Keuskupan Timika
Keuskupan Timika Diœcesis Timikaënsis | |
---|---|
Katolik | |
Lokasi | |
Negara | Indonesia |
Wilayah | |
Merauke | |
Dekanat |
|
Kantor pusat | Jalan Cendrawasih 12 Kwamki, Mimika Baru, Mimika 99910 |
Koordinat | 4°31′53″S 136°51′43″E / 4.531442°S 136.861839°E |
Statistik | |
Luas | 102.892 km2 (39.727 sq mi)[2] |
Populasi - Total - Katolik | (per 2015[1]) 1142230 114.680 (10.04%) |
Paroki | 30 |
Kongregasi | 21 |
Imam | 22[1] |
Informasi | |
Denominasi | Katolik Roma |
Gereja sui iuris | Gereja Latin |
Ritus | Ritus Roma |
Pendirian | 19 Desember 2003 |
Katedral | Tiga Raja |
Bahasa | |
Kepemimpinan kini | |
Paus | Fransiskus |
Uskup | sede vacante |
Administrator diosesan | R.D. Marthen Kuayo[6][7] |
Vikaris yudisial | R.D. Amandus Rahadat |
Sekretaris jenderal | R.P. Andreas Madya Sriyanto, S.C.J. |
Ekonom | Max Welerubun |
Keuskupan Timika (bahasa Latin: Diœcesis Timikaën(sis)) adalah keuskupan yang terletak di Provinsi Papua yang meliputi Kabupaten Mimika, Kabupaten Paniai, Kabupaten Nabire, Kabupaten Kepulauan Yapen, Kabupaten Waropen, Kabupaten Biak Numfor, Kabupaten Supiori, Kabupaten Puncak Jaya, Kabupaten Dogiyai, Kabupaten Deiyai, Kabupaten Intan Jaya, Kabupaten Puncak, dan Kabupaten Mamberamo Raya dalam Provinsi Gerejani Merauke di Indonesia. Keuskupan Timika meliputi wilayah seluas 102,892 km².
Sejarah
Kontak pertama para imam dengan sejumlah warga di Keuskupan Timika terjadi pada Mei 1896. Mula-mula, Imam Cornelius Johannes Franciscus Le Cocq d'Armandville, S.J.,[8][9] bersama dengan dua siswa dari Daerah Kapaur, Fakfak, berkunjung ke Kipia,[10][11] Mimika, selama 10 hari dan kemudian berencana kembali ke Daerah Kapaur pada 27 Mei. Namun, kapal yang ditumpanginya menghadapi cuaca buruk dan Le Cocq d'Armandville tewas tenggelam.[12]
Peristiwa pembaptisan pertama dilakukan oleh Imam Kowatzky, M.S.C., pada 11 Agustus 1928 di Paroki Kokonao.[13] Selanjutnya, perluasan wilayah keuskupan dilakukan oleh Herman Tillemans, M.S.C., pada 27 Desember 1929 manakala ia mengunjungi Kokonao sebagai persiapan dalam mengunjungi sejumlah daerah di Danau Wisselmeren, Paniai.[14][15] Sesudah Paniai, misi Tillemans kemudian berlanjut ke Kamu, Mapia, Moni, dan Dogiyai.
Perjalanan Tillemans ini dibantu oleh Auki Tekege. Auki Tekege mempertemukan antara Mgr Tillemans beserta rombongan dari OFM dengan tokoh-tokoh adat dari Kamu, Mapia, Moni/Migani, maupun Dogiyai dengan memanfaatkan Paroki Modio sebagai titik awal pertemuan, yakni pada tanggal 26 Desember 1936.[4][16][17]
Hingga 1989, Keuskupan Timika merupakan bagian dari Keuskupan Jayapura. Setelah 1 Januari 1989, Herman Ferdinandus Maria Münninghoff, O.F.M. membentuk suatu vikar episkopal baru di sebelah barat Keuskupan Jayapura. Pada 15 Januari 2001, peserta sidang Konferensi Waligereja Indonesia mengusulkan satu kevikepan di sebelah barat dari Keuskupan Jayapura dipisah dari Keuskupan. Pada 15 November 2003, Paus Yohanes Paulus II meresmikan pembentukan Keuskupan Timika dan menetapkan Gereja Tiga Raja sebagai pusat keuskupan.[18]
Gembala
Uskup Timika
- John Philip Saklil (19 Desember 2003–3 Agustus 2019, wafat)
- Sede vacante (sejak 3 Agustus 2019), diisi oleh R.D. Marthen Ekowaibi Kuayo sebagai Administrator Diosesan
Paroki
Terdapat 25 paroki di 5 dekanat yaitu:
Dekanat Mimika–Agimuga
- Kabupaten Mimika
- Paroki Katedral Timika – Tiga Raja
- Paroki Kokonao – Maria Bintang Laut
- Paroki Paraoka / Pronggo – Maria Fatima
- Paroki Atuka – Santo Yoseph
- Paroki Mapurujaya – Emanuel
- Paroki Agimuga – Kebangkitan
- Paroki SP3 (Karang Senang) – Santo Petrus
- Paroki Sempan – Santo Stefanus
- Kuasi Paroki Timika Jaya SP2 – Santa Sesilia
Dekanat Moni–Puncak Jaya
- Kabupaten Intan Jaya
- Paroki Bilogai – Santo Misael
- Paroki Bilai – Santo Yohanes Pemandi
- Paroki Titigi – Santo Fransiskus Xaverius
- Paroki Mbugulo – Santo Petrus
- Kabupaten Puncak
- Paroki Ilaga – Santo Petrus
Dekanat Paniai
- Kabupaten Paniai
- Paroki Enarotali – Santo Yusuf
- Paroki Epouto – Santo Fransiskus Asisi
- Paroki Komopa – Kristus Jaya
- Paroki Obano – Santo Fransiskus
- Paroki Madi – Salib Suci
- Paroki Dauwagu – Kristus Sang Penebus
- Paroki Wedaumamo – Kristus Sang Gembala
- Paroki Yagai – Santo Antonius Padua
- Katedral
- Karang Senang
- Sempan
- Timika Jaya
Jaya
- Enarotali
- Dauwagu
- Epouto
- Madi
- Obano
- Wedaumamo
- Moanemani
- Bomomani
- Idakebo
- Mauwa
- Puweta
- Timeepa
- Ugapuga
- Deiyai
- Damabagata
- Waghete
- Wagomani
- Nabire
- Bumi Wonorejo
- Siriwini
Dekanat Kamu–Mapia
- Kabupaten Dogiyai
- Paroki Moanemani – Santa Maria Imaculata
- Paroki Modio – Santa Maria Ratu Rosari
- Paroki Timeepa – Kristus Penebus
- Paroki Bomomani – Maria Menerima Kabar Gembira
- Paroki Idakebo – Santa Maria Ratu Rosari
- Paroki Apouwo – Keluarga Kudus
- Paroki Puweta – Kristus Terang Dunia
- Paroki Mauwa – Santo Petrus
- Paroki Ugapuga – Santo Yohanes Pemandi
- Paroki Abouyaga – Hati Kudus Yesus Kristus
- Kuasi Paroki Deneiode – Santo Yosef
Dekanat Teluk Cendrawasih
- Kabupaten Nabire (Papua Tengah)
- Paroki Nabire (KSK) – Kristus Sahabat Kita
- Paroki Bumi Wonorejo – Santo Antonius Padua
- Paroki Siriwini – Kristus Raja
- Paroki Nabire Barat – Santo Yosep
- Kabupaten Biak Numfor (Papua)
- Paroki Biak (Kota) – Santa Maria Diangkat ke Surga
- Paroki Biak (Brambaken) – Kerahiman Ilahi
- Kabupaten Kepulauan Yapen (Papua)
- Paroki Serui – Bunda Maria
Dekanat Tigi
- Kabupaten Deiyai
- Paroki Waghete – Santo Yohanes Pemandi
- Paroki Diyai – Segala Orang Kudus
- Paroki Damabagata – Kristus Kebangkitan Kita
- Kuasi-Paroki Kemugepa - Santa Perawan Maria[19]
- Paroki Wagomani – Santo Yoseph
Referensi
- ^ a b F.C.L., Benedicta (26 Maret 2020). "Keuskupan Timika". Departemen Dokumentasi dan Penerangan. Jakarta Pusat: Konferensi Waligereja Indonesia. Diakses tanggal 24 Januari 2022.
- ^ Magay, Benyamin (September 2020). "Problem Perdamaian di Keuskupan Timika". Problematika Perdamaian dan Pastoral Kemanusiaan di Keuskupan Timika. Denpasar: Pustaka Larasan. hlm. 13. ISBN 9786025401855.
- ^ Suroso (24 November 2020). "Setelah Tabisan Imamat Pastor Benyamin Magai, PR Pimpin Misa Perdana". Papua Pos Nabire. Diakses tanggal 24 Januari 2022.
- ^ a b [1]
- ^ Wuarmanuk, Yusti H. (14 Agustus 2020). "Kolaborasi Misi MSC dan OFM: Perluasan Misi Di Wilayah Irian Barat (Bag. 4)". Majalah Hidup. Diakses tanggal 24 Januari 2022.
- ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-06-12. Diakses tanggal 2018-06-07.
- ^ Belau, Arnold (27 April 2020). "Pastor Marthen Kuayo: Selain Bagi Uang dan Beras, Pemerintah Juga Harus Bagi Alat Kerja". Suara Papua. Diakses tanggal 21 Mei 2020.
- ^ Mulyadi (Agustus 2019). Etnografi Pembangunan Papua (dalam bahasa (Indonesia)). Sleman: Deepublish. hlm. 45. ISBN 9786232099678.
- ^ "Who (Jesuits)". Perpustakaan Boston College. Diakses tanggal 17 Januari 2022.
- ^ Tukan, Ben (2021). "Titus Pekei: Sejarah Misi Katolik di Tanah Papua Dimulai dari Pater Cornelis Le Cocq d'Armanville". Tiffa News. Diakses tanggal 17 Januari 2022.
- ^ Catatan lain menyebutkan bahwa Le Cocq d'Armandville dibunuh di kapal dan jenazahnya ditenggelamkan.[butuh rujukan]
- ^ Steenbrink, Karel (2007), Catholics in Indonesia, 1903-1942 : A Documented History (dalam bahasa (Inggris)), 2, Brill, hlm. 233, ISBN 978-90-67-18260-7
- ^ [2]
- ^ [3]
- ^ Hanggu, Felicia Permata (25 Juni 2018). "Jalan Misi Gereja Papua". Majalah Hidup. Diakses tanggal 17 Januari 2022.
- ^ [4]
- ^ [5]
- ^ Magay, Benyamin (September 2020). "Problem Perdamaian di Keuskupan Timika". Problematika Perdamaian dan Pastoral Kemanusiaan di Keuskupan Timika. Denpasar: Pustaka Larasan. hlm. 15. ISBN 9786025401855.
- ^ "Keuskupan Timika, Administrator Mengesahkan Stasi Kemugepa: Sah Menjadi Quasi Paroki". Keuskupan Timika. 9 September 2022. Diakses tanggal 6 Desember 2022.
Pranala luar
- (Inggris) Diocese of Timika
- (Inggris) Giga-Catholic Information