Lompat ke isi

Tjokorda Raka Sukawati: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k format
k typo
Baris 1: Baris 1:
'''Ir. Tjokorda Raka Sukawati''' (lahir di [[Ubud]] [[Bali]], [[3 Mei]] [[1931]]) adalah seorang [[insinyur]] [[Indonesia]] yang menemukan konstruksi [[Sosrobahu]], yang memudahkan pembangunan jalan layang di kota-kota besar dunia tanpa mengganggu arus lalu-lintas pada saat pembangunannya.
'''Ir. Tjokorda Raka Sukawati''' (lahir di [[Ubud]], [[Bali]] pada [[3 Mei]] [[1931]]) adalah seorang [[insinyur]] [[Indonesia]] yang menemukan konstruksi [[Sosrobahu]], yang memudahkan pembangunan jalan layang di kota-kota besar dunia tanpa mengganggu arus lalu-lintas pada saat pembangunannya.


Tjokorda meraih gelar [[Insinyur]] bidang [[Teknik Sipil]] di [[Institut Teknologi Bandung]] [[1962]], dan memperoleh gelad [[Doktor]] dari [[Universitas Gajah Mada]] [[Yogyakarta]] pada tahun [[1996]].
Tjokorda meraih gelar [[Insinyur]] bidang [[Teknik Sipil]] di [[Institut Teknologi Bandung]] [[1962]], dan memperoleh gelar [[Doktor]] dari [[Universitas Gajah Mada]] [[Yogyakarta]] pada tahun [[1996]].


Beliau meniti karir di [[Hutama Karya|PT. Hutama Karya]] yang bergerak dibidang jasa konstruksi dan infrasruktur, merupakan Badan Usaha Milik Negara ([[BUMN]]) di bawah [[Departemen Pekerjaan Umum RI]] (PU). Ketika menggarap proyek jalan layang antara [[Cawang]] dengan [[Tanjung Priok]] di [[Jakarta]] itulah teknologi [[Sosrobahu]] ditemukan.
Beliau meniti karir di [[Hutama Karya|PT. Hutama Karya]] yang bergerak dibidang jasa konstruksi dan infrasruktur, merupakan Badan Usaha Milik Negara ([[BUMN]]) di bawah [[Departemen Pekerjaan Umum RI]] (PU). Ketika menggarap proyek jalan layang antara [[Cawang]] dengan [[Tanjung Priok]] di [[Jakarta]] itulah teknologi [[Sosrobahu]] ditemukan.
Baris 17: Baris 17:


[[Kategori:Insinyur]]
[[Kategori:Insinyur]]
[[Kategori:Kelahiran 1931|Tjokorda Raka Sukawati]]
[[Kategori:Kelahiran 1931|Sukawati, Tjokorda Raka ]]

Revisi per 25 September 2005 14.35

Ir. Tjokorda Raka Sukawati (lahir di Ubud, Bali pada 3 Mei 1931) adalah seorang insinyur Indonesia yang menemukan konstruksi Sosrobahu, yang memudahkan pembangunan jalan layang di kota-kota besar dunia tanpa mengganggu arus lalu-lintas pada saat pembangunannya.

Tjokorda meraih gelar Insinyur bidang Teknik Sipil di Institut Teknologi Bandung 1962, dan memperoleh gelar Doktor dari Universitas Gajah Mada Yogyakarta pada tahun 1996.

Beliau meniti karir di PT. Hutama Karya yang bergerak dibidang jasa konstruksi dan infrasruktur, merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bawah Departemen Pekerjaan Umum RI (PU). Ketika menggarap proyek jalan layang antara Cawang dengan Tanjung Priok di Jakarta itulah teknologi Sosrobahu ditemukan.

Ketika temuannya langsung dipraktekkan, sebenarnya temuan itu belum diuji khusus di laboratorium. Namun baginya, secara feeling, temuannya bisa bekerja sesuai rumusan ilmiah yang ada. Bahkan sebelum temuannya dipraktekkan, beliau yang menganut agama Hindu yang taat itu menyempatkan diri bersembahyang -memohon petunjuk yang maha kuasa- di atas konstruksi itu. Bahkan ia terbilang nekad saat itu, dengan mengatakan bahwa ia bersedia mundur dari direktur PT. Hutama Karya kepada menteri Pekerjaan Umum saat itu, bila temuannya itu ternyata tidak bisa bekerja. Namun ternyata temuan Sosrobahu itu dapat bekerja sebagaimana mestinya tanpa kurang suatu apa pun.

Dia mengatakan bahwa temuan itu 80% atas kehendak Tuhan yang Maha Kuasa. Bahkan angka tekanan 78 kg/cm2 yang ditetapkan dalam teknologi temuannya itu, sebenarnya angka misterius bagi beliau, entah dari mana saat itu beliau menetapkan angka wangsit itu, tetapi berhasil bahkan para insinyur Amerika Serikat yang mengerjakan jalan layang di Seattle begitu taat dengan ketetapan 78 kg/cm2 itu. Belakangan, setelah diketahui di laboratorium yang kemudian dibangunnya sendiri itu, didapatkan hasil perhitungan berupa ketetapan sebesar 78,05 kg/cm2. Persis sama dengan ketetapan angka wangsit tadi.

Meskipun demikian, tidak ada gading yang tak retak, beliau adalah manusia biasa yang juga memiliki kesalahan. Diujung karirnya di PT. Hutama Karya, beliau terseret persoalan Korupsi Kolusi Nepotisme (KKN) yang mernimpa perusahaan konstruksi itu. Tiba-tiba Tjokorda harus berurusan dengan masalah commercial paper, hal yang asing bagi seorang insinyur seperti dia. Ia sempat berurusan dengan pengadilan. Kasus ini terkuat menyusul Krisis 1997, yang membuat banyak perusahaan konstruksi terkena masalah.

Tjokorda Raka Sukawati, yang juga pendiri Fakultas Teknik Universitas Udayana kini pensiun dari PT. Hutama Karya, namun masih tetap berkarya bahkan menghasilkan teknologi sosrobahu versi kedua yang lebih unggul soal kepraktisan dibandingkan dengan versi sebelumnya. Kini beliau tinggal di kampung halamannya di Ubud, Bali dengan mengajar di jenjang Pascasarjana Bidang Teknik Sipil Universitas Udayana.

Pranala luar