Lompat ke isi

Pramono

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Pramono
Lahir12 Desember 1979 (umur 44)
Indonesia Kota Medan, Sumatra Utara
KebangsaanIndonesia Indonesia
AlmamaterUniversitas Andalas, Padang
Universitas Udayana
Universitas Malaya
PekerjaanPengajar
Dikenal atasFilolog

Pramono, SS, MSi, PhD (lahir 12 Desember 1979) adalah seorang filolog Indonesia yang saat ini beraktivitas sebagai dosen di Universitas Andalas (Unand), Padang. Ia dicatat atas dedikasinya menyelamatkan manuskrip Minangkabau dari kepunahan lewat upaya inventarisasi, konservasi, dan digitalisasi. Karya-karyanya meliputi kajian tentang naskah Minangkabau.

Di Unand, ia memprakarsai berdirinya Minangkabau Corner yang menyimpan koleksi ratusan naskah kuno Minangkabau dalam bentuk digital.[1] Sejak 2015, ia dipercaya sebagai Ketua Jurusan Sastra Minangkabau. Pada 2016, ia mendapatkan predikat dari universitas sebagai "Dosen Berprestasi".[2]

Dari hasil penelusurannya terhadap sejumlah naskah, ia menciptakan batik motif iluminasi dan mendapatkan hak paten atas hasil penemuannya.

Kehidupan awal

Lahir di Medan, Pramono melewaktan masa kecil dan menyelesaikan pendidikan hingga SMA di Dharmasraya. Ia datang dari keluarga keturunan Jawa. Ayahnya berasal Wonogiri, Jawa Tengah dan ibunya berasal dari Nganjuk, Jawa Timur. Kedua orangtuanya merantau ke Dharmasraya, daerah tujuan transmigrasi di Sumatra Barat.[3]

Semula, ia berkeinginan melanjutkan kuliah ke Sastra Inggris, tapi salah memasukkan nomor jurusan pilihan saat mendaftar. Masuk ke Jurusan Sastra Minangkabau secara tidak sengaja, ia menemukan dirinya tertarik mempelajari filologi saat memasuki tahun kedua kuliah. Ia mulai diperkenalkan dengan khazanah naskah Minang oleh dosennya, M. Yusuf.[3][4]

Filolog

Pramono telah melakukan penelitian ke beberapa tempat di Sumatra Barat untuk penelusuran naskah. Ia telah mendigitalisasi sebanyak 800 naskah dan mengkonversi 100 naskah.[1]

Dalam wawancara dengan Haluan, ia menyebut ada sekitar 2.000 naskah yang ditulis pada awal abad ke-18 hingga awal abad ke-20 di Minangkabau. Sebanyak 1.300 naskah di antaranya sudah ditemukan dan dipreservasi. Namun, kondisinya sebagian besar rusak dan mendekati kerusakan.[1]

Karya

  • Naskah Riwayat Hidup Abdul Manaf: Pengantar dan Suntingan Teks (2015)
  • Khazanah Naskah Minangkabau (2018)

Rujukan

Catatan kaki
  1. ^ a b c Tempo 2017.
  2. ^ "Inilah Nama-nama Penghargaan Unand Award Tahun 2016". 14 September 2016. Diakses tanggal 21 Agustus 2018. 
  3. ^ a b Haluan 2017.
  4. ^ Pramono 2018.
Daftar pustaka

Pranala luar