Sinar Mas Telecom
Berkas:LogoSinarmasTelecom.PNG | |
Publik (IDX: BTEL) | |
Industri | Telekomunikasi seluler |
Didirikan | 1993 (sebagai Ratelindo) 2002 (sebagai Mobile-8 Telecom) 2003 (sebagai Bakrie Telecom) 2003 (sebagai Bakrie Connectivity) 2006 (sebagai Sinar Mas Telecom) |
Kantor pusat | Jakarta, Indonesia |
Tokoh kunci | Hary Tanoesoedibjo (2002-2010) Jastiro Abi (2003-2016) Rodolfo Pantoja (2006-2015) Merza Fachys (2015-2017) Franky Sibarani (2017-sekarang) |
Produk | smartfren |
Induk | Telkom Group (1993-2003) Global Mediacom (2002-2010) Bakrie Group (2003-2016) Sinar Mas Group (2006-2015) Sinar Mas Communication & Technology (2015-sekarang) |
Situs web | www.sinarmas.com |
PT Sinar Mas Telecom Tbk (sebelumnya bernama Ratelindo (PT Radio Telepon Indonesia), PT Mobile-8 Telecom Tbk, PT Bakrie Telecom Tbk dan PT Bakrie Connectivity) adalah perusahaan operator telekomunikasi berbasis CDMA dan GSM 4G LTE di Indonesia. Sinar Mas Telecom memiliki produk layanan dengan nama produk smartfren.
Sejarah
Ratelindo yang didirikan pada bulan Agustus 1993, sebagai anak perusahaan Bakrie Group yang bergerak dalam bidang telekomunikasi di DKI Jakarta, Banten dan Jawa Barat berbasis Extended Time Division Multiple Access (ETDMA).
Pada bulan September 2003, PT Radio Telepon Indonesia Tbk (Ratelindo) berubah nama menjadi PT Bakrie Telecom Tbk, yang kemudian bermigrasi ke CDMA 1x, dan memulai meluncurkan produk Esia. Pada awalnya jaringan Esia hanya dapat dinikmati di Jakarta, Banten dan Jawa Barat, namun sampai akhir 2007 telah menjangkau 26 kota di seluruh Indonesia dan terus berkembang ke kota-kota lainnya. Pada tahun 2006, Bakrie Telecom telah go-public dengan mendaftarkan sahamnya dalam Bursa Efek Jakarta.
PT Mobile-8 Telecom Tbk didirikan pada bulan Desember 2002. Pada tahun 2003, Perseroan mengakuisisi dua operator telepon selular berlisensi, yaitu Komselindo dan Metrosel, dan mulai beroperasi sebagai penyelenggara jasa selular dengan menggunakan basis teknologi CDMA. Layanan yang pertama kali diluncurkan oleh Mobile-8 Telecom adalah Layanan Selular Prabayar dengan brand Fren yang dioperasikan pada bulan Desember 2003 dengan berbasis jaringan CDMA 2000-1X.
Pada bulan April 2004, Mobile-8 Telecom meluncurkan layanan selular Fren Pascabayar pada jaringan yang sama. Lima bulan kemudian Perseroan mengakuisi satu lagi operator telepon selular berlisensi, yaitu Telesera. Perseroan juga serta merta menyelesaikan peralihan sistem telekomunikasi yang dioperasikan ketiga operator berlisensi yang diakuisi tersebut dari sistem selular analog menjadi sistem selular digital CDMA.
Pada tahun 2006, Mobile-8 Telecom memperkenalkan layanan 3G pada jaringan CDMA EVDO, serta melakukan pencatatan perdana saham pada Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta). Langkah-langkah Perseroan di pasar modal terus berlanjut, dimana pada tahun 2007 Mobile-8 berhasil menerbitkan obligasi Rupiah pertamanya yang juga dicatatkan di Bursa Efek Indonesia. Kemudian, Perseroan juga turut meramaikan pasar modal regional dengan penerbitan Eurobond pertamanya yang dicatatkan di Bursa Efek Singapura.
Pada bulan April 2008, Mobile-8 Telecom memperkenalkan fitur baru yaitu World Passport, dimana Mobile-8 menjadi operator CDMA pertama di dunia yang bergabung dengan Asosiasi GSM sehingga memungkinkan pelanggan Mobile-8 Telecom melakukan PT Sinar Mas Telecom Tbk. adalah operator penyedia jasa telekomunikasi berbasis teknologi CDMA yang memiliki lisensi selular dan mobilitas terbatas (fixed wireless access), serta memiliki cakupan jaringan CDMA EV-DO (jaringan mobile broadband yang setara dengan 3G) yang terluas di Indonesia.
Anak Perusahaan[1] Mobile-8 Telecom Finance BV (M-8 BV) didirikan pada tanggal 18 Juli 2007 awalnya beralamat di Herengracht 450, 1017 CA Amsterdam, Belanda. Namun pada tanggal 1 September 2010, M-8 BV memindahkan pusat aktivitasnya ke Jalan 54 Clarendon Road, Watford WD17, 1DU, London, Britania Raya.
M-8 BV sepenuhnya dimiliki oleh PT Smartfren Telecom Tbk. M-8 BV bergerak di bidang keuangan seperti mencari pendanaan, pinjam dan meminjamkan modal, memberikan jasa konsultasi, dan hal-hal bersifat industri finansial dan komersial lainnya.
Anak Perusahaan PT Smartfren Telecom Tbk yang dimerger yaitu PT Telekomindo Seluler Raya (Telesera), PT Metro Seluler Nusantara (Metrosel) dan PT Komunikasi Seluler Indonesia (Komselindo).
Ketiga anak perusahaan di atas pernah menjadi bagian dari PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk dijual kepada PT Bimantara Citra Tbk yang menjadi anak perusahaan PT Mobile-8 Telecom Tbk dan selanjutnya mengakuisisi PT Smart Telecom dan berubah nama menjadi PT Smartfren Telecom Tbk.[2][3][4][5]
Pada tahun 2011, PT Mobile-8 Telecom Tbk yang telah digabungkan dengan PT Sinar Mas Telecom Tbk.
smartfren juga merupakan operator telekomunikasi pertama di dunia yang menyediakan layanan CDMA EV-DO Rev. B (setara dengan 3,5G dengan kecepatan unduh s.d. 14,7 Mbps) dan operator CDMA pertama yang menyediakan layanan Blackberry.
Jasa dan layanan smartfren memiliki nilai-nilai (values) yaitu sebagai mitra yang terbaik bagi pelanggan dengan menawarkan solusi yang cerdas dalam layanan-layanan telekomunikasi untuk meningkatkan pengalaman hidup pelanggan dalam berkomunikasi.
Sebagai operator CDMA yang menyediakan jaringan internet kecepatan tinggi bergerak (mobile broadband) yang terluas di Indonesia, smartfren berkomitmen untuk menjadi penyedia layanan telekomunikasi yang terjangkau bagi masyarakat dengan kualitas terbaik.
Selama perjalanan usaha pada tahun 2014, BTEL dilaporkan terancam bangkrut karena hutang yang menggunung bahkan nominal hutangnya telah melampaui harga aset perusahaan.[6] Untuk melakukan hal ini, BTEL berusaha membayar seluruh hutangnya satu per satu bahkan hingga memberhentikan 24 persen total karyawannya dengan alasan penghematan biaya operasional.[6]
Pada bulan Agustus 2015, PT Bakrie Connectivity yang telah digabungkan dengan PT Sinar Mas Telecom Tbk.
Pada bulan Mei 2016, PT Bakrie Telecom Tbk yang telah digabungkan dengan PT Sinar Mas Telecom Tbk.
Unit usaha
- PT Smartfren Telecom Tbk (smartfren)
- PT Telekomindo Seluler Raya (Telesera)
- PT Metro Seluler Nusantara (Metrosel)
- PT Komunikasi Seluler Indonesia (Komselindo)