Lompat ke isi

Aji Muhammad Idris

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 6 Juni 2019 23.42 oleh LaninBot (bicara | kontrib) (Menghilangkan spasi sebelum tanda koma dan tanda titik dua)

Biografi

Sultan Aji Muhammad Idris adalah Sultan ke-14 dari Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura yang memerintah mulai tahun 1735 hingga tahun 1778. Sultan Aji Muhammad Idris adalah sultan pertama yang menggunakan nama Islam semenjak masuknya agama Islam di Kesultanan Kutai Kartanegara pada abad ke-17.

Keturunan

Sultan Adji Muhammad Idris Menikah dengan Andi Riajang gelar Adji Putri Agung putri dari pasangan Petta To Sibengarang ( Raja Paniki Sulsel ) dan Putri Aji Doyah . Mempunyai 9 orang anak:

1. Sultan Adji Muhammad Muslihuddin

2. Adji Kensan gelar Adji Putri Intan gelar Petta Laburanti digilirang Paniki Wajo

3. Adji Pangeran Beraja Nata

Pertempuran

Sultan Aji Muhammad Idris yang merupakan menantu dari Sultan Wajo La Madukelleng berangkat ke tanah Wajo, Sulawesi Selatan untuk turut bertempur melawan VOC bersama rakyat Bugis. Pemerintahan Kesultanan Kutai Kartanegara untuk sementara dipegang oleh Dewan Perwalian.

Wafat

Pada tahun 1739, Sultan A.M. Idris gugur di medan laga. Sepeninggal Sultan Idris, terjadilah perebutan tahta kerajaan oleh Aji Kado. Putera mahkota kerajaan Aji Imbut yang saat itu masih kecil kemudian dilarikan ke Wajo. Aji Kado kemudian meresmikan namanya sebagai Sultan Kutai Kartanegara dengan menggunakan gelar Sultan Aji Muhammad Aliyeddin.

Didahului oleh:
Aji Pangeran Anum Panji Mendapa ing Martapura
Sultan Kutai Kartanegara
1735—1778
Diteruskan oleh:
Sultan Aji Muhammad Aliyeddin

Pranala luar