Lompat ke isi

Melanoma

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 20 Oktober 2016 09.15 oleh AABot (bicara | kontrib) (Robot: Perubahan kosmetika)
Melanoma (kanker) yang ditandai dengan tahi lalat berwarna

Melanoma adalah salah satu bentuk kanker yang paling berbahaya, hal ini karena Kurangnya pengetahauan masyarakat akan bahayanya sinar matahari membuat kondisi ini semakin umum di temukan.[1] Sumber lain menjelaskan bahwa Melanoma adalah kanker yang terjadi pada melanosit, sel pigmen yang ada di kulit yang menghasilkan melanin.[2] Kenker ini merupakan jenis kanker kulit yang dapat dapat menyebabkan kematian.[2] Melanoma dapat muncul pada kulit yang normal dan berawal dari tahi lalat atau daerah lain pada kulit yang mengalami perubahan wujud.[2] Kemudian memang ditemukan bahwa melanoma ini sangat berkaitan dengan tahi lalat yang ada di tubuh manusia, dan hampir setiap orang memiliki tahi lalat berwarna, Dokter menyebut tahi lalat warna ini adalah Nevi Melanositik.[1] sedangkan artinya Melanositik adalah tumor kulit yang paling umum, setiap orang dewasa muda berkulit putih mempunyai 20 sampai nefi melanositik yang tidak berbahaya.[1] Sedangkan Nevus adalah istilah umum yang biasanya digunakan untuk artinya tanda lahir atau bercak berwarna yang bersifat jangka panjang.[1] sehingga besar nevus melanostik muncul segera setelah lahir dan menjadi lebih banyak dengan bertambahnya usia sampai penderita mencapai akhir dua puluhan.[1] Setelah usia ini, kemuculuan tanda lahir lebih jarang dan banyak tanda yang sudah ada, menjadi hilang.[1] sedangkan Tahi lalat berwarna yang suda ada begitu lahir atau muncul selama tahun pertama kehidupan, disebut nevus melanostitik kongenital.[1] Nevus ini relatif jarang dan masih belum jelas apakah nevus ini mempunyai risiko lebih tinggi untuk menjadi melanoma.[1] Banyak spesialis beranggapan bahwa tahi lalat ini harus diangkat sebagai tindak berjaga-jaga.[1] Nevus melanositik detia menutupi daerah yang luar, seperti sbagian besar daerah batang tubuh perenang, serta berisiko cukup besar untuk menjadi melanoma di kemudian hari.[1]

Rujukan

  1. ^ a b c d e f g h i j David Arnot, dkk (2009). Pustaka Kesehatan Populer Panca Indra. Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer. hlm. 213. 
  2. ^ a b c "Melanoma". Diakses tanggal 17 Juni 2014.