Kabupaten Aceh Selatan
3°8′N 97°27′E / 3.133°N 97.450°E
Kabupaten Aceh Selatan كابوڤاتين اچيه تونوڠ | |
---|---|
Daerah tingkat II | |
Motto: SATYA BAKTI | |
Koordinat: 3°08′N 97°27′E / 3.13°N 97.45°E | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Aceh |
Tanggal berdiri | 4 November 1956 |
Dasar hukum | UU Nomor 7 (Darurat) Tahun 1956 |
Ibu kota | Tapak Tuan |
Jumlah satuan pemerintahan | |
Pemerintahan | |
• Bupati | Azwir |
• Wakil Bupati | -- |
Luas | |
• Total | 3,841,60 km² km2 (Formatting error: invalid input when rounding sq mi) |
Populasi (2017[1]) | |
• Total | 230,254 jiwa |
Demografi | |
• IPM | 64,13 (2016)[2] |
Zona waktu | UTC+07:00 (WIB) |
Kode BPS | |
Kode area telepon | 0656 |
Kode Kemendagri | 11.01 |
APBD | Rp.1.396.405.975.816,-[3] |
PAD | Rp. 165.862.127.299,-[3] |
DAU | Rp. 641.605.359.000,- |
Situs web | www.acehselatankab.go.id |
Kabupaten Aceh Selatan (Bahasa Aceh: Acèh Tunong, Jawi: اچيه تونوڠ) adalah salah satu kabupaten di Provinsi Aceh, Indonesia. Sebelum berdiri sendiri sebagai kabupaten otonom, calon wilayah Kabupaten Aceh Selatan adalah bagian dari Kabupaten Aceh Barat. Pembentukan Kabupaten Aceh Selatan ditandai dengan disahkannya Undang-Undang Darurat Nomor 7 Tahun 1956 pada 4 November 1956.
Kabupaten Aceh Selatan pada tanggal 10 April 2002 resmi dimekarkan sesuai dengan UU RI Nomor 4 tahun 2002 menjadi tiga Kabupaten, yaitu: Kabupaten Aceh Barat Daya, Kabupaten Aceh Singkil dan Kabupaten Aceh Selatan.
Kecamatan yang memiliki jumlah penduduk terbanyak adalah Kecamatan Labuhan Haji, diikuti oleh Kecamatan Kluet Utara. Sementara jumlah penduduk tersedikit adalah Kecamatan Sawang. Sebagian penduduk terpusat di sepanjang jalan raya pesisir dan pinggiran sungai.
Batas wilayah
Kabupaten Aceh Selatan Memiliki Batas Wilayah Sebagai Berikut :
Utara | Kabupaten Aceh Tenggara dan Kabupaten Gayo Lues |
Timur | Kabupaten Aceh Singkil dan Kota Subulussalam |
Selatan | Kabupaten Aceh Singkil dan Samudera Indonesia |
Barat | Kabupaten Aceh Barat Daya |
Topografi dan klimatologi
Kondisi topografi Kabupaten Aceh Selatan sangat bervariasi, terdiri dari dataran rendah, bergelombang, berbukit, hingga pegunungan dengan tingkat kemiringan sangat curam/terjal.
Dari data yang diperoleh, kondisi topografi dengan tingkat kemiringan sangat curam/terjal mencapai 63,45%, sedangkan berupa dataran hanya sekitar 34,66% dengan kemiringan lahan dominan adalah pada kemiringan kemiringan ³ 40% dengan luas 254.138.39 ha dan terkecil kemiringan 8-15% seluas 175.04 hektare selebihnya tersebar pada beerbagai tingkat kemiringan. Dilihat dari ketinggian tempat (di atas permukaan laut) ketinggian 0-25 meter memiliki luas terbesar yakni 152.648 hektare (38,11%) dan terkecil adalah ketinggian 25-00 meter seluas 39.720 hektare (9,92%).
Sementara itu, sebagian besar jenis tanah di Kabupaten Aceh Selatan adalah podzolik merah kuning seluas 161,022 hektare dan yang paling sedikit adalah jenis tanah regosol (hanya 5,213 ha).
Demografi
Kabupaten Aceh Selatan memiliki 3 suku asli, yaitu suku Aceh (60%), suku Aneuk Jamee (30%) dan suku Kluet (10%). Suku Aneuk Jamee merupakan para perantau Minangkabau yang telah bermukim disana sejak abad ke-15. Walau sudah tidak lagi menggunakan sistem adat matrilineal, namun mereka masih menggunakan Bahasa Minangkabau dialek Aceh (Bahasa Aneuk Jamee) dalam percakapan sehari-hari.
Suku bangsa | Kecamatan |
---|---|
Suku Aceh | Labuhan Haji Barat, Sawang, Meukek, Pasie Raja, Kluet Utara, Bakongan, Bakongan Timur, Kota Bahagia, Trumon, Trumon Tengah dan Trumon Timur. |
Suku Aneuk Jamee | Kluet Selatan, Labuhan Haji, Labuhan Haji Timur, Sama Dua, Tapak Tuan. |
Suku Kluet | Kluet Timur, Kluet Tengah, Kluet Utara (mayoritas suku Aceh), Kluet Selatan (mayoritas suku Aneuk Jamee). |
Pemerintahan
Bupati
No | Bupati | Mulai menjabat | Akhir menjabat | Prd. | Ket. | Wakil Bupati | ||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Muhammad Sahim Hasjmy | ||||||||
M. Husen | ||||||||
A. Gaffur Akhir | ||||||||
Kamarusyid | ||||||||
A. Wahid Dahlawi | ||||||||
Teuku M. Yunan | ||||||||
Tengku M. Sahim Hasmy | ||||||||
Teuku Cut Mamad | ||||||||
Kasim Tagok | ||||||||
Teuku Daud | ||||||||
Sukardi IS | ||||||||
Drs. Ridwansyah | ||||||||
H. Zainal Abidin | ||||||||
Sayed Mudhahar | ||||||||
M. Sari Subki | ||||||||
Teuku Machsalmina Ali | ||||||||
Tengku Husin Yusuf | ||||||||
Teuku Sama Indra | ||||||||
Azwir | ||||||||
Tgk. Amran | ||||||||
Cut Syazalisma, S.STP |
Dewan Perwakilan
Kecamatan
Kabupaten Aceh Selatan memiliki 18 buah kecamatan yang terbentang mulai dari Kecamatan Labuhan Haji yang berbatasan dengan Kabupaten Aceh Barat Daya hingga Kecamatan Trumon Timur yang berbatasan dengan Kota Subulussalam. Pada tahun 2010 jumlah kecamatan dalam Kabupaten Aceh Selatan adalah 16 Kecamatan. Pada tahun 2011, 2 kecamatan di bagian timur yakni Trumon dimekarkan lagi menjadi 2 kecamatan lagi sehingga keseluruhan kecamatan dalam kabupaten sekarang ini berjumlah 18 kecamatan. Kedelapan belas kecamatan tersebut adalah:
Berdasarkan Buku Induk Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan Per Provinsi, Kabupaten/Kota, dan Kecamatan Seluruh Indonesia yang diterbitkan oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Kabupaten Aceh Selatan yang memiliki 18 kecamatan terbagi lagi menjadi 260 desa atau disebut gampong. Kecamatan Samadua merupakan kecamatan dengan gampong terbanyak (28 gampong), sedangkan kecamatan dengan gampong paling sedikit adalah Kecamatan Bakongan (7 gampong).
Referensi
- ^ a b c "Permendagri no.137 tahun 2017". 27 Desember 2017. Diakses tanggal 12 Juni 2018.
- ^ "Indeks Pembangunan Manusia 2016". Diakses tanggal 2018-07-06.
- ^ a b "APBD 2018 ringkasan update 04 Mei 2018". 2018-05-04. Diakses tanggal 2018-07-06.
Pranala luar
- (Indonesia) UURI No.4 Tahun 2002
- (Indonesia) Peta Kabupaten Aceh Selatan
- (Indonesia) Lambang Kabupaten Aceh Selatan
- (Indonesia) Penduduk Kabupaten Aceh Selatan