Rujukan kehormatan
Tampilan
Dalam pertuturan resmi bahasa Melayu, khususnya di Malaysia, rujukan kehormatan adalah frase yang digunakan untuk merujuk kepada orang-orang kehormatan. Referensi kehormatan dimulai dengan Yang.
Berikut adalah daftar referensi kehormatan serta penggunaannya:
- Yang Amat Arif
- Untuk Ketua Hakim Negara (dalam situasi formal, seperti di mahkamah dan sebagainya).
- Yang Amat Berhormat
- Untuk Perdana Menteri, Timbalan Perdana Menteri, Menteri Besar dan Ketua Menteri.
- (Panggilan ini tidak digunakan dalam Dewan Rakyat/Dewan Negara kepada Ketua Menteri atau Menteri Besar yang juga adalah Ahli Parlimen.
- Yang Amat Berbahagia
- Untuk mereka yang bergelar Tun dan Toh Puan.
- Yang Amat Mulia
- Untuk Undang (luak di Negeri Sembilan).
- Yang Arif
- Untuk Hakim (pada situasi yang formal seperti di mahkamah dan sebagainya).
- Yang Berbahagia
- Untuk mereka yang bergelar Tan Sri, Puan Sri, Datuk Seri, Datuk Paduka, Datin Paduka, Dato', Datuk dan Datin (yang bukan wakil rakyat).
- Yang Berhormat
- Untuk Menteri, Timbalan Menteri, Yang Dipertua Dewan Negara, Yang Dipertua Dewan Rakyat, Yang Dipertua Dewan Negeri, Ahli Dewan Rakyat, Ahli Dewan Negara, dan Ahli Dewan Undangan Negeri.
- Yang Berhormat Mulia
- Untuk Menteri, Timbalan Menteri, Yang Dipertua Dewan Negara, Yang Dipertua Dewan Rakyat, Yang Dipertua Dewan Negeri, Ahli Dewan Rakyat, Ahli Dewan Negara dan Ahli Dewan Undangan Negeri yang berketurunan raja.
- Yang Maha Mulia
- Untuk sultan atau raja yang memerintah (biasanya "Duli Yang Maha Mulia");
- Yang Mulia
- Untuk mereka yang bergelar Tengku, Raja, Syed, Engku (Ungku) dan Datu.
- Yang Teramat Mulia
- Untuk keluarga diraja yang terdekat.
Bibliografi
- Kamus Dewan Edisi Keempat. Dewan Bahasa dan Pustaka.