Lompat ke isi

Kanibal - Sumanto

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 22 Februari 2011 04.49 oleh Bennylin (bicara | kontrib) (←Membatalkan revisi 4079677 oleh 182.8.38.91 (Bicara))
Sebelah Mata
SutradaraChrist Helweldery
ProduserChand Parwes Servia
Shanker RS Bsc
Ditulis olehTaufik Daraming Tahir
Rahmat Takdir
PemeranJeremias Nyangoen
Farah Diana
Aty Cancer
Sujiwo Tejo
Della Puspita
Anna Tairas
Chandra Louis
Akbar
Citra Gema
M. Tompoh
DistributorKharisma Starvision Plus
Tanggal rilis
2004
Durasi103 menit
NegaraIndonesia

Kanibal - Sumanto merupakan film Indonesia yang dirilis pada tahun 2004 yang disutradarai oleh Christ Helweldery. Film ini dibintangi antara lain oleh Jeremias Nyangoen, Farah Diana, Aty Cancer, Sujiwo Tejo, Della Puspita, Anna Tairas, Chandra Louis, Akbar, Citra Gema, dan M. Tompoh. Film ini sendiri diambil dari kisah nyata dari Sumanto

Sinopsis

Sumanto (Jeremias Nyangoen), pemuda lugu dan miskin dari sebuah desa di Banyumas, Jawa Tengah, ditahan polisi atas tuduhan memakan mayat. Peristiwa tentang kanibalisme ini menggemparkan desa dan menjadi berita ramai di koran-koran. Wartawan muda Lili Wijaya (Farach Diana) ditugaskan untuk meliput kasus Sumanto itu. Ia mewawancarai Sumanto di dalam tahanan. Sumanto mengisahkan perjalanan hidupnya sejak kecil hingga kemudian menjadi kanibal.

Lewat kilas balik, digambarkan Sumanto sejak kecil suka memakan binatang seperti jangkrik. Dikisahkan pula ia pernah berpacaran dengan Samien (Aty Cancer), gadis desa tetangganya. Sumanto dikeroyok pemuda desa saat berpacaran, dan sejak itu ia berpikir untuk mendapat ilmu kebal. Dia lalu berguru pada Ki Sirat (Sudjiwo Tejo). Syaratnya ia harus memakan sejumlah mayat. Ia kemudian merantau ke Lampung, menjadi buruh perkebunan. Di tempat ini ia sempat berhadapan dengan penjahat yang memaksanya menyerahkan uang. Karena terpaksa, Sumanto menebas perut sang penjahat hingga tewas. Mayat penjahat itu lalu dimakannya.

Kebiasaan ini berlanjut saat Sumanto pulang ke desanya, hingga diketahui warga dan ditangkap polisi. Lili yang ingin melengkapi laporannya, mencari Ki Sirat. Lili diajak Ki Sirat ke tempat sunyi dan diancam akan dibunuh, karena laporannya bisa menyeretnya ke pengadilan. Lili lolos dari ancaman dan menyelesaikan laporannya.

Pranala luar