Idham Azis
Jenderal Pol. Drs. Idham Azis M.Si. | |
---|---|
Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia ke-24 | |
Mulai menjabat 1 November 2019 | |
Presiden | Joko Widodo |
Wakil | Ari Dono Sukmanto (2019–sekarang) |
Pengganti Petahana | |
Kepala Badan Reserse Kriminal Polri ke-20 | |
Masa jabatan 22 Januari 2019 – 1 November 2019 | |
Pengganti jabatan lowong | |
Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya ke-37 | |
Masa jabatan 20 Juli 2017 – 22 Januari 2019 | |
Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Polri | |
Masa jabatan 23 September 2016 – 20 Juli 2017 | |
Inspektur Wilayah II Inspektorat Pengawasan Umum Polri | |
Masa jabatan 1 Maret 2016 – 23 September 2016 | |
Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah | |
Masa jabatan 3 Oktober 2014 – 29 Februari 2016 | |
Informasi pribadi | |
Lahir | 30 Januari 1963 Kendari, Sulawesi Tenggara |
Suami/istri | Fitri Handari |
Anak |
|
Alma mater | Akademi Kepolisian (1988) |
Karier militer | |
Pihak | Indonesia |
Dinas/cabang | Kepolisian Negara Republik Indonesia |
Masa dinas | 1988–sekarang |
Pangkat | Jenderal Polisi |
Satuan | Reserse |
Pertempuran/perang | Operasi Tinombala |
Sunting kotak info • L • B |
Jenderal Polisi Drs. Idham Azis, M.Si. (lahir 30 Januari 1963) adalah seorang perwira tinggi Polri yang sejak 1 November 2019 menjabat sebagai Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia.[1]
Idham, lulusan Akpol 1988 ini berpengalaman dalam bidang reserse. Jabatan sebelumnya adalah Kepala Badan Reserse Kriminal Polri.
Kehidupan pribadi
Idham dilahirkan di Kendari, Sulawesi Tenggara pada tanggal 30 Januari 1965 sebagai putra dari pasangan Abdul Azis Halik dan Tuti Pertiwi. Ia menikahi Fitri Handari dan memiliki empat orang anak, yaitu Ilham Urane Azis, Irfan Urane Azis, Firda Athira Azis, dan Pandu Urane Azis. Kata "urane" merupakan kata dalam bahasa Bugis yang berarti anak.[2]
Ia menempuh pendidikan dasar di SD Kampung Salo pada tahun 1976, lalu melanjutkan ke pendidikan menengah di SMP 2 Kendari pada tahun 1979, dan menyelesaikannya di SMA 1 Kendari pada tahun 1982. Idham kemudian melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi, yaitu ke Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo sambil beberapa kali mengikuti tes AKABRI demi bisa menjadi anggota Polri, tetapi dirinya tidak lolos. Idham kembali mencoba pada tahun 1988 dan akhirnya diterima masuk.[3]
Karier
Idham merupakan lulusan Akpol tahun 1988 dan berpengalaman dalam bidang reserse. Ia termasuk polisi yang mendapat kenaikan pangkat cukup cepat saat tergabung dalam tim Bareskrim, dengan prestasi melumpuhkan teroris Dr. Azahari dan kelompoknya di Batu, Jawa Timur, pada tanggal 9 November 2005. Ia mendapat penghargaan dari Kapolri saat itu, Jenderal Sutanto, bersama dengan para kompatriotnya, Tito Karnavian, Petrus Reinhard Golose, Rycko Amelza Dahniel, dan kawan-kawan.[4]
Pada malam tanggal 10 November 2005, Brigjen. Pol. Surya Dharma memanggil dan memerintahkan Idham untuk berangkat ke Poso. Keesokan harinya, Idham terbang dari Surabaya menuju Palu dan tiba di Poso pada sore harinya untuk langsung bergabung dengan Tito Karnavian yang sudah berada di sana. Tito memintanya untuk menjadi wakilnya dalam kasus investigasi mutilasi tiga gadis Kristen yang terjadi di Poso. Per tanggal 12 November 2005, Idham resmi menjadi Wakil Ketua Satgas Bareskrim Poso, mendampingi Tito Karnavian.[5]
Kemampuannya di bidang anti-terorisme membuat Kapolri mempercayakan Idham menjabat di Sulawesi Tengah, yang rawan dengan kelompok sipil bersenjata.[6][7]
Pada tanggal 30 Oktober, Komisi III DPR-RI yang dipimpin oleh Herman Hery menggelar uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) terhadap Idham. Rapat pleno Komisi III memutuskan bahwa mereka menyetujui pencalonan Idham secara aklamasi. Keputusan ini disahkan oleh Puan Maharani selaku Ketua DPR-RI dalam sidang paripurna yang digelar sehari setelahnya.[8] Idham resmi dilantik menjadi Kapolri oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 1 November 2019.[9]
Riwayat pendidikan
Pendidikan Umum
- SD (1976)
- SMP (1979)
- SMA (1982)
- S2 KIK IV (2001)
Pendidikan Polri
- AKABRI A (1988)
- PTIK (1995)
- SESPIM (2002)
- SESPIMTI (2011)
Pendidikan Kejuruan
- PA SERSE (1990)
- PA LINGKUNGAN HIDUP (1995)
- ASSESSMENT RESKRIM (2011)
Kepangkatan
- Letnan Dua (26–07–1988)
- Letnan Satu (01–10–1991)
- Kapten (01–10–1995)
- Mayor (01–10–1999)
- Ajun Komisaris Besar Polisi (01–07–2003)
- Komisaris Besar Polisi (23–11–2005)
- Brigadir Jenderal Polisi (18–04–2013)
- Inspektur Jenderal Polisi (14–10–2016)
- Komisaris Jenderal Polisi (28–01–2019)
- Jenderal Polisi (01–11–2019)
Jabatan kepolisian
- 02–12–1988: Pamapta Kepolisian Resor Bandung
- 15–01–1989: Kepala Urusan Bina Operasi Lalu Lintas Kepolisian Resor Bandung
- 28–04–1991: Kepala Kepolisian Sektor Dayeuhkolot Resor Bandung
- 05–04–1993: Kepala Kepolisian Majalaya Resor Bandung Kepolisian Wilayah Priangan
- 01–07–1999: Kepala Unit VC Satuan Serse UM Direktorat Serse Kepolisian Daerah Metro Jaya
- 27–08–2001: Wakil Kepala Satuan Serse UM Direktorat Serse Kepolisian Daerah Metro Jaya
- 08–05–2002: Perwira Menengah Sekolah Staf & Kepemimpinan Dediklat Polri
- 14–12–2002: Kepala Satuan I Direktorat Reserse Kriminal Khusus Kepolisian Daerah Metro Jaya
- 25–02–2003: Kepala Satuan III/UM Direktorat Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Metro Jaya
- 10–09–2004: Wakil Kepala Kepolisian Resor Metro Jakarta Barat
- 14–10–2004: Inspektur Bidang Operasi Inspektorat Wilayah Daerah Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah
- 03–06–2005: Kepala Unit Pemeriksaan Sub Detasemen Investigasi Densus/Anti-Teror
- 17–01–2006: Kepala Unit IV Direktorat I/Keamanan & Transnasional Badan Reserse Kriminal Polri
- 09–06–2008: Kepala Sub Detasemen Investigasi Densus 88/Anti-Teror Badan Reserse Kriminal Polri
- 19–12–2008: Kepala Kepolisian Resor Metro Jakarta Barat
- 17–10–2009: Direktur Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Metro Jaya[10]
- 29–09–2010: Wakil Kepala Densus 88/Anti-Teror Polri
- 25–03–2013: Direktur Tindak Pidana Korupsi Badan Reserse Kriminal Polri
- 03–10–2014: Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah
- 28–02–2016: Inspektur Wilayah II Inspektorat Wilayah Umum Polri
- 23–09–2016: Kepala Divisi Profesi & Pengamanan Polri
- 20–07–2017: Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya
- 22–01–2019: Kepala Badan Reserse Kriminal Polri
- 01–11–2019: Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia[11]
Penghargaan dan tanda kehormatan
Tanda Jasa
- Bintang Bhayangkara Pratama
- Bintang Bhayangkara Nararya (Ulangan)
- Bintang Bhayangkara Nararya
- SL. Kesetiaan XXIV
- SL. Kesetiaan XVI
- SL. Kesetiaan VIII
- SL. Jana Utama
- SL. Ksatria Bhayangkara
- SL. Karya Bhakti
- SL. Bhakti Pendidikan
- SL. Bhakti Nusa
- SL. Operasi Kepolisian
- SL. Dharma Nusa
- SL. Kebaktian Sosial
- SL. GOM VII
Brevet
- Brevet Pelopor
- Brevet Para Terjun
- Brevet Bhayangkara Bahari
- Brevet Penyidik Utama
- Brevet Kavaleri Marinir Kelas II
- Brevet Selam
- Pin Pelopor Lantas
Kasus yang pernah ditangani
- Bom Bali II (2005)
- Mutilasi 3 Siswi Kristen Poso (2005)
- Operasi Anti-Teror Bareskrim Poso (2005–2007)
- Operasi Camar Maleo (2014–2016)
- Operasi Tinombala (2016)
Referensi
- ^ Erwanti, Marlinda Oktavia (1 November 2019). "Kapolri Idham Azis Resmi Sandang Pangkat Jenderal". Detik. Diakses tanggal 1 November 2019.
- ^ Pratiwi, Alif Nur Fitri (31 Oktober 2019). Adhi, Adrianus, ed. "Biodata Komjen Idham Azis Kapolri yang Baru, Pernah Menjabat 23 Jabatan & Tangani Terorisme". Diakses tanggal 15 November 2019.
- ^ Haerun (25 Oktober 2019). "Perjalanan Karir Calon Tunggal Kapolri yang Pernah Kuliah di Universitas Halu Oleo". Diakses tanggal 15 November 2019.
- ^ "189 Polisi Naik Pangkat Luar Biasa". Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 April 2013. Diakses tanggal 25 Juli 2017.
- ^ "Kompolnas Harap Kapolda Sulteng yang Baru Bisa Tangkap Santoso". Portal Kriminal.
- ^ "Ini Profil Singkat Kapolda Sulteng yang Baru". MetroSulawesi. Diakses tanggal 1 November 2019.
- ^ Maharani, Tsarina (31 Oktober 2019). "Sah! DPR Tetapkan Idham Azis sebagai Kapolri". Detik. Diakses tanggal 15 November 2019.
- ^ Astuti, Nur Azizah Rizki (31 Oktober 2019). "Komjen Idham Azis Dilantik sebagai Kapolri Besok". Detik. Diakses tanggal 15 November 2019.
- ^ Idham Azis pernah gantikan M. Iriawan sebagai Dirreskrimum Polda Metro Jaya
- ^ Jadi Kapolri, Idham Azis tunjuk Kabareskrim Baru
Sumber
- Karnavian, Tito (2008). Indonesian Top Secret: Membongkar Konflik Poso. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. ISBN 978-979-22-3763-4.
Jabatan kepolisian | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Jenderal Pol. Tito Karnavian Komjen. Pol. Ari Dono Sukmanto (Plt.) |
Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia 1 November 2019 |
Petahana |
Didahului oleh: Komjen. Pol. Arief Sulistyanto |
Kabareskrim Polri 22 Januari 2019–1 November 2019 |
Diteruskan oleh: jabatan lowong |
Didahului oleh: Irjen. Pol. M. Iriawan |
Kapolda Metro Jaya 20 Juli 2017–22 Januari 2019 |
Diteruskan oleh: Irjen. Pol. Gatot Eddy Pramono |
Didahului oleh: Irjen. Pol. M. Iriawan |
Kadivpropam Polri 23 September 2016–20 Juli 2017 |
Diteruskan oleh: Brigjen. Pol. Martuani Sormin |
Didahului oleh: Brigjen. Pol. Yovianes Mahar |
Irwil II Itwasum Polri 29 Februari 2016–23 September 2016 |
Diteruskan oleh: Brigjen. Pol. Supriyanto |
Didahului oleh: Brigjen. Pol. Ari Dono Sukmanto |
Kapolda Sulteng 3 Oktober 2014–29 Februari 2016 |
Diteruskan oleh: Brigjen. Pol. Rudy Sufahriadi |
Didahului oleh: Kombes. Pol. M. Iriawan |
Dirreskrimum Polda Metro Jaya 17 Oktober 2009–29 September 2010 |
Diteruskan oleh: Kombes. Pol. Herry Rudolf Nahak |