Lompat ke isi

Kabupaten Wonogiri

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Kabupaten Wonogiri
Daerah tingkat II
Motto: 
Sabda Sakti Nugrahaning Praja
Peta
Peta
Kabupaten Wonogiri di Jawa
Kabupaten Wonogiri
Kabupaten Wonogiri
Peta
Kabupaten Wonogiri di Indonesia
Kabupaten Wonogiri
Kabupaten Wonogiri
Kabupaten Wonogiri (Indonesia)
Koordinat: 7°55′00″S 111°00′00″E / 7.91667°S 111°E / -7.91667; 111
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Tengah
Tanggal berdiri-
Dasar hukumUU No. 13/1950
Ibu kotaWonogiri
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kecamatan: 25
  • Kelurahan: 297
Pemerintahan
 • BupatiH. Danar Rahmanto
Luas
 • Total1.822,37 km2 (70,362 sq mi)
Populasi
 ((2003))
 • Total1.005.000
 • Kepadatan551/km2 (1,430/sq mi)
Demografi
Zona waktuUTC+07:00 (WIB)
Kode BPS
3312 Edit nilai pada Wikidata
Kode area telepon0273
Kode Kemendagri33.12 Edit nilai pada Wikidata
DAURp. 682.359.252.000,-
Situs webhttp://www.wonogirikab.go.id

Wonogiri, (Bahasa Jawa: wanagiri, secara harfiah "Hutan di Gunung"), adalah sebuah daerah kabupaten di Jawa Tengah. Secara geografis Wonogiri berlokasi di bagian tenggara Provinsi Jawa Tengah. Bagian utara berbatasan dengan Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Sukoharjo, bagian selatan langsung di bibir Pantai Selatan, bagian barat berbatasan dengan Wonosari di Provinsi Yogyakarta, Bagian timur berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Timur, yaitu Kabupaten Ponorogo dan Kabupaten Pacitan. Ibu kotanya terletak di Kecamatan Wonogiri. Luas kabupaten ini 1.822,37 km² dengan populasi 1,5 juta jiwa [1].

Pemandangan Wonogiri (nampak Gunung Gandul di latar belakang)

Sejarah

Sejarah berdirinya Kabupaten Wonogiri dimulai dari embrio "kerajaan kecil" di bumi Nglaroh Desa Pule Kecamatan Selogiri. Di daerah inilah dimulainya penyusunan bentuk organisasi pemerintahan yang masih sangat terbatas dan sangat sederhana, yang dikemudian hari menjadi simbol semangat pemersatu perjuangan rakyat. Inisiatif untuk menjadikan Wonogiri (Nglaroh) sebagai basis perjuangan Raden Mas Said, adalah dari rakyat Wonogiri sendiri (Wiradiwangsa) yang kemudian didukung oleh penduduk Wonogiri pada saat itu.

Mulai saat itulah Nglaroh menjadi daerah yang sangat penting, yang melahirkan peristiwa-peristiwa bersejarah di kemudian hari. Tepatnya pada hari Rabu Kliwon tanggal 3 Rabi'ul awal (Mulud) Tahun Jumakir , Windu Senggoro : Angrasa retu ngoyang jagad atau 1666, dan apabila mengikuti perhitungan masehi maka menjadi hari Rabu Kliwon tanggal 19 Mei 1741 ( Kahutaman Sumbering Giri Linuwih), Ngalaroh telah menjadi kerajaan kecil yang dikuatkan dengan dibentuknya kepala punggawa dan patih sebagai perlengkapan (institusi pemerintah) suatu kerajaan walaupun masih sangat sederhana. Masyarakat Wonogiri dengan pimpinan Raden Mas Said selama penjajajahan Belanda telah pula menunjukkan reaksinya menentang kolonial.

Jerih payah pengeran Samber Nyawa (Raden Mas Said) ini berakhir dengan hasil sukses terbukti beliau dapat menjadi Adipati di Mangkunegaran dan Bergelar Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya ( KGPAA) Mangkunegoro I. Peristiwa tersebut diteladani hingga sekarang karena berkat sikap dan sifat kahutaman ( keberanian dan keluhuran budi ) perjuangan pemimpin, pemuka masyarakat yang selalu didukung semangat kerja sama seluruh rakyat di Wilayah Kabupaten Wonogiri[2].

Pemerintahan

Berkas:Kantor Sekda Wonogiri.jpg
Kantor Sekretariat Daerah Wonogiri

Saat ini Kabupaten Wonogiri dipimpin oleh Bupati Danar Rahmanto dan Wakil Bupati Yuli Handoko yang memenangkan Pemilihan Umum Kepala Daerah untuk masa jabatan 2010-2015. Dalam jalannya roda pemerintahan, bertumpu pada semboyan Wonogiri Sukses yang merupakan singkatan dari Stabilitas, Undang-undang, Koordinasi, Sasaran, Evaluasi, dan Semangat Juang.

Pariwisata

Di Kabupaten Wonogiri terdapat banyak tempat wisata yang bisa dikunjungi. Baik wisata spiritual, petualangan, wisata alam dan lain sebagainya. Di antaranya obyek wisata Waduk Gajah Mungkur, wisata Gantole.

Terdapat sebuah situs bersejarah bernama "Kahyangan" di Dusun Dlepih, Tirtomoyo, yang jaraknya sekitar 47 km dari ibu kota Kabupaten Wonogiri.

Dari Kota Wonogiri, pengunjung bisa naik bus dari Terminal Bus Giriwono dan naik minibus dari dekat Ponten (dekat Kantor Badan Pertanahan), jurusan Tirtomoyo. Dari Tirtomoyo, bisa naik angdes jurusan Kahyangan atau Sukarjo. Sampai sekarang belum ada angdes yang bisa masuk sampai Kahyangan, sehingga harus dilanjutkan jalan kaki sekitar 1 Km. Pengunjung berkendaraan bisa langsung sampai ke tempat parkir Kahyangan.

Desa Taman, di mana Kahyangan berada, dulunya merupakan sentra batik tulis [3], yang produknya banyak disetorkan ke Solo, untuk diproses lanjut. Banyak warga desa yang bergerak di bidang yang berhubungan dengan batik, baik sebagai pembatik, pembuat patron, pemasok kain mori. Akan tetapi, seiring dengan diperkenalkannya teknik pembuatan genting press, yang hasilnya cepat diperoleh, maka semakin lama industri batik semakin tergeser.

Bendungan Serbaguna Waduk Gajah Mungkur

Sesampai di Kahyangan, pengunjung akan mendapati goa yang terletak di atas kedung. Konon, tempat itu sebagai tempat bersemedinya Danang Suto Wijoyo[4], atau yang dikenal dengan Panembahan Senopati, raja pertama Kerajaan Mataram Islam. Selain itu, terdapat pula air terjun, dan puncak Kahyangan yang konon merupakan tempat di mana Sutowijoyo menemuai Kanjeng Ratu Kidul, sehingga bagi yang percaya takhayul, dilarang memakai baju yang berwarna hijau.

Tempat itu sangat ramai di malam menjelang pergantian tahun Jawa (Bulan Suro). Banyak pendatang dari luar daerah, terutama dari daerah

Makanan Khas

Mie Ayam Wonogiri terkenal akan citarasanya

Terkenal dengan Nasi Tiwul[5], beraneka jenis makanan khas tersedia di Wonogiri. Kacang Mede merupakan makanan yang berasal dari biji buah Jambu Mede (Jambu Mete) yang memang banyak terdapat di wilayah Wonogiri. Sedangkan Emping merupakan makanan yang berasal dari biji buah Melinjo. Biji buah dikupas, lalu ditumbuk sampai berbentuk lempengan kecil. Kedua jenis makanan ini disajikan setelah terlebih dahulu digoreng sampai kecoklatan. Cabuk adalah makanan sejenis sambal yang berasal dari biji Wijen yang dicampur dengan bumbu masak. Berbentuk pasta, warna hitam, terbungkus daun pisang.

Juga ada makanan dari singkong yang disebut "Pindang", ini berasal dari tepung singkong yang dimasak dengan daging kambing, yang terkenal di Kecamatan Ngadirojo. Saat pagi hari juga sering dapat dijumpai Kue Serabi di beberapa tempat di dekat Pasar Kota Wonogiri dan tempat lainnya di berbagai kecamatan di wilayah Wonogiri.

Makanan khas lain adalah Bakso dan Mie Ayam Wonogiri yang memiliki citarasa khas, oleh sebab itu di Jakarta banyak sekali Tukang Bakso atau Mie Ayam dari Wonogiri. Selain itu pada malam hari, banyak juga pedagang makanan lesehan yang tersebar sepanjang jalan-jalan di Wonogiri, dengan beraneka jenis makanan. Pusat jajanan khas Wonogiri ada di dekat kantor Kecamatan Selogiri, kurang lebih 5 km dari pusat Kota Wonogiri ke arah Kota Surakarta.

Sebagai tambahan tentang makanan khas yang disebut "Cabuk", akan lebih nikmat apabila disantap bersama-sama dengan "Gudangan" yaitu makanan yang berupa sayur-sayuran yang telah direbus dan dicampur dengan sambal dari cabai dan parutan kelapa.[butuh rujukan]

Pertanian

Secara umum, wilayah Kabupaten Wonogiri terbagi menjadi 2 kelompok. Wilayah selatan yang membentang dari perbatasan Kabupaten Pacitan (Provinsi Jawa Timur) sampai perbatasan Kabupaten Gunung Kidul (Provinsi DIY) adalah wilayah yang kaya dengan pegunungan kapur. Pada area ini tidak banyak yang bisa dilakukan kecuali berladang (palawija) dengan ketergantungan pada curah hujan. Curah hujan per tahun berada pada level yang rendah. Area ini memiliki banyak sumber air dalam, dimana sampai saat ini masih belum bisa dimanfaatkan. Di beberapa tempat, dapat dijumpai sawah dengan jenis padi khusus (padi Gogo Rancah), ditanam pada media tanah yang sengaja diurugkan di atas batuan kapur.

Dari area timur berbatasan dengan Kabupaten Ponorogo (Jawa Timur), area utara berbatasan dengan Kabupaten Karanganyar, dan area barat berbatasan dengan berbatasan dengan Kabupaten Sukoharjo, memiliki karakteristik yang relatif mendukung. Curah hujan yang cukup, dengan dukungan irigasi yang optimal, mampu mendukung budaya pertanian yang lebih menjanjikan. Hamparan sawah banyak dijumpai pada area ini.

Perkebunan

Secara umum, seluruh wilayah Kabupaten Wonogiri masih mampu memberikan hasil pertanian dan perkebunan yang melimpah. Singkong (manihot), Coklat (cacao), Kacang Mede, Emping Melinjo, sayur-sayuran, merupakan contoh hasil perkebunan yang relatif baik.

Industri

Di bidang industri, Kabupaten Wonogiri memiliki beberapa perusahaan yang maju. Deltomed Laboratories[6] dan Air Mancur[7] contoh perusahaan jamu yang maju. Menghasilkan produk-produk jamu kemasan modern, perusahaan ini termasuk salah satu industri yang mampu bersaing di tingkat nasional.

Industri jamu juga terdapat pada level industri kecil, di mana banyak perajin jamu yang memasarkan di pasaran lokal. Banyak pula perajin jamu yang merantau ke luar daerah, lalu eksis di kota-kota besar di Indonesia.

Di samping jamu, Kabupaten Wonogiri juga memiliki industri makanan bakso. Sebagaimana perajin jamu, mereka juga banyak yang merantau ke luar daerah, lalu mendapatkan hasil yang memuaskan.

Industri transportasi di Kabupaten Wonogiri juga turut memberikan sumbangan. Beberapa perusahaan transportasi bus AKAP (antar kota antar provinsi) banyak terdapat dan dimiliki oleh pengusaha lokal. Rata-rata mereka melayani rute ke arah Jakarta, beberapa kota di pulau Sumatera dan kota Denpasar.

Telekomunikasi

Perkembangan layanan telekomunikasi telah pula membantu Kabupaten Wonogiri untuk bisa mendapatkan layanan telekomunikasi yang baik. PT. Telekomunikasi Indonesia telah menempatkan satu kantor layanan. Dengan STO (Sentral Telepon Otomatis) berkapasitas lebih dari 3000 nomor, masih didukung dengan ekspansi operator selular, layanan telekomunikasi telah mampu dinikmati. Hampir semua operator (Telkomsel, Excelcom, Indosat) telah memasang perangkat BTS (Base Transceiver Station) di pusat kota Wonogiri. Telkomsel telah merambah beberapa kota kecamatan, disusul juga BTS dari Mobil8(fren).

Salah satu sudut Terminal Giri Adipura Wonogiri

Transportasi

Bus

Di Wonogiri banyak kita jumpai pengusaha bus.Disamping dengan kota-kota terdekat, Perusahaan bus terbanyak mengambil rute Wonogiri-Jakarta. Sehingga siapapun yang keluar masuk kota Wonogiri tidak perlu risau dengan adanya transportasi bus ini. Bus yang mengambil rute Wonogiri-Jakarta dapat kami sebutkan diantaranya: Sedya Mulya, Tunggal Dara, Tunggal Dara Putra,Tunggal Daya, Gunung Mulia, Timbul Jaya, Serba Mulya, Ismo, Gajah Mungkur, GMS, Pacitan Jaya Putra, Sumba Putra,Mustika Jaya Baru. Selain itu, di Wonogiri sekarang berkembang angkutan antar propinsi dengan menggunakan kendaraan Travel, yang misa melayani dari pintu ke pintu.

Kereta

Melalui jalur Kereta, Wonogiri hanya terhubung dengan Solo. Biasanya kereta penumpang hanya 1 kali masuk dan keluar Wonogiri menuju arah kota Solo. Sekarang sudah ada pengganti KA. Feeder Solo-Wonogiri yaitu sebuah kereta atau bus rel yang bernama Railbus 'Batara Kresna' yang telah diresmikan oleh Menteri Perhubungan Freddy Numberi pada tanggal 26 Juli 2011 di depan kantor wali kota Solo Joko Widodo. Kereta ini terdiri dari satu rangkaian dengan tiga gerbong berkapasitas 160 orang dan merupakan produk dari PT. Inka Madiun. Kelebihan railbus ini adalah dapat melaju hingga kecepatan 100 km/jam dan merupakan pertama dan satu-satunya di Indonesia serta dilengkapi dengan AC atau pendingin ruangan. Namun sayangnya hingga saat ini railbus ini belum dioperasikan karena masih dalam penempurnaan di INKA Madiun, serta menunggu perbaikan jalur KA Sukoharjo-Wonogiri selesai

Pesawat

Akses pesawat udara ke Kabupaten Wonogiri dapat dilakukan dengan cara mendarat melalui dua bandara terdekat yaitu Bandar Udara Adisumarmo di Solo dan Bandar Udara Adisucipto di Yogyakarta. Selanjutnya dapat naik kendaraan umum atau sewaan ke Wonogiri.

Salah satu sudut rumah sakit di Wonogiri, RS Medika Mulya

Kesehatan

Tersedia beberapa layanan rumah sakit, di antaranya:

Sekolah Menengah

SMA

SMA yang berada di Wonogiri adalah SMA Negeri 1 Wonogiri, SMA Negeri 2 Wonogiri, SMA Negeri 3 Wonogiri, SMAN 1 Purwantoro, SMAN 1 Wuryantoro, SMAN 1 Pracimantoro, SMAN 1 Baturetno, SMAN 1 Jatisrono, SMAN Slogohimo, SMA Negeri 1 Girimarto, SMA Pancasila 1, STM Pancasila 1, SMEA Nusantara dan SMA Kanisius Harapan, SMA Pangudiluhur.

SMK

Diantaranya adalah SMK Negeri 1 Wonogiri, SMK Negeri 2 Wonogiri, SMK Negeri 1 Bulukerto, SMK Negeri 1 Kismantoro dan SMK Swasta seperti SMK Pancasila Baturetno, SMK Karya Media Tirtomoyo, Muhammadiyah Purwantoro, Baturetno, Giriwoyo, dan SMK Swasta lainnya.

Kota kembar

Referensi

  1. ^ "Geografi", wonogirikab.go.id, diakses Oktober 2011
  2. ^ "Tentang Kabupaten", wonogirikab.go.id, diakses Oktober 2011
  3. ^ "Kombinasi Batik Cap dan Batik Tulis Milik Daryono dari Wonogiri", jatengprov.go.id, diakses Oktober 2011
  4. ^ "Mencari Berkah di Petilasan Para Penguasa Jawa", pakansi.com, diakses Oktober 2011
  5. ^ "Kembangkan Pariwisata, Disbudparpora Gandeng ASITA", Solo Pos, diakses Oktober 2011
  6. ^ "CORPORATE PROFILE", deltomed.com, diakses Oktober 2011
  7. ^ "SEJARAH PERUSAHAAN", airmancur.co.id, diakses Oktober 2011

Pranala luar