Lompat ke isi

Irak

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 31 Maret 2008 09.57 oleh AlleborgoBot (bicara | kontrib) (bot Menambah: diq:Iraq)
الجمهورية العراقية
Al-Jumhuriyah Al-Iraqiyah
كۆماری عێراق
Komara Iraqê
'Semboyan: 'Allahu Akbar
(Arab: "Allah Maha Besar")
Lokasi Irak
Ibu kotaBagdad2
Kota terbesarBagdad
Bahasa resmiArab, Kurdi 3, Assyria
PemerintahanRepublik
Kemerdekaan
 - Perairan (%)
1,1%
Populasi
 - Perkiraan 2005
26.074.906 (45)
 - Sensus Penduduk -
-
PDB (KKB)2005
 - Total
US$89,8 miliar (58)
US$3.500 (122)
Mata uangDinar
(IQD)
Zona waktu
(UTC+3)
 - Musim panas (DST)
UTC+4
Kode telepon964
Kode ISO 3166IQ
Ranah Internet.iq
1. Etnis Kurdi menggunakan Ey Reqîb.

2. Ibu kota Daerah Otonomi Kurdi adalah Arbil.

3. Bahasa utama di tiga daerah Kurdi.
Sunting kotak info
Sunting kotak info • Lihat • Bicara
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Republik Irak (nama lokal: Al Jumhuriyah al Iraqiyah - nama lokal singkat: Al Iraq [1] (Arab: العراق, Turki: Irak, Kurdi: عيَراق), adalah sebuah negara di Timur Tengah atau Asia Barat Daya, yang meliputi sebagian terbesar daerah Mesopotamia serta ujung barat laut dari Pegunungan Zagros dan bagian timur dari Gurun Suriah. Negara ini berbatasan dengan Kuwait dan Arab Saudi di selatan, Yordania di barat, Suriah di barat laut, Turki di utara, dan Iran di timur. Irak mempunyai bagian yang sangat sempit dari garis pantai di Umm Qashr di Teluk Persia.

Irak mempunyai sejarah yang kaya. Kini Irak termasuk negara berkembang di tengah-tengah perang saudara.

Nama

Ada beberapa pendapat tentang asal-usul nama Irak; - satu di antaranya berasal dari kota Uruk (atau Erech) dari masa Kerajaan Sumer. Pendapat lainnya mengatakan bahwa Irak berasal dari bahasa Aram, yang berarti "tanah sepanjang tepian sungai." Pendapat lainnya mengatakan bahwa Irak adalah sebuah rujukan kepada akar pohon palma, karena jumlahnya banyak sekali di negara itu.

Di bawah Dinasti Sassanid Persia, ada wilayah yang dinamai "Erak Arabi" yang merujuk ke bagian dari wilayah barat daya Kekaisaran Persia, yang kini merupakan bagian dari Irak selatan. Al-Iraq adalah nama yang digunakan oleh orang-orang Arab sendiri untuk daerah ini sejak abad ke-6.

Sejarah

Sejarah kuno

Bagian atas dari stela aturan hukum Hammurabi.

Secara historis Irak dikenal sebagai Mesopotamia, yang secara harafiah berarti "di antara sungai-sungai" dalam bahasa Yunani. Tanah ini menjadi tempat kelahiran peradaban pertama dunia yang dikenal, budaya Sumeria, diikuti dengan budaya Akkadia, Babilonia dan Asyur yang pengaruhnya meluas ke daerah-daerah tetangganya sejak sekitar 5000 SM. Peradaban-peradaban ini menghasilkan tulisan tertua dan sebagian dari ilmu pengetahuan, matematika, hukum dan filsafat yang pertama di dunia, hingga menjadikan wilayah ini pusat dari apa yang umumnya dikenal sebagai "Buaian Peradaban". Peradaban Mesopotamia kuno mendominasi peradaban-peradaban lainnya pada zamannya.

Pada abad ke-6 SM, wilayah ini menjadi bagian dari Kekaisaran Persia di bawah Koresy Agung selama hampir 4 abad, sebelum ditaklukkan oleh Alexander Agung dan tetap berada di bawah kekuasaan Yunani selama hampir dua abad. Sebuah suku bangsa Iran dari Asia Tengah yang bernama Parthia kemudian merebut wilayah ini, diikuti dengan Dinasti Sassanid Persia selama 9 abad, hingga abad ke-7.

Di awal abad ke-7, Islam menyebar ke daerah yang sekarang bernama Irak. Sepupu sekaligus menantu Nabi Muhammad memindahkan ibukota di Kufah "fi al-Iraq" di mana ia menjadi Khulafaur Rasyidin yang ke-4. Bani Umayyah yang berkuasa dari Damaskus di abad ke-7 menguasai Provinsi Irak.

Baghdad, ibukota Khilafah Abbasiyah, adalah kota utama bagi dunia Arab dan Islam selama 5 abad.

Turki Usmani

Pada tahun 1258, Baghdad dihancurkan oleh bangsa Mongol. Turki Usmani mengambil alih Baghdad dari Persia pada tahun 1535. Usmani kehilangan Baghdad ke Dinasti Safavid Persia pada tahun 1509, dan mengambilnya kembali pada tahun 1632. Kekuasaan Utsmani atas Irak berlangsung hingga Perang Dunia I saat Khilafah Turki Usmani berada bersama Kekaisaran Jerman dan Blok Sentral.

Pemerintahan

Politik

Berkas:IRAQ map black nad white.jpg
Peta Irak

Kebijakan minoritas

Pembagian administrasi

Lihat pula: Distrik di Irak

Irak dibagi ke dalam 18 governorat (atau provinsi) (bahasa Arab: muhafadhat, tunggal - muhafadhah, bahasa Kurdi: پاریزگه Pârizgah). Governorat dibagi lagi ke dalam sejumlah qadhas (atau distrik).

  1. Baghdad
  2. Salah ad Din
  3. Diyala
  4. Wasit
  5. Maysan
  6. Al Basrah
  7. Dhi Qar
  8. Al Muthanna
  9. Al-Qādisiyyah
  1. Babil
  2. Karbala
  3. An Najaf
  4. Al Anbar
  5. Ninawa
  6. Dahuk
  7. Arbil
  8. At Ta'mim (Kirkuk)
  9. As Sulaymaniyah

Konstitusi Irak yang baru mempersiapkan pembentukan sejumlah region dengan menggabungkan 1 governorat atau lebih. Sekarang baru ada 1 region - Kurdistan Irak - dan ada usulan agar lebih banyak lagi region yang dibentuk di selatan. Templat:Meso Labelled Map

Demografi

Diperkirakan pada bulan Juli 2006 jumlah semua penduduk Irak ialah 26.783.383.

75-80% penduduk Irak adalah bangsa Arab; kelompok etnis utama lainnya adalah Kurdi (15-20%), Asiria, Turkmen Irak dll (5%), yang kebanyakan tinggal di utara dan timur laut negeri. Kelompok lainnya adalah orang Persia dan Armenia (kemungkinan keturunan budaya Mesopotamia kuno). ±25.000–60.000 orang Arab Marsh tinggal di selatan Irak.

Bahasa Arab dan Kurdi adalah bahasa resmi. Bahasa Asiria dan Turkmen adalah bahasa resmi di daerah-daerah yang berturut-turut ditinggali oleh orang Asiria dan Turkmen. Bahasa Armenia dan Persia juga dituturkan namun jarang. Bahasa Inggris adalah bahasa Barat yang umum dituturkan.

Komposisi etnis:

  • Kelompok etnis: Arab, 75–80%; suku Kurdi, 15-20%; Turkoman, Assyria atau lainnya 5%.
  • Agama: Islam, 97%; Kristen atau lainnya, 3%.

Proporsi: Tidak ada angka resmi yang tersedia, terutama karena sifatnya yang sangat politis. Sumber: Britannica: Syi'ah 60%, Sunni 40% Sumber: CIA World Fact Book: Syi'ah 60%-65%, Sunni 32%-37%

Menurut kebanyakan sumber-sumber barat, mayoritas bangsa Irak adalah orang Arab Muslim Syi'ah (sekitar 60%), dan Sunni yang mewakili sekitar 40% dari seluruh populasi yang terdiri dari suku Arab, Kurdi dan Turkmen. Orang-orang Sunni menyangkal keras angka-angka ini, termasuk seorang bekas duta besar Irak [2], yang mengacu ke sumber-sumber Amerika [3]. Mereka mengklaim bahwa banyak laporan atau sumber hanya mencantumkan Sunni Arab hanya sebagai 'Sunni', dan tidak memperhitungkan orang-orang Sunni Kurdi dan Sunni Turkmen. Sebagian berpendapat bahwa Sensus Irak 2003 memperlihatkan bahwa orang-orang Sunni sedikit lebih banyak[4]. Etnis Assyria (kebanyakan daripadanya adalah pemeluk Gereja Katolik Khaldea dan Gereja Assyria di Timur) mewakili sebagian terbesar penduduk Kristen Irak yang cukup besar, bersama-sama dengan orang Armenia. Pemeluk Bahá'í, Mandeanisme, Shabak, dan Yezidi juga ada. Kebanyakan orang Kurdi adalah pemeluk Muslim Sunni, meskipun kaum Kurdi Faili (Feyli) umumnya adalah Syi'ah.

Budaya

Seorang gadis Irak yang tinggal dekat Penyulingan Minyak Al Daura.

Dalam milenium yang paling mutakhir, Irak telah dibagi menjadi lima daerah budaya: Kurdi di utara yang berpusat di Arbil, Arab Islam Sunni di tengah sekitar Baghdad, Arab Islam Syi'ah di selatan yang berpusat di Basra, Assyria, sekelompok orang Kristen, yang tinggal di berbagaikota di utara, dan Arab Rawa, sekelompok orang yang berpindah-pindah, yang tinggal di daerah berawa-rawa di sungai tengah. Pasar dan barter adalah bentung perdagangan yang lazim mereka lakukan.

Musik

Irak dikenal terutama karena alat musik yang disebut oud (mirip dengan lute) dan rebab; bintang-bintangnya termasuk Ahmed Mukhtar dan Munir Bashir, seorang Assyria. Hingga kejatuhan Saddam Hussein, stasiun radio yang paling populer adalah Suara Pemuda. Stasiun ini memainkan campuran musik rock barat, hip hop dan musik pop, yang semuanya harus diimpor lewat Yordania karena adanya sanksi ekonomi internasional. Irak juga memproduksi seorang bintang pop pan-Arab penting yang hidup di pengasingan yaitu Kazem al Saher, yang lagu-lagunya mencakup Ladghat E-Hayya, yang dilarang karena kata-katanya yang terlalu keras.

Galeria

Lihat pula

Rujukan

  1. ^ CIA World Factbook
  2. ^ "Iraqis By the Numbers" oleh FARUQ ZIADA [1]
  3. ^ Peta tentang distribusi kelompok-kelompok agama, dari laporan Komisi Baker-Hamilton, hlm. 102
  4. ^ "Iraq 2003 Census: Sunnis 59%, Shiites 40%" oleh Mohammed Alomari (faair.org) [2]

Bacaan lebih lanjut

  • Wawancara dengan Sean Garcia dari Refugees International, tentang penderitaan ratusan ribu pengungsi Irak [3]
  • Shadid, Anthony 2005. Night Draws Near. Henry Holt and Co., New York, AS. ISBN 0-8050-7602-6
  • Hanna Batatu, "The Old Social Classes and the Revolutionary Movements of Iraq", Princeton: Princeton University Press, 1978
  • Irak adalah salah satu setting utama untuk novel fiksi ilmiah John J. Rust "Epsilon"
  • A Dweller in Mesopotamia, petualangan seorang seniman resmi di Taman Eden, oleh Donald Maxwell, 1921. (faksimili yang dapat dicari di Perpustakaan Universitas Georgia; DjVu & layered PDF format)
  • By Desert Ways to Baghdad, oleh Louisa Jebb (Mrs. Roland Wilkins) Dengan ilustrasi dan peta, 1908 (edisi 1909). (faksimili yang dapat dicari di Perpustakaan Universitas Georgia; DjVu & layered PDF format)

Pranala luar

Pemerintah

Lihat pula

Tinjauan

Berita

Lainnya

  • Juan Cole, a leading scholar and public intellectual
  • The Ground Truth Project -- A series of exclusive interviews and other resources capturing the voices of Iraqis, aid workers, military personnel and others who have spent significant time on-the-ground in Iraq.

Templat:Link FA