Lompat ke isi

Stasiun Gunung Putri

Koordinat: 6°28′18.3″S 106°53′18.4″E / 6.471750°S 106.888444°E / -6.471750; 106.888444
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Halte Gunung Putri
Gunung Putri
+145 m
Halte Gunung Putri dipenuhi oleh coretan dan grafiti
Lokasi
Koordinat6°28′23″S 106°53′20″E / 6.47306°S 106.88889°E / -6.47306; 106.88889
Ketinggian+145 m
Operator
Letak
km 48+850 lintas JakartaManggaraiNambo[1]
Jumlah peronSatu peron sisi yang tinggi
Jumlah jalur1
LayananKAI Commuter
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
Informasi lain
Kode stasiun
KlasifikasiHalte[2]
Sejarah
Ditutup2006
Tanggal penting
Dibuka kembaliTBA
Operasi layanan
Stasiun sebelumnya Stasiun berikutnya
Cibinong Commuter Line Bogor
Jakarta Kota–Nambo
(rencana)
Nambo
Terminus
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Halte Gunung Putri (GPI) merupakan halte kereta api nonaktif yang terletak di Gunung Putri, Gunung Putri, Bogor. Halte yang terletak pada ketinggian +145 m ini termasuk dalam Daerah Operasi I Jakarta. Halte ini hanya memiliki satu jalur kereta api.

Sejarah

Asal usul pembangunan halte ini dapat dilacak dari masterplan pembangunan jalur kereta api lingkar luar Jakarta yang dibuat oleh Departemen Perhubungan Republik Indonesia pada awal dekade 1990-an. Tujuannya, agar kereta api angkutan barang tidak memasuki wilayah DKI Jakarta. Rutenya dari Stasiun Parung Panjang menuju Stasiun Sungai Lagoa via Stasiun Citayam dan Stasiun Cikarang. Namun, krisis finansial Asia 1997 menyebabkan rancangan itu berhenti di tengah jalan, sehingga jalur kereta api hanya sampai ke stasiun Nambo. Untuk mengisi slot rute yang kosong ini, dioperasikanlah KRD dengan relasi Manggarai–Nambo menggunakan armada KRD MCW 302 pada tahun 1999 hingga 2006.

Pada tahun 2006, KRD Nambo pun dihentikan pengoperasiannya karena usia KRD yang sudah tua dan tidak layak operasi, apalagi pemasukan dari KRD Nambo ini pun tidak banyak sekalipun penumpangnya sangat padat, karena pada saat itu banyak sekali penumpang yang tidak berkarcis. Dengan penghentian operasi KRD Nambo ini, secara otomatis stasiun dan jalurnya juga dinonaktifkan, termasuk Stasiun Gunung Putri ini.[3]

Setelah halte ditutup, setiap hari Jumat selalu diadakan pasar kaget di halaman halte ini. Sejak tahun 2013, Jalur Nambo pun mulai diaktifkan untuk KA Angkutan Semen namun keberadaan KRL Commuter Line baru ada sejak tahun 2015. Meskipun saat ini ada layanan Commuter Line tujuan Stasiun Nambo, Halte Gunung Putri pun masih belum juga diaktifkan. Pasar kaget yang ada di halaman stasiun ini pun tetap ada sekalipun KRL telah beroperasi normal.[4]

Referensi

  1. ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  2. ^ a b Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020. 
  3. ^ "Sejarah dan Drama di Balik Pengoperasian KRL Jalur Nambo". Kaori Nusantara. 4 April 2015. Diakses tanggal 6 Agustus 2017. 
  4. ^ "Mengunjungi Pasar Jumat Pagi Stasiun Gunung Putri". Railway Enthusiast Digest. 5 Desember 2015. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-08-06. Diakses tanggal 6 Agustus 2017. 
Stasiun sebelumnya Piktogram dari KA Jarak Jauh Lintas Kereta Api Indonesia Stasiun berikutnya
Cibinong
menuju Citayam
Percabangan menuju Nambo Nambo
Terminus

6°28′18.3″S 106°53′18.4″E / 6.471750°S 106.888444°E / -6.471750; 106.888444{{#coordinates:}}: tidak bisa memiliki lebih dari satu tag utama per halaman