Lompat ke isi

Babi panggang merah

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Babi panggang merah

Babi panggang merah
Nama Tionghoa
Hanzi tradisional: 叉燒
Hanzi sederhana: 叉烧
Kantonis Jyutping: caa1 siu1
Pinyin: chā shāo
Makna harfiah: dipanggang di garpu
Nama Indonesia
Indonesia: babi panggang merah
Nama Jepang
Kanji: 叉焼
Kana: チャーシュー
Nama Vietnam
Vietnam: xá xíu
Nama Thai
Thai: หมูแดง
Romanisasi: mu daeng

Babi panggang merah atau dalam bahasa aslinya char siu (di antara banyak ejaannya di nusantara juga disebut cha siu, casiu, ca sau, chasio, chashao, atau char siew). Juga disebut babi panggang manis dan daging panggang Cina di luar Cina, atau hanya "daging panggang" di Cina, hidangan ini adalah cara yang populer untuk rasa dan menghidangkan babi dalam masakan Kanton. [1] Hidangan ini diklasifikasikan sebagai salah satu macam masakan dari siu mei, daging panggang ala Kanton (Guangdong).

Hidangan ini telah dibawa menyebar ke seluruh dunia oleh imigran-imigran Tionghoa dan telah mengalami proses fusi (penggabungan) dengan banyak hidangan lokal berbagai negara. Di nusantara Indonesia, hidangan ini mengalami perpaduan dengan metode masak nusantara, menjadi hidangan fusi yang kemudian menjadi sangat populer di Belanda, sehingga dalam bahasa Belanda hidangan fusi tersebut pun disebut dengan nama bahasa Indonesianya, yaitu babi panggang.

Masakan Cina

Istilah bahasa aslinya, "Char siu" secara harfiah berarti "dibakar / dipanggang di garpu" (Char berarti "garpu" (nomina dan verba) dan siu adalah "bakar" / "panggang") dari metode tradisional untuk memasak hidangan ini, yaitu: strip panjang daging babi tanpa tulang yang dibumbui disate dengan garpu panjang dan ditempatkan dalam oven yang tertutup atau di atas api. Daging babi untuk hidangan ini biasanya diambil dari potongan daging bahu babi dalam negeri (meskipun pada zaman kuno metode ini juga digunakan untuk memasak babi hutan atau daging lain yang tersedia), yang dibumbui dengan campuran madu, bubuk lima-rempah, tahu acar merah, kecap, saus hoisin, pewarna makanan merah (bukan bahan tradisional namun saat ini sangat umum dalam persiapan hidangan ini) dan sherry atau anggur beras (opsional). Bumbu-bumbu ini mengubah lapisan luar daging menjadi merah gelap, mirip dengan "cincin asap" dari barbekyu Amerika. Maltosa dapat digunakan untuk memberikan "char siu" glasir mengkilatnya yang khas.

Sepiring "char siu" dengan nasi.

Char siu biasanya dikonsumsi bersama pati, bisa di dalam roti (disebut ca sau pau / bakpao daging ), dengan mie (ca sau mei, "mie babi panggang merah"), atau dengan nasi (ca sau fan, "nasi babi panggang merah") dalam rumah makan siap saji, atau disajikan sendiri sebagai hidangan pusat atau utama dalam restoran keluarga tradisional. Jika dibeli di luar sebuah restoran, biasanya hidangan ini dibawa pulang dan digunakan sebagai salah satu bahan dalam berbagai hidangan kompleks yang dikonsumsi saat acara makan keluarga.

Hong Kong

Di Hong Kong, babi panggang merah biasanya dibeli dari restoran siu mei, yang mengkhususkan diri pada hidangan daging- semuanya di "char siu" atau dipanggang di garpu, baik itu babi panggang merah, ayam masak kecap, ayam masak putih, angsa panggang, babi panggang dll. Toko-toko ini yang biasanya menampilkan hidangan dagangan mereka dengan menggantungnya di etalase restoran. Hasilnya, babi panggang merah sering dikonsumsi dengan hidangan daging lainnya tersebut apabila dimakan sebagai hidangan makan siang perorangan dalam "kotak nasi". Lebih umum lagi, hidangan ini akan dibeli utuh atau diiris dan dibungkus dan dibawa pulang untuk digunakan dalam makanan keluarga baik secara terpisah atau dimasak ke dalam salah satu dari banyak hidangan sayuran atau daging yang menggunakan babi panggang merah sebagai salah satu bahan masak.

Masakan Asia Tenggara

"Babi panggang spesial dengan nasi goreng", hidangan babi panggang khas restoran Tionghoa-Indonesia yang sangat populer di Belanda.

Di Malaysia dan Singapura, nasi babi panggang merah banyak ditemukan di kios shāo là (烧腊) Cina bersama dengan bebek panggang dan babi panggang. Di Kerajaan Thai, hidangan ini disebut "mu daeng" (Aksara Thai: หมูแดง). Di ketiga negara tersebut, hidangan ini disajikan dalam bentuk irisan dengan ketimun, nasi putih dan disiram dengan saus manis atau kecap gelap. Nasi babi panggang merah juga dapat ditemukan dalam warung nasi ayam Hainan, di mana pelanggan dapat memilih babi panggang merah mereka untuk disajikan dengan nasi putih biasa atau dengan nasi rasa ayam, dan memilih antara cabai bawang putih dan kecap. Hidangan char siu untuk vegetarian juga tersedia dan dapat ditemukan di restoran vegetarian, biasanya berupa daging tiruan yang terbuat dari bahan kedelai.

Hidangan ini dibawa ke nusantara Indonesia oleh para imigran Tionghoa dan telah mengalami proses fusi (penggabungan) dengan metode masak nusantara, menjadi hidangan fusi yang kemudian menjadi sangat populer di Belanda, sehingga dalam bahasa Belanda hidangan fusi tersebut pun disebut dengan nama bahasa Indonesianya, yaitu "babi panggang". Hidangan ini biasanya disajikan dengan saus asam manis yang secara khas dalam masakan Tionghoa-Indonesia disebut "saus babi panggang".

Masakan Jepang

Ramen Chāshū

Versi Jepangnya, Chāshū, meskipun arti harfiahnya adalah "dipanggang di garpu", hidangan ini dibuat dengan menggulung daging bahu ke dalam kayu gelondong, lalu memasaknya pelan-pelan pada suhu api rendah. Cara ini menghasilkan tekstur yang lebih lembut basah, yang lebih baik bila dimakan bersama makanan khas seperti ramen dibandingkan apabila dipanggang. Chāshū biasanya dibumbui dengan madu dan kecap seperti versi Cinanya, tetapi tanpa pewarna makanan merah, gula, dan bubuk lima-rempah.

Masakan Kepulauan Pasifik

Sebagai media rasa dan persiapan yang luar biasa, cara memasak "charsiu" juga digunakan tidak hanya untuk daging babi. Di Hawaii, berbagai daging dimasak dengan cara "charsiu". Di Hawaii, istilah "charsiu" mengacu pada daging yang telah direndam dalam bumbu charsiu yang dibuat dari nol atau dengan paket bumbu charsiu yang dibeli dari toko, lalu dipanggang dalam oven atau di atas api. Bahan dalam bumbu perendam untuk charsiu mirip dengan yang ditemukan di Cina (madu, bubuk lima-rempah, anggur, kecap kedelai, hoisin, dll), kecuali untuk pewarna makanan merah yang sering digunakan sebagai pengganti tahu acar merah untuk kenyamanan. Charsiu digunakan untuk membumbui dan menyiapkan berbagai daging yang dapat dimasak dalam oven konvensional atau konveksi (sering tidak memerlukan penggunaan garpu atau "Cha(zi)" seperti yang digunakan oven tradisional Cina), pada sebuah alat barbekyu standar, atau bahkan di imu bawah tanah khas Hawaii. Di Hawaii, Charsiu ayam adalah hidangan biasa seperti charsiu babi, dan berbagai jenis burung liar, kambing gunung, dan babi liar juga sering dimasak dengan cara charsiu, seperti halnya juga banyak sosis dan daging yang disate.

Setelah charsiu menjadi hidangan populer, koki-koki inovatif dari seluruh dunia, terutama koki dari sekitar Kepulauan Pasifik, dari Australia ke California, menggunakan berbagai daging yang dimasak dengan cara charsiu dalam masakan dan kreasi kuliner mereka.

Lihat pula

Referensi

  1. ^ TVB. "TVB." 廣東菜最具多元烹調方法. Diakses 19 November 2008.

Pranala luar

Templat:Masakan Kanton