Namrud: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
⚫ | '''Nimrod''', '''Namrudz bin Kanʻān''' ([[bahasa Arab|Arab]] '''نمرود بن كنعان''', {{Hebrew Name|נִמְרוֹד|Nimrod|נִמְרֹד|Nimrōḏ}}) ([[2275]] SM – [[1943]] SM)<ref>[http://www.republika.co.id/koran/24/46098/Meluruskan_Kisah_Nabi_Ibrahim Raja Babilonia (2275-1943 SM) yang hidup semasa dengan Nabi Ibrahim.]{{deadlink}}</ref> adalah salah satu seorang [[raja]] [[Mesopotamia]] mula-mula. Ia dijuluki "Pemburu yang Perkasa", karena keahliannya dalam [[berburu]]. |
||
'''Namrudz bin Kanʻān''' ([[bahasa Arab|Arab]] '''نمرود بن كنعان''', [[bahasa Inggris|Inggris]] |
|||
⚫ | '''Nimrod''', {{Hebrew Name|נִמְרוֹד|Nimrod|נִמְרֹד|Nimrōḏ}}) ([[2275]] SM – [[1943]] SM)<ref>[http://www.republika.co.id/koran/24/46098/Meluruskan_Kisah_Nabi_Ibrahim Raja Babilonia (2275-1943 SM) yang hidup semasa dengan Nabi Ibrahim.]</ref> adalah salah satu seorang [[raja]] [[Mesopotamia]]. Ia dijuluki "Pemburu |
||
⚫ | Pada zamannya, Nimrod merupakan seorang raja yang cerdas, namun kecerdasannya itu membuatnya bersikap sombong dan mengaku sebagai [[Tuhan]] dan usahanya selalu mendapatkan tantangan dari [[Ibrahim]].{{fact}} Namanya terkenal karena usahanya sebagai pendiri [[Menara Babel]].{{fact}} Ia adalah orang yang berkuasa di [[Babilonia]] yang menjadi pusat perdaban dunia setelah banjir bah, yang wilayahnya meliputi [[Asia Barat]] dan [[Timur Tengah]]. Menurut catatan {{Kej|10|8-12}}, ia mendirikan kota-kota besar seperti [[Babel]], [[Erekh]], [[Akad]] yang kesemua kota itu terletak di tanah [[Sinear]], lalu ia pergi ke [[Asyur]] dan mendirikan [[Niniwe]], [[Rehobot-Ir]], [[Daftar nama dalam Alkitab diawali huruf K#Ka|Kalah]], dan [[Resen]]. |
||
⚫ | Sisa peninggalannya yang dapat ditemui berada terletak di [[Gunung Namrudz]], sekitar 150 km dari kota [[Adiyaman]]. Adiyaman terletak 1220 km dari [[Istanbul]]. Sebelum ini Gunung Namrudz dapat ditemukan di Abul Gharah, [[Iraq]], tempat Namrudz dan rakyatnya menyembah Dewa [[Nabu]] yang mereka anggap sebagai anak dari [[Marduk]]. Gunung Namrudz yang mencapai ketinggian 2100 m, terletak di Banda Antitorus. Kawasan ini pada masa lalu termasuk dalam wilayah kekuasaan Babilonia. |
||
⚫ | Satu lagi kuil dan istana Namrudz dapat ditemui lagi di [[Mosul]], yang terletak 396 km dari [[Baghdad]]. Luas bekas kuil dan istana ini mencapai 26.000 m2. Beberapa bagian dari kuil ini masih jelas terlihat. Kuil dan istana ini sempat dibangun kembali oleh Kerajaan [[Assyria]] sekitar tahun 1883-1859 SM. |
||
== Etimologi == |
== Etimologi == |
||
Baris 7: | Baris 12: | ||
Namanya tercatat dalam {{Kej|10|8-9}}, {{Mik|5|6}}, {{1Taw|1|10}}, dan kisah-kisah [[Islam]]. |
Namanya tercatat dalam {{Kej|10|8-9}}, {{Mik|5|6}}, {{1Taw|1|10}}, dan kisah-kisah [[Islam]]. |
||
== |
== Catatan Al-Quran == |
||
Namrudz adalah keturunan ke-5 dari [[Nuh]]. Silsilah lengkapnya adalah Namrudz bin [[Kanʻān]] bin [[Kush]] bin [[Ham]] bin [[Nuh]]. ia adalah orang pertama yang mendeklarasikan diri sebagai raja atas seluruh manusia akibat keangkuhan dan keserakahan, Ia berusaha mengajak seluruh manusia bersatu dalam membentuk satu jenis manusia dengan ikatan perjanjian hanya berbuat dosa terus-menerus dan melupakan Tuhan dengan membangun Menara Babel yang sangat menjulang tinggi dengan harapan siapapun yang melihat menara itu teringat dengan rencana tercela ini. Ketika Tuhan memperhatikan tindakan Namrudz, Tuhan mempertimbangkan bahwa tidak baik apabila seluruh manusia menjadi seluruhnya jahat, sebab pada dasarnya manusia diciptakan mudah terbujuk Setan tanpa mendengarkan Bimbingan Tuhan, sehingga mereka akan berlaku sama seperti semua keturunan Qabil (Kayn) yang seluruhnya berlaku dan mengajak manusia lain berbuat keji di seluruh bumi dan mengecewakan hati Tuhan sehingga seluruh umat manusia yang memiliki darah Kayn dibinasakan dengan air bah dan Tuhan hanya meninggalkan Nuh dan keluarganya mewarisi bumi, sebab mereka generasi yang suci bagi Tuhan dan tak berkerabat ataupun mengikuti cara hidup keturunan Kayn. Agar peristiwa serupa tak kembali terulang, Tuhan hadir ke bumi bersama para malaikat di bumi untuk memisah-misahkan satu bangsa keturunan Nuh menjadi berbangsa-bangsa yang berbeda supaya tidak seluruh manusia bersepakat dengan manusia lain melainkan memiliki budaya, kebanggaan, sudut pandang dan watak tersendiri yang menimbulkan ras dan jenis manusia yang bermacam-macam untuk saling menyadari bahwa sekalipun manusia itu secara fisik memiliki jenis anatomi yang serupa namun dalam diri mereka ada sesuatu yang memperbedakan, berbeda dengan tumbuhan, hewan, setan, malaikat dan jin yang secara umum sejenis dan serupa sifat tingkah lakunya (budayanya). Diantara bangsa-bangsa yang ditentukan oleh Tuhan hampir semua secara angkuh menghendaki nafsunya sendiri dan menolak kehendak pihak lain yang menimbulkan kekacauan hingga konflik yang merobohkan Menara Babel dan menyerakkan umat manusia ke tempat yang sunyi, tak berpenghuni untuk mendirikan kerajaan, umat dan kaumnya sendiri, serta hal itu memilukan Tuhan sampai DIa mendapati Abraham yang mengaku menolak nafsunya sendiri dan menghendaki bimbingan Tuhan, yang mengubah peradaban manusia untuk seterusnya bahwa Abraham adalah manusia yang dimiliki Tuhan beserta keturunannya yang terus diberkati, semacam [[Bani Israel|Beney Yisrael]] yang diistimewakan melampaui segala bangsa yang lain. |
Namrudz adalah keturunan ke-5 dari [[Nuh]]. Silsilah lengkapnya adalah Namrudz bin [[Kanʻān]] bin [[Kush]] bin [[Ham]] bin [[Nuh]]. ia adalah orang pertama yang mendeklarasikan diri sebagai raja atas seluruh manusia akibat keangkuhan dan keserakahan, Ia berusaha mengajak seluruh manusia bersatu dalam membentuk satu jenis manusia dengan ikatan perjanjian hanya berbuat dosa terus-menerus dan melupakan Tuhan dengan membangun Menara Babel yang sangat menjulang tinggi dengan harapan siapapun yang melihat menara itu teringat dengan rencana tercela ini. Ketika Tuhan memperhatikan tindakan Namrudz, Tuhan mempertimbangkan bahwa tidak baik apabila seluruh manusia menjadi seluruhnya jahat, sebab pada dasarnya manusia diciptakan mudah terbujuk Setan tanpa mendengarkan Bimbingan Tuhan, sehingga mereka akan berlaku sama seperti semua keturunan Qabil (Kayn) yang seluruhnya berlaku dan mengajak manusia lain berbuat keji di seluruh bumi dan mengecewakan hati Tuhan sehingga seluruh umat manusia yang memiliki darah Kayn dibinasakan dengan air bah dan Tuhan hanya meninggalkan Nuh dan keluarganya mewarisi bumi, sebab mereka generasi yang suci bagi Tuhan dan tak berkerabat ataupun mengikuti cara hidup keturunan Kayn. Agar peristiwa serupa tak kembali terulang, Tuhan hadir ke bumi bersama para malaikat di bumi untuk memisah-misahkan satu bangsa keturunan Nuh menjadi berbangsa-bangsa yang berbeda supaya tidak seluruh manusia bersepakat dengan manusia lain melainkan memiliki budaya, kebanggaan, sudut pandang dan watak tersendiri yang menimbulkan ras dan jenis manusia yang bermacam-macam untuk saling menyadari bahwa sekalipun manusia itu secara fisik memiliki jenis anatomi yang serupa namun dalam diri mereka ada sesuatu yang memperbedakan, berbeda dengan tumbuhan, hewan, setan, malaikat dan jin yang secara umum sejenis dan serupa sifat tingkah lakunya (budayanya). Diantara bangsa-bangsa yang ditentukan oleh Tuhan hampir semua secara angkuh menghendaki nafsunya sendiri dan menolak kehendak pihak lain yang menimbulkan kekacauan hingga konflik yang merobohkan Menara Babel dan menyerakkan umat manusia ke tempat yang sunyi, tak berpenghuni untuk mendirikan kerajaan, umat dan kaumnya sendiri, serta hal itu memilukan Tuhan sampai DIa mendapati Abraham yang mengaku menolak nafsunya sendiri dan menghendaki bimbingan Tuhan, yang mengubah peradaban manusia untuk seterusnya bahwa Abraham adalah manusia yang dimiliki Tuhan beserta keturunannya yang terus diberkati, semacam [[Bani Israel|Beney Yisrael]] yang diistimewakan melampaui segala bangsa yang lain. |
||
== Biografi == |
|||
⚫ | Pada zamannya, |
||
⚫ | Sisa peninggalannya yang dapat ditemui berada terletak di Gunung Namrudz, sekitar 150 km dari kota [[Adiyaman]]. Adiyaman terletak 1220 km dari [[Istanbul]]. Sebelum ini Gunung Namrudz dapat ditemukan di Abul Gharah, [[Iraq]], tempat Namrudz dan rakyatnya menyembah Dewa Nabu yang mereka anggap sebagai anak dari [[Marduk]]. Gunung Namrudz yang mencapai ketinggian 2100 m, terletak di Banda Antitorus. Kawasan ini pada masa lalu termasuk dalam wilayah kekuasaan Babilonia. |
||
⚫ | Satu lagi kuil dan istana Namrudz dapat ditemui lagi di [[Mosul]], yang terletak 396 km dari [[Baghdad]]. Luas bekas kuil dan istana ini mencapai 26.000 m2. Beberapa bagian dari kuil ini masih jelas terlihat. Kuil dan istana ini sempat dibangun kembali oleh Kerajaan [[Assyria]] sekitar tahun 1883-1859 SM. |
||
== Referensi == |
== Referensi == |
Revisi per 14 Agustus 2015 15.57
Nimrod, Namrudz bin Kanʻān (Arab نمرود بن كنعان, bahasa Ibrani: נִמְרוֹד, Modern Nimrod Tiberias נִמְרֹד ; Nimrōḏ) (2275 SM – 1943 SM)[1] adalah salah satu seorang raja Mesopotamia mula-mula. Ia dijuluki "Pemburu yang Perkasa", karena keahliannya dalam berburu.
Pada zamannya, Nimrod merupakan seorang raja yang cerdas, namun kecerdasannya itu membuatnya bersikap sombong dan mengaku sebagai Tuhan dan usahanya selalu mendapatkan tantangan dari Ibrahim.[butuh rujukan] Namanya terkenal karena usahanya sebagai pendiri Menara Babel.[butuh rujukan] Ia adalah orang yang berkuasa di Babilonia yang menjadi pusat perdaban dunia setelah banjir bah, yang wilayahnya meliputi Asia Barat dan Timur Tengah. Menurut catatan Kejadian 10:8-12, ia mendirikan kota-kota besar seperti Babel, Erekh, Akad yang kesemua kota itu terletak di tanah Sinear, lalu ia pergi ke Asyur dan mendirikan Niniwe, Rehobot-Ir, Kalah, dan Resen.
Sisa peninggalannya yang dapat ditemui berada terletak di Gunung Namrudz, sekitar 150 km dari kota Adiyaman. Adiyaman terletak 1220 km dari Istanbul. Sebelum ini Gunung Namrudz dapat ditemukan di Abul Gharah, Iraq, tempat Namrudz dan rakyatnya menyembah Dewa Nabu yang mereka anggap sebagai anak dari Marduk. Gunung Namrudz yang mencapai ketinggian 2100 m, terletak di Banda Antitorus. Kawasan ini pada masa lalu termasuk dalam wilayah kekuasaan Babilonia.
Satu lagi kuil dan istana Namrudz dapat ditemui lagi di Mosul, yang terletak 396 km dari Baghdad. Luas bekas kuil dan istana ini mencapai 26.000 m2. Beberapa bagian dari kuil ini masih jelas terlihat. Kuil dan istana ini sempat dibangun kembali oleh Kerajaan Assyria sekitar tahun 1883-1859 SM.
Etimologi
Kata Nimrod (Namrudz) dalam bahasa Ibrani berasal dari kata “marad” yang artinya sendiri merupakan kata jamak yang memiliki arti “Dia membangkang". Salah satu pembangkangannya adalah mengawini ibu kandungnya sendiri yang bernama Semiramis.[2]
Namanya tercatat dalam Kejadian 10:8-9, Mikha 5:6, 1 Tawarikh 1:10, dan kisah-kisah Islam.
Catatan Al-Quran
Namrudz adalah keturunan ke-5 dari Nuh. Silsilah lengkapnya adalah Namrudz bin Kanʻān bin Kush bin Ham bin Nuh. ia adalah orang pertama yang mendeklarasikan diri sebagai raja atas seluruh manusia akibat keangkuhan dan keserakahan, Ia berusaha mengajak seluruh manusia bersatu dalam membentuk satu jenis manusia dengan ikatan perjanjian hanya berbuat dosa terus-menerus dan melupakan Tuhan dengan membangun Menara Babel yang sangat menjulang tinggi dengan harapan siapapun yang melihat menara itu teringat dengan rencana tercela ini. Ketika Tuhan memperhatikan tindakan Namrudz, Tuhan mempertimbangkan bahwa tidak baik apabila seluruh manusia menjadi seluruhnya jahat, sebab pada dasarnya manusia diciptakan mudah terbujuk Setan tanpa mendengarkan Bimbingan Tuhan, sehingga mereka akan berlaku sama seperti semua keturunan Qabil (Kayn) yang seluruhnya berlaku dan mengajak manusia lain berbuat keji di seluruh bumi dan mengecewakan hati Tuhan sehingga seluruh umat manusia yang memiliki darah Kayn dibinasakan dengan air bah dan Tuhan hanya meninggalkan Nuh dan keluarganya mewarisi bumi, sebab mereka generasi yang suci bagi Tuhan dan tak berkerabat ataupun mengikuti cara hidup keturunan Kayn. Agar peristiwa serupa tak kembali terulang, Tuhan hadir ke bumi bersama para malaikat di bumi untuk memisah-misahkan satu bangsa keturunan Nuh menjadi berbangsa-bangsa yang berbeda supaya tidak seluruh manusia bersepakat dengan manusia lain melainkan memiliki budaya, kebanggaan, sudut pandang dan watak tersendiri yang menimbulkan ras dan jenis manusia yang bermacam-macam untuk saling menyadari bahwa sekalipun manusia itu secara fisik memiliki jenis anatomi yang serupa namun dalam diri mereka ada sesuatu yang memperbedakan, berbeda dengan tumbuhan, hewan, setan, malaikat dan jin yang secara umum sejenis dan serupa sifat tingkah lakunya (budayanya). Diantara bangsa-bangsa yang ditentukan oleh Tuhan hampir semua secara angkuh menghendaki nafsunya sendiri dan menolak kehendak pihak lain yang menimbulkan kekacauan hingga konflik yang merobohkan Menara Babel dan menyerakkan umat manusia ke tempat yang sunyi, tak berpenghuni untuk mendirikan kerajaan, umat dan kaumnya sendiri, serta hal itu memilukan Tuhan sampai DIa mendapati Abraham yang mengaku menolak nafsunya sendiri dan menghendaki bimbingan Tuhan, yang mengubah peradaban manusia untuk seterusnya bahwa Abraham adalah manusia yang dimiliki Tuhan beserta keturunannya yang terus diberkati, semacam Beney Yisrael yang diistimewakan melampaui segala bangsa yang lain.
Referensi
- ^ Raja Babilonia (2275-1943 SM) yang hidup semasa dengan Nabi Ibrahim.[pranala nonaktif]
- ^ The Plain Truth About Christmas, Worldwide Church of God by H.W. Armstrong, Calofornia USA, 1994.