Lompat ke isi

Night Bus

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 11 Mei 2020 18.16 oleh JacobSanchez295 (bicara | kontrib) (Referensi: adding/altering template, replaced: {{film-stub|Indonesia}} → {{film-indo-stub}} using AWB)
Night Bus
SutradaraEmil Heradi
ProduserDarius Sinathrya
Teuku Rifnu Wikana
Ditulis olehRahabi Mandra
Teuku Rifnu Wikana
Berdasarkan
cerita pendek "Selamat" oleh Teuku Rifnu Wikana
PemeranTeuku Rifnu Wikana
Yayu AW Unru
Edward Akbar
Hana Prinantina
Laksmi Notokusumo
Keinaya Messi Gusti
Rahael Ketsia
Arya Saloka
Abdurrahman Arif
Agus Nur Amal
Torro Margens
Alex Abbad
Tio Pakusadewo
Donny Alamsyah
Tino Saroengallo
Lukman Sardi
Ahmad Ramadhan Alrasyid
Arswendi Nasution
Egi Fedly
Ade Firman Hakim
Arief Nilman
Penata musikYovial Tri Purnomo Virgi
Perusahaan
produksi
Nightbus Pictures
Kaninga Pictures
Tanggal rilis
6 April 2017
Durasi139 menit
Negara Indonesia
BahasaIndonesia
Penghargaan
Festival Film Indonesia 2017
  • Film Terbaik
  • Pemeran Utama Pria Terbaik: Teuku Rifnu Wikana
  • Skenario Adaptasi Terbaik: Teuku Rifnu Wikana & Rahabi Mandra
  • Editing Terbaik: Kelvin Nugroho & Sentot Sahid
  • Tata Rias Terbaik: Cherry Wirawan
  • Tata Busana Terbaik: Gemailla Gea Geriantiana

Night Bus merupakan film drama-aksi-seru Indonesia yang dirilis pada 6 April 2017 dan disutradarai oleh Emil Heradi. Ditulis oleh Teuku Rifnu Wikana bersama Rahabi Mandra berdasarkan cerpen "Selamat" karya Teuku Rifnu Wikana, dan diproduseri oleh Teuku Rifnu Wikana bersama Darius Sinathrya.

Pada Festival Film Indonesia 2017 film ini mendapatkan 11 nominasi, dan berhasil memenangkan 6 penghargaan, termasuk Film Terbaik dan Aktor Terbaik untuk Teuku Rifnu Wikana.

Sinopsis

Film ini mengisahkan tentang sebuah bus yang melaju menuju Sampar, sebuah kota yang terkenal kaya akan sumber daya alamnya dan dijaga ketat oleh sekelompok tentara yang siap siaga melawan para militan pemberontak yang menuntut kemerdekaan atas tanah kelahiran mereka. Setiap penumpang bus ini memiliki tujuannya masing-masing. Pada awalnya mereka berpikir bahwa ini akan menjadi perjalanan menuju daerah konflik seperti biasa, tetapi tanpa mereka sadari ada penyusup yang membawa pesan penting yang harus di sampaikan ke Sampar. Pesan penting ini dapat mengakhiri konflik yang terjadi. Namun kehadiran penyusup ini membahayakan semua penumpang, karena dia dicari oleh kedua pihak yang tengah bertikai. Situasi menjadi semakin menegangkan ketika semua orang harus memperjuangkan hidupnya di sela-sela desingan peluru. Ditambah lagi, mereka juga harus menghadapi pihak lain yang justru tidak menginginkan konflik berakhir, yakni para kaum oportunis, pemelihara konflik karena mereka hidup dari konflik. Tidak ada yang tahu, siapa yang akan mati dan siapa yang akan tetap hidup.[1].

Produksi

Ingin membuat nuansa baru dalam dunia perfilman Indonesia, Teuku Rifnu Wikana dan Darius Sinathrya memberanikan diri untuk membuat film thriller berjudul Night Bus, yang mengambil cerita konflik separatis dan kemanusiaan. Film ini merupakan adaptasi dari cerpen Selamat yang ditulis Teuku Rifnu Wikana. Cerpen Selamat sendiri terinspirasi dari pengalaman Rifnu ketika melakukan perjalanan ke daerah konflik. Namun ketika rilis di bioskop, jumlah penonton film ini ternyata sangat sedikit, yakni total hanya sekitar 20.000 selama masa peredarannya.[2]

Referensi

  1. ^ Film Night Bus di filmindonesia.or.id, diakses pada 15 Mei 2017
  2. ^ Safitri, Rahmi (12 November 2017). "Jalan Terjal 'NIGHT BUS', Miskin Penonton Hingga Menang Film Terbaik FFI". Kapanlagi.com. Diakses tanggal 13 November 2017.