Lompat ke isi

Kereta api Indocement: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 52: Baris 52:
* Jombang-Nambo
* Jombang-Nambo
* Malang Kota Lama-Arjawinangun
* Malang Kota Lama-Arjawinangun
* Lakor di [[Pulau Leti]]-Naus di [[Pulau Wetar]]-Airpanas di [[Pulau Wetar]]-Taramara di [[Pulau Alor]]-[[Bandar Udara Mali]] di [[Kalabahi]]-Kabir di [[Pulau Pantar]] (rencana pembangunan)
Rute kereta api Nambo-Banyuwangi Baru adalah rute kereta api terjauh yang pernah dioperasikan oleh [[PT KAI]], dengan panjang rute mencapai 1060 km dan lama rute mencapai 23 jam. Selain rute-rute ini, PT Indocement juga akan membuka rute dari Nambo ke [[Cisaat, Sukabumi]]. Namun rute ini terpaksa ditunda karena ada masalah lahan yang akan digunakan untuk membangun tempat bongkar muat di [[Stasiun Cisaat]] yang hingga saat ini belum terselesaikan, Rute Malang Kota Lama-Arjawinangun adalah rute kereta api yang melewati Viaduct Gubeng-Pasar Turi dan melewati Jalur Selatan yang sudah beroperasi bulan Agustus 2014 tempuh 1.350 km selama 13 jam (via Viaduct Gubeng-Pasar Turi), dan jam (via Jalur Selatan) .
Rute kereta api Nambo-Banyuwangi Baru adalah rute kereta api terjauh yang pernah dioperasikan oleh [[PT KAI]], dengan panjang rute mencapai 1060 km dan lama rute mencapai 23 jam. Selain rute-rute ini, PT Indocement juga akan membuka rute dari Nambo ke [[Cisaat, Sukabumi]]. Namun rute ini terpaksa ditunda karena ada masalah lahan yang akan digunakan untuk membangun tempat bongkar muat di [[Stasiun Cisaat]] yang hingga saat ini belum terselesaikan, Rute Malang Kota Lama-Arjawinangun adalah rute kereta api yang melewati Viaduct Gubeng-Pasar Turi dan melewati Jalur Selatan yang sudah beroperasi bulan Agustus 2014 tempuh 1.350 km selama 13 jam (via Viaduct Gubeng-Pasar Turi), dan jam (via Jalur Selatan) .



Revisi per 1 April 2015 09.37

Kereta api Indocement
Berkas:Indocement.jpg
Kereta api Indocement di Stasiun Nambo, salah satu tempat bongkar muat semen.
Ikhtisar
JenisTidak ada
SistemKereta api barang
StatusBeroperasi
TerminusNambo
Banyuwangi Baru
Surabaya Kalimas
Semarang Poncol
Arjawinangun
Purwokerto
Brambanan
Karangtalun
Stasiun-
Layanan3
Operasi
Dibuka2012
PemilikPT Kereta Api Indonesia
PT Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk
DepoSidotopo (SDT) Dan Jatinegara (JNG)
RangkaianCC206, CC201, CC203
Data teknis
Panjang lintas1.060 km (rute Nambo-Banyuwangi Baru)
Lebar sepur1067 mm
Kecepatan operasi50 s.d. 100 km/jam

Kereta api Indocement adalah kereta api jenis barang yang mengangkut semen milik Indocement Tunggal Prakarsa, sebagai wujud kerja sama antara Indocement dengan PT Kereta Api Indonesia. Kereta api ini adalah salah satu dari berberapa kereta api angkutan semen di Indonesia.

Kereta api semen Indocement mulai beroperasi pada tahun 2012 dengan rute pertamanya, yaitu Arjawinangun-Purwokerto. Sejak itu, rute kereta api ini terus bertambah dan bertambah hingga sekarang. Supaya tidak menganggu perjalanan kereta api penumpang, kereta api ini biasanya dijalankan saat malam hari. Karena Indocement mempunyai pabrik di Palimanan dan Citeureup, maka mereka menggunakan kereta api karena pabrik mereka terletak tak jauh dari Stasiun Arjawinangun dan Stasiun Nambo. Dengan beroperasi kereta api ini, kemacetan di Jalan Pantura dapat dikurangi.

Rute

Kereta api barang ini mempunyai berberapa rute di Pulau Jawa, diantaranya:

Rute kereta api Nambo-Banyuwangi Baru adalah rute kereta api terjauh yang pernah dioperasikan oleh PT KAI, dengan panjang rute mencapai 1060 km dan lama rute mencapai 23 jam. Selain rute-rute ini, PT Indocement juga akan membuka rute dari Nambo ke Cisaat, Sukabumi. Namun rute ini terpaksa ditunda karena ada masalah lahan yang akan digunakan untuk membangun tempat bongkar muat di Stasiun Cisaat yang hingga saat ini belum terselesaikan, Rute Malang Kota Lama-Arjawinangun adalah rute kereta api yang melewati Viaduct Gubeng-Pasar Turi dan melewati Jalur Selatan yang sudah beroperasi bulan Agustus 2014 tempuh 1.350 km selama 13 jam (via Viaduct Gubeng-Pasar Turi), dan jam (via Jalur Selatan) .

Referensi

  1. ^ Majalah KA Edisi Januari 2014
  2. ^ Majalah KA Edisi Agustus 2014