Lompat ke isi

Bantur, Malang

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Bantur
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Timur
KabupatenMalang
Pemerintahan
 • Camat-
Populasi
 • Total66,392 (2.000) jiwa
Kode Kemendagri35.07.03 Edit nilai pada Wikidata
Kode BPS3507040 Edit nilai pada Wikidata
Desa/kelurahan10 desa

Bantur adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, Indonesia.

Sejarah

Menurut perkiraan Bantur dibuka sekitar tahun 1830-an. Saat itu masih hutan belukar yang belum bernama, tokoh yang membuka hutan dikenal dengan nama Kyai Radiman, muslim taat sekaligus seorang tentara Pangeran Diponegoro yang (sangat mungkin) bersembunyi dari kejaran kompeni setelah Pangeran Diponegoro tertangkap setelah dipancing dari persembunyian oleh Kompeni dengan cara di ajak berunding.

Makam Kyai Radiman sampai sekarang masih ada di Jl. Kyai Radiman. Daerah itu masuk dalam wilayah Bantur Tengah.

Menurut riwayat orang-orang tua-tua, Kyai Radiman tewas dibunuh atas perintah kompeni dengan cara halus yaitu diadakan acara makan-makan, pihak belanda mengiris semangka dengan sebilah pisau yang diolesi racun mematikan di satu sisi dari pisau. Kyai Radiman tidak curiga atas beracunnya semangka karena semangka di belah di depan mata, padahal pisau pembelah diolesi racun. Semangka yang bersentuhan dengan sisi pisau beracun dihidangkan untuk Kyai Radiman, sementara yang bersih dari racun dihidangkan ke pihak lingkaran belanda.

Sedangkan nama desa Bantur sendiri berasal dari nama Banturono (Mbah Bantur), anak dari Kyai Radiman.

Sedangkan seorang tokoh (yang saat ini ditulis tokoh tersebut masih hidup) yang mengenal nama-nama teman sepelarian Kyai Radiman dan ke daerah mana di wilayah Kabupaten Malang mereka sembunyi adalah Mbah Slamet, saat ini tinggal sekitar 800 meter di utara Pasar Bantur.

Bantur saat ini mayoritas dihuni oleh keturunan jawa dan sebagian keturunan madura. Di Kecamatan ini terdapat wahana wisata Pantai Balekambang dan Kondang Merak.

Bantur merupakan daerah gersang dengan sifat tanah yang lengket kala hujan. Hasil bumi umum adalah tebu.

Watak Penduduk

Penduduk desa Bantur umumnya pekerja keras, selalu aktiv berkegiatan dan bukan pemalas. Banyak angkatan muda yang memilih untuk bekerja ke luar negerai sebagai TKI (Arab Saudi, Malaysia, Korea, Hongkong, dan lainnya).

Kehidupan Agama:

Agama mayoritas adalah Islam, kemudian Kristen, belakangan diam-diam yang Islam juga ikut ritual agama Hindu. Kehidupan antar umat agama cukup rukun. Islam mayoritas adalah Islam abangan, belakangan muncul istilah Islam KTP. Yang Islam beberapa murtad ke Kristen terutama masa-masa gencarnya kristenisasi sebelum tahun 1985. Sebuah yayasan kristen di WOnorejo kecamatan Bantur banyak memberikan bantuan kepada masyarakat berupa majalah kristen gratis untuk anak-anak (Majalah Cip Cop) , bantuan keuangan , pemberian pinjaman, dan lain-lain. Kejadian murtad banyak terjadi karena perkawinan.

Se

Perkembangan Belakangan :

Bantur tahun sebelum 1980an merupakan daerah yang rawan kejahatan. Paling sering adalah pencurian dan menyusul perampokan. Selain itu peristiwa carok, hampir tiap minggu sering terlihat pemandangan beberapa orang membawa kursi panjang untuk memikul orang korban carok untuk di bawa ke puskesmas.

Daftar kelurahan / desa

  1. Bandungrejo, dengan kode pos
  2. Bantur, dengan kode pos
  3. Karangsari, dengan kode pos
  4. Pringgodani, dengan kode pos
  5. Rejosari, dengan kode pos
  6. Rejoyoso, dengan kode pos
  7. Sumberbening, dengan kode pos
  8. Srigonco, dengan kode pos
  9. Wonokerto, dengan kode pos
  10. Wonorejo, dengan kode pos

Batas Kecamatan

Kecamatan Bantur berbatasan dengan:

Lihat juga