Lompat ke isi

Kota Bontang

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 30 November 2022 01.21 oleh Carolina Mahadewi Malin (bicara | kontrib) (merombak)
Kota Bontang
Searah jarum jam dari atas: Pabrik Pupuk Kalimantan Timur, Kantor Utama Badak NGL, Pulau Beras Basah, Taman Bakau Graha, Balai Kota Bontang.
Lambang resmi Kota Bontang
Julukan: 
Kota Taman
Motto: 
Bessai berinta
(Kutai) Mendayung bersama
Peta
Peta
Kota Bontang di Kalimantan
Kota Bontang
Kota Bontang
Peta
Kota Bontang di Indonesia
Kota Bontang
Kota Bontang
Kota Bontang (Indonesia)
Koordinat: 0°30′7.76″S 117°9′13.34″E / 0.5021556°S 117.1537056°E / -0.5021556; 117.1537056
Negara Indonesia
ProvinsiKalimantan Timur
Tanggal berdiri12 Oktober 1999
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
Pemerintahan
 • BupatiBasri Rase
Luas
 • Total497,57 km2 (192,11 sq mi)
 • Luas daratan149,80 km2 (57,84 sq mi)
 • Luas perairan347,77 km2 (134,27 sq mi)
Populasi
 • Total178.917
 • Kepadatan1.101/km2 (2,850/sq mi)
Demografi
 • AgamaIslam 89,71%
Kristen 10,04%
- Protestan 8,28%
- Katolik 1,76%
Hindu 0,18%
Buddha 0,07%
 • Bahasa[2]
 • IPMKenaikan 80,59 (2021)
Sangat Tinggi[3]
Zona waktuUTC+08:00 (WITA)
Kode BPS
6474 Edit nilai pada Wikidata
Pelat kendaraanKT xxxx D**/Q*
Kode Kemendagri64.74 Edit nilai pada Wikidata
DAURp 257.115.540.000,- (2020)
Situs webwww.bontangkota.go.id


Bontang adalah sebuah kota di provinsi Kalimantan Timur, Indonesia. Kota ini terletak sekitar 120 kilometer dari Kota Samarinda, berbatasan langsung dengan Kabupaten Kutai Timur di utara dan barat, Kabupaten Kutai Kartanegara di selatan dan Selat Makassar di timur. Letak Astronomisnya 117° 23’ - 117° 38’ Bujur Timur ,0° 01’ - 0° 12’ Lintang Utara.

Di kota ini berdiri tiga perusahaan besar di bidang yang berbeda-beda, Badak NGL (gas alam), Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Urea, Amonia liquid dan Pupuk NPK) dan Indominco Mandiri (batubara) serta memiliki kawasan industri petrokimia yang bernama Kaltim Industrial Estate. Kota Bontang sendiri merupakan kota yang berorientasikan di bidang industri, jasa serta perdagangan.

Kota Bontang selain terkenal karena ada tiga perusahaan itu, juga karena adanya keberadaan tim sepak bola, Bontang FC (dulu Bontang PKT) yang bermain di Superliga, Marching Band Bontang PKT binaan Pupuk Kalimantan Timur dan Marching Band Eroh Dahana Patra binaan Badak NGL. Sementara itu, studio siaran televisi lokal, LNGTV dan PKTV juga terletak di Kota Bontang.

Kantor pengurus Taman Nasional Kutai yang berada di utara Kota Bontang, juga berada di kawasan ini. Kota Bontang memiliki bandara yang dinamakan Bandar Udara Bontang, terletak di daerah Perumahan PT Badak, namun Bandara hanya bisa didarati oleh pesawat jenis ATR 72, Skyvan, Cessna, helikopter atau pesawat berukuran kecil lainnya.

Sejarah

Etimologi

Wilayah Bontang awalnya mengacu pada status tradisional sebagai kawasan pedesaan sederhana yang sebagian besar dihuni oleh para pendatang. Kata Bon bisa merujuk dalam bahasa Indonesia untuk "resi" dan Tang untuk "hutang" atau bisa juga merujuk pada kata Bon yang artinya "para sekelompok" dan Tang kependekan dari "penda–tang". Secara harfiah, bisa diartikan "para sekelompok pendatang yang menetap untuk tinggal atau untuk bekerja". Sebuah kota pesisir, Bontang pada awalnya adalah pemukiman yang diperintah oleh Kesultanan Kutai yang berbasis di Tenggarong.[4]

Zaman kolonial

Pada tahun 1920, Desa Bontang ditetapkan sebagai kota kecamatan yang pada waktu itu disebut Onder Van Bontang District. Bontang yang pada saat itu masih sebuah kecamatan di bawah pimpinan seorang pembantu wedana yang merupakan seorang ulama di pemerintahan Sultan Aji Muhammad Parikesit, Sultan Kutai Kartanegara ke-19 (1921-1960).

Era kemerdekaan

Sejak tahun 1954, seorang bupati menjabat. Kemudian diberlakukannya Undang-Undang Nomor 27 tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan Timur; menghapus status pemerintahan sendiri.[5] Pada tahun 1972, pemerintah Kabupaten Kutai saat itu mengakui Bontang sebagai sebuah kabupaten.

Perkembangan besar Bontang sebagai kawasan industri terjadi setelah berdirinya dua perusahaan besar, PT Badak Natural Gas Liquefaction pada tahun 1974, dan PT Pupuk Kaltim, sebuah perusahaan yang berspesialisasi dalam produksi amonia dan pupuk, tiga tahun kemudian. Kedua perusahaan tersebut membangun sarana dan prasarana yang sangat penting bagi pertumbuhan ekonomi kota.

Sejak tahun 1978 dan seterusnya, Bontang mengalami pemekaran daerah yang pesat. Akibatnya, pemerintah pusat meningkatkan Bontang dari kabupaten menjadi kota administratif, dengan Undang-Undang №20 tahun 1989 dan ditindaklanjuti dengan pemekaran wilayah kota administratif dari satu kecamatan menjadi dua kecamatan yaitu Bontang Utara dan Bontang Selatan.[4]

Pada tahun 1999, Bontang menjadi kotamadya. Kemudian kecamatan ketiga yaitu Bontang Barat, dibentuk pada 16 Agustus 2003.

Pemerintahan

Daftar Wali Kota

No. Wali Kota Awal menjabat Akhir menjabat Prd. Ket. Wakil Wali Kota
dr. H.
Andi Sofyan Hasdam
Sp.S
1999 2001
1 2001 2006 1 Drs.
Sjahid Daroini
2006 2011 2
2 Ir. H.
Adi Darma
M.Si.
2011 2016 3 [ket. 1] H.
Isro Umarghani
3 dr. Hj.
Neni Moerniaeni
Sp, OG
23 Maret 2016 23 Maret 2021 4 [ket. 2] Basri Rase
Ir.
Riza Indra Riadi
M.Si.
26 September 2020 5 Desember 2020 [ket. 3]
Ir. Hj.
Aji Erlynawati
M.T.
23 Maret 2021 26 April 2021 [7]
4 Basri Rase
S.I.P.
26 April 2021 Masih menjabat 5 [8] Hj.
Najirah
S.E.
Keterangan
  1. ^ Disahkan oleh SK Menteri Dalam Negeri No.131.64-82/2011
  2. ^ Dilantik oleh Gubernur Kaltim pada tanggal 23 Maret 2016 di Lamin Etam Samarinda[6]
  3. ^ Penjabat sementara (pjs.) bupati, menggantikan wali kota-wawali Bontang definitif yang cuti pilkada

Dewan Perwakilan

Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kota Bontang dalam tiga periode terakhir.

Partai Politik Jumlah Kursi dalam Periode
2014-2019[9] 2019-2024[10] 2024-2029[11]
PKB 0 Kenaikan 3 Kenaikan 4
Gerindra 4 Penurunan 3 Steady 3
PDI-P 2 Steady 2 Kenaikan 3
Golkar 5 Steady 5 Kenaikan 7
NasDem 3 Penurunan 2 Steady 2
Berkarya (baru) 1
PKS 2 Kenaikan 3 Penurunan 2
PPP 2 Steady 2 Penurunan 0
PAN 2 Steady 2 Steady 2
Hanura 3 Penurunan 2 Penurunan 0
Demokrat 2 Penurunan 0 Kenaikan 1
Gelora (baru) 1
Jumlah Anggota 25 Steady 25 Steady 25
Jumlah Partai 9 Kenaikan 10 Penurunan 9

Kecamatan

Kota Bontang terdiri dari 3 kecamatan dan 15 kelurahan. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 174.292 jiwa dengan luas wilayah 406,70 km² dan sebaran penduduk 428 jiwa/km².[12][13]

Daftar kecamatan dan kelurahan di Kota Bontang, adalah sebagai berikut:

Kode
Kemendagri
Kecamatan Jumlah
Kelurahan
Daftar Kelurahan
64.74.03 Bontang Barat 3
64.74.02 Bontang Selatan 6
64.74.01 Bontang Utara 6
TOTAL 15

Ekonomi

Kawasan Industri Kota Bontang (Pupuk Kaltim dan Badak NGL) dilihat dari atas.

Kota Bontang dikenal dengan kota industri dan jasa, dua sektor tersebut telah memberikan nilai pendapatan yang utama bagi daerah ini . Di Kota Bontang, dalam kawasan tiga perusahaan raksasa itu, berbagai fasilitas modern lengkap tersedia, mulai dari fasilitas perumahan bagi karyawan, tempat olahraga, rekreasi, taman bermain, rumah sakit hingga hotel berbintang yang tentunya menambah kas daerah dari sektor jasa, sektor jasa dan industri pengolahan adalah dua lapangan usaha yang paling banyak menyerap tenaga kerja.

Dari tiga perusahaan besar itulah tulang punggung perkembangan perekonomian kota ini. Keberadaan perusahaan raksasa itu punya andil dalam meningkatkan kegiatan perdagangan dengan munculnya kebutuhan baru akan komoditas keperluan hidup sehari-hari.

Di sektor pariwisata, Wilayah pesisir dengan pantai yang bersih, landai, berpasir putih bisa menjadi objek wisata yang potensial. Bontang Kuala misalnya, selain menarik wisatawan karena perkampungan nelayan di atas laut, juga tengah dikembangkan sebagai objek wisata. Kota ini memiliki potensi menjadi kota pariwisata dengan beberapa tempat andalan, Pulau Beras Basah, Pulau Segajah serta Taman Nasional Kutai yang berdampingan dengan wilayah Kutai Timur. Potensi budidaya perikanan laut dengan komoditas unggulan berupa udang, kepiting, ikan kerapu, udang lobster, kakap merah, teripang, rumput laut dan tiram banyak diminta oleh pasar luar negeri.

Gas Alam Cair (LNG) merupakan komoditas utama yang menopang perekonomian Kota Bontang. Kota ini dianugerahi kekayaan alam, terutama gas alam yang sangat besar. Pada tahun 2005 produksi LNG mencapai 42.889.510 M3. Sebagian besar produksi itu sebanyak 42.623.823 M3 untuk konsumsi ekspor. Perusahaan yang memproduksi dan mengekspor LNG adalah PT Badak LNG & Co.

Ekspor keseluruhan Kota Bontang menghasilkan devisa sebesar US$ 8.119.872.685. Sebagian besar nilai ekspor tersebut berasal dari ekspor migas, yaitu sebesar US$ 7.216.713.333,[butuh rujukan] sedangkan ekspor non migas hanya sebesar US$ 903.159.352.

Selain LNG, di Kota Bontang terdapat industri lainnya, yaitu industri yang memproduksi amoniak dan urea. Perusahaan yang memproduksi dan mengekspor urea dan amoniak dari daerah ini adalah PT Pupuk Kaltim. Produksi amoniak pada tahun 2005 mencapai 389.099 ton. Mayoritas dari produksi tersebut untuk keperluan ekspor, sebesar 311.230,68 ton. Sedangkan produksi Urea, dalam hal ini urea curah sebesar 1.009.693,79 ton. Seperti produk industri lainnya produksi urea curah untuk ekspor, mencapai sebesar 543.782,23 ton.

Dominasi berbagai industri di atas terlihat jelas dalam komposisi PDRB Kota Bontang. Dari keseluruhan nilai PDRB atas dasar harga konstan tahun 2000, tahun 2005 sebesar Rp. 26,26 triliun, konstribusi sektor industri pengolahan mencapai Rp. 24,73 triliun atau 94,17 persen. Dominasi industri yang berhubungan dengan hasil alam ini tidak hanya bermanfaat bagi perekonomian kota Bontang sendiri, melainkan juga menghasilkan devisa yang besar bagi negara.

Dilihat dari banyaknya industri, di Kota Bontang terdapat berbagai jenis industri antara lain industri aneka sebesar 196 buah, industri hasil pertanian dan kehutanan 299 buah dan industri logam, mesin dan kimia sebesar 205 buah. Industri aneka menyerap tenaga kerja 838 orang dengan nilai investasi sebesar Rp. 2,39 miliar. Sedangkan industri hasil pertanian dan kehutanan menyerap 893 tenaga kerja dan nilai investasi sebesar Rp. 14,91 miliar. Sementara industri logam, mesin dan kimia menyerap 4.020 tenaga kerja dengan nilai investasi sebesar Rp. 5,29 triliun.

Penduduk

Kota Bontang memiliki luas 49,757 km² dan penduduk berjumlah 178.920 jiwa.

Tahun 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010
Jumlah penduduk 99.617 102.853 105.693 117.082 118.232 121.082 125.187 129.700 133.512 137.349 143.683
BPS Kota Bontang
Tahun 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020

2021

Jumlah penduduk 149.230 154.604 158.109 161.413 164.258 164.258 173.770 174.210 177.720 178.917
Disdukcapil Kota Bontang BPS Kota Bontang

Adapun penduduk asli Kota Bontang adalah Suku Kutai Guntung dan Suku Bajau yang hidup bersama dalam sebuah kampung kecil. Namun setelah perkembangan Kota Bontang memiliki keberagaman suku bangsa seperti Bugis, Jawa, Batak dan sebagainya.

Agama

Mayoritas penduduk Kota Bontang memeluk agama Islam. Selain Islam, terdapat beberapa agama lain, yaitu Kristen, Hindu, Buddha, Katolik dan Konghucu.[14]

Kesehatan

Berikut ini adalah daftar rumah sakit di Kota Bontang, Kalimantan Timur yang sudah terdaftar di Kementerian Kesehatan Republik Indonesia:[15]

Kode Nama Rumah Sakit Jenis Tipe Alamat
1. 6474032 RSUD Taman Husada RSUD B Jalan Letjen S. Parman No. 1, Belimbing, Kec. Bontang Barat, Kota Bontang, Kalimantan Timur 75331
2. 6474033 RS Amalia Bontang RS D Jalan R. Soeprapto No. 22, Bontang Baru, Kec. Bontang Utara, Kota Bontang, Kalimantan Timur 75311
3. 6474034 RS Islam Bontang RS D Jalan Brigjen Katamso No. 40, Belimbing, Kec. Bontang Barat, Kota Bontang, Kalimantan Timur 75325
4. 6474010 RS LNG Badak RS D Jalan Raya Kutai No. 1, Satimpo, Kec. Bontang Selatan, Kota Bontang, Kalimantan Timur 75325
5. 6474021 RS Pupuk Kaltim RS C Jalan Oxigen No. 1, Guntung, Kec. Bontang Utara, Kota Bontang, Kalimantan Timur 75313


Pariwisata

Objek wisata di Kota Bontang amat beragam, berikut merupakan daftar objek wisata di Kota Bontang:

Referensi

  1. ^ "Aspek Geografi Bontang Files". PPID Kota Bontang. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-02-02. Diakses tanggal December 23, 2019.  line feed character di |title= pada posisi 23 (bantuan)
  2. ^ a b Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama BONTANG
  3. ^ "Metode Baru Indeks Pembangunan Manusia 2020-2021" (pdf). www.bps.go.id. Diakses tanggal 9 Maret 2022. 
  4. ^ a b Potret Lingkungan Hidup Kota Bontang. Pemerintah Kota Bontang: Kelompok Kerja Program Pengelolaan SDA. Bontang: 2003.
  5. ^ "Klik Bontang - Pemerintahan Bontang dari Masa ke Masa". klikbontang.com. Diakses tanggal 2019-01-03. 
  6. ^ berita.detail&id= 94353 Kaltim Post - Dari Pelantikan Wali Kota-Wawali Bontang Adi Darma-Isro Umarghani. Diakses pada 24 Maret 2011
  7. ^ "Gubernur Angkat Plh Wali Kota Bontang". nomorsatukaltim.com. 22 Maret 2021. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-04-28. Diakses tanggal 28 April 2021. 
  8. ^ Subiyanto, Rachmad (26 April 2021). Sya’rawie, M. Mutawallie, ed. "Gubernur Kaltim Lantik Bupati Kutai Barat Dan Wali Kota Bontang". Bisnis.com. Diakses tanggal 28 April 2021.  C1 control character di |editor-last= pada posisi 5 (bantuan)
  9. ^ Perolehan Kursi DPRD Kota Bontang 2014-2019
  10. ^ Perolehan Kursi DPRD Kota Bontang 2019-2024[pranala nonaktif permanen]
  11. ^ "KPU Bontang Tetapkan 25 Anggota DPRD Terpilih Pada Pemilu 2024, Berikut Daftarnya". Jurnal Borneo. 05-05-2024. Diakses tanggal 25-05-2024. 
  12. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019. 
  13. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020. 
  14. ^ "Visualisasi Data Kependuduakan - Kementerian Dalam Negeri 2021" (visual). www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 21 Agustus 2021. 
  15. ^ "Data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia". bppsdmk.kemkes.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-06-02. Diakses tanggal 2021-06-24. 

Pranala luar