Mual dan muntah juga dapat terjadi. Penyumbatan yang terjadi pada uretra atau kandung kemih dapat menyebabkan rasa sakit dan tekanan yang dihasilkan dari distensi kandung kemih. Terhalangnya aliran urin sering mengakibatkan infeksi saluran kemih yang dapat mengarah pada pengembangan batu ginjal, demam, dan darah atau nanah dalam urin. Jika penyumbatan lengkap terjadi, hal tersebut dapat menyebapkan gagal ginjal.[5]

Tes darah dapat menunjukkan gangguan fungsi ginjal (peningkatan urea atau kreatinin) atau ketidakseimbangan elektrolit seperti hiponatremia atau asidosis metabolik hiperkloremik. Urinalisis mungkin menunjukkan pH tinggi karena kerusakan sekunder nefron dalam ginjal yang sakit.

Penyebap

Hidronefrosis bisa disebapkan dari beberapa kejadian patofisiologi yang abnormal. Kelainan struktural dari persimpangan antara ginjal, ureter, dan kandung kemih yang menyebabkan hidronefrosis dapat terjadi selama perkembangan janin. Beberapa dari cacat bawaan telah diidentifikasi sebagai kondisi turunan, namun hubungan genetik untuk diagnosis dini belum ditentukan.[6] Kelainan struktural lainnya bisa disebabkan oleh cedera, operasi, atau terapi radiasi.

Kompresi satu atau kedua ureter dapat juga disebabkan oleh perkembangan janin yang tidak sempurna. Kompresi bilateral dari ureter dapat terjadi selama kehamilan yang disebapkan oleh pembesaran rahim. Perubahan kadar hormon selama waktu ini juga dapat mempengaruhi kontraksi otot kandung kemih, yang dapat memperparah kondisi tersebut.

Sumber penyumbatan dapat timbul dari berbagai penyebab lain termasuk batu ginjal, pembekuan darah, atau retroperitoneal fibrosis.[7]

Penyumbatan tersebut dapat bersifat sebagian atau keseluruhan dan dapat terjadi di manapun dari urinary meatus sampai renal calyx renal pelvis.

Hidronefrosis juga dapat terjadi akibat arus balik urin dari kandung kemih kembali ke ginjal. Arus balik ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor di atas namun dapat juga disebapkan oleh kompresi saluran keluar kandung kemih ke uretra akibat pembesaran prostat atau impaksi tinja di usus besar, serta kontraksi abnormal otot kandung kemih akibat disfungsi neurologis atau gangguan otot lainnya.[5]

Patofisiologi

Penyumbatan yang terjadi di manapun di sepanjang saluran kemih atas akan menyebabkan peningkatan tekanan di dalam ginjal karena ginjal tidak mampu membuang urin ke kandung kemih. Penyebab yang paling umum penyumbatan tersebut adalah batu ginjal serta penyumbatan sambungan ureteropelvik yang disebabkan oleh penyempitan intrinsik dari ureter atau pembuluh di atasnya.

Penyumbatan yang terjadi di saluran kemih bawah juga dapat menyebabkan peningkatan tekanan akibat kembalinya urin ke ginjal. Penyebab umum termasuk disfungsi kandung kemih adalah neurogenic bladder dan penyumbatan uretra (seperti katup uretra posterior pada bayi laki-laki) atau kompresi (seperti dari hipertrofi prostat pada orang laki-laki dewasa).


Apa pun penyebabnya, penyumbatan tersebut akan meningkatkan tekanan yang ditransmisikan ke jaringan halus yang membentuk sistem filtrasi di dalam ginjal, yang pada akhirnya dapat mengakibatkan infeksi, pembentukan batu, atau kegagalan fungsi. Komplikasi tambahan yang timbul dari penyumbatan saluran kemih bawah termasuk stagnasi aliran urin yang juga dapat menyebabkan infeksi pada kandung kemih. Penyumbatan dapat juga diakibatkan adanya tumor di panggul yang menekan ureter atau uretra, seperti pada penderita kanker leher rahim stadium lanjut (stadium IIIA sampai IVB).

Diagnosis

Referensi

  1. ^ Kumar, Vinay; Fausto, Nelson; Fausto, Nelso; Robbins, Stanley L.; Abbas, Abul K.; Cotran, Ramzi S. (2005). Robbins and Cotran Pathologic Basis of Disease (edisi ke-7th). Philadelphia PA: Elsevier Saunders. hlm. 1012–4. ISBN 0-7216-0187-1. 
  2. ^ NDI Foundation: hydroureteronephrosis Retrieved on Jan 4, 2009
  3. ^ "Dietl's crisis". medcyclopaedia.com. 2012. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-02-05. Diakses tanggal 2012-05-01. 
  4. ^ Mergener, K; et al. (December 1997). "Dietl's crisis: a syndrome of episodic abdominal pain of urologic origin that may present to a gastroenterologist". Am J Gastroenterol. 92 (12): 2289–91. PMID 9399772. 
  5. ^ a b "Hydronephrosis", "Merck Manuals Home Health Handbook" [Internet]. New Jersey; Merck and Co., Inc.; c2009 updated 2007 Aug; cited 2010 Nov 5.
  6. ^ Toka HR, Toka O, Hariri A, Nguyen HT (July 2010). "Congenital anomalies of kidney and urinary tract". Semin. Nephrol. 30 (4): 374–86. doi:10.1016/j.semnephrol.2010.06.004. PMID 20807610. 
  7. ^ Koh JS, Wong MY, Li MK, Foo KT (September 1998). "Idiopathic retroperitoneal fibrosis with bilateral lower ureteric obstruction—a case report with literature review". Singapore Med J. 39 (9): 416–7. PMID 9885722.