Kereta api Pasundan
Informasi umum | |||||
---|---|---|---|---|---|
Jenis layanan | Kereta api antarkota | ||||
Status | Beroperasi | ||||
Mulai beroperasi | 1997 | ||||
Operator saat ini | Kereta Api Indonesia | ||||
Lintas pelayanan | |||||
Stasiun awal | Kiaracondong | ||||
Stasiun akhir | Surabaya Gubeng | ||||
Jarak tempuh | 691 km | ||||
Waktu tempuh rerata | 13 jam 50 menit | ||||
Frekuensi perjalanan | Satu kali keberangkatan | ||||
Jenis rel | Rel berat | ||||
Pelayanan penumpang | |||||
Kelas | Ekonomi | ||||
Pengaturan tempat duduk | 106 tempat duduk disusun 3-2 kursi saling berhadapan dan tidak bisa direbahkan | ||||
Fasilitas restorasi | Ada | ||||
Fasilitas observasi | Kaca dupleks | ||||
Fasilitas lain | Toilet, alat pemadam api, penyejuk udara | ||||
Teknis sarana dan prasarana | |||||
Lebar sepur | 1.067 mm | ||||
Kecepatan operasional | 70-90 km/jam | ||||
Pemilik jalur | Ditjen Perkeretaapian, Kemenhub RI | ||||
Nomor pada jadwal | 285–286 | ||||
|
Kereta api Pasundan merupakan kereta api penumpang kelas ekonomi yang dioperasikan oleh Kereta Api Indonesia untuk melayani lintas Kiaracondong–Surabaya Gubeng dan sebaliknya.
Asal Usul Nama
Nama Pasundan berasal dari Tatar Pasundan—suatu wilayah di Jawa Barat, sebagian DKI Jakarta maupun Banten yang mayoritas dihuni Suku Sunda—yang memiliki kearifan lokal Sunda atau Kerajaan Sunda.
Pengoperasian kereta api
Kereta api Pasundan pertama kali beroperasi pada musim mudik lebaran 1996 untuk mendampingi kereta api Badrasurya—merupakan singkatan dari lintas yang dilaluinya, "Bandung Raya–Surabaya"—yang telah beroperasi sejak tahun 1970-an. Kereta api Badrasurya merupakan layanan kereta api kelas ekonomi, tetapi titik keberangkatan kereta api tersebut berada di Stasiun Bandung. Karena adanya kebijakan penyederhanaan layanan yang dilakukan oleh Perumka menyebabkan kereta api Badrasurya berhenti beroperasi sehingga hanya kereta api Pasundan yang melayani.[butuh rujukan]
Insiden
Pada 27 Juni 2014, kereta api Pasundan mengalami anjlok di petak Stasiun Cipeundeuy-Stasiun Trowek—di Kampung Tajur, Kadipaten, Kadipaten, Tasikmalaya, Jawa Barat. Kabid Humas Polda Jawa Barat, Martinus Sitompul, membenarkan kecelakaan kereta api tersebut. Menurutnya, kereta api ini mengalami anjlok pada letak km 236+¼ sekitar pukul 07.50 WIB.[1]
Pada 11 Januari 2016, kereta api Pasundan menabrak truk bermuatan pasir di perlintasan sebidang km 369+7/8, Kubangkangkung, Kawunganten, Cilacap. Kecelakaan ini tidak menimbulkan korban jiwa namun kereta api Pasundan sempat tertahan di lokasi kejadian sekitar 2,5 jam karena menunggu proses evakuasi truk yang tersangkut di pintu kereta serta proses langsir.[2]
Pada 5 April 2016, kereta api Pasundan mengalami anjlok di petak antara Leles-Lebak Jero. Kejadian ini menyebabkan sejumlah kereta api tertahan di Stasiun Cibatu.[3]
Galeri
-
Kereta api Pasundan saat berhenti di Stasiun Wonokromo.
-
Kereta api Pasundan saat memasuki stasiun Madiun
-
Kereta api Pasundan Lebaran
-
Kereta api Pasundan saat berhenti di stasiun Caruban.
-
Kereta api Pasundan saat menikung di Moyudan, Sleman.
-
Kereta api Pasundan saat menikung di tikungan Gemblegan, Kalikotes, Klaten
-
Kereta api Pasundan saat berhenti di Stasiun Madiun
-
Kereta api Pasundan saat akan memasuki Stasiun Lempuyangan
Referensi
- ^ Ispranoto, Tri. "Kereta Api Pasundan Anjlok di Tasikmalaya". Okezone.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-06-29. Diakses tanggal 2014-06-27.
- ^ KA Pasundan Tabrak truk pasir di Cilacap
- ^ Lagi-Lagi KA Pasundan Anjlok di Garut
Pranala luar
- (Indonesia) Situs resmi PT Kereta Api Indonesia