Kimigayo
B. Indonesia: Kekuasaan Dikau | |
---|---|
Lagu kebangsaan Jepang | |
Penulis lirik | puisi waka, Zaman Heian (794–1185) |
Komponis | Yoshiisa Oku dan Akimori Hayashi (digubah oleh Franz Eckert, 1880) |
Penggunaan | 1869 (musik) 1870 (lirik) 3 November 1880 (musik) |
Penggunaan ulang | 13 Agustus 1999 |
Sampel audio | |
"Kimigayo" (instrumental) |
"Kimigayo"[1] (君が代 , pengucapan bahasa Jepang: [kimiɡajo]; "Kekuasaan Dikau") adalah lagu kebangsaan Jepang. Liriknya termasuk yang tertua diantara lagu-lagu kebangsaan lainnya di dunia. Dan dengan panjang lirik hanya 32 aksara, menjadikannya sebagai lagu kebangsaan terpendek di dunia. Liriknya berasal dari sebuah antologi waka zaman Heian berjudul Kokin Wakashū[2] dan melodinya digubah pada tahun 1880 untuk menggantikan melodi usang yang dibuat oleh John William Fenton 11 tahun sebelumnya.
Mulai tahun 1888 hingga 1945, "Kimigayo" menjadi lagu kebangsaan Kekaisaran Jepang. Setelah menyerahnya Jepang pada 14 Agustus 1945, yang diikuti dengan pembubaran kekaisaran absolut dan pendudukan Sekutu atas Jepang, Jepang berubah menjadi negara berparlemen. Kedaulatan yang awalnya di tangan kaisar kini berubah menjadi kedaulatan berada di tangan rakyat. Walau begitu, kedudukan Kimigayo sebagai lagu kebangsaan de facto tidak goyah dan terus berlanjut hingga tahun 1999. Pada tahun 1999, Diet Jepang mengesahkan UU no. 127 tentang Bendera dan Lagu Kebangsaan yang secara resmi mengakui Hinomaru dan Kimigayo sebagai Bendera dan Lagu Kebangsaan Jepang.
Lirik
君が代は |
きみがよは |
Kimigayo wa |
(Semoga) kekuasaan Dikau |
Semoga Jepang |
- ^ Kamus Kanji Modern Jepang-Indonesia (Nelson) menulisnya Kimigayo, begitu pula dengan MOFA dan situs pemerintah Jepang. Alternatif penulisan menurut Kamus Jepang-Indonesia (Matsuura) adalah Kimi-ga-yo, di mana tanda - berarti boleh ada spasi. Alih aksara bahasa Jepang tidak mengatur kapitalisasi dan spasi.
- ^ "「君が代」の歴史的変遷". 同志社女子大学. Diakses tanggal 2021-03-29.