Lompat ke isi

Unta

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 16 Maret 2021 10.36 oleh RianHS (bicara | kontrib) (Menolak perubahan teks terakhir (oleh 140.213.155.112) dan mengembalikan revisi 18132228 oleh RianHS)
Unta
Camelus bactrianus
Camelus dromedarius
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Camelus

Linnaeus, 1758
Spesies

Camelus bactrianus
Camelus dromedarius Camelus divaliarus

Unta adalah dua spesies hewan berkuku genap dari genus Camelus (satu berpunuk tunggal - Camelus dromedarius, satu lagi berpunuk ganda - Camelus bactrianus) yang hidup ditemukan di wilayah kering dan gurun di Asia dan Afrika Utara. Rata-rata umur harapan hidup unta adalah antara 30 sampai 50 tahun.

Domestikasi unta oleh manusia telah dimulai sejak kurang lebih 5.000 tahun yang lalu. Pemanfaatan unta antara lain untuk diambil susu (yang memiliki nilai nutrisi lebih tinggi daripada susu sapi) serta dagingnya, dan juga digunakan sebagai hewan pekerja.

Kemampuan adaptasi

Seperti yang diketahui, unta hidup di padang pasir yang memiliki range temperatur udara yang mampu membunuh mayoritas makhluk hidup. Selain itu, mereka mampu untuk tidak makan dan minum selama beberapa hari.

Ada banyak hal yang membuat mereka mampu beradaptasi. Salah satunya adalah punuknya. Banyak orang mengira punuknya menyimpan air, tetapi sebenarnya tidak. Punuk unta menyimpan lemak khusus, yang pada suatu saat bisa diubah menjadi air dengan bantuan oksigen hasil respirasi. Satu gram lemak yang ada pada punuk unta bisa diubah menjadi satu gram air.

Kemampuan adaptasi lainnya yang luar biasa adalah, sistem respirasinya meninggalkan sedikit sekali jejak uap air. Uap air yang keluar dari paru-paru diserap kembali oleh tubuhnya melalui sel khusus yang terdapat di hidung bagian dalam, membentuk kristal dan suatu saat dapat diambil.

Tubuh unta dapat bertahan hingga pada suhu 41 derajat celcius. Lebih dari itu, unta mulai berkeringat. Penguapan dari keringat yang terjadi hanya pada kulitnya, bukan pada rambutnya. Dengan cara pendinginan yang efisien itu, unta mampu menghemat air cukup banyak.

Unta mampu bertahan dengan kehilangan massa sekitar 20–25% selama berkeringat. Mayoritas makhluk hidup hanya mampu bertahan hingga kehilangan massa sekitar 3–4% sebelum terjadi gagal jantung akibat mengentalnya darah. Meskipun unta kehilangan banyak cairan tubuh, darahnya tetap terhidrasi, hingga batas 25% tercapai.

Ada banyak hal mengapa darah unta tidak mengental pada kondisi di mana darah mayoritas makhluk hidup sudah mengental. Sel darah merah unta berbentuk oval, bukan bulat seperti makhluk hidup lainnya. Unta juga memiliki sistem imunitas yang cukup unik. Semua mamalia memiliki antibodi berbentuk Y dengan dua rantai panjang sepanjang Y itu dengan dua rantai pendek di setiap ujung dari Y tersebut, tetapi unta hanya memiliki dua rantai panjang yang menjadikannya berbentuk lebih kecil sehingga mengurangi kemungkinan darah akan mengental.

Ginjal dan usus mereka sangat efisien dalam menyaring air. Bentuk urin mereka sangat kental dan kotoran mereka sangat kering sehingga bisa langsung dibakar ketika dikeluarkan.

Persebaran

Unta Arab (C. dromedarius) hidup di kawasan Afrika utara dan Timur Tengah serta anak benua India. Jumlahnya saat ini sekitar 14 juta ekor. Di Afrika utara, unta arab sangat berperan bagi sebagian negara, seperti Somalia dan Ethiopia. Di sana unta dimanfaatkan susunya.

Unta baktrian hidup di kawasan Gurun Gobi di Tiongkok, Mongolia dan Australia. Unta baktrian saat ini jumlahnya menurun sekitar 1,4 juta yang disebabkan berbagai faktor, salah satunya pembunuhan massal unta di Australia. Unta di dianggap menjadi penyumbang gas rumah kaca dan dianggap menjadi biang kerok terjadinya global warming.

Lihat pula

Pranala luar