Boeing 737
Tipe | Pesawat jet berbadan sempit |
---|---|
Terbang perdana | 9 April 1967 |
Status | Dalam produksi, dalam pelayanan |
Pengguna utama | Southwest Airlines Lion Air Garuda Indonesia |
Pengguna lain | Ryanair Alaska Airlines United Airlines American Airlines |
Tahun produksi | 1966-sekarang |
Jumlah produksi | 10,557 unit (Juni 2019)[1] |
Harga satuan | 737-100: US$32 juta 737-600: US$59.4 juta |
Varian | Boeing T-43 Boeing 737 Classic Boeing 737 Next Generation Boeing 737 MAX P-8 Posiedon |
Boeing 737 merupakan salah satu jenis pesawat komersial berbadan sempit dengan mesin ganda (twin jet) yang diproduksi oleh Pabrik Boeing di Seattle, Amerikas Serikat. Awalnya pesawat ini merupakan pengembangan versi murah dari Boeing 707 dan Boeing 727 dengan kapasitas yang lebih sedikit dan berjarak pendek. Boeng 737 adalah produk Boeing yang paling laris di pasar penerbangan dunia dengan penjualan lebih dari 15,533 unit hingga bulan Maret 2019 dengan pesanan yang belum terkirim mencapai 4703 unit pada bulan Maret 2019. Boeing 737 merupakan pesaing utama dari pesawat berlorong tunggal keluaran Airbus yaitu Airbus A320.
Sejarah
Pada era 60-an, pesawat penumpang berkapasitas rendah dan jarak dekat didominasi oleh BAC 1-11 dan Douglas DC-9. Boeing ketika itu dapat dikatakan tertinggal dibanding dengan pesaing-pesaingnya dalam pembuatan pesawat berjarak dekat. Pada 1964, Boeing memulai program pembuatan 737 tetapi, untuk menghemat waktu Boeing menggunakan rancangan Boeing 707 dan Boeing 727 dalam pembangunan 737. Hal ini adalah satu kelebihan bagi 737 karena lebar fuselage 737 yang didesain ini mampu memuat enam tempat duduk, lebih satu dari BAC 1-11 dan Douglas DC-9.
737-100 adalah desain pertama Boeing dan karena bentuknya yang pendek dan gemuk, Boeing menggelarkannya "FLUF" untuk 'Fat Little Ugly Fella' di mana pada masa yang sama, industri penerbangan memanggilnya 'Baby Boeing'. Seri -100 dan -200 dapat dibedakan dengan seri-seri yang lain dengan melihat kedudukan mesinnya yang bercantum dengan sayap pesawat. Manakala Pratt and Whitney JT8D adalah mesin asal untuk model ini
Penerbangan perdana 737 (sebuah pesawat seri 100) dilaksanakan pada 9 April 1967 dan penerbangan komersial pada Februari 1968 oleh Lufthansa. Bagi 737-200, penerbangan perdananya ialah pada 8 Agustus 1967. Akan tetapi, hanya 30 pesawat 737-100 saja yang diproduksi.
Pada awal 1980, 737 mengalami perubahan yang besar, yaitu penggantian mesin 737 dari JT8D ke CFM International CFM56. Namun, mesin ini terlalu besar dibandingkan dengan JT8D, sehingga harus dipasang didepan sayap. Bagian bawah mesin ini terpaksa diratakan untuk tujuan kelegaan tempat. 737-300 mulai beroperasi pada tahun 1984.
Pada 1990 pula, kemunculan Airbus A320 yang dilengkapi dengan teknologi tinggi merupakan satu saingan baru bagi 737. Dan pada tahun 1993 Boeing memulai pembangunan '737 - X Next Generation (NG)'. Program ini adalah untuk pembinaan seri -600, -700, -800 dan -900.
Dalam pembuatan NG ini, perubahan dilakukan dengan merancang sayap baru, peralatan elektronik yang baru dan rancangan ulang mesin pesawat. 737 NG dilengkapi dengan teknologi-teknologi dari Boeing 777, tingkap kokpit berteknologi tinggi, sistem dalaman pesawat yang baru (diambil dari 777), dengan penambahan berupa 'wingtip' sehingga menjadi sayap lawi yang mengurangi biaya bahan bakar dan memperbaiki proses 'take-off' pesawat. Pesawat 737 NG boleh dikatakan sebagai sebuah model baru kerana ciri-cirinya yang banyak berbeda dengan seri-seri yang lama.
Pada tahun 2001, Boeing membuat 737-900 yang mampu terbang lebih jauh dam menampung penumpang lebih banyak dari 707.
Pada varian terbaru, yaitu Boeing 737-900 ER (Extended Range), cockpitnya telah dilengkapi dengan HUD (Head Up Display). Peralatan ini biasanya dipakai pada pesawat militer / pesawat tempur. Fungsinya adalah untuk mempermudah pilot dalam menentukan kemiringan pesawat baik secara vertikal maupun horizontal. Pesawat ini menggunakan layar LCD yang terpadu dalam bentuk glass cockpit. Pesawat ini menggunakan Glass Cockpit secara menyeluruh. Sistem Glass cockpit ini dipercaya akan menjadi trend bagi pesawat-pesawat baru. Lion Air merupakan launch customer pesawat ini.
Di Indonesia, Boeing 737 merupakan "standar" armada bagi maskapai-maskapai di Indonesia. Hampir semua maskapai penerbangan di Indonesia pernah dan atau masih mengoperasikan 737, baik varian "original" (seri -200) varian "Classic" (seri -300, -400, dan -500), maupun "Next Generation" (seri -800 dan -900ER) Catatan: Varian 737 yang disebut di atas merupakan varian Boeing 737 yang pernah dan atau masih beroperasi di Indonesia.
Variasi
Seri-seri 737 dibagi menjadi empat kategori, yaitu:
- Original: Boeing 737 seri -100 dan -200 (Diproduksi pada tahun 1967 - 1988)
- Klasik: Boeing 737 seri -300, -400, dan -500 (Diproduksi pada tahun 1983 - 2000)
- Next-Generation (atau 737 NG): 737 seri -600, -700, -800, dan -900 (Diproduksi pada tahun 1997 - sekarang )
- MAX (atau 737 MAX): 737 seri -7,-8, dan -9 (terbang perdana tahun 2017)
Variasi juga terdapat dalam separuh pesawat dalam generasi yang sama:
737-100
Boeing 737-100 merupakan boeing 737 terkecil dan paling pertama diproduksi, pengguna pertama boeing 737-100 dan pengguna pertama boeing 737 adalah Lufthansa pada tahun 1968. Hanya 30 Boeing 737-100 yang diproduksi. Sekarang, tidak ada sama sekali Boeing 737-100 yang beroperasi. Prototipe dari Boeing 737-100 saat ini berada di Museum of Flight di Seattle, Amerika Serikat.
737-200
Boeing 737-200 merupakan Boeing 737-100 yang dikembangkan untuk memenuhi pasaran Amerika. Pengguna pertama varian ini adalah United Airlines pada tahun 1968. Ada juga varian Boeing 737-200 Advanced yang merupakan varian Boeing 737-200 yang di upgrade kembali. Sekitar 1995 Boeing 737-200 diproduksi dengan yang terakhir diproduksi tahun 1988 untuk Xiamen Airlines.
737-300
Boeing 737-300 merupakan varian pertama dari 737 classic series. Pengguna pertamanya adalah USAir dan Southwest Airlines. Kapasitas pesawat ini adalah 128 dalam konfigurasi 2 kelas dan 137 dalam konfigurasi satu kelas. Sekitar 1137 Varian ini diproduksi.
737-400
Boeing 737-400 merupakan Boeing 737-300 yang dipanjangkan, diluncurkan pada tahun 1985. Piedmont Airlines merupakan pengguna pertama dari varian pesawat ini. Sekitar 486 Boeing 737-400 diproduksi.
Dari 50 kecelakaan fatal dari Boeing 737 ini.
737-500
Boeing 737-500 merupakan varian Boeing 737 Classic Series terpendek. Pengguna pertama dari Varian ini adalah Southwest Airlines. Boeing 737-500 diciptakan untuk menggantikan Boeing 737-200.
3 di antaranya kecelakaan.
Pada tahun 1990, Airbus A320 Family muncul ke pasaran. A320 merupakan ancaman serius bagi Boeing 737 karena A320 memiliki desain dan kemampuan yang lebih baik dari 737. Oleh karena Boeing ingin kembali memegang pasaran, Boeing menciptakan Seri -600,-700,-800,-900 yang merupakan Boeing 737 Next Generation.
737-600
Boeing 737-600 merupakan Varian 737NG paling pendek. Boeing 737-600 dikembangkan dari Boeing 737-500. Pengguna pertama dari varian ini adalah Scandinavian Airlines. Pesaing utama dari Pesawat ini adalah Airbus A318, Embraer 195, Sukhoi Superjet 100 dan Bombardier CSeries. Sebanyak 69 Boeing 737-600 yang diproduksi.
737-700
Boeing 737-700 merupakan varian
737NG Paling pertama diproduksi. Varian ini dikembangkan dari 737-300. Pengguna pertama dari Varian Ini adalah Southwest Airlines. Adapun varian B737-700 lainnya yaitu 737-700C dan 737-700ER. 737-700C merupakan varian 737-700 yang dapat ditukar dari pesawat Penumpang menjadi Pesawat Kargo, sedangkan 737-700ER merupakan Varian 737-700 yang memiliki jarak tempuh maksimal yang lebih tinggi yaitu 5510NM (10.200KM)
737-800
737-800 merupakan Varian 737NG yang paling populer dan paling sukses. Pengguna pertama varian ini adalah Hapag-Llyod Flug (Sekarang TUIFly).737-800 merupakan pengganti dari Boeing 727-200.
737-900
Boeing memperkenalkan B737-900 yang merupakan Varian 737 yang paling panjang dan paling kuat. Pengguna pertama dari varian ini adalah Alaska Airlines pada tahun 1997 dan mendapatkan delivery pertamanya pada tahun 2001. Namun, akibat dari jumlah pintu exit yang sama dengan Boeing 737-800, kapasitas pesawat hanya 189.
737-900ER
Boeing 737-900ER merupakan Boeing 737-900 yang dikembangkan dan ditambah jarak tempuhnya. Pengguna pertama dari Pesawat ini adalah Lion Air dengan order mencapai 201 pesawat. 737-900ER pertama diterima oleh Lion Air pada tahun 2007.
Boeing 737 MAX Series
Boeing 737 MAX merupakan sebuah model pesawat yang saat ini masih dikembangkan oleh Boeing. Pesawat ini bertujuan untuk menggantikan Boeing 737 Next Generation. Pesawat ini merupakan generasi ke-4 dari Boeing 737. Peubahannya seperti mesin baru yaitu CFM International LEAP-1B yang lebih ekonomis dan pertambahan ukuran pesawat. Sampai saat ini Boeing telah menerima pesanan 1.700 Boeing 737 MAX [2]. Pesawat ini dijadwalkan akan diperkenalkan pada tahun 2017.
737 MAX-7
Boeing 737 MAX-7 merupakan Pengganti Boeing 737-700
737 MAX-8
Boeing 737 MAX-8 merupakan pengganti dari Boeing 737-800
737 MAX-9
Boeing 737 MAX-9 merupakan Varian 737MAX terpanjang dan merupakan pengganti Boeing 737-900 dan 737-900ER.
Variasi Militer
737 juga terdapat di dalam beberapa variasi untuk kegunaan militer.
- Boeing T-43, a 737-200 - digunakan untuk latihan oleh Angkatan Udara Amerika Serikat(US Air Force).
- C-40 Clipper, sebuah 737-700 - untuk kegunaan U.S. Navy menggantikan C-9 Skytrain II.
- Boeing Wedgetail, sebuah 737-700IGW - Ini adalah versi Airborne Early Warning and Control berdasarkan 737 NG. Australia adalah pelanggan pertama diikuti dengan Turki, Korea Selatan, dan Italia.
- Multimission Maritime Aircraft (MMA), sebuah 737-800ERX - Pada 14 Juni 2004, bagian Sistem Pertahanan Terpadu Boeing berhasil mengalahkan Lockheed Martin di dalam saingan untuk menggantikan pesawat patrol maritim Lockheed P-3 Orion. Pesanan pertama dari U.S. Navy adalah melebihi 100 diikuti dengan pesanan dari luar.
Statistik
737-100 | 737-200 Advanced | 737-300 | 737-400 | 737-500 | 737-600 | 737-700 | 737-800 | 737-900ER | |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Kru Kokpit | Dua | ||||||||
Kapasitas Penumpang | 124 (Maksimum)
85 (2-kelas) |
136 (Maksimum)
102 (2-kelas) |
149 (Maksimum)
140 (1-kelas) 128 (2-kelas) |
188 (Maksimum)
159 (1-kelas) 146 (2-kelas) |
140 (Maksimum)
122 (1-kelas) 108 (2-kelas) |
149
(Maksimum) 123 (1-kelas) 108 (2-kelas) |
149 (Maksimum)
140 (1-kelas) 128 (2-kelas) |
189 (Maksimum)
175 (1-kelas) 160 (2-kelas) |
220 (Maksimum)
204 (1-kelas) 174 (2-kelas) |
Panjang | 28.65m | 30.53m | 33.4m | 36.5m | 31.1m | 31.2m | 33.6m | 39.5m | 42.1m |
Rentang Sayap | 28.35m | 28.88m | 35.79m | ||||||
Tinggi Ekor | 11.23m | 11.13m | 11.1m | 12.6m | 12.5m | ||||
Berat Kosong | 32,700kg | 33,200kg | 31,300kg | 36,378kg | 38,147kg | 41,413kg | 44,676kg | ||
Kecepatan Jelajah | Mach 0.74 (780km/jam) | Mach 0.785 (828km/jam) | Mach 0.78 (823km/jam) | ||||||
Kecepatan Maksimum | Mach 0.82 (877km/jam) | ||||||||
Jarak Tempuh | 2,850km | 3,500km | 4,204km | 4,204km | 4,444km | 5,648km | 6,370km | 5,765km | 6,045km |
Kapasitas Bahan Bakar | 17,900L | 19,500L | 23,170L | 23,800L | 26,020L | 29,660L |
Kecelakaan
Kecelakaan terakhir
- 3 Januari 2004 - Flash Airlines Penerbangan 604, sebuah 737-300 jatuh setelah lepas landas dari Sharm el-Sheikh, Mesir dengan korban seluruh penumpang dan awak sejumlah 148 orang. [1]
- 7 Februari 2005 - Kam Air Penerbangan 904, sebuah 737-200 jatuh di pegunungan sekitar 20 mil di sebelah timur Kabul, Afganistan dengan korban jiwa 96 penumpang dan 8 awak. [2]
- 14 Agustus 2005 - Helios Airways Penerbangan 522, sebuah 737-300 jatuh setelah dekompresi kabin dan awak kehilangan kesadaran, di sebelah utara Athena, dengan korban jiwa 122 penumpang dan awak.
- 23 Agustus 2005 - TANS Peru Penerbangan 204, sebuah 737-200 jatuh saat badai menerjang di hutan Peru, dengan korban jiwa 40 orang dari total 92 penumpang dan awak. [3]
- 5 September 2005 - Mandala Airlines Penerbangan 091, sebuah 737-200 jatuh di Medan, Indonesia, dengan korban 102 orang dari total 117 penumpang dan awak, ditambah dengan lebih dari 47 orang korban di darat. [4]
- 22 Oktober 2005 - Bellview Airlines Penerbangan 210, sebuah 737-200 jatuh sesaat setelah lepas landas dari Lagos, Nigeria, dengan korban seluruh 111 penumpang dan 6 awak.
- 29 September 2006 - Gol Transportes Aéreos Penerbangan 1907, sebuah 737-900 jatuh di sekitar hutan Amazon, setelah bertabrakan dengan sebuah pesawat jet korporat Embraer Legacy milik ExcelAir. Seluruh penumpang dan awak yang berjumlah 154 tewas.
- 1 Januari 2007 - Adam Air Penerbangan 574, sebuah 737-400 jatuh di Selat Makassar, Indonesia. Seluruh penumpang dan awak yang berjumlah 102 tewas.
- 7 Maret 2007 - Garuda Indonesia Penerbangan 200, sebuah 737-400 terbakar saat mendarat di Lapangan Udara Adi Sucipto Yogyakarta, Indonesia. korban tewas 21 orang.
- 5 Mei 2007 - Kenya Airways Penerbangan 507, sebuah 737-800 jatuh di sekitar hutan Kamerun. Seluruh penumpang dan awak yang berjumlah 114 tewas.
- 20 Agustus 2007 - China Airlines Penerbangan 120, sebuah 737-800 meledak setelah mendarat di Bandar Udara Naha, Okinawa, Jepang. Semua 165 penumpang dan awak pesawat selamat.
- 24 Agustus 2008 - Iran Aseman Airlines Penerbangan 6895, sebuah 737-200 kecelakaan saat lepas landas di Bishkek, dengan korban jiwa 68 orang dari total 90 penumpang dan awak.
- 14 September 2008 - Aeroflot Penerbangan 821, sebuah 737-500 jatuh di Perm. Seluruh penumpang dan awak yang berjumlah 88 tewas.
- 25 Februari 2009 - Turkish Airlines Penerbangan 1951, sebuah 737-800 kecelakaan saat mendarat di Lapangan Udara Schiphol Amsterdam, dengan korban jiwa 9 orang dari total 135 penumpang dan awak.
- 25 Januari 2010 - Ethiopian Airlines Penerbangan 409, sebuah 737-800 jatuh di Laut Mediterania. Seluruh penumpang dan awak yang berjumlah 90 tewas.
- 13 April 2010 - Merpati Nusantara Airlines Penerbangan 836, sebuah 737-300 tergelincir saat mendarat di Lapangan Udara Rendani Manokwari, indonesia. Semua 109 penumpang dan awak pesawat selamat.
- 22 Mei 2010 - Air India Express Penerbangan 812, sebuah 737-800 jatuh di Mangalore, dengan korban jiwa 158 orang dari total 166 penumpang dan awak.
- 13 April 2013 - Lion Air Penerbangan 904, sebuah 737-800 mendarat darurat di Bali, Indonesia. Semua 108 penumpang dan awak pesawat selamat.
- 17 November 2013 - Tatarstan Airlines Penerbangan 363, sebuah 737-500 jatuh di Kazan, Rusia. Seluruh penumpang dan awak yang berjumlah 50 tewas.
- 19 Maret 2016 - Flydubai Penerbangan 981, sebuah 737-800 jatuh di Rostov na Donu, Rusia. Seluruh penumpang dan awak yang berjumlah 62 tewas.
- 18 Mei 2018 - Cubana De Aviacion Penerbangan 972, sebuah 737 jatuh di Havana. 104 orang tewas.
- 28 September 2018 - Air Niugini Penerbangan 73, sebuah 737-800 mendarat darurat di perairan Mikronesia. 1 orang tewas.
- 29 Oktober 2018 - Lion Air Penerbangan 610, sebuah 737 MAX 8 jatuh di Laut Jawa, Indonesia. Seluruh penumpang dan awak yang berjumlah 189 tewas. Membuatnya kecelakaan seri Boeing 737 terburuk.
- 16 Februari 2019 - Lion Air Penerbangan 714 tergelincir saat mendarat di bandara Supadio, Pontianak. Seluruh penumpang dan awak pesawat selamat.
- 10 Maret 2019 - Ethiopian Airlines Penerbangan 302, jatuh beberapa menit setelah takeoff dari Addis Ababa Bole International Airport. Jenis pesawat ini serupa dengan pesawat Lion Air Penerbangan 610. Peristiwa ini menewaskan 157 korban termasuk awak dan pilot.
Statistik kecelakaan
- Salah Navigasi: 108 dengan korban jiwa 2802
- Lain-lain: 6 dengan korban jiwa 242
- Pembajakan pesawat: 96 dengan korban jiwa 325