Lompat ke isi

Bom Bali 2005: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
{{aktualitas}}
{{aktualitas}}
[[Gambar:2005 Bali bombings SCTV screenshot.jpg|thumb|Pecahan kaca di pinggir jalan, dekat situs pengeboman.]]
[[Gambar:2005 Bali bombings SCTV screenshot.jpg|thumb|Pecahan kaca di pinggir jalan, dekat situs pengeboman.]]
'''Pengeboman Bali 2005''' adalah sebuah seri [[Bom|pengeboman]] yang terjadi di [[Bali]] pada [[1 Oktober]] [[2005]]. Paling tidak telah terjadi 3 pengeboman di [[Kuta]] dan [[Jimbaran]] dengan sedikitnya 26 orang tewas dan 122 lainnya luka-luka (Sumber: [http://jkt.detiknews.com/indexfr.php?url=http://jkt.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2005/bulan/10/tgl/02/time/155451/idnews/453433/idkanal/10 www.detik.com]).
'''Pengeboman Bali 2005''' adalah sebuah seri [[Bom|pengeboman]] yang terjadi di [[Bali]] pada [[1 Oktober]] [[2005]]. Paling tidak telah terjadi 3 pengeboman, satu di [[Kuta]] dan dua di [[Jimbaran]] dengan sedikitnya 26 orang tewas dan 122 lainnya luka-luka (Sumber: [http://jkt.detiknews.com/indexfr.php?url=http://jkt.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2005/bulan/10/tgl/02/time/155451/idnews/453433/idkanal/10 www.detik.com]).


Pada acara temu muka presiden [[Susilo Bambang Yudhoyono]] mengemukakan telah mendapat peringatan mulai bulan Juni 2005 akan adanya serangan terorisme di Indonesia. Namun aparat mungkin menjadi lalai karena adanya kenaikan harga [[BBM]], sehingga menjadi peka.
Pada acara temu muka presiden [[Susilo Bambang Yudhoyono]] mengemukakan telah mendapat peringatan mulai bulan Juni 2005 akan adanya serangan terorisme di Indonesia. Namun aparat mungkin menjadi lalai karena adanya kenaikan harga [[BBM]], sehingga menjadi peka.

Revisi per 2 Oktober 2005 12.44

Berkas:2005 Bali bombings SCTV screenshot.jpg
Pecahan kaca di pinggir jalan, dekat situs pengeboman.

Pengeboman Bali 2005 adalah sebuah seri pengeboman yang terjadi di Bali pada 1 Oktober 2005. Paling tidak telah terjadi 3 pengeboman, satu di Kuta dan dua di Jimbaran dengan sedikitnya 26 orang tewas dan 122 lainnya luka-luka (Sumber: www.detik.com).

Pada acara temu muka presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengemukakan telah mendapat peringatan mulai bulan Juni 2005 akan adanya serangan terorisme di Indonesia. Namun aparat mungkin menjadi lalai karena adanya kenaikan harga BBM, sehingga menjadi peka.

Pada 12 Oktober 2002 Bali juga terkena serangan bom yang mengakibatkan 202 orang tewas.

1 Oktober juga merupakan Hari Kesaktian Pancasila.

Pengeboman

Menurut Kepala Bagian Antiteroris Kepolisian Indonesia, Mayor Jenderal Ansyaad Mbai, bukti awal menandakan bahwa serangan ini dilakukan oleh paling tidak tiga pengebom bunuh diri dalam model yang mirip dengan pengeboman tahun 2002. Serpihan ransel dan badan yang hancur berlebihan dianggap sebagai bukti pengeboman bunuh diri. Namun ada juga kemungkinan ransel-ransel tersebut disembunyikan di dalam restoran sebelum diledakkan [1][2][3].

Komisioner Polisi Federal Australia Mick Keelty mengatakan bahwa bom yang digunakan tampaknya berbeda dari ledakan sebelumnya yang terlihat kebanyakan korban meninggal dan terluka diakibatkan oleh shrapnel (serpihan tajam), dan bukan ledakan kimia. Pejabat medis menunjukan hasil sinar-x bahwa ada benda asing yang digambarkan sebagai "pellet" di dalam badan korban dan seorang korban melaporkan bahwa bola bearing masuk ke belakang tubuhnya [4].

Korban

Lokasi Jimbaran dan Kuta di pulau Bali.

26 korban tewas terdiri dari:

  • 1 warga Jepang Jepang
  • 3 warga Australia Australia
  • 12 warga Indonesia Indonesia
  • 10 belum teridentifikasi.

122 Korban luka terdiri dari:

  • 64 warga Indonesia Indonesia
  • 20 warga Australia Australia
  • 2 warga Jepang Jepang
  • 4 warga Amerika Serikat Amerika Serikat
  • 7 warga Korea Korea Selatan
  • 1 warga Prancis Prancis
  • 1 warga Jerman Jerman
  • 22 lainnya belum teridentifikasi.

Nama-nama korban tewas

  • Aiko Kawasaki (Jepang)
  • Dafan Syah
  • Gusti Ketut Sudana
  • Brandon Fitzegrald (Australia)
  • Edwin Sindu
  • Colin Zwlinsky (Australia)
  • Dharmawan
  • Ratih Jayanti
  • Kojarwati
  • Eni
  • Mega
  • Wayan Sudika
  • Yuni Tresnawati
  • Veni
  • Eli Sunarto

Pelaku

May-Jen Polisi Ansyaad Mbai, seorang pejabat anti-terorisme Indonesia melaporkan kepada Associated Press bahwa aksi pengeboman ini jelas merupakan "pekerjaan kaum teroris". [5]

Serangan ini "menyandang ciri-ciri khas" serangan jaringan teroris Jemaah Islamiyah, sebuah organisasi yang berhubungan dengan Al-Qaida, yang telah melaksanakan pengeboman di hotel Marriott, Jakarta pada tahun 2003, Kedutaan Besar Australia di Jakarta pada tahun 2004 dan Bom Bali 2002. Kelompok teroris Islamis memiliki ciri khas melaksanakan serangan secara beruntun dan pada waktu yang bertepatan seperti pada 11 September 2001.

Lihat pula

Pranala luar