Lompat ke isi

Sepak bola

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 1 Oktober 2014 17.27 oleh RaymondSutanto (bicara | kontrib) (←Suntingan 114.79.12.195 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Hysocc)
Sepak bola
Dua orang pemain sedang berebut bola.
Induk organisasiFIFA
Nama lainFootball, soccer, footy/footie, "the beautiful game", "the world game"
Pertama dimainkanPertengahan abad ke-19 di Inggris
Karakteristik
Kontak fisikYa
Anggota tim11 orang per tim
Gender campuranYa, kompetisi terpisah
KategoriOlahraga tim, Olahraga bola
PeralatanBola sepak
Tempat bertandingLapangan sepak bola
Keberadaan
Olimpiade1900

Sepak bola adalah cabang olahraga yang menggunakan bola yang terbuat dari bahan kulit dan dimainkan oleh dua tim yang masing-masing beranggotakan 11 (sebelas) orang pemain inti dan sebagian pemain cadangan. Memasuki abad ke-21, olahraga ini telah dimainkan oleh lebih dari 250 juta orang di 200 negara, yang menjadikannya olahraga paling populer di dunia.[1][2][3][4] Sepak bola bertujuan untuk mencetak gol sebanyak-banyaknya dengan menggunakan bola ke gawang lawan. Sepak bola dimainkan dalam lapangan yang berbentuk persegi panjang, di atas rumput atau rumput sintetis.

Secara umum, hanya penjaga gawang saja yang berhak menyentuh bola dengan tangan atau lengan di dalam daerah gawangnya, sedangkan 10 (sepuluh) pemain lainnya diijinkan menggunakan seluruh tubuhnya selain tangan, biasanya dengan kaki untuk menendang, dada untuk mengontrol, dan kepala untuk menyundul bola. Tim yang mencetak gol paling banyak pada akhir pertandingan adalah pemenangnya. Jika hingga waktu berakhir masih berakhir imbang, maka dapat dilakukan undian, perpanjangan waktu maupun adu penalti, tergantung dari format penyelenggaraan kejuaraan.[5]

Peraturan pertandingan secara umum diperbarui setiap tahunnya oleh induk organisasi sepak bola internasional (FIFA), yang juga menyelenggarakan Piala Dunia setiap empat tahun sekali.[6]

Sejarah

Sejarah olahraga sepak bola dimulai sejak abad ke-2 dan -3 sebelum Masehi di Cina.[7] Di masa Dinasti Han tersebut, masyarakat menggiring bola kulit dengan menendangnya ke jaring kecil.[7] Permainan serupa juga dimainkan di Jepang dengan sebutan Kemari[8]. Di Italia, permainan menendang dan membawa bola juga digemari terutama mulai abad ke-16.[8]

Sepak bola modern mulai berkembang di Inggris dan menjadi sangat digemari.[7] Di beberapa kompetisi, permainan ini menimbulkan banyak kekerasan selama pertandingan sehingga akhirnya Raja Edward III melarang olahraga ini dimainkan pada tahun 1365.[7] Raja James I dari Skotlandia juga mendukung larangan untuk memainkan sepak bola.[7] Pada tahun 1815, sebuah perkembangan besar menyebabkan sepak bola menjadi terkenal di lingkungan universitas dan sekolah.[7] Kelahiran sepak bola modern terjadi di Freemasons Tavern pada tahun 1863 ketika 11 sekolah dan klub berkumpul dan merumuskan aturan baku untuk permainan tersebut.[8] Bersamaan dengan itu, terjadi pemisahan yang jelas antara olahraga rugby dengan sepak bola (soccer).[8] Pada tahun 1869, membawa bola dengan tangan mulai dilarang dalam sepak bola.[7] Selama tahun 1800-an, olahraga tersebut dibawa oleh pelaut, pedagang, dan tentara Inggris ke berbagai belahan dunia.[7] Pada tahun 1904, asosiasi tertinggi sepak bola dunia (FIFA) dibentuk dan pada awal tahun 1900-an, berbagai kompetisi dimainkan diberbagai negara.[7]

Posisi pemain

Penjaga gawang dalam sepak bola.

Pada dasarnya, satu tim sepak bola terdiri dari 1 orang penjaga gawang, 2-4 orang pemain bertahan, (fullbacks), 2-4 orang pemain tengah, dan 1-4 orang penyerang.[9] Penjaga gawang adalah satu-satunya pemain yang boleh menggunakan tangan untuk melindungi gawang dari serangan lawan.[9] Umumnya, penjaga gawang mengenakan pakaian yang berbeda dengan pemain lainnya.[9] Pemain bertahan memiliki tugas utama untuk menghentikan serangan lawan.[9] Pemain tengah biasanya terdiri dari pemain tengah penyerang yang bermain dekat dengan penyerang dan pemain tengah bertahan yang bermain dekat dengan pemain bertahan.[9] Penyerang memiliki tugas utama untuk mencetak gol ke gawang lawan.[9]

Posisi dasar pemain dapat mengalami modifikasi menjadi berbagai pola atau taktik permainan.[10] Beberapa pola pemain yang sering digunakan dalam berbagai kejuaraan adalah 4-4-2 (paling sering digunakan), 3-4-2-1 (kekuatan terletak di bagian tengah lapangan), serta 4-3-3 (formasi klasik dari tahun 1970-an yang sering digunakan oleh sistem total football Belanda dan Jerman Barat ).[10]

Aturan

Lapangan sepak bola.

Lapangan permainan

Untuk pertandingan internasional dewasa, lapangan sepak bola internasional yang digunakan memiliki panjang yang berkisar antara 100-120 meter dan lebar 65-75 meter.[11] Di bagian tengah kedua ujung lapangan, terdapat area gawang yang berupa persegi empat berukuran dengan lebar 7.32 meter dan tinggi 2.44 meter.[11] Di bagian depan dari gawang terdapat area pinalti yang berjarak 16.5 meter dari gawang.[11] Area ini merupakan batas kiper boleh menangkap bola dengan tangan dan menentukan kapan sebuah pelanggaran mendapatkan hadiah tendangan pinalti atau tidak.[11]

Lama permainan

Lama permainan sepak bola normal adalah 2 × 45 menit, ditambah istirahat selama 15 menit di antara kedua babak.[11] Jika kedudukan sama imbang, maka diadakan perpanjangan waktu selama 2×15 menit, hingga didapat pemenang, namun jika sama kuat maka diadakan adu penalti.[11] Wasit dapat menentukan berapa waktu tambahan di setiap akhir babak sebagai pengganti dari waktu yang hilang akibat pergantian pemain, cedera yang membutuhkan pertolongan, ataupun penghentian lainnya. Waktu tambahan ini disebut sebagai injury time atau stoppage time.[11]

Gol yang dicetak dalam perpanjangan waktu akan dihitung menjadi skor akhir pertandingan, sedangkan gol dari adu penalti hanya menentukan apabila suatu tim dapat melaju ke pertandingan selanjutnya ataupun tidak (tidak mempengaruhi skor akhir).[11] Pada akhir tahun 1990-an, International Football Association Board (IFAB) memberlakukan sistem gol emas (golden gol) atau gol perak (silver gol) untuk menyelesaikan pertandingan.[11] Dalam sistem gol emas, tim yang pertama kali mencetak gol saat perpanjangan waktu berlangsung akan menjadi pemenang, sedangkan dalam gol perak, tim yang memimpin pada akhir babak perpanjangan waktu pertama akan keluar sebagai pemenang.[11] Kedua sistem tersebut tidak lagi digunakan oleh IFAB.[11]

Pelanggaran

Wasit sedang memberikan kartu kuning.

Apabila pemain melakukan pelanggaran yang cukup keras maka wasit dapat memberikan peringatan dengan kartu kuning atau kartu merah.[12] Pertandingan akan dihentikan dan wasit menunjukkan kartu ke depan pemain yang melanggar kemudian mencatat namanya di dalam buku.[12] Kartu kuning merupakan peringatan atas pelanggaran seperti bersikap tidak sportif, secara terus-menerus melanggar peraturan, berselisih kata-kata atau tindakan, menunda memulai kembali pertandingan, keluar-masuk pertandingan tanpa persetujuan wasit, ataupun tidak menjaga jarak dari pemain lawan yang sedang melakukan tendangan bebas atau lemparan ke dalam.[12] Pemain yang menerima dua kartu kuning akan mendapatkan kartu merah dan keluar dari pertandingan.[12]

Pemain yang mendapatkan kartu merah harus keluar dari pertandingan tanpa bisa digantikan dengan pemain lainnya.[12] Beberapa contoh tindakan yang dapat diganjar kartu merah adalah pelanggaran berat yang membahayakan atau menyebabkan cedera parah pada lawan, meludah, melakukan kekerasan, melanggar lawan yang sedang berusaha mencetak gol, menyentuh bola dengan tangan untuk mencegah gol bagi semua pemain kecuali penjaga gawang , dan menggunakan bahasa atau gerak tubuh yang cenderung menantang, pemain yang berposisi sebagai penjaga gawang melakukan hands ball di luar kotak penalti .[12]

Wasit dan petugas pertandingan

Dalam pertandingan profesional, terdapat 3 petugas yang memimpin jalannya pertandingan, yaitu wasit, 2 hakim garis, dan seorang petugas di pinggir tengah lapangan.[13] Wasit memiliki peluit yang menandakan apakah saat berhenti atau memulai memainkan bola.[13] Dia juga bertugas memberikan hukuman dan peringatan atas pelanggaran yang terjadi di lapangan.[13] Masing-masing penjaga garis bertanggung jawab mengawasi setengah bagian dari lapangan.[13] Mereka membawa bendera dengan warna terang untuk menandakan adanya pelanggaran, bola keluar, ataupun offside.[13] Biasanya mereka akan bergerak mengikuti posisi pemain belakang terakhir.[13]

Petugas terakhir memiliki tugas untuk mencatat semua waktu yang sempat terhenti selama pertandingan berlangsung dan memberikan info mengenai tambahan waktu di akhir setiap babak.[13] Petugas ini juga bertugas memeriksa pergantian pemain dan menjadi penghubung antara manajer tim dengan wasit.[13] Dalam beberapa pertandingan, teknologi penggunaan video atau penggunaan orang kelima untuk menentukan ketepatan keputusan wasit mulai digunakan.[13] Misalnya yang menentukan apakah suatu bola telah melewati garis atau apakah seorang pemain berada dalam keadaan offside ketika mencetak gol.[13]

Kejuaraan Internasional

Permainan sepak bola wanita.

Kejuaraan sepak bola internasional terbesar ialah Piala Dunia yang diselenggarakan oleh Fédération Internationale de Football Association (FIFA).[14] Piala Dunia diadakan setiap empat tahun sekali dan dimulai di Uruguay pada tahun 1930.[14] Pencetus ide tersebut adalah Jules Rimet, seorang pengacara dan pengusaha Perancis yang terinspirasi setelah menonton Olimpiade Paris tahun 1924.[14]

Kompetisi international tertua di dunia adalah Copa America yang mempertandingkan tim-tim dalam wilayah Amerika Selatan setiap dua tahun sekali.[15] Copa America pertama kali diadakan tahun 1916 dan diikuti oleh 10 negara yang akhirnya membentuk The South American Football Confederation (Conmebol).[15] Untuk wilayah Amerika Utara, The Confederation of North, Central American and Caribbean Association Football (CONCACAF) menyelenggarakan kompetisi internasional setiap empat tahun sekali yang disebut Piala Emas CONCACAF.[16] Di kawasan Asia, termasuk Australia dan Timor Leste negara-negara yang tergabung dalam Asian Football Confederation (AFC), mengadakan kompetisi internasional pertama tingkat Asia pada tahun 1956 di Hongkong yang disebut Piala Asia.[17] Pada tahun 1960, kompetisi tingkat regional Eropa diadakan untuk pertama kalinya dengan nama European Nations' Cup yang kemudian disebut sebagai UEFA European Championship (Piala Eropa atau EURO).[14] Di wilayah Oseania (meliputi Selandia Baru, dan berbagai Kepulauan Pasifik), kompetisi international setiap dua tahun dimulai sejak tahun 1996 disebut Piala Oseania.[18] Untuk wilayah Afrika, kompetisi Piala Afrika mulai diadakan sejak 1957 di Khartoum.[19]

Sepak bola di Indonesia

Sejarah sepak bola di Indonesia diawali dengan berdirinya Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) di Yogyakarta pada 19 April 1930 dengan pimpinan Soeratin Sosrosoegondo.[20] Dalam kongres PSSI di Solo, organisasi tersebut mengalami perubahan nama menjadi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia.[20] Sejak saat itu, kegiatan sepak bola semakin sering digerakkan oleh PSSI dan makin banyak rakyat bermain di jalan atau alun-alun tempat Kompetisi I Perserikatan diadakan.[21] Sebagai bentuk dukungan terhadap kebangkitan "Sepakbola Kebangsaan", Paku Buwono X mendirikan stadion Sriwedari yang membuat persepakbolaan Indonesia semakin gencar.[21]

Sepeninggalan Soeratin Sosrosoegondo, prestasi tim nasional sepak bola Indonesia tidak terlalu memuaskan karena pembinaan tim nasional tidak diimbangi dengan pengembangan organisasi dan kompetisi.[21] Pada era sebelum tahun 1970-an, beberapa pemain Indonesia sempat bersaing dalam kompetisi internasional, di antaranya Ramang, Sucipto Suntoro, Ronny Pattinasarani, dan Tan Liong Houw.[21] Dalam perkembangannya, PSSI telah memperluas kompetisi sepak bola dalam negeri, di antaranya dengan penyelenggaraan Liga Super Indonesia, Divisi Utama, Divisi Satu, dan Divisi Dua untuk pemain non amatir, serta Divisi Tiga untuk pemain amatir.[21] Selain itu, PSSI juga aktif mengembangkan kompetisi sepak bola wanita dan kompetisi dalam kelompok umur tertentu (U-15, U-17, U-19,U21, dan U-23).

Lihat pula

Organisasi

Jenis lainnya

Referensi

  1. ^ "Overview of Soccer". Encyclopædia Britannica. Diakses tanggal 4 June 2008. 
  2. ^ Guttman, Allen (1993). "The Diffusion of Sports and the Problem of Cultural Imperialism". Dalam Eric Dunning, Joseph A. Maguire, Robert E. Pearton. The Sports Process: A Comparative and Developmental Approach. Champaign: Human Kinetics. hlm. 129. ISBN 0-88011-624-2. Diakses tanggal 26 January 2008. the game is complex enough not to be invented independently by many preliterate cultures and yet simple enough to become the world's most popular team sport 
  3. ^ Dunning, Eric (1999). "The development of soccer as a world game". Sport Matters: Sociological Studies of Sport, Violence and Civilisation. London: Routledge. hlm. 103. ISBN 0-415-06413-9. Diakses tanggal 26 January 2008. During the twentieth century, soccer emerged as the world's most popular team sport 
  4. ^ Mueller, Robert; Cantu; Van Camp, Steven (1996). "Team Sports". Catastrophic Injuries in High School and College Sports. Champaign: Human Kinetics. hlm. 57. ISBN 0-87322-674-7. Diakses tanggal 26 January 2008. Soccer is the most popular sport in the world and is an industry worth over US$400 billion world wide. 80% of this is generated in Europe, though its popularity is growing in the United States. It has been estimated that there were 22 million soccer players in the world in the early 1980s, and that number is increasing. In the United States soccer is now a major sport at both the high school and college levels 
  5. ^ Sports-information.org Soccer. Diakses pada 9 Agustus 2011.
  6. ^ "2002 FIFA World Cup TV Coverage". FIFA. 5 December 2006. Diarsipkan dari versi asli tanggal 30 December 2006. Diakses tanggal 6 January 2008. 
  7. ^ a b c d e f g h i Historyofsoccer.info History Of Soccer! 2006. Geno Jezek. Diakses pada 8 Agustus 2011.
  8. ^ a b c d Sportsknowhow.com, HISTORY OF SOCCER. Page 1-3. Diakses pada 9 Agustus 2011.
  9. ^ a b c d e f Soccerpositions.net Soccer Positions. Diakses pada 9 Agustus 2011.
  10. ^ a b Soccer-training-guide.com The Soccer Formations Guide. Diakses pada 10 Agustus 2011.
  11. ^ a b c d e f g h i j k Soccerwebsite.orgSoccer Rules, dan untuk lapangan sepak bola nasional ( Indonesia ) yang digunakan memiliki panjang antara 90-110 meter dan lebar 58-70 meter. Diakses pada 9 Agustus 2011.
  12. ^ a b c d e f [hhttp://www.soccerhelp.com/Soccer_Tips_Dictionary_Terms_C.shtml Soccerhelp.com] Diakses pada 9 Agustus 2011.
  13. ^ a b c d e f g h i j About.com The Officials: An Explanation of Every Official's Function on the Field. Joshua Robinson. Diakses pada 10 Agustus 2011.
  14. ^ a b c d Oleole.com FIFA World Cup™ History. Diakses pada 10 Agustus 2011. Kesalahan pengutipan: Tanda <ref> tidak sah; nama "ole" didefinisikan berulang dengan isi berbeda
  15. ^ a b Napit.co.uk The Copa America. Diakses pada 10 Agustus 2011.
  16. ^ CONCACAF.com What is CONCACAF? Diakses pada 10 Agustus 2011.
  17. ^ AFC.com About AFC. Last modified 6 September 2007. Diakses pada 10 Agustus 2011.
  18. ^ Napit.co.uk The OFC Nations Cup. Diakses pada 10 Agustus 2011.
  19. ^ Napit.co.ukAfrican Cup of Nations. Diakses pada 10 Agustus 2011.
  20. ^ a b Apasih.com Sejarah Berdirinya Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). Diakses pada 11 Agustus 2011.
  21. ^ a b c d e PSSI-football.com Sejarah PSSI. Diakses pada 11 Agustus 2011.

Pranala luar

Templat:Link FA Templat:Link FA Templat:Link FA Templat:Link FA Templat:Link FA Templat:Link FA Templat:Link FA Templat:Link FA Templat:Link GA Templat:Link GA Templat:Link FA