Melanoma

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Melanoma (kanker) yang ditandai dengan tahi lalat berwarna

Melanoma adalah salah satu bentuk kanker yang paling berbahaya, hal ini karena kurangnya pengetahuan masyarakat akan bahayanya sinar matahari membuat kondisi ini semakin umum di temukan.[1] Sumber lain menjelaskan bahwa Melanoma adalah kanker yang terjadi pada melanosit, sel pigmen yang ada di kulit yang menghasilkan melanin.[2] Kanker ini merupakan jenis kanker kulit yang dapat dapat menyebabkan kematian.[2] Melanoma dapat muncul pada kulit yang normal dan berawal dari tahi lalat atau daerah lain pada kulit yang mengalami perubahan wujud.[2] Kemudian memang ditemukan bahwa melanoma ini sangat berkaitan dengan tahi lalat yang ada di tubuh manusia, dan hampir setiap orang memiliki tahi lalat berwarna, Dokter menyebut tahi lalat warna ini adalah Nevi Melanositik.[1] sedangkan artinya Melanositik adalah tumor kulit yang paling umum, setiap orang dewasa muda berkulit putih mempunyai 20 sampai nefi melanositik yang tidak berbahaya.[1] Sedangkan Nevus adalah istilah umum yang biasanya digunakan untuk artinya tanda lahir atau bercak berwarna yang bersifat jangka panjang.[1] sehingga besar nevus melanostik muncul segera setelah lahir dan menjadi lebih banyak dengan bertambahnya usia sampai penderita mencapai akhir dua puluhan.[1] Setelah usia ini, kemuculuan tanda lahir lebih jarang dan banyak tanda yang sudah ada, menjadi hilang.[1] sedangkan Tahi lalat berwarna yang suda ada begitu lahir atau muncul selama tahun pertama kehidupan, disebut nevus melanostitik kongenital.[1] Nevus ini relatif jarang dan masih belum jelas apakah nevus ini mempunyai risiko lebih tinggi untuk menjadi melanoma.[1] Banyak spesialis beranggapan bahwa tahi lalat ini harus diangkat sebagai tindak berjaga-jaga.[1] Nevus melanositik detia menutupi daerah yang luar, seperti sbagian besar daerah batang tubuh perenang, serta berisiko cukup besar untuk menjadi melanoma di kemudian hari.[1]

Penyebaran melanoma biasanya menghabiskan semua oksigen dan nutrisi yang terdapat dalam tumor asli. Kemudian terjadi perkembangan sel-sel kanker ke bagian lain pada tubuh (metastasis) untuk menemukan lebih banyak makanan. Jika melanoma terdeteksi awal sebelum sel kanker berpindah ke kelenjar getah bening dan seluruh tubuh, pasien diperkirakan memiliki 91,5 persen tingkat kelangsungan hidup selama 5 tahun. Jika penyebaran kanker kulit melanoma terdeteksi pada tahap selanjutnya, tingkat kelangsungan hidup hanya 30 sampai 60 persen.

Ketika sel-sel kanker kekurangan oksigen dan nutrisi, sel ini akan berpindah ke bagian tubuh yang berbeda. Dalam mengidentifikasi gen untuk menentukan keadaan kanker kritis akan menggunakan biomarker. Biomarker adalah molekul yang ditemukan dalam darah, cairan tubuh lain atau jaringan yang menandakan proses normal atau abnormal. Biomarker dapat digunakan untuk menentukan stadium tumor, diagnosis, pilihan terapi, dan untuk memantau kekambuhan penyakit.

Rujukan[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b c d e f g h i j David Arnot, dkk (2009). Pustaka Kesehatan Populer Panca Indra. Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer. hlm. 213. 
  2. ^ a b c "Melanoma". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-02-16. Diakses tanggal 17 Juni 2014. 

Pranala luar[sunting | sunting sumber]