Tedjo Edhy Purdijatno
Tedjo Edhy Purdijatno | |
---|---|
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Indonesia ke-12 | |
Masa jabatan 27 Oktober 2014 – 12 Agustus 2015 | |
Presiden | Joko Widodo |
Wakil Presiden | Jusuf Kalla |
Kepala Staf TNI Angkatan Laut ke-21 | |
Masa jabatan 1 Juli 2008 – 13 November 2009 | |
Presiden | Susilo Bambang Yudhoyono |
Wakil Presiden | Jusuf Kalla Boediono |
Wakil | Moekhlas Sidik (2008–09) |
Kepala Staf Umum TNI ke-17 | |
Masa jabatan 29 Februari 2008 – 7 Juli 2008 | |
Informasi pribadi | |
Lahir | 20 September 1952 Magelang, Jawa Tengah |
Partai politik |
|
Suami/istri | Yusfien Karlina |
Anak | 4 |
Almamater |
|
Pekerjaan | Tentara |
Penghargaan sipil | Pingat Jasa Gemilang (Singapura) Grand Cross Knight to the Order of Crown of Thailand (Thailand) Panglima Gagah Angkatan Tentera (Kehormatan) (Malaysia) |
Karier militer | |
Pihak | Indonesia |
Dinas/cabang | TNI Angkatan Laut |
Masa dinas | 1975–2010 |
Pangkat | Laksamana TNI |
Satuan | Korps Pelaut (Penerbang) |
Komando |
|
Sunting kotak info • L • B |
Laksamana TNI (Purn.) Tedjo Edhy Purdijatno, S.H. (lahir 20 September 1952[1]) adalah Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Republik Indonesia yang menjabat sejak 27 Oktober 2014 hingga 12 Agustus 2015. Tedjo juga pernah menjadi Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) periode 2008-2009. Setelah Sri Sultan Hamengkubuwono X mengundurkan diri dari organisasi massa (ormas) Nasional Demokrat (Nasdem) sebagai Ketua Dewan Pembina (Wanbin), Tedjo Edhy Purdijatno ditunjuk untuk mengisi posisi yang ditinggalkan Sri Sultan Hamengkubuwono X.[2][3][4][5]
Pendidikan dan karier
Tedjo menamatkan pendidikan militernya di Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI) angkatan 21 tahun 1975. Selain itu pendidikan militer lainnya yang pernah diikuti adalah Kursus Perwira Remaja, Dikbang ABRI Angkatan XXIII (1976-1978), Sus Prostis, Diklapa II, Seskoal Angkatan 29, Sesko ABRI,dan Lemhanas KRA A-34. Tedjo Mendapatkan gelar Sarjana Hukum dari Universitas Hangtuah Surabaya pada tahun 2001.
Karier
Karier militer
Dalam karier militernya, Tedjo pernah selama 14 tahun mengabdi di Satuan Udara. Kemudian mulai tahun 1982 bertugas di KRI, antara lain, sebagai Palaksa KRI Teluk Penyu (513) Satuan Amfibi Armatim. Kemudian Komandan KRI Teluk Lampung (540) Satlinlamil Surabaya, Komandan KRI Teluk Semangka (512) Satfib Armatim, dan Komandan KRI Multatuli (561) Satfib Armatim.[1]
Selanjutnya Tedjo Edhy ditugaskan di Mabes AL sebagai Paban VI Binkuat Sopsal Kasal Mabesal, Komandan Satfib Armatim, Asrena Mako Armatim, Kapok Sahli A Kasal Bidang Wilnas, Komandan Guskamla Armabar, Kepala Staf Koarmatim, Wakil Komandan Seskoal. Lalu Sahli Tingkat III bidang Hubintek Mabes TNI, Staf Ahli Manajemen Nasional Lemhanas, Panglima Koarmabar, Asisten Perencanaan Kasal, dan Dirjen Perencanaan Pertahanan Dephan, Komandan Sesko TNI, Serta Kepala Staf Umum TNI .[1]
Ia dilantik pada tanggal 1 Juli 2008 oleh Presiden RI, menggantikan Laksamana TNI Sumardjono yang memasuki masa pensiun. Sebelumnya Tedjo Edhy menjabat sebagai Kepala Staf Umum TNI.
Laksamana TNI Tedjo Edhy Purdijatno secara resmi digantikan sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Laut oleh Laksamana Agus Suhartono pada tanggal 13 November 2009.[6]
Karier Politik
Tedjo dilantik sebagai Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan pada 27 Oktober 2014 oleh presiden Joko Widodo. Ia bersama 33 menteri lainnya masuk dalam Kabinet Kerja.[7][8]
Pada Maret 2015, Tedjo bersama TNI menggelar latihan perang di Poso, karena adanya potensi terorisme dalam acara Sail Tomini 2015.[9] Di bulan yang sama tepatnya 16 Maret 2015, Tedjo bersama 6 menteri lainnya membatalkan pembebasan visa bagi turis Australia yang merupakan salah satu dari sejumlah paket kebijakan ekonomi yang akan diumumkan pemerintah untuk menstabilkan rupiah. Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno mengatakan, batalnya pemberian fasiltas bebas visa kepada Australia karena selama ini negara tersebut telah melaksanakan sistem visa on arrival.[10]
Posisi Tedjo pada 12 Agustus 2015 digantikan oleh Luhut Binsar Pandjaitan bersama 5 menteri lainnya dalam perombakan kabinet oleh presiden Joko Widodo.[11] Di tahun 2016, Tedjo beralih dari Partai NasDem ke Partai Berkarya. Di partai tersebut, dia diangkat sebagai Ketua Dewan Pertimbangan.[12]
Penghargaan
Tanda Jasa
Brevet
- Wing Penerbang TNI AU
- Brevet Hiu Kencana
- Brevet Trimedia Taifib
- Brevet Singapore Navy
Gelar adat
- Karaeng Bontomarannu (dari Kesultanan Gowa)
Referensi
- ^ a b c Laksamana Madya TNI Tedjo Edhy Purdijatno. Diarsipkan 2009-04-22 di Wayback Machine. www.presidensby.info, 1 Juli 2008
- ^ "Mantan KSAL Jadi Ketua Ormas NasDem". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-12-24. Diakses tanggal 2013-02-24.
- ^ Posisi Sultan Diganti Tedjo Edy Purdiyatno - Republika.co.id
- ^ Mundur dari Nasdem, posisi Sultan Digantikan Mantan KSAL Tedjo Edhy - Republika.co.id
- ^ Tedjo: Sebuah Kehormatan Bisa Menggantikan Sultan - Republika.co.id
- ^ Agus Suhartono Resmi Jadi KSAL, diakses pada 14 November 2009
- ^ Asril, Sabrina (26 Oktober 2014). "Inilah Susunan Kabinet Kerja Jokowi-JK". Kompas.com. Kompas. Diakses tanggal 14 Maret 2021.
- ^ Saputra, Desy (26 Oktober 2014). Sidik, Jafar M, ed. "Susunan "Kabinet Kerja" pemerintahan Jokowi-JK". ANTARA News. AntaraNews. Diakses tanggal 14 Maret 2021.
- ^ Armenia, Resty (18 Maret 2015). "Ada Potensi Terorisme, TNI akan Gelar Latihan Perang di Poso". CNN Indonesia. Diakses tanggal 14 Maret 2021.
- ^ Deny, Septian (16 Maret 2015). Melani, Agustina, ed. "Alasan Australia Batal Dapat Fasilitas Bebas Visa". Liputan6.com. Diakses tanggal 14 Maret 2021.
- ^ "Presiden Jokowi lantik enam menteri baru". BBC Indonesia. 12 Agustus 2015. Diakses tanggal 14 Maret 2021.
- ^ Paat, Hence (17 Oktober 2016). Paat, Hence, ed. "Tedjo Edhy Jabat Ketua Wantim Partai Berkarya". ANTARA News. Diakses tanggal 27 September 2022.
- ^ "Former Indonesian Navy Chief of Staff Conferred Prestigious Military Award". www.mindef.gov.sg (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-12-27.
- ^ Gramedia Widiasarana Indonesia, Indonesia (1981). Mengawal perbatasan negara maritim Laksamana Tedjo Edhy Purdijatno, S.H. Indonesia: Gramedia Widiasarana Indonesia P.T. hlm. 237. line feed character di
|title=
pada posisi 35 (bantuan) - ^ ประกาศสำนักนายกรัฐมนตรี เรื่อง พระราชทานเครื่องราชอิสริยาภรณ์ให้แก่ชาวต่างประเทศ [พลเรือเอก เท็ดโจ้ เอ็ดดี้ ปูรเดี๊ยดโน่] (PDF) (dalam bahasa Thai). Diakses tanggal 26 Februari 2024.
- ^ "Tuanku Mizan Kurnia Pingat Darjah Kepahlawanan ATM - Semasa | mStar". www.mstar.com.my (dalam bahasa Inggris). 2011-10-06. Diakses tanggal 2023-04-12.
Jabatan politik | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Djoko Suyanto |
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Indonesia 2014–2015 |
Diteruskan oleh: Luhut Binsar Panjaitan |
Jabatan militer | ||
Didahului oleh: Sumardjono |
Kepala Staf TNI Angkatan Laut 1 Juli 2008 – 13 November 2009 |
Diteruskan oleh: Agus Suhartono |
Didahului oleh: Erwin Sudjono |
Kepala Staf Umum TNI 2007–2008 |
Diteruskan oleh: Yosaphat Didik Heru Purnomo |
- Orang hidup berusia 72
- Kelahiran 1952
- Tokoh militer Indonesia
- Tokoh TNI
- Tokoh Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut
- Kepala Staf TNI Angkatan Laut
- Tokoh Jawa
- Tokoh Jawa Tengah
- Tokoh dari Magelang
- Politikus Indonesia
- Politikus Partai Nasional Demokrat
- Politikus Partai Berkarya
- Menteri Koordinator Indonesia
- Menteri Kabinet Kerja
- Penerima Bintang Dharma