Lompat ke isi

Rudolf Hess: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
SieBot (bicara | kontrib)
k bot Menambah: nn:Rudolf Hess
Evremonde (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
[[Image:Rudolf Heß.jpg|200px|thumb|Rudolf Hess]]
[[Image:Rudolf Heß.jpg|200px|thumb|Rudolf Hess]]
:''Jangan dikelirukan dengan [[Rudolf Höss]]''

'''Walter Richard Rudolf Hess''' ('''Heß''' dalam [[bahasa Jerman]]) ([[26 April]] [[1894]] – [[17 Agustus]] [[1987]]) ialah tokoh terkemua [[Nazi]], seorang wakil [[Adolf Hitler]] dalam [[Nationalsozialistische Deutsche Arbeiterpartei]]. Menjelang perang melawan [[Uni Soviet]], ia terbang ke [[Skotlandia]] untuk mengadakan perundingan damai, namun ditangkap. Ia [[Pengadilan Nuremberg|diadili di Nuremberg]] dan dijatuhi hukuman penjara seumur hidup. Ia menjadi tokoh yang dipuja-puja di kalangan kaum [[neo Nazi]].
'''Walter Richard Rudolf Hess''' ('''Heß''' dalam [[bahasa Jerman]]) ([[26 April]] [[1894]] – [[17 Agustus]] [[1987]]) ialah tokoh terkemua [[Nazi]], seorang wakil [[Adolf Hitler]] dalam [[Nationalsozialistische Deutsche Arbeiterpartei]]. Menjelang perang melawan [[Uni Soviet]], ia terbang ke [[Skotlandia]] untuk mengadakan perundingan damai, namun ditangkap. Ia [[Pengadilan Nuremberg|diadili di Nuremberg]] dan dijatuhi hukuman penjara seumur hidup. Ia menjadi tokoh yang dipuja-puja di kalangan kaum [[neo Nazi]].


Baris 9: Baris 9:
Setelah perang ia pergi ke [[München]] dan bergabung dengan [[Perhimpunan Thule]], membantu [[Freikorps]] dalam perjuangannya melawan [[komunisme]]. Ia mendaftar di [[Universitas München]], dan di sana ia belajar [[ilmu politik]], [[sejarah]], [[ekonomi]] dan [[geopolitik]] di bawah Profesor [[Karl Haushofer]]. Setelah mendengar Hitler berbicara pada Mei [[1920]], ia mengabdikan dirinya sepenuhnya kepada pimpinannya. Ia mendekam selama hampir delapan bulan di [[penjara Landsberg]], setelah memimpin sebuah [[batalyon]] [[Sturmabteilung|SA]] dalam kudeta [[Beer Hall]]. Sebagai sekretaris pribadi Hitler, ia menyunting buku Hitler ''[[Mein Kampf]]'' dan akhirnya mencapai pangkat wakil pemimpin partai dan jenjang ketiga dalam kepimpinan di Jerman, setelah Hitler dan [[Hermann Göring]].
Setelah perang ia pergi ke [[München]] dan bergabung dengan [[Perhimpunan Thule]], membantu [[Freikorps]] dalam perjuangannya melawan [[komunisme]]. Ia mendaftar di [[Universitas München]], dan di sana ia belajar [[ilmu politik]], [[sejarah]], [[ekonomi]] dan [[geopolitik]] di bawah Profesor [[Karl Haushofer]]. Setelah mendengar Hitler berbicara pada Mei [[1920]], ia mengabdikan dirinya sepenuhnya kepada pimpinannya. Ia mendekam selama hampir delapan bulan di [[penjara Landsberg]], setelah memimpin sebuah [[batalyon]] [[Sturmabteilung|SA]] dalam kudeta [[Beer Hall]]. Sebagai sekretaris pribadi Hitler, ia menyunting buku Hitler ''[[Mein Kampf]]'' dan akhirnya mencapai pangkat wakil pemimpin partai dan jenjang ketiga dalam kepimpinan di Jerman, setelah Hitler dan [[Hermann Göring]].


<!--The 1943 collaborative study titled "''[[Analysis of the Personality of Adolph Hitler]]''" by Professor [[Henry A. Murray]], Director of the [[Harvard University|Harvard]] Psychological Clinic, [[psychoanalyst]] [[Walter C. Langer|Dr.Walter C. Langer]], Dr. Ernst Kris, New School for Social Research, and Dr. Bertram D. Lawin, New York Psychoanalytic Institute, stated "the fact that during the early days of the Party many of the inner circle were well-known homosexuals" and that "Hess was generally known as "Fraulein Anna". In his 1972 book ''[[The Mind of Adolf Hitler]]'', psychologist Walter C. Langer called Rudolf Hess a notorious [[homosexuality|homosexual]] who was as a possible sexual partner of Hitler.
Studi kolaboratif tahun 1943 berjudul "''[[Analysis of the Personality of Adolph Hitler]]''" oleh Profesor [[Henry A. Murray]], direktur [[Harvard University|Harvard]] Psychological Clinic, [[psikoanalis]] [[Walter C. Langer|Dr. Walter C. Langer]], Dr. Ernst Kris, New School for Social Research, dan Dr. Bertram D. Lawin, New York Psychoanalytic Institute, menyatakan "fakta bahwa selama awal-awal berdirinya partai itu banyak lingkaran di dalamnya adalah homoseksual yang banyak dikenal" dan bahwa "Hess umumnya dikenal sebagai "Fraulein Anna". Buku tahun 1972 ''[[The Mind of Adolf Hitler]]'', karya psikolog Walter C. Langer menyebut Rudolf Hess sebagai [[homoseksual|homoseksual]] terkenal yang mungkin menjadi pasangan Hitler.


In his 2001 book ''[[The Hidden Hitler]]'', [[historian]] and [[University of Bremen]] professor [[Lothar Machtan]] wrote that Hitler was particularly drawn to the effeminate Rudolf Hess whose contemporaries nicknamed him "Fräulein Hess" ([[Otto Strasser]]), "Fräulein Anna" or "Fräulein Gusti" ([[Ernst Hanfstaengl]]), "Black Paula" (attributed to [[Ernst Röhm]]), "Black Grete" ([[Bella Fromm]]) and "Black Emma" ([[Erich Ebermayer]]). (p.143) Following their release from [[Landsberg prison]] in 1924, the two enjoyed a close personal relationship that Hess called a "most beautiful human experience." Rudolf Hess never left his side from then on." (p.143) and became his private secretary from 1925 on. Although at Hitler's suggestion Hess eventually married, Professor Machlan wrote that his Ilse Prohl Hess later complained that her life with her husband Rudolf was much like that of a "convent schoolgirl." (p.149) After ten years of marriage, the couple were still childless, Hess asserting that his wife had a hard time to conceive. They eventually had one child, [[Wolf Rüdiger Hess]], born in 1937.
Dalam buku tahun 2001 ''[[The Hidden Hitler]]'', karya [[sejarawan]] dan profesor [[Universitas Bremen]] [[Lothar Machtan]] tertulis bahwa Hitler tertarik oleh sikap kewanita-wanitaan Rudolf Hess yang kini disebut sebagai "Fräulein Hess" ([[Otto Strasser]]), "Fräulein Anna" atau "Fräulein Gusti" ([[Ernst Hanfstaengl]]), "Paula Hitam" (dikaitkan dengan [[Ernst Röhm]]), "Grete Hitam" ([[Bella Fromm]]) dan "Emma Hitam" ([[Erich Ebermayer]]). (hal. 143) Menyusul pembebasannya dari [[penjara Landsberg]] pada tahun 1924, mereka berdua menikmati hubungan intim yang disebut Hess "pengalaman terindah manusia." Rudolf Hess tak pernah pergi dari sisinya." (hal. 143) dan menjadi sekretaris pribadinya dari 1925. Meski atas suruhan Hitler akhirnya Hess menikah, Profesor Machlan menulis bahwa istrinya Ilse Prohl Hess kemudian menyatakan bahwa kehidupannya bersama suaminya Rudolf hampir seperti "siswi biara." (hal. 149) Setelah 10 tahun menikah, pasangan itu tetap tak punya anak, Hess menegaskan bahwa istrinya memiliki waktu yang sulit untuk hamil. Akhirnya mereka memiliki 1 anak, [[Wolf Rüdiger Hess]], lahir pada 1937.


Hess had a privileged position as Hitler's deputy in the early years of the Nazi movement but was increasingly marginalized throughout the [[1930s]] as Hitler and other Nazi leaders consolidated political power. Hitler biographer [[John Toland]] described Hess' political insight and abilities as somewhat limited and his alienation increased during the early years of the war as attention and glory were focused on the generals along with Hermann Göring, [[Joseph Goebbels]] and [[Heinrich Himmler]]. Several historians have characterised Hess' personality as [[neurotic]].-->
Hess memiliki kedudukan istimewa sebagai wakil Hitler di tahun-tahun awal gerakan Nazi namun kemudian berkurang sepanjang [[1930-an]] karena Hitler dan pemimpin Nazi lainnya mengkonsolidasikan kekuasaan politik. Penulis biografi Hitler [[John Toland]] menggambarkan pandangan dan kemampuan Hess agak terbatas dan keterasingannya bertambah selama tahun-tahun awal karena perhatian dan keagungan terpusat pada para jenderal seperti [[Hermann Goering]], [[Joseph Goebbels]] dan [[Heinrich Himmler]]. Beberapa sejarawan menyebut kepribadian Hess terganggu emosinya.


{{bio-stub}}



{{bio-stub}}
[[kategori:Kelahiran 1894|Hess]]
[[kategori:Kelahiran 1894|Hess]]
[[kategori:Kematian 1987|Hess]]
[[kategori:Kematian 1987|Hess]]

Revisi per 18 Juli 2007 15.05

Berkas:Rudolf Heß.jpg
Rudolf Hess
Jangan dikelirukan dengan Rudolf Höss

Walter Richard Rudolf Hess (Heß dalam bahasa Jerman) (26 April 189417 Agustus 1987) ialah tokoh terkemua Nazi, seorang wakil Adolf Hitler dalam Nationalsozialistische Deutsche Arbeiterpartei. Menjelang perang melawan Uni Soviet, ia terbang ke Skotlandia untuk mengadakan perundingan damai, namun ditangkap. Ia diadili di Nuremberg dan dijatuhi hukuman penjara seumur hidup. Ia menjadi tokoh yang dipuja-puja di kalangan kaum neo Nazi.

Kehidupan awal

Rudolf Hess dilahirkan di Iskandariah, Mesir, dalam sebuah keluarga importir-eksportir Lutheran Bavaria yang menganggap pendidikan di kalangan masyarakat Jerman mereka yang kecil di sana tidak cukup keras. Karena itu Rudolf dididik oleh guru-guru privat. Keluarga itu pindah kembali ke Jerman pada 1908 dan Rudolf dimasukkan ke sebuah sekolah asrama di sana. Meskipun Hess mengungkapkan minatnya untuk menjadi seorang astrolog, ayahnya meyakinkannya untuk belajar bisnis di Swiss. Pada awal Perang Dunia I, ia mendaftarkan diri dalam Resimen ke-7 Artileri Medan Bavaria, menjadi seorang tentara infantri dan dianugerahi Salib Besi, kelas dua. Ia dipindahkan ke Korps Udara Kerajaan (setelah sebelumnya pernah ditolak), mengikuti latihan aeronautik dan melayani di sebuah skuadron operasi dengan pangkat letnan.

Wakil Hitler

Setelah perang ia pergi ke München dan bergabung dengan Perhimpunan Thule, membantu Freikorps dalam perjuangannya melawan komunisme. Ia mendaftar di Universitas München, dan di sana ia belajar ilmu politik, sejarah, ekonomi dan geopolitik di bawah Profesor Karl Haushofer. Setelah mendengar Hitler berbicara pada Mei 1920, ia mengabdikan dirinya sepenuhnya kepada pimpinannya. Ia mendekam selama hampir delapan bulan di penjara Landsberg, setelah memimpin sebuah batalyon SA dalam kudeta Beer Hall. Sebagai sekretaris pribadi Hitler, ia menyunting buku Hitler Mein Kampf dan akhirnya mencapai pangkat wakil pemimpin partai dan jenjang ketiga dalam kepimpinan di Jerman, setelah Hitler dan Hermann Göring.

Studi kolaboratif tahun 1943 berjudul "Analysis of the Personality of Adolph Hitler" oleh Profesor Henry A. Murray, direktur Harvard Psychological Clinic, psikoanalis Dr. Walter C. Langer, Dr. Ernst Kris, New School for Social Research, dan Dr. Bertram D. Lawin, New York Psychoanalytic Institute, menyatakan "fakta bahwa selama awal-awal berdirinya partai itu banyak lingkaran di dalamnya adalah homoseksual yang banyak dikenal" dan bahwa "Hess umumnya dikenal sebagai "Fraulein Anna". Buku tahun 1972 The Mind of Adolf Hitler, karya psikolog Walter C. Langer menyebut Rudolf Hess sebagai homoseksual terkenal yang mungkin menjadi pasangan Hitler.

Dalam buku tahun 2001 The Hidden Hitler, karya sejarawan dan profesor Universitas Bremen Lothar Machtan tertulis bahwa Hitler tertarik oleh sikap kewanita-wanitaan Rudolf Hess yang kini disebut sebagai "Fräulein Hess" (Otto Strasser), "Fräulein Anna" atau "Fräulein Gusti" (Ernst Hanfstaengl), "Paula Hitam" (dikaitkan dengan Ernst Röhm), "Grete Hitam" (Bella Fromm) dan "Emma Hitam" (Erich Ebermayer). (hal. 143) Menyusul pembebasannya dari penjara Landsberg pada tahun 1924, mereka berdua menikmati hubungan intim yang disebut Hess "pengalaman terindah manusia." Rudolf Hess tak pernah pergi dari sisinya." (hal. 143) dan menjadi sekretaris pribadinya dari 1925. Meski atas suruhan Hitler akhirnya Hess menikah, Profesor Machlan menulis bahwa istrinya Ilse Prohl Hess kemudian menyatakan bahwa kehidupannya bersama suaminya Rudolf hampir seperti "siswi biara." (hal. 149) Setelah 10 tahun menikah, pasangan itu tetap tak punya anak, Hess menegaskan bahwa istrinya memiliki waktu yang sulit untuk hamil. Akhirnya mereka memiliki 1 anak, Wolf Rüdiger Hess, lahir pada 1937.

Hess memiliki kedudukan istimewa sebagai wakil Hitler di tahun-tahun awal gerakan Nazi namun kemudian berkurang sepanjang 1930-an karena Hitler dan pemimpin Nazi lainnya mengkonsolidasikan kekuasaan politik. Penulis biografi Hitler John Toland menggambarkan pandangan dan kemampuan Hess agak terbatas dan keterasingannya bertambah selama tahun-tahun awal karena perhatian dan keagungan terpusat pada para jenderal seperti Hermann Goering, Joseph Goebbels dan Heinrich Himmler. Beberapa sejarawan menyebut kepribadian Hess terganggu emosinya.