Bumiayu, Brebes
Bumiayu | |
---|---|
Bumiayu | |
Negara | Indonesia |
Wilayah | Jawa Tengah |
Kabupaten | Kabupaten Brebes |
Luas | |
• Luas daratan | 54,3 km2 (210 sq mi) |
Ketinggian | 690 m (2,260 ft) |
Populasi (1 Januari 2012) | |
• Total | 171.680 |
Zona waktu | UTC+7 (Waktu Indonesia Barat) |
- Pohon | Trambesi |
- Bunga | Angrek |
-Masjid | Agung Baiturrahim |
-Gunung | Gunung Slamet |
-perkebunan | Kaligua |
Bumiayu adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Indonesia. Kecamatan ini berjarak sekitar 55 Km ke arah selatan dari ibu kota Kabupaten Brebes. Kecamatan Bumiayu merupakan pusat aktivitas masyarakat Kabupaten Brebes bagian selatan. Kecamatan ini berada di daerah dataran tinggi, dan dilalui jalur transportasi utama Tegal-Purwokerto, serta jalur kereta api Jakarta-Cirebon-Purwokerto-Yogyakarta-Surabaya.
Asal nama
Nama Bumiayu diberikan oleh Adipati Anom (Amangkurat II) dalam pelariannya ke Tegal, karena di daerah ini ia bertemu dengan penduduk sekitar yang berparas cantik (bahasa Jawa: ayu).
Batas wilayah
Batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut:
Utara | Kecamatan Tonjong, Kecamatan Bantarkawung dan Kecamatan Sirampog |
Timur | Kecamatan Paguyangan dan Kecamatan Sirampog |
Selatan | Kecamatan Paguyangan dan Kecamatan Bantarkawung |
Barat | Kecamatan Bantarkawung |
Desa/kelurahan
Perekonomian
Kecamatan Bumiayu merupakan pusat aktivitas masyarakat di bagian selatan Kabupaten Brebes seperti Tonjong, Sirampog, Bantarkawung, Salem, dan Paguyangan. Kawasan perdagangan di perkotaan Bumiayu yang membentang dari Talok hingga Jatisawit. Di Kecamatan Bumiayu terdapat Pasar Wage, yaitu pasar yang hanya buka setiap lima hari sekali menurut hari pasaran Kalender Jawa. Selain itu juga terdapat Pasar Talok, Pasar Bumiayu, Pasar Kalierang, Pasar Majapahit, dan Pasar Jatisawit.
Penduduk
Jumlah penduduk Kecamatan Bumiayu pada 2012 sebanyak 171.680 Jiwa. Penduduk di wilayah perkotaan Bumiayu, sebagian besar memiliki mata pencaharian sebagai pedagang sedangkan di pedesaan umumnya sebagai petani dan buruh tani.
Agama
Sebagian besar penduduk Jawa Tengah beragama Islam dan mayoritas tetap mempertahankan tradisi Kejawen yang dikenal dengan istilah abangan. Agama lain yang dianut adalah Protestan, Katolik, Hindu, Buddha, Kong Hu Cu, dan puluhan aliran kepercayaan. Penduduk Bumiayu dikenal dengan sikap tolerannya. Sebagai contoh di daerah pusat pebelanjaan kota bumiayu, bisa dijumpai penganut agama Katolik dan ada gereja di dekat kantor polisi.
Agama | Prosentase | |||
---|---|---|---|---|
Islam | 95% | |||
Katholik | 3% | |||
Kristen | 1% | |||
Budha | 0% | |||
Hindu | 0% | |||
Lainnya | 1% |
Pendidikan
Tingkat SMA/SMK/MA
- SMAN 1 Bumiayu
- SMA BU NU
- SMA Islam T. Huda
- SMA Muhammadiyah Bumiayu
- SMK Muhammadiyah Bumiayu
- SMK Maarif NU 01 Bumiayu
- SMK Kerabat Kita
- SMA An-Nurriyah
- SMK Semesta Bumiayu
- MAN 2 Brebes
Pondok Pesantren
- Pondok Pesantren Nurul Hikmah, Tegong, Jatisawit, Bumiayu
- Pondok Pesantren Shofwatussu'ada di Krajan, Bumiayu
- Pondok Pesantren JAMSU Izzul Islami di Karang Turi,Bumiayu
- Pondok Pesantren Darunnajah Tegal Munding Pruwatan
- Pondok Pesantren An-Nuriyah
- Pondok Pesantren Matholi'ul Hikmah Penanjung Pruwatan
Perguruan Tinggi
- Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Islam Bumiayu, berdiri tahun 2009
- Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Islam Bumiayu, berdiri tahun 2012
- Universitas Peradaban, berdiri tahun 2014
Pariwisata
Tempat wisata di Kecamatan Bumiayu adalah Candi Pancurawis. Namun demikian kecamatan ini juga dekat dengan sejumlah objek wisata di sekitarnya yang masuk wilayah Sirampog, Bantarkawung, Salem, dan Paguyangan seperti Pemandian Air Panas Paku Jati dan Buaran, Waduk Penjalin, Agrowisata Kaligua, Curug Putri dan sebagainya.
Kuliner
Makanan khas dari kota ini hampir sama dg yang ada di kota purwokerto adalah. Beberapa jenis makanan tradisional yang dikenal yakni ranjem, mi thayel, timus, klanthing, sempora (awug-awug), utri, puli (ciwel), ongol-ongol, gebral, kluban, grontol, mireng, kamir, moho, golang-galing, lopis, ondol-ondol, widaran, angleng klapa, angleng kacang, rujak mentah, rujak mateng, ampyang, grebi, dampleng (mirip combro), soto selain itu terdapat:
- Mendhoan, makanan yang terbuat dari tempe yang tipis/diiris tipis kemudian digoreng dengan tepung yang diberi bumbu dan digoreng setengah matang.
- Kripik Tempe, prosesnya seperti mendhoan tetapi digoreng sampai kering.
- Sroto, daerah lain menyebutnya Soto.
- Gethuk Goreng, sentra pembuatannya tersebar di kota bumiayu.
- Keong Kuah Pedas/Kraca, dengan bahan utama keong sawah yang dimasak berkuah dengan bumbu-bumbu kuat yang memberi nuansa pedas dan segar hingga ke tenggorokan.
- Dage, kudapan mirip kue yang berbahan dasar ampas kacang yang digumpalkan dan dijamurkan. Biasa disajikan berupa goreng tepung berbumbu dan disantap dengan cabe rawit atau "lombok cengis".
- Semayi, lauk dari ampas kelapa yang dibumbui dan dipanggang di atas api kecil. Makanan yang menjadi simbol hidup melarat ini kini sudah amat-sangat susah ditemukan.
- Tegean, adalah sebutan khas Banyumas untuk sup sayur berkuah bening yang tampak sangat sederhana namun sangat menyegarkan. Sayur-mayur berupa bayam, kecambah kedelai hitam, daun katuk, dan kedelai hitam butiran lazim menjadi unsur utama masakan ini. Untuk bumbunya, selain bahan-bahan yang lazim seperti bawang merah dan bawang putih, tegean juga bercirikan dengan "geprekan" kencur yang sangat menyegarkan.
- Empal basah, berupa masakan berbahan dasar daging dan tetelan sapi yang dimasak dengan kuah santan yang kental. Kekhasan empal basah Banyumasan adalah adanya sensasi gatal dan geli yang ditimbulkan oleh campuran srundeng di dalam kuah kental tersebut. Empal basah sangat cocok dimakan dengan ketupat berkulit janur (jangan ketupat berkulit plastik).
- Themlek, kudapan ringan dari ampas tahu berbumbu yang digoreng dengan adonan tepung. Makanan yang akan meninggalkan rasa seret di tenggorokan ini sudah semakin jarang ditemui.
- Nopia
- Klepon, makanan terbuat dari tepung, bentuk bulat, warna hijau, dan dibagian dalam terdapat gula merah ( gula jawa )
- Gorengan Randhem, berupa olahan makanan yang terbuat dari bahan ampas tahu,yang di beri racikan rempah tradisional dan terbalut adonan tepung terigu,dan uniknya makanan yang tergolong langka ini hanya bisa di jumpai di Desa Cilibur dukuh Kumambang,dan saat ini yang masih tekun menjalani usaha ini adalah Ibu Karwen dan Ibu Muslikha,masyarakan di Dukuh kumambang ini rasanya tidak lengkap rasanya jika sarapan tanpa ada sepiring Gorengan Randhem.
- Gaorengan randhem sangat akrab di telinga masyarakat Desa Cilibur,entah bagaimana asal usul dan sejarahnya sampai sekarang tidak ada referensi yang kuat untuk membuktikan siapa tokoh di balik penggagas ide terciptanya Gorengan Randhem.
- selain Gorengan Randhem di Desa Cilibur juga mudah di temui makanan lain seperti GORENGAN KEPEL,BLANGGEM,GETUK LINDRI,KUPAT LEPET,GEBRAL Dll,penasaran ingin mencicipnya ? silahkan kunjungi pasar tradisional Di Desa cilibur Krajan,rute yang bisa di lalui salahsatunya dari terminal baru Bumiayu kearah Langkap menuju keatas lagi di desa Menggala dan sampailah di Desa Cilibur.
Transportasi
Kecamatan ini berada dilalui jalur transportasi utama penhubung jalur pantura dan jalur selatan jawa ruas Tegal-Purwokerto, serta jalur kereta api Jakarta-Cirebon-Purwokerto-Yogyakarta-Surabaya. Stasiun kereta api Bumiayu merupakan salah satu perhentian kereta api yang penting di daerah ini. Untuk mengurangi kemacetan di kota Bumiayu, Pemerintah Kabupaten Brebes membangun jalan Lingkar, yang dibangun di sebelah timur wilayah perkotaan Bumiayu. Jalan tersebut terbentang mulai dari Talok hingga Pagojengan Kecamatan Paguyangan dan melintas di bawah jembatan kereta api Sakalimalas.
Kereta api
Stasiun Bumiayu (BMA) merupakan stasiun kereta api kelas 2 yang terletak di Dukuhturi, Bumiayu, Brebes. Stasiun yang berada pada ketinggian +636,45 m dpl ini terletak di Daerah Operasi V Purwokerto. Stasiun ini termasuk tipe sisi dan memiliki 3 jalur. Stasiun ini sering menjadi tempat persilangan rangkaian kereta api.
Sekitar 1 km ke arah timur dari stasiun ini terdapat Jembatan Sakalimolas yang memiliki panjang 280 meter, jembatan ini merupakan jembatan terpanjang di Daop 5 Purwokerto.
Berikut ini adalah kereta api yang berhenti di Stasiun Bumiayu.
- Sawunggalih Utama: ke Kutoarjo dan Jakarta Pasar Senen
- Kutojaya Utara: ke Kutoarjo dan Jakarta Tanah Abang
- Purwojaya: ke Cilacap dan Gambir
- Progo: ke Yogya Lempuyangan dan Jakarta Pasar Senen
- Senja Bengawan: ke Solo Jebres dan Jakarta Tanahabang
- Gaya Baru Malam Selatan: ke Jakarta Kota dan Surabaya Gubeng
Tokoh dari Bumiayu
- Yahya Muhaimin, Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
- Achmad Faris Sulchaq, Mantan Wakil Bupati Brebes
- Tasdik Kinanto, Mantan Sekretaris Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
- Suwarno Hadisusanto, Mantan Dekan Fakultas Biologi, Universitas Gadjah Mada
- Titiek Sandora, Artis dan Penyanyi
- Sigit Iko Sugondo, Ahli Pemberdayaan Masyarakat, Direktur Al Azhar Peduli Ummat
- Arif Rahman Hakim, Sekretaris Jenderal Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia