Wawan Juniarso
Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. |
artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia. |
Artikel ini perlu diwikifikasi agar memenuhi standar kualitas Wikipedia. Anda dapat memberikan bantuan berupa penambahan pranala dalam, atau dengan merapikan tata letak dari artikel ini.
Untuk keterangan lebih lanjut, klik [tampil] di bagian kanan.
|
Wawan Juniarso atau Setyawan Juniarso Abipraja (lahir 30 Juni 1972) adalah seorang musisi dan drummer berkebangsaan Indonesia dan anak dari guru besar di Fakuktas Ekonomi Universitas Airlangga Surabaya , H.Profesor.Doktor.Ekonomi Soedjono Abipraja dan (Alm) Ibu Sulistyaningsih. Ia Menikah dengan Inge Indrawati, dan dikaruniai tiga anak. Syammakh Islamay Istya Putra, Naifah Uzlah, dan Siti Nurhaliza.
Perjalanan Hidup
Wawan merupakan salah satu pendiri & drummer pertama Dewa 19 dari tahun 1987 sejak di sekolah SMP Negeri 6 Surabaya bersama Dhani, Erwin, Andra dan huruf "W" dari nama band tersebut merupakan akronim namanya. Grup tersebut dibentuk Wawan bersama Ahmad Dhani, Andra Junaidi, dan Erwin Prasetya pada tahun 1987 dan digantikan oleh Salman pada pada tahun1988 dengan mengubah nama menjadi Downbeat.[1] Kemudian pada saat kelas 2 di SMA Negeri 2 Surabaya teman sebangkunya, Harun Nurasyid menawarkan akan membiayai produksi rekamannya.
Wawan mengumpulkan semua personel Dewa (Dhani, Erwin & Andra) untuk menghidupkan band mereka terdahulu. Dhani, Erwin & Andra sempat kebingungan untuk masalah vokalis, akhirnya Wawan menyebut nama Ari Lasso yang dia kenal sejak dari Sekolah Dasar di SD Negeri PUJA 1 (Pucang Jajar) Surabaya & kebetulan pernah 1 kelas & 1 band dengan Wawan sejak kelas 1 SMA di SMA Negeri 2 Surabaya hingga meluncuran album Dewa 19 (1992).
Wawan hengkang dari Dewa 19 pada tahun 1994, setelah menyelesaikan 7 lagu di album kedua "Format Masa Depan" (1994) untuk menyelesaikan kuliahnya. Namun, 7 lagu di album kedua itu pada akhirnya dihapus oleh Dhani dan digantikan oleh "additional drummer" yaitu Ronald Fristianto (eks drummer GIGI & Dr.PM) dan Rere Reza (drummer Grass Rock). Wawan memegang komitmen & prinsip, pendidikan itu nomor satu. Pada saat itu Erwin kuliah di jurusan Arsitektur, Wawan di jurusan Fakultas Kedokteran Gigi UNAIR Surabaya, Andra di jurusan Elektro & Ari di jurusan Ekonomi Management UNAIR Surabaya, sedangkan Dhani sejak lulus dari sekolah SMA Negeri 2 Surabaya memang sudah tidak melanjutkan ke perguruan tinggi.
Selain Dewa 19, Wawan juga pernah membentuk band sebagai drummer pertama di band Pythagoras yang pernah menjadi juara 10 besar di Festival Rock Indonesia Log Zelebour ke 6, Outsider bersama Ari Lasso dan Piyu pada saat mereka duduk di bangku SMA Negeri 2 Surabaya.[2]
Tahun 1992, Dewa 19 menjadi band papan atas lewat Album Dewa 19 dan memiliki hits single yang selalu tayang video klipnya yaitu lagu Kangen (Ku Akan Datang). Dewa 19 menjadi idola sekaligus trendsetter pada era itu. Band lain mulai bermunculan seperti Bayou, Dwipa (band bentukan Wawan Abi Juniarso yang terkenal lewat lagu "Maaf"), Protonema sampai Fifty-Fifty. Posisi Wawan di Dewa 19 digantikan oleh Wong Aksan pada album Pandawa Lima (1997).
Pada tahun 1994, Wawan bersama kawan-kawannya membentuk band rock Dwipa dengan album pertamanya yaitu "Maaf" (1995). Nama Dwipa merupakan salah satu band yang harus bersaing pada era 90-an dan akhirnya hanya mampu membuat album pertama sekaligus album terakhir dan bertahan dengan single Maaf. Dwipa mampu menjadi Top Radio sekitar bulan Desember 1995. Kini, Wawan telah membentuk grup musik baru bernama Matadewa bersama teman lamanya, Erwin Prasetya.
Perubahan Karir
Perjalanan Wawan sebagai manajer bermula saat dirinya menggawangi Padi. Petualangannya sebagai manajer band berlanjut ketika di suatu kesempatan, dirinya bertemu dengan Johannes Pudji Adi Andaya alias Puput, yang merupakan manajer NTRL dan Romeo Band.[3] Puput kemudian menawari Wawan untuk menjadi road manajer bagi NTRL dan Romeo Band. Tidak hanya itu, Wawan juga terlibat dalam proses rekaman sejumlah lagu NTRL.
Di sela-sela menggawangi Netral, ia juga sempat memanajeri Stinky yang saat itu masih diperkuat Andre Taulany. Dalam rentang waktu yang sama, ia juga mendapat tawaran dari Ari, sound engineer Naif untuk menukangi band tersebut.
Seiring berjalannya waktu, ia menjadi seorang manager dari grup musik The Fly, penyanyi cilik Tegar, Indah Kusuma dan masih banyak artis artis lainnya. Kemudian Wawan Juniarso bersama Alfas Hermansyah (orang yang menemukan Tegar) mendirikan PT Negri Diawan (label & artis management)
Referensi
- ^ http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/2000/03/27/LYR/mbm.20000327.LYR112538.id.html
- ^ http://www.tempo.co/read/news/2008/11/01/004143358/Ari-Lasso-Sering-Lupa
- ^ "Cabut dari Dewa 19, Karier Wawan Juniarso Justru Mentereng sebagai Manager Band: dari Padi sampai Naif! - Semua Halaman - Hai". hai.grid.id. Diakses tanggal 2021-10-21.