SMA Santo Aloysius Bandung
SMA Santo Aloysius | |
---|---|
Informasi | |
Didirikan | 21 Juni 1930 (91 tahun) |
Jenis | Sekolah Menegah Atas Swasta |
Akreditasi | A |
Kepala Sekolah | Gerapiwati S. Pd |
Rentang kelas | X, XI, XII. |
Kurikulum | Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan |
Alamat | |
Lokasi | Sekolah St. Aloysius 1: Jalan Sultan Agung no.4 Sekolah St. Aloysius 2: Jalan Batununggal Indah II no. 30, Bandung, Jawa Barat, Indonesia |
Tel./Faks. | (022) 4205213 (Sekolah St. Aloysius 1) (022) 7510965 (Sekolah St. Aloysius 2) |
Moto | |
Moto | Ad Maiora Natus Sum (Latin) Arti: "Aku Lahir Untuk Sesuatu yang Lebih" TOP awalnya (Tot Onze Prezier) (Belanda) yang artinya To Our Pleasure (Inggris) Arti: "Untuk kesenangan kami" sekarang (Taruna Ogha Pravritti) (Sansekerta) Arti: "Pemuda akan Bertahan" |
SMA Santo Aloysius merupakan sekolah swasta katolik yang berada di Kota Bandung, Jawa Barat. Berada di bawah naungan Yayasan Mardiwijana dan Satya Winaya Bandung, sekolah ini didirikan pada tanggal 21 Juni 1930, menjadikannya salah satu sekolah tertua di Bandung. Saat ini, terdapat 2 SMA Santo Aloysius di Kota Bandung. Yang pertama berlokasi di jalan Sultan Agung no. 4, sedangkan SMA Santo Aloysius 2 terletak di jalan Batununggal Indah II No. 30.
Sejarah
SMA Santo Aloysius awalnya didirikan di Jalan Sultan Agung, sebagai bagian dari SMP dahulu Meer Uitgebreid Lagere Onderwijs (MULO) Santo Aloysius. Pendirinya merupakan biarawan-biarawan dari Ordo Sanctae Crucis (OSC - lebih dikenal dengan nama Ordo Salib Suci oleh masyarakat saat ini). Kedua sekolah tersebut kini merupakan bagian dari kompleks Sekolah Santo Aloysius Sultan Agung, yang bersambung dengan Kompleks Pra-TK, TK, serta Kompleks SD Santo Aloysius (dulu bernama SD Santo Yusuf 1, meski berada di bawah naungan yayasan yang sama) di Jalan Trunojoyo. Gedung sekolah SMP - SMA sendiri menyimpan kenangan pahit pada masa penjajahan Jepang, karena digunakan sebagai kamp konsentrasi bagi orang Belanda, dan merupakan tempat eksekusi bagi para tawanan, termasuk para biarawan OSC sendiri.
Setelah Republik Indonesia merdeka, hubungan Indonesia-Belanda menjadi buruk, membuat banyak biarawan OSC tidak berani untuk tinggal di Indonesia. Sekolah Santo Aloysius pun menjadi terbengkalai. Barulah pada tahun 1950-an, sekolah Santo Aloysius diserahkan kembali kepada Gereja Katolik, dalam hal ini Ordo Salib Suci. Kini, sekolah Santo Aloysius masih berada di bawah OSC. Bahkan, biara milik ordo tersebut, yang berada di samping sekolah, masih dipertahankan, dan para frater masih mengajarkan pelajaran agama, baik di SMP maupun SMA.
Selain di Sultan Agung, SMA Santo Aloysius juga berada di Kompleks Sekolah Santo Aloysius di Batununggal. SMA Santo Aloysius Batununggal merupakan sekolah yang lebih baru, dengan murid yang lebih sedikit bila dibandingkan dengan SMA Santo Aloysius di Sultan Agung
Pada tahun 2020, wabah COVID-19 muncul dan membuat hampir seluruh dunia mengalami kelumpuhan di berbagai sektor, termasuk sektor pendidikan. Beradaptasi dengan perkembangan dan tantangan zaman, Sekolah Santo Aloysius menghadapi pandemi ini dengan mengubah sistem pembelajaran menjadi pembelajaran daring menggunakan platform Scola LMS dan juga Zoom Meeting. Walaupun sistem pembelajaran daring memiliki banyak kelemahan, cara ini merupakan cara terbaik dalam menjaga keberlangsungan kegiatan belajar mengajar di tengah pandemi yang sedang berlangsung. Dengan cara ini, murid - murid tetap mampu mengakses berbagai materi pelajaran dan menambah pengetahuan mereka.
Kegiatan Ekstrakurikuler
Kegiatan ekstrakurikuler yang ada di SMA Santo Aloysius adalah:
- TOP DBC - Singkatan dari TOP Drum and Bugle Corps, merupakan ekstrakurikuler tertua di SMA Santo Aloysius. Terdiri dari 3 divisi, yaitu percussion (perkusi), wind instrument (alat tiup), dan color guard (CG).
- Basket
- Paduan Suara
- TCC - Singkatan dari TOP Computer Club, terbagi menjadi divisi desain dan programming.
- Paskibra Aloysius - Biasanya diperlukan dalam upacara-upacara sekolah.
- Taekwondo
- Wushu
- KPM - Korps Palang Merah Santo Aloysius. Sering bertugas dalam kegiatan-kegiatan sekolah, juga membantu Palang Merah Nasional dalam penyelamatan korban bencana
- ALPHA - Aloysius Photography, bertugas dalam pengambilan dokumentasi dalam berbagai kegiatan
- SCIENCE CLUB
- VOLI
Alumni
Sejak pertama berdiri, Aloysius Bandung sudah mencetak banyak alumni, diantaranya :
- Marcell Siahaan - Musisi
- Augie Fantinus - Aktor, Presenter
- Theodore Permadi Rachmat - Pengusaha
- Devina Hermawan - Chef
- Uung Sendana Linggaraja - Tokoh Agama Konghucu
- Robby Ko King Tjoen - Pedagang Tembakau, Veteran Pejuang Kemerdekaan Indonesia dan Direktur Produksi serta pemilik Saham Pabrik Serutu "Ko Kwat Ie" Magelang