Lompat ke isi

Pusat Kesenjataan Artileri Pertahanan Udara

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Pusat Kesenjataan Artileri Pertahanan Udara
Tentara Nasional Indonesia
Angkatan Darat
Berkas:Logo Pusat Kesenjataan Arhanud.png
Aktif17 November 1946
NegaraIndonesia
CabangTNI Angkatan Darat
Tipe unitKomando Tempur
Bagian dariTentara Nasional Indonesia
MarkasKota Cimahi, Jawa Barat
JulukanPussenarhanud
Tokoh
DanpussenarhanudBrigadir Jenderal TNI Toto Nugroho
Wakdan PussenarhanudKolonel Arh I Gede Widiyana, S.H.,

Pusat Kesenjataan Artileri Pertahanan Udara atau (Pussenarhanud) adalah Badan Pelaksana Kodiklat TNI AD yang berkedudukan langsung di bawah Dankodiklat TNI AD dan sebagai staf khusus Kasad di bidang pembinaan kesenjataan Artileri Pertahanan Udara.[1]

Markas komando Pussenarhanud berada di jalan Sriwijaya Raya, Kota Cimahi, Jawa Barat.

Perbedaan Pussenarmed dan Pussenarhanud

Menyadari adanya perbedaan peran, tugas dan fungsi antara kesenjataan Artileri Medan dengan Artileri Pertahanan Udara, maka pimpinan TNI Angkatan Darat memandang perlu dilakukan pemisahan agar Pusat Kesenjataan Armed dan Pusat Kesenjataan Arhanud dapat melaksanakan peran, tugas dan fungsi masing-masing dengan lebih optimal. Pusat Kesenjataan Armed akan melaksanakan peran, tugas dan fungsinya membina satuan-satuan Armed yang memiliki tugas pokok untuk memberikan bantuan tembakan kepada satuan manuver, sedangkan Pusat Kesenjataan Arhanud melaksanakan peran, tugas dan fungsinya membina satuan-satuan Arhanud yang memiliki tugas pokok untuk memberikan perlindungan udara terhadap objek vital maupun titik rawan.

Sejarah

Lahirnya satuan Arhanud[2] tidak terlepas dari perkembangan Artileri semasa perjuangan bangsa Indonesia. Satuan Artileri sudah ikut berjuang melawan penjajah untuk meraih kemerdekaan Republik Indonesia. Pada masa itu para pejuang hanya bermodalkan senjata rampasan untuk berperang menghadapi penjajah yang memiliki persenjataan yang lebih lengkap dan modern. Dalam rangka mengabadikan peristiwa bersejarah tersebut maka tercetuslah ide dari para sesepuh Arhanud tentang penentuan hari ulang tahun Arhanud. Setelah melewati beberapa tahapan dan prosedur dimana terdapat peristiwa bersejarah yang terjadi pada tanggal 17 November 1946, saat itu para pejuang menggunakan meriam kaliber 20 mm maupun 40 mm berhasil menembak jatuh pesawat sekutu yang menyerang pertahanan Kali Kulon di Mojokerto. Peristiwa ini diyakini sebagai awal keberhasilan senjata penangkis serangan udara dalam menembak jatuh pesawat udara di Indonesia, kemudian peristiwa ini disepakati oleh para sesepuh, purnawirawan dan generasi muda Arhanud sebagai hari ulang tahun korps Arhanud TNI AD.

Pembentukan pertama markas Artileri pada tanggal 4 Desember 1945 di resmikan oleh Letnan Jenderal Urip Sumoharjo, Kepala Staf Markas Besar TKR berdasarkan Kep Kasad Nomor Kep/1074/9/1965 tanggal 31 Mei 1966, kemudian pimpinan markas Artileri pertama di percayakan kepada Mayor R.M. Sarjito Kusumo Suryo. Tanggal 18 September 1965 pemisahan Pusarmed dan Pusarhanud di syahkan oleh Menpangab Kol Art Purbo S. Suswondo sebagai Danpusarmed yang berkedudukan di jalan Baros Cimahi, Letkol Art Hartoyo sebagai Danpusarhanud yang berkedudukan di jalan Cokroaminoto Jakarta.-

Pada tanggal tanggal 4 Desember 1985, Pusarmed dan Pusarhanud TNI AD di gabungkan kembali sesuai Kep Kasad Nomor Kep/20/V/1985 tanggal 4 Desember 1985 menjadi pusat kesenjatan Artileri berkendudukan di bawah Kasad dan 14 September 2004 di bawah Kodiklat TNI AD.

Pembentukan Pussenarhanud

Pembentukan Pussenarhanud[3] melalui beberapa proses yaitu : Pertama, pada tahun 2000 diawali dengan pemisahan Dirbinsen Arhanud dan Dirbinsen Armed dalam wadah Pussenart sesuai dengan Surat Keputusan Kasad Nomor Skep/5/V/2000 tanggal 26 Mei 2000 tentang organisasi dan tugas Pussenart. Pada tahun 2004, hal ini kemudian diikuti oleh pemisahan Dirbindiklat dan Dirbinlitbang menjadi 2 (dua) kecabangan sesuai Surat Keputusan Kasad Nomor : Skep/49/IX/2004 tanggal 14 September 2004 tentang organisasi dan tugas Pussenart Kodiklat TNI AD. Kedua, pada masa kepemimpinan Brigjen TNI Sabar Yudho menjabat sebagai Danpussenart pada tahun 2004, ide pemisahan Pussenart menjadi Pussenarmed dan Pussenarhanud kembali timbul. Ide ini diprakarsai oleh Kolonel Art Leo JP. Siegers yang saat itu menjabat sebagai Wadanpussenart,namun tulisan yang disusun tentang pemisahan itu tidak ditindaklanjuti oleh pimpinan TNI AD. Ketiga, pada tahun 2006, ide pemisahan Pussenart menjadi Pussenarmed dan Pussen-arhanud akhirnya dijadikan salah satu Program Kerja dan Anggaran TNI Angkatan Darat.

Berdasarkan program kerja, dibentuk kelompok kerja yang bertugas menyusun kajian akademik pemisahan Pussenart. Kelompok kerja ini diketuai oleh Brigjen TNI M. Sulchan, S.Ip selaku Danpussenart, dengan anggota Kolonel Art Sudharmanto, Kolonel Art Bambang Sungesti, Kolonel Art Fakhrudin, Mayor Art Jamaah, Mayor Art Miftahudin, Mayor Art Yudhi Murfi, Kapten Art Guntur Eko S, Kapten Art Harvin Kidingallo, Kapten Art Dedik Ermanto dan Kapten Art M. Haidir. Sebagai realisasinya,pada tanggal 15 Januari 2007 berdasarkan Surat Keputusan Kasad Nomor: Kep/43/XI/2006 tanggal 27 Nopember 2006, Pussenart Kodiklat TNI AD secara resmi kembali terpisah menjadi Pussenarmed dan Pussenarhanud.Mako Pussenarhanud yang baru di jalan Sriwijaya Raya Cimahi dengan Brigjen TNI Leo J.P. Siegers S.IP sebagai Danpussenarhanud pertama, sedangkan Mako Pussenarmed tetap berkedudukan di jalan Baros C-6 Kota Cimahi.

Komandan

Pussenarhanud dijabat oleh Perwira Tinggi Bintang satu, yang saat ini dijabat oleh Brigjen TNI Nurchahyanto.


Bernama Pussenarhanud


  1. Brigadir Jenderal TNI R. Harsoyo (1966 - 1974)
  2. Brigadir Jenderal TNI S. Kadi (1974 - 1975)
  3. Brigadir Jenderal TNI M. Ardito (1975 - 1977)
  4. Brigadir Jenderal TNI M. Amin Roeskan (1977 -1981)
  5. Brigadir Jenderal TNI Dirman (1981 - 1983)
  6. Brigadir Jenderal TNI Djoko Pramono (1983 -1985)

Bernama Pussenart


  1. Brigadir Jenderal TNI Djoko Pramono (1985 -1987)
  2. Brigadir Jenderal TNI Ir. Gunadi (1991 - 1992)
  3. Brigadir Jenderal TNI L. Soekisno (1992 - 1993)
  4. Brigadir Jenderal TNI Y.B. Wirawan (1995 - 1997)
  5. Brigadir Jenderal TNI Mochammad Sochib, S.E., M.B.A. (2002 - 2003)
  6. Brigadir Jenderal TNI Sabar Yudho (2004 - 2007)

Bernama Pussenarhanud


  1. Brigadir Jenderal TNI Leonardus JP Siegers (2007 - 2010)
  2. Brigadir Jenderal TNI Sudharmanto (2010 - 2012)
  3. Brigadir Jenderal TNI Hadi Prasojo (2012 - 2014)
  4. Brigadir Jenderal TNI Heboh Susanto (2014 - 2015)
  5. Brigadir Jenderal TNI Nurchahyanto (2015 - 2018)
  6. Brigadir Jenderal TNI Toto Nugroho (2018 - Sekarang)

Daftar Satuan

Pusat Kesenjataan Artileri Pertahanan Udara Kodiklat TNI AD terbagi menjadi 2 Satuan Artileri Pertahanan Udara yaitu Batalyon Artileri Pertahanan Udara Ringan dan Batalyon Artileri Pertahanan Udara Sedang.

  • Batalyon Artileri Pertahanan Udara
No Nama Markas Komando Keterangan
1 Batalyon Artileri Pertahanan Udara 1 Serpong, Tangerang Divisi Infanteri 1/Kostrad
2 Batalyon Artileri Pertahanan Udara 2 Singosari, Malang Divisi Infanteri 2/Kostrad
8 Batalyon Artileri Pertahanan Udara 15 Jatingaleh, Semarang Kodam IV/Diponegoro
  • Batalyon Artileri Pertahanan Udara Ringan
No Nama Markas Komando Keterangan
1 Batalyon Artileri Pertahanan Udara Ringan 3 Kota Cimahi Kodam III/Siliwangi
  • Batalyon Artileri Pertahanan Udara Sedang
No Nama Markas Komando Keterangan
1 Batalyon Artileri Pertahanan Udara Sedang 6 Sukadana, Lampung Timur Resimen Arhanud-1/Falatehan
2 Batalyon Artileri Pertahanan Udara Sedang 8 Gedangan, Sidoarjo Kodam V/Brawijaya
3 Batalyon Artileri Pertahanan Udara Sedang 10 Bintaro, Jakarta Selatan Resimen Arhanud-1/Falatehan
4 Batalyon Artileri Pertahanan Udara Sedang 11 Kota Binjai Kodam I/Bukit Barisan
5 Batalyon Artileri Pertahanan Udara Sedang 12 Palembang Kodam II/Sriwijaya
6 Batalyon Artileri Pertahanan Udara Sedang 13 Kota Pekanbaru Kodam I/Bukit Barisan
7 Batalyon Artileri Pertahanan Udara Sedang 14 Kota Cirebon Kodam III/Siliwangi
8 Batalyon Artileri Pertahanan Udara Sedang 16 Tanralili, Maros Kodam XIV/Hasanuddin
  • Detasemen Artileri Pertahanan Udara Rudal
No Nama Markas Komando Keterangan
1 Detasemen Artileri Pertahanan Udara Rudal 001 Lhokseumawe Kodam Iskandar Muda
2 Detasemen Artileri Pertahanan Udara Rudal 002 Kota Bontang Kodam VI/Mulawarman
3 Detasemen Artileri Pertahanan Udara Rudal 003 Cikupa, Tangerang Resimen Arhanud-1/Falatehan
4 Detasemen Artileri Pertahanan Udara Rudal 004 Kota Dumai Kodam I/Bukit Barisan
  • Pusat Pendidikan Artileri Pertahanan Udara
No Nama Markas Komando Keterangan
1 Pusat Pendidikan Artileri Pertahanan Udara Marga Sekampung, Lampung Timur Kodiklat TNI AD
  • Resimen Artileri Pertahanan Udara
No Nama Markas Komando Keterangan
1 Resimen Artileri Pertahanan Udara Sukadana, Lampung Timur Kodam II/Sriwijaya

Perubahan Nama Satuan

Perubahan nama Batalyon Arhanudri 1/1 Kostrad yang digunakan mulai tahun 1976 telah berubah nama. Berdasarkan Perkasad No 66 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tugas Batalyon Artileri Pertahanan Udara Komposit-1 (Orgas Yonarhanud Komposit-1). Kemudian diperkuat dengan Sprint Pangkostrad dan Sprint Pangdivif 1 Kostrad tentang perubahan sebutan nama Batalyon Arhanudri 1/1 Kostrad menjadi Batalyon Arhanud 1/1 Kostrad. Perubahan nama ini merupakan implikasi dari perubahan rencana strategis kekuatan TNI AD khususnya di bidang Pertahanan Udara dan pembaharuan Alut Sista Arhanud TNI AD, yang mana kedepannya nanti seluruh Batalyon Arhanud di Indonesia akan menjadi Batalyon Arhanud komposit, dengan senjatanya berupa Meriam dan Rudal.[4][5]

Referensi