Deklarasi Balibo
Deklarasi Balibo adalah sebuah deklarasi oleh rakyat Timor Portugis di Balibo, Timor Leste untuk bergabung dengan Bangsa Indonesia. Deklarasi ini dilontarkan oleh Xavier Lopez da Cruz pada 30 November 1975, mewakili tiga partai politik, di antaranya adalah Partai Klibur Oan Timor Asuwain (KOTA), Uniao Democratic Timorense (UDT) dan Associacao Popular Democratica de Timor Pro Referendo (APODETI).[1][2]
Saat deklarasi ini dilontarkan, dua hari sebelumnya (28 November 1975)[3], ada pula Partai Frente Revolucionaria do Timor-Leste Independente (Fretelin), yang juga telah mengumandangkan kemerdekaan Timor Timur dari penjajahan Portugis, dan menjadi negara sendiri. Hal ini menimbulkan perpecahan di antara rakyat Timor Timur yang Pro-Kemerdekaan dan Pro-Integrasi.
Maksud dan Tujuan
Lahirnya Deklarasi Balibo dmaksudkan untuk memperkuat legitimasi pemerintah Indonesia menyerbu Timor Portugis dan secara de facto menggabungkannya ke dalam Republik Indonesia.[4] Saat itu, Amerika Serikat baru saja menarik pasukannya dari Vietnam Selatan karena haluan negara Vietnam Selatan tersebut adalah Komunis dan tidak sepaham dengan Amerika Serikat. Fretelin yang konon didominasi golongan "Komunis" juga dikhawatirkan pemerintah Amerika Serikat, Australia, sehingga mendukung Deklarasi Balibo dan mendukung Invasi Indonesia ke Timor Timur[4]
Lihat Pula
- Balibo Five, sebuah kasus pembunuhan terhadap wartawan Australia pada 16 Oktober 1975, sebelum adanya Deklarasi Balibo
- Operasi Seroja
- Sejarah Timor Leste
- Hubungan Indonesia dengan Timor Leste
Referensi
- ^ "Timor Leste Dikumandangkan, Timor Timur dalam ingatan - Liputan 6 News". Diakses tanggal 13 Januari 2019.
- ^ "Deklarasi Balibo, dongengan integrasi rakyat Timor Timur - SINDOnews". Diakses tanggal 13 Januari 2019.
- ^ "28 November 1975: Fretelin Memproklamasikan Kemerdekaan Timor Timur". Diakses tanggal 13 Januari 2019.
- ^ a b Soetiono, Benny G. Tionghoa Dalam Pusaran Politik. TransMedia. Diakses tanggal 13 Januari 2019.