Lompat ke isi

Imam Budi Hartono

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Imam Budi Hartono
Wakil Wali Kota Depok ke-5
Mulai menjabat
26 Februari 2021
Wali KotaMohammad Idris
Sebelum
Pengganti
Petahana
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir8 Agustus 1968 (umur 56)
Jakarta, Indonesia
KebangsaanIndonesia
Partai politikPartai Keadilan Sejahtera (sejak 1998)
Suami/istriEtty Maryati Salim
Anak5
Orang tua
  • Sugiman (ayah)
  • Sadati (ibu)
Tempat tinggalGrand Depok City, Sukmajaya, Kota Depok
Alma materUniversitas Indonesia
Profesi
Situs webimambudihartono.wordpress.com
Facebook: Imam Budi Hartono Twitter: ImamBHartono Edit nilai pada Wikidata
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Ir. H. Imam Budi Hartono, populer dengan nama akronim IBH (lahir 8 Agustus 1968) adalah politikus asal Indonesia yang menjabat sebagai Wakil Wali Kota Depok sejak 26 Februari 2021. Dia berkiprah di dunia politik ketika dirinya menganggotai Partai Keadilan bersama para aktivis lainnya di awal masa Reformasi. Selain itu, Imam juga terlibat dalam pembentukan Depok sebagai sebuah kota madya dan termasuk salah satu legislator pertama di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Depok.

Imam memimpin Partai Keadilan Kota Depok sejak dibentuk pertama kalinya pada 1999 sampai 2000. Kemudian, ia terpilih untuk kedua kalinya secara tidak berturut-turut sebagai Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Keadilan Sejahtera Kota Depok sejak 28 Desember 2020, menggantikan Hafid Nasir.[1]

Kehidupan pribadi

Imam Budi Hartono merupakan putra dari Sugiman yang berasal dari Kebumen, Jawa Tengah dan Sadati dari Jakarta.[2][3] Keluarganya memiliki keterbatasan ekonomi dengan latar belakang ayahnya sebagai sopir dan ibunya sebagai ibu rumah tangga. Sejak kecil, ia tinggal di Kukusan, Beji, Depok. Ia menempuh pendidikan dasarnya di SD Muhammadiyah XII, Jakarta dari 1975 sampai 1981. Kemudian meneruskan jenjang sekolah menengah di SMP Negeri 58 Jakarta hingga 1984 dan SMA Negeri 3 Jakarta hingga 1987.

Sejak sekolah menengah atas, Imam telah membantu ekonomi keluarga dengan berjualan dan berdagang. Ia juga terlibat dalam organisasi ekstrakulikuler seperti Organisasi Siswa Intra Sekolah dan Rohani Islam, sampai pada saat kuliah mengikuti organisasi sosial dan keagamaan di masyarakat. Selain itu, ia selalu rutin membersihkan dan juga pernah tinggal di masjid, terutama saat kuliah dikarenakan jarak antara masjid dengan Fakultas Teknik Petrokimia Universitas Indonesia dekat.

Imam menikah dengan Etty Maryati Salim dan dikaruniai lima orang anak.

Perjalanan karier

Imam Budi Hartono bersama Panitia Khusus Hari Jadi Kota Depok, 1999.

Di masa perkuliahannya, Imam mengajar di Sekolah Teknik Menengah Pancoran Mas dan Sekolah Menengah Atas Hang Tuah, Jakarta. Kemudian, ia juga menjadi seorang aktivis yang terlibat aktif di berbagai organisasi religius. Bahkan, Imam diajak oleh rekannya untuk bergabung sebagai kader Partai Keadilan, partai berbasis Islam di masa awal Reformasi. Hal itulah yang membawanya ke dunia politik dan menjadi seorang legislator Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Depok dari Fraksi Madani pada 1999. Selama menjabat anggota legislatif Kota Depok, Imam bersama dengan Panitia Khusus Hari Jadi Kota Depok merancang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Depok di awal pembentukannya seusai memisahkan diri dari Kabupaten Bogor. Selain itu, ia juga menduduki kursi pimpinan Fraksi Partai Keadilan Sejahtera sebagai ketua dari 1999 sampai 2009.

Setelah menjadi anggota legislatif di tingkat kota, Imam kemudian mencalonkan diri sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jawa Barat pada Pemilu Legislatif 2009 dan berhasil menduduki kursi legislatif daerah pemilihan Jawa Barat II. Ia dilantik pada 31 Agustus 2009.[4] Selama menjabat, Imam menaruh perhatian terhadap organisasi Karang Taruna dengan memfasilitasi dan mendorong kegiataan kepemudaan di Jawa Barat.[5] Pada Pemilu Legislatif 2014, Imam gagal meraih suara dukungan sebagai calon legislatif untuk daerah pemilihan Jawa Barat VIII yang meliputi Kota Depok dan Kota Bekasi. Setelah Nur Supriyanto mundur, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jawa Barat memutuskan untuk melantik Imam sebagai penggantinya pada 23 April 2018.[6] Ia dilantik bersama dengan Bedi Budiman dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.

Memasuki periode ketiganya sebagai anggota legislatif Jawa Barat, dia berhasil mempertahankan kursi untuk daerah pemilihan yang sama pada Pemilu Legislatif 2019. Imam mengetuai Komisi IV pada 2 September 2019. Pada 14 Agustus 2020, dia mengajukan pengunduran diri setelah diputuskan oleh partainya untuk maju sebagai calon Wakil Wali Kota Depok.[7] Penggantinya adalah Asep Arwin Kotsara yang dilantik pada tanggal 5 Januari 2021.[8]

Riwayat Organisasi

Memimpin Depok

Sebagai Wakil Wali Kota Depok

Partai Keadilan Sejahtera mengadakan Pemilihan Internal Raya atau Pemira dalam menghadapi Pilkada Depok 2020.[9] Tujuannya adalah menyusun daftar calon potensial untuk dicalonkan sebagai Wali Kota Depok, baik dari kalangan internal maupun eksternal partai. Imam sebagai salah satu kader Partai Keadilan Sejahtera termasuk ke dalam daftar bakal calon Wali Kota termasuk Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Keadilan Sejahtera Kota Depok periode 2015–2020, Hafid Nasir. Seiring berjalannya waktu, nama-nama calon potensial semakin mengerucut terhadap tiga nama, yakni Imam Budi Hartono, Hafid Nasir, dan Tengku Farida Rachmayanti.[10] Meski mendorong dan mengutamakan kader internal untuk diusung sebagai calon Wali Kota, PKS pada akhirnya mengusung Mohammad Idris dari nonpartisan sebagai calon Wali Kota dan Imam sebagai pendampingnya.[11]

Pada 18 Februari 2021, Imam terkonfirmasi positif COVID-19 bersama istrinya, Etty Maryati Salim berdasarkan hasil tes swab PCR[12] yang dilakukan pada 17 Februari 2021.[13] Mereka dirawat di Rumah Sakit Mitra Keluarga, Kota Depok. Imam merasakan gejala ringan, seperti batuk dan flu, sedangkan istrinya mengalami pusing. Pada akhirnya, pelantikannya sebagai Wakil Wali Kota Depok harus dilaksanakan di rumah sakit melalui virtual.[14] Imam dinyatakan negatif COVID-19 pada 26 Februari 2021. Ia bersama dengan Mohammad Idris resmi dilantik pada 26 Februari 2021.[15]

Peluncuran buku

Imam didampingi istri meluncurkan buku autobiografi tentang dirinya yang berjudul "Anak Sopir Jadi Wakil Wali Kota" dan menyerahkan buku tersebut kepada Pemerintah Kota Depok melalui Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Depok pada 17 Maret 2021.[16] Penulisan buku tersebut menghabiskan waktu selama satu bulan oleh Imam. Dalam buku tersebut menceritakan kisahnya dimulai sejak kesulitan ekonomi hingga sukses sebagai politisi.

Penghargaan

  • Pemuda Award oleh Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Jawa Barat — 24 Maret 2015.[17]
  • Kader Utama Terbaik Karang Taruna Tingkat Provinsi Jawa Barat 2019 oleh Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Jawa Barat — 22 Desember 2019.[18]

Diskografi

Karier solo

  • Oh Arofah (singel, 2017)
  • Belahan How
  • Bahagialah Anaku
  • Mars Karang Taruna Jawa Barat
  • Mars Sekolah Islam Al Muhajiirin
  • Mars Posyandu Acacia
  • Marhaban ya Ramadhan
  • Ibuku Pahlawanku
  • Bangkit dan Maju Pemuda Indonesia
  • Ayo ke Depok
  • Reuni

Kolaborasi

  • Depok Kota Kita (singel, 2022) – dengan Ipank Hore[19]

Kontroversi

Konflik dengan Afifah Alia

Calon Wakil Wali Kota Depok Afifah Alia merasa dilecehkan oleh rivalnya, Imam Budi Hartono.[20] Peristiwa yang diklaim secara sepihak tersebut terjadi pada saat kedua pasangan calon melakukan tes kesehatan di Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung, tanggal 8 September 2020. Namun, Imam membantah adanya ujaran pelecehan.[21] Imam mengklarifikasi bahwa ucapannya terpotong sehingga menurutnya mengubah makna kalimat. Dikatakannya 'kalau berdua saya jawab saya bisa sekamar sama Afifah, cucu saya', tetapi Imam mengira Afifah Alia tidak mendengar kalimat tersebut. Hal ini dikonfirmasi oleh Idris Abdul Somad, calon walikota Depok, yang saat itu berada di lokasi.[22]

Persoalan tersebut kembali diangkat oleh Afifah pada saat debat ketiga.[23] Afifah merasa trauma atas kejadian tersebut yang membuat dirinya tidak mau mengirim atau mendapatkan pesan WhatsApp dari Imam Budi Hartono. Afifah yakin bahwa Imam tidak mempunyai cucu yang bernama Afifah sehingga Imam dianggap benar-benar melecehkan dirinya. Kemudian Idris mengingatkan agar Afifah tidak berbicara mengarah kepada persoalan pribadi. Untuk mengakhiri persoalan tersebut, Imam meminta maaf kepada Afifah dan menjelaskan:

Saya pada waktu itu tidak bicara seperti itu. Apa yang disampaikan oleh saya merupakan salah persepsi yang disampaikan oleh Bu Afifah dan permasalahan ini saya rasa tidak perlu dibesar-besarkan masalah di publik seperti ini. Kita anggap selesai, kita anggap closed. Kalau memang Bu Afifah merasa tersinggung, saya pribadi minta maaf, tetapi bukanlah itu maksudnya.

Referensi

  1. ^ "Imam Budi Hartono terpilih sebagai Ketua DPD PKS Depok". Antara News. 28 Desember 2020. Diakses tanggal 28 Desember 2020. 
  2. ^ "Profil Imam Budi Hartono, Anggota DPRD Propinsi Jawa Barat". Depok News. 20 Agustus 2018. Diakses tanggal 22 Maret 2020. 
  3. ^ "Menyusuri Rekam Jejak Imam Budi Hartono". Depok News. 9 April 2019. Diakses tanggal 22 Maret 2020. 
  4. ^ "Pelantikan DPRD Diwarnai Demo". Tempo.co. 1 September 2009. Diakses tanggal 10 Mei 2022. 
  5. ^ "Perhatian Imam Budi Hartono untuk Katar di Depok, Adakan Ngopi Bareng Pemuda, Bangkitkan Katar Lagi". Radar Depok. 17 Oktober 2018. Diakses tanggal 10 Mei 2022. 
  6. ^ "Dilantik Sebagai Anggota DPRD Jabar Pengganti Antar Waktu". Depok News. 23 April 2018. Diakses tanggal 22 Maret 2020. 
  7. ^ Rizki Amelia, Vini (14 Agustus 2020). "VIDEO: Maju Pilkada Depok 2020, Imam Budi Hartono Mundur dari DPRD Jabar, Ini Sosok Penggantinya". Warta Kota. Diakses tanggal 15 Agustus 2020. 
  8. ^ "Asep Arwin Kotsara Dilantik Menjadi Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Fraksi PKS". Partai Keadilan Sejahtera. Dewan Pimpinan Wilayah Partai Keadilan Sejahtera Provinsi Jawa Barat. 5 Januari 2021. Diakses tanggal 10 Mei 2022. 
  9. ^ "8 Kader Bertarung untuk Maju Pilwalkot Depok dari PKS". Detik.com. 7 Juli 2019. Diakses tanggal 10 Mei 2022. 
  10. ^ Mulya, Pebri (22 Januari 2020). "Balon Walikota PKS Mengerucut Tiga Nama". Radar Depok. Diakses tanggal 10 Mei 2022. 
  11. ^ Mantalean, Vitorio (3 Agustus 2020). "Dampingi Mohammad Idris di Pilkada 2020, IBH Ingin Pikat Pemilih "Asli Depok dan Jawa"". Kompas.com. Diakses tanggal 4 Agustus 2020. 
  12. ^ Mantalean, Vitorio (18 Februari 2021). "Wakil Wali Kota Depok Terpilih Imam Budi Hartono Positif Covid-19". Kompas.com. Diakses tanggal 20 Februari 2021. 
  13. ^ Hantoro, Juli (18 Februari 2021). "Wakil Wali Kota Depok Terpilih Imam Budi Hartono Positif Covid-19". Tempo. Diakses tanggal 20 Februari 2021. 
  14. ^ Susilo, Joko (25 Februari 2021). "Wakil Wali Kota Depok terpilih dilantik di rumah sakit". Antara News. Diakses tanggal 25 Februari 2021. 
  15. ^ Media, Kompas Cyber (2021-02-26). "Dilantik Jadi Wakil Wali Kota Depok, Imam Budi Berharap Segera Sembuh Covid-19". Kompas. Diakses tanggal 2021-03-27. 
  16. ^ Rizki Amelia, Vini (2021-03-18). "Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono Luncurkan Buku Autobiografi Anak Sopir Jadi Wakil Wali Kota". Warta Kota. Diakses tanggal 2021-06-06. 
  17. ^ "Imam Budi Hartono Raih Pemuda Award". Partai Keadilan Sejahtera. Dewan Pimpinan Wilayah Partai Keadilan Sejahtera Provinsi Jawa Barat. 24 Maret 2015. Diakses tanggal 22 Maret 2020. 
  18. ^ "IBH Dinobatkan Sebagai Kader Utama Terbaik Karang Taruna Jawa Barat". Jurnal Depok. 23 Desember 2019. Diakses tanggal 10 Mei 2022. 
  19. ^ "Wakil Wali Kota Ciptakan Lagu Sambut Hari Jadi Ke-23 Depok". Republika. 27 April 2022. Diakses tanggal 22 Maret 2020. 
  20. ^ Hantoro, Juli (10 September 2020). "Diajak Satu Kamar, Afifah Alia Merasa Dilecehkan Rivalnya di Pilkada Depok". Tempo. Diakses tanggal 9 Oktober 2020. 
  21. ^ "Calon Wakil Walkot Depok Afifah Alia Merasa Dilecehkan, Imam Budi Merasa Tak Bersalah". Kompas. 10 September 2020. Diakses tanggal 9 Oktober 2020. 
  22. ^ Redaksi (2020-09-10). "Klarifikasi Imam Budi Hartono Terkait Tudingan Pelecehan". WartaDepok.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-03-27. 
  23. ^ "Debat Pilkada Depok Memanas, Afifah Merasa Dilecehkan oleh Imam Budi Hartono". Kompas. 4 Desember 2020. Diakses tanggal 5 Desember 2020. 

Pranala luar

Jabatan politik
Didahului oleh:
Pradi Supriatna
Wakil Wali Kota Depok
2021–sekarang
Petahana
Jabatan partai politik
Didahului oleh:
Tidak diketahui
Ketua DPD PK Kota Depok
1999—2000
Diteruskan oleh:
Prihandoko
Didahului oleh:
Mohammad Hafid Nasir
Ketua DPD PKS Kota Depok
2020–sekarang
Petahana