Lompat ke isi

Sejarah Taiwan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 28 November 2015 14.01 oleh Pierrewee (bicara | kontrib)

Sejarah Taiwan bisa ditelusuri sampai puluhan ribu tahun dari bukti terawal yang dikenal mengenai keberadaan pemukiman manusia di sana.[1][2] Kemunculan mendadak sebuah kebudayaan agraris sekitar tahun 3000 SM dipercayai mencerminkan kedatangan dari leluhur aborigin Taiwan sekarang ini.[3] Pulau Taiwan dikolonisasi oleh Belanda pada abad ke-17, diikuti dengan gelombang masuk Suku Han termasuk imigran orang Hakka dari wilayah Fujian dan Guangdong dari Tiongkok daratan, menyeberangi Selat Taiwan. Spanyol juga membangun sebuah pemukiman di utara untuk periode singkat, namun diusir oleh Belanda pada tahun 1642.

Pada tahun 1662 [4], Koxinga, seorang loyalis dari Dinasti Ming, yang telah kehilangan kekuasaan di Tiongkok daratan pada tahun 1644, mengalahkan Belanda dan mendirikan basis operasi di pulau. Pasukannya dikalahkan oleh Dinasti Qing pada tahun 1683[5], dan sebagian Taiwan menjadi semakin terintegrasi dalam kekaisaran Qing. Setelah Perang Tiongkok-Jepang Pertama tahun 1895, Qing menyerahkan Pulau Taiwan berikut [[Penghu}} kepada Kekaisaran Jepang. Taiwan menghasilan beras dan gula untuk diekspor ke Kekaisaran Jepang, dan juga berperan sebagai basis untuk ekspansi kolonial Jepang ke Asia Tenggara dan Pasifik selama Perang Dunia II. Pendidikan kekaisaran Jepang diimplementasikan di Taiwan dan banyak orang Taiwan juga bertempur untuk Jepang selama perang tersebut.

Referensi

  1. ^ Olsen & Miller-Antonio (1992).
  2. ^ Jiao (2007), hlm. 89–90.
  3. ^ Jiao (2007), hlm. 91–94.
  4. ^ "Treaty between Koxinga and the Dutch Government". http://www.taiwandocuments.org/. Taiwan Documents Project. Diakses tanggal 28 November 2015.  Hapus pranala luar di parameter |website= (bantuan)
  5. ^ C. Croizier, Ralph. "Zheng Chenggong". http://www.britannica.com. Encyclopædia Britannica, Inc. Diakses tanggal 28 November 2015.  Hapus pranala luar di parameter |website= (bantuan)