Lompat ke isi

Bagus Karyanegara

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Templat:Infobox Ketua MCB

Bagus Karyanegara adalah tokoh muda Bogor, Jawa Barat. Kiprahnya di Bogor, Jawa Barat meliputi berbagai bidang sosial kemasyarakatan. Organisasi yang didirikannhya, yaitu Masyarakat Cinta Bogor (MCB) merupakan komunitas terbesar dan paling berpengaruh di Bogor, Jawa Barat]]. Bagus Karyanegara akrab disapa Kang Bagus atau Mang Bagus, dikenal sebagai tokoh muda yang cemerlang dan berbakat, dan populer dengan panggilan BK.

Latar belakang dan keluarga

Bagus Karyanegara lahir di Bandung, Jawa Barat namun menghabiskan sebagian besar umurnya di Bogor, Jawa Barat anak pasangan Iing Rochman dan Popon Rukiyah. Ia menikahi Irawati Hermawan, seorang corporate lawyer. Bagus Karyanegara memiliki 5 anak, yaitu Adellina Syariffa, Muhammad Akmal Yusuf, Muhammad Elang, Mikaila Jessy Azahra dan Salma Aurelia.

== Peran sebagai Ketua Masyarakat Cinta Bogor (MCB) Bagus Karyanegara mendirikan paguyuban Masyarakat Cinta Bogor (MCB) yang berkembang menjadi komunitas terbesar dan paling berpengaruh di Bogor. Kegiatan MCB meliputi kampanye anti narkoba, pendidikan, kebudayaan, pariwisata, keagamaan, kepemudaan, perdagangan dan industri.

Peran sebagai Ketua Himpuan Pariwisata Indonesia (HPI)

Walaupun tidak berprofesi sebagai seorang pramuwisata, pencinta wisata di Bogor memberikan kepercayaan Bagus Karyanegara untuk mengurus pariwisata Bogor. Bagus Karyanegara terpilih secara aklamasi menjadi Ketua Himpunan Pramuwisata Pariwisata Indonesia (HPI)Cabang Bogor. Hal ini karena BK dikenal luas di Bogor sebagai tokoh yang sangat peduli dengan pariwisata di Bogor. Ia bercita-cita menjadikan Bogor sebagai kota tujuan utama pariwisata di Bogor.

Semenjak menjadi Ketua Himpunan Pariwisata Indonesia (HPI) Kota Bogor, dia mencoba mengenalkan berbagai obyek wisata baik di Kota maupun Kabupaten Bogor, ke tingkat nasional dan internasional. Kiprahnya dimulai dengan membuka diskusi budaya setiap hari Jumat di sekretaiat Masyarakat Cinta Bogor (MCB) dengan berbagai tokoh budaya, seniman dan tokoh masyarakat lainnya. Dari ruangan yang hanya berukuran 6 x 8 meter ini, tercetus berbagai "usulan gila" yang membawanya membuka cakrawala baru, baik di dunya pariwisata maupun budaya. Ide "nyeleneh"nya dimulai dengan menjadikan Kota Bogor menjadi tujuan wisata, yang menurut beberapa birokrasi merupakan sebuah halusinasi, atau bisa juga dikatakan mimpi di tengah hari bolong. Alasannya, berbagai infrastruktur, sikap masarakat yang ada di Kota Bogor, tidak siap untuk menjadikan Kota Bogor menjadi tujuan pariwisata. Sepertinya, apa yang dikatakan kaum birokrat itu benar, namun sepertinya dia melupakan satu hal, yakni skala. Untuk skala sebesar Bali, misalnya, jelas tidak mungkin, sebab banyak faktor yang harus diperhatikan, namun untuk ukuran yang lebih kecil, hal itu bukan tidak mungkin. Yang penting, kata tokoh muda yang juga sangat intern terhadap pengelolaan sampah ini, ada kemauan yang keras, tekad yang kuat untuk maju. Sebab tanpa keinginan, harapan dan optimisme seperti sengaja menceburkan diri dalam kubangan kerbau, dan kita tidak mau beranjak keluar dari kubangan tersebut. Untuk mewujudkan keinginannya, ia tidak perlu banyak rencana, mungkin cukup satu kalimat saja, Just Do It. "Mungkin sekarang kita baru punya mimpi, dan Insya Allah kita akan mewujudkan mimpi tersebut. Itu jauh lebih baik, daripada hanya tidur anpa mimpi sedikipun didalamnya,"tegasnya. Bener kang, bukankah sebagian yang ada di dunia ini, awal mulanya dari impian dan mimpi-mimpi !


Galeri foto

Pranala luar

  • (Indonesia) [1]