Soleh Solihun: Perbedaan antara revisi
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
|||
Baris 17: | Baris 17: | ||
==Awal karier== |
==Awal karier== |
||
Sebelum terkenal menjadi ''stand up |
|||
Sebelum terkenal menjadi ''stand up comedian'', Soleh merupakan seorang [[wartawan]]. Namun, setelah tujuh tahun menggeluti profesinya, Soleh dipecat lantaran dianggap mencederai loyalitas terhadap perusahaan. Pasalnya, Soleh suka siaran di radio swasta. Itu dianggap ''side job''. |
|||
comedian'', Soleh yang alumni Jurnalistik Universitas Padjadjaran Bandung merupakan seorang wartawan. Dia pernah menjadi reporter di Trax Magazine [2004 – 2005], Feature Editor di Playboy Indonesia [2006 – 2008], dan Editor di Rolling Stone Indonesia [2008 – 2012]. Salah satu tulisan Soleh di Playboy Indonesia mendapat penghargaan dari Anugerah Adiwarta Sampoerna pada tahun 2006 sebagai tulisan feature terbaik katergori Seni dan Budaya. Di majalah terakhir Soleh dipecat lantaran dianggap melanggar peraturan perusahaan: bekerja di dua perusahaan dalam waktu bersamaan. Maklum, Soleh saat itu menyambi sebagai penyiar di 91,6 Indika FM Jakarta setelah empat tahun siaran di sana, Soleh mengundurkan diri. |
|||
Sewaktu masih bekerja di Rolling Stone Indonesia, Soleh dipercaya sebagai MC di acara Release Party yang digelar setiap bulan setelah majalah itu terbit. Di sinilah, Soleh mulai dikenal sebagai MC yang kocak. Sendirian memandu acara musik dengan empat band, membuat Soleh harus mengisi jeda antar band dengan celotehnya. Cholil Mahmud, vokalis Efek Rumah Kaca adalah yang pertama kali mengatakan bahwa ketika Soleh ngemsi, gayanya mengingatkan pada gaya stand up comedy. Lantas, pada 2010, seorang produser Global Radio Jakarta meminta Soleh untuk stand up di acara off air mereka. Ada tiga band yang tampil, dan Soleh stand up sebelum White Shoes and The Couples Company tampil menutup acara. Dari 20 menit waktu yang diminta produser, Soleh malah tampil selama 40 menit. Kebetulan, seorang temannya datang ke sana membawa handycam. Soleh meminta temannya merekam penampilannya dan mengunggahnya ke Youtube dengan judul Soleh Solihun on Standing yang terdiri dari 3 video di channel Faesal dakeek. Niat awalnya sih, Soleh hanya ingin punya video di Youtube, supaya kalau ada yang mengetik namanya di Youtube, dia punya video itu. Tapi ternyata, video itu pula yang membuat nama Soleh Solihun kemudian dikenal sebagai stand up comedian. Tahun 2011 ketika Metro TV ingin membuat program Stand Up Comedy Show, produser acara itu mengajak Soleh tampil setelah melihat video di Youtube. Soleh adalah stand up comedian pertama yang tampil di episode perdana Stand Up Comedy Show di Metro TV. |
|||
Soleh tidak menyesal. Baginya, selalu ada pembelajaran dari setiap tindakan, terlepas dari benar salahnya. Hikmah yang didapatnya dari insiden ini, keberanian untuk melompat. Ia teringat ketika diminta menjadi memandu acara pentas musik tiga band pada 2010. Di sela acara, ada jeda sekian menit. Sembari menunggu penampil berikutnya, Soleh membunuh kebosanan penonton dengan melontarkan lawakan. Pada saat itu, ada yang merekam lawakan Soleh dan di-''upload'' ke [[YouTube]]. Karena banyak menonton, [[Metro TV]] yang saat itu sedang mengusung [[Stand Up Comedy Indonesia]] menawari ''job'' melawak kepada Soleh. |
|||
Stand up comedian biasanya membawakan lawakan yang merupakan keresahan pribadinya masing-masing. Pandji Pragiwaksono misalnya, sering menggelindingkan isu nasionalisme. Raditya Dika berkicau soal ''relationship''. Sementara Soleh bicara kehidupan sehari-hari. Meski demikian, melawak itu tidak selamanya lucu. Suatu kali, Soleh ditawari melawak tunggal di depan Jokowi sebelum menjadi Gubernur Jakarta. Pada saat itu, Soleh melawak tentang lalu lintas Jakarta. Hanya beberapa orang yang tertawa, termasuk Joko Widodo dan Megawati Soekarnoputri. |
|||
Pada saat melawak pertama kali, waktu yang diberikan 20 menit. Saking asyiknya melawak, Soleh bertahan sendiri di panggung hingga 40 menit. Materi lawakan didapat dari kegelisahan komedian terhadap suatu hal. Isu tergantung sudut pandang para komedian. [[Pandji Pragiwaksono]] misalnya, sering menggelindingkan isu nasionalisme. [[Raditya Dika]] berkicau soal ''relationship''. Sementara Soleh bicara kehidupan sehari-hari. |
|||
Setelah terkenal menjadi ''stand up comedian'', ia kerap bermain film komedi bersama Raditya Dika seperti ''Cinta Brontosaurus'' dan ''Manusia Setengah Salmon''. Sutradara pertama yang mengajak Soleh main film adalah Fajar Nugros. Sebelum Cinta Brontosaurus, Soleh tampil dalam satu scene di film Reffrain. Selain tiga film itu, Soleh juga pernah tampil di Luntang Lantung, Adriana, Bajaj Bajuri The Movie, dan Comic 8 Casino Kings. |
|||
Meski demikian, melawak itu tidak selamanya lucu. Suatu kali, Soleh ditawari melawak tunggal di depan Jokowi sebelum menjadi Gubernur Jakarta. Pada saat itu, Soleh melawak tentang lalu lintas [[Jakarta]]. Hanya beberapa orang yang tertawa, termasuk [[Joko Widodo]] dan [[Megawati Soekarnoputri]].<ref>[http://hiburan.plasa.msn.com/berita/tabloidbintang/soleh-solihun-dan-hikmah-setelah-dipecat-dari-profesi-wartawan-1, Soleh Solihun dan Hikmah Setelah Dipecat dari Profesi Wartawan], hiburan.plasa.msn.com, diakses 22 Maret 2014</ref> |
|||
Selain stand up dan jadi MC di banyak event, saat ini Soleh menjadi pembawa acara di program Karikatur Negeri yang tayang setiap Kamis jam 8.30 di TV One, dan menjadi salah satu panelis di program Celebrity Lipsync Combat yang tayang setiap Senin – Jumat jam 21.30 di NET. Soleh juga pernah menulis dua buku: Celoteh Soleh [buku yang merupakan kumpulan tulisan di blog Soleh], dan Kastana Taklukkan Jakarta [novel yang bercerita soal pengalamannya selama tujuh setengah tahun jadi wartawan musik]. |
|||
Setelah terkenal menjadi ''stand up comedian'', ia kerap bermain film komedi bersama [[Raditya Dika]] seperti ''[[Cinta Brontosaurus]]'' dan ''[[Manusia Setengah Salmon]]''. |
|||
Pada Sabtu, 31 Januari 2015, di Pusat Perfilman H Usmar Ismail, Jakarta, Soleh mengadakan stand up comedy special alias pertunjukkan tunggal pertamanya yang diberi judul Majelis Tidak Alim. Tiket pertunjukkan terjual habis, dan Soleh mendapat ulasan bagus dari mereka yang datang. Ini adalah beberapa komentar yang dicuitkan di akun Twitter beberapa public figure yang datang ke Majelis Tidak Alim: |
|||
“Si Soleh Solihun bisa jadiin tema agama yang luas sebagai materi stand up nya. Otentik. Pas sama nama.” @duniamanji penyanyi. |
|||
“Sangat menikmati Majelis Tidak Alim Soleh Solihu. Lucu dan dekat ledekannya. Gebleek!!!” @rizariri sutradara. |
|||
“Majelis Tidak Alim Soleh Solihun adalah show PALING LUCU sejak stand up comedy muncul di Indonesia. Titik.” @ernestprakasa comic |
|||
“Majelis Tidak Alim-nya Soleh Solihun: The craziest stand up comedy show ever in Indonesia.” @ghilbas comic |
|||
“Sudah jelas kalau Majelis Tidak Alim nya Soleh Solihun dalah stand-up Indonesia teredan yang pernah gue saksikan. Terbaik, adalah ketika ada orang religius dan sederhana bisa membawa political-incorrectness ke titik terekstrem.” @RickySiahaan gitaris Seringa dan jurnalis Rolling Stone. |
|||
“Ketawa sampai sakit perut.” @fajarnugros sutradara |
|||
“Si Soleh Solihun ngomongin semua yang gue pengen omongin tapi gue gak berani omongin. Show paling berani yang gue tonton seumur hidup. Majelis Tidak Alim adalah show terlucu yang pernah gue tonton. Dan dalam 2 jam 45 menit! SICK!” @pandji comic, host. |
|||
==Filmografi== |
==Filmografi== |
Revisi per 24 Agustus 2015 19.50
Soleh Solihun | |
---|---|
Berkas:Soleh Solihun SUC.jpeg | |
Lahir | 02 Juni 1979 Bandung, Jawa Barat |
Dikenal atas | Comic di Stand-up Comedy |
Soleh Solihun adalah salah satu komedian Indonesia. Ia terkenal menjadi komedian setelah menjadi comic di Stand Up Comedy Indonesia.
Awal karier
Sebelum terkenal menjadi stand up comedian, Soleh yang alumni Jurnalistik Universitas Padjadjaran Bandung merupakan seorang wartawan. Dia pernah menjadi reporter di Trax Magazine [2004 – 2005], Feature Editor di Playboy Indonesia [2006 – 2008], dan Editor di Rolling Stone Indonesia [2008 – 2012]. Salah satu tulisan Soleh di Playboy Indonesia mendapat penghargaan dari Anugerah Adiwarta Sampoerna pada tahun 2006 sebagai tulisan feature terbaik katergori Seni dan Budaya. Di majalah terakhir Soleh dipecat lantaran dianggap melanggar peraturan perusahaan: bekerja di dua perusahaan dalam waktu bersamaan. Maklum, Soleh saat itu menyambi sebagai penyiar di 91,6 Indika FM Jakarta setelah empat tahun siaran di sana, Soleh mengundurkan diri.
Sewaktu masih bekerja di Rolling Stone Indonesia, Soleh dipercaya sebagai MC di acara Release Party yang digelar setiap bulan setelah majalah itu terbit. Di sinilah, Soleh mulai dikenal sebagai MC yang kocak. Sendirian memandu acara musik dengan empat band, membuat Soleh harus mengisi jeda antar band dengan celotehnya. Cholil Mahmud, vokalis Efek Rumah Kaca adalah yang pertama kali mengatakan bahwa ketika Soleh ngemsi, gayanya mengingatkan pada gaya stand up comedy. Lantas, pada 2010, seorang produser Global Radio Jakarta meminta Soleh untuk stand up di acara off air mereka. Ada tiga band yang tampil, dan Soleh stand up sebelum White Shoes and The Couples Company tampil menutup acara. Dari 20 menit waktu yang diminta produser, Soleh malah tampil selama 40 menit. Kebetulan, seorang temannya datang ke sana membawa handycam. Soleh meminta temannya merekam penampilannya dan mengunggahnya ke Youtube dengan judul Soleh Solihun on Standing yang terdiri dari 3 video di channel Faesal dakeek. Niat awalnya sih, Soleh hanya ingin punya video di Youtube, supaya kalau ada yang mengetik namanya di Youtube, dia punya video itu. Tapi ternyata, video itu pula yang membuat nama Soleh Solihun kemudian dikenal sebagai stand up comedian. Tahun 2011 ketika Metro TV ingin membuat program Stand Up Comedy Show, produser acara itu mengajak Soleh tampil setelah melihat video di Youtube. Soleh adalah stand up comedian pertama yang tampil di episode perdana Stand Up Comedy Show di Metro TV.
Stand up comedian biasanya membawakan lawakan yang merupakan keresahan pribadinya masing-masing. Pandji Pragiwaksono misalnya, sering menggelindingkan isu nasionalisme. Raditya Dika berkicau soal relationship. Sementara Soleh bicara kehidupan sehari-hari. Meski demikian, melawak itu tidak selamanya lucu. Suatu kali, Soleh ditawari melawak tunggal di depan Jokowi sebelum menjadi Gubernur Jakarta. Pada saat itu, Soleh melawak tentang lalu lintas Jakarta. Hanya beberapa orang yang tertawa, termasuk Joko Widodo dan Megawati Soekarnoputri.
Setelah terkenal menjadi stand up comedian, ia kerap bermain film komedi bersama Raditya Dika seperti Cinta Brontosaurus dan Manusia Setengah Salmon. Sutradara pertama yang mengajak Soleh main film adalah Fajar Nugros. Sebelum Cinta Brontosaurus, Soleh tampil dalam satu scene di film Reffrain. Selain tiga film itu, Soleh juga pernah tampil di Luntang Lantung, Adriana, Bajaj Bajuri The Movie, dan Comic 8 Casino Kings.
Selain stand up dan jadi MC di banyak event, saat ini Soleh menjadi pembawa acara di program Karikatur Negeri yang tayang setiap Kamis jam 8.30 di TV One, dan menjadi salah satu panelis di program Celebrity Lipsync Combat yang tayang setiap Senin – Jumat jam 21.30 di NET. Soleh juga pernah menulis dua buku: Celoteh Soleh [buku yang merupakan kumpulan tulisan di blog Soleh], dan Kastana Taklukkan Jakarta [novel yang bercerita soal pengalamannya selama tujuh setengah tahun jadi wartawan musik].
Pada Sabtu, 31 Januari 2015, di Pusat Perfilman H Usmar Ismail, Jakarta, Soleh mengadakan stand up comedy special alias pertunjukkan tunggal pertamanya yang diberi judul Majelis Tidak Alim. Tiket pertunjukkan terjual habis, dan Soleh mendapat ulasan bagus dari mereka yang datang. Ini adalah beberapa komentar yang dicuitkan di akun Twitter beberapa public figure yang datang ke Majelis Tidak Alim:
“Si Soleh Solihun bisa jadiin tema agama yang luas sebagai materi stand up nya. Otentik. Pas sama nama.” @duniamanji penyanyi.
“Sangat menikmati Majelis Tidak Alim Soleh Solihu. Lucu dan dekat ledekannya. Gebleek!!!” @rizariri sutradara.
“Majelis Tidak Alim Soleh Solihun adalah show PALING LUCU sejak stand up comedy muncul di Indonesia. Titik.” @ernestprakasa comic
“Majelis Tidak Alim-nya Soleh Solihun: The craziest stand up comedy show ever in Indonesia.” @ghilbas comic
“Sudah jelas kalau Majelis Tidak Alim nya Soleh Solihun dalah stand-up Indonesia teredan yang pernah gue saksikan. Terbaik, adalah ketika ada orang religius dan sederhana bisa membawa political-incorrectness ke titik terekstrem.” @RickySiahaan gitaris Seringa dan jurnalis Rolling Stone.
“Ketawa sampai sakit perut.” @fajarnugros sutradara
“Si Soleh Solihun ngomongin semua yang gue pengen omongin tapi gue gak berani omongin. Show paling berani yang gue tonton seumur hidup. Majelis Tidak Alim adalah show terlucu yang pernah gue tonton. Dan dalam 2 jam 45 menit! SICK!” @pandji comic, host.
Filmografi
- Cinta Brontosaurus (2013)
- Manusia Setengah Salmon (2013)
- Luntang Lantung (2014)
- Bajaj Bajuri The Movie (2014)
- Viva JKT48 (2014)
- Comic 8: Casino Kings (2015)
Sinetron
- Marmut Merah Jambu Series (2015)