Soejono Hadinoto
Artikel ini merupakan artikel yang dikerjakan oleh Peserta Kompetisi Menulis Bebaskan Pengetahuan 2014 yakni BP47Dhorifah (bicara). Untuk sementara waktu (hingga 27 Juni 2014), guna menghindari konflik penyuntingan, dimohon jangan melakukan penyuntingan selama pesan ini ditampilkan selain oleh Peserta dan Panitia. Peserta kompetisi harap menghapus tag ini jika artikel telah selesai ditulis atau dapat dihapus siapa saja jika kompetisi telah berakhir. Tag ini diberikan pada 15 Mei 2014. Halaman ini terakhir disunting oleh BP47Dhorifah (Kontrib • Log) 3798 hari 969 menit lalu. |
Prof. Mr. Soejono Hadinoto adalah seorang tokoh pergerakan nasional Indonesia.[1] Laki-laki kelahiran Blora tanggal 28 Juni 1915 dan meninggal di Jakarta pada 27 Desember 1977 yang kemudian dikebumikan di Bogor ini, juga turut andil dalam mendirikan PNI (Partai Nasional Indonesia) serta masuk dalam kepengurusan dewan pimpinan partai saat masa kemerdekaan.[1]
Awal kariernya dimulai dengan menjadi sekretaris Mangkunegaran selama 3 tahun, yakni dari 1942 sampai 1945.[1] Kemudian dilanjut dengan menjabat sebagai bupati Kesultanan Yogyakarta tahun 1945- 1949, menjadi anggota delegasi Indonesia ke KMB (Konferensi Meja Bundar) tahun 1949, menjadi anggota KNIP Komite Nasional Indonesia Pusat dan parlemen tahun 1945-1950.[1] Selain itu, dia juga diangkat sebagai penasihat Kementerian Luar Negeri selama tujuh tahun, 1960-1962 menjadi [guru besar]] di Fakultas Hukum Universitas Indonesia, dan 1964 menjadi dekan di fakultas tersebut.[1] Selanjutnya Hadinoto menjabat sebagai Duta Besar Indonesia untuk Hongaria.[1] Pada tahun 1939, dia memimpin pembentukan panitia untuk menyelenggarakan Kongres Pemuda III di Yogyakarta pada bulan Desember yang juga dikenal dengan istilah Nationale Jeugdconferentie.[2]