Lompat ke isi

Teknologi finansial

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 14 November 2021 14.01 oleh Saiful Arvandy (bicara | kontrib) (memperbaiki penulisan)
Inkubator pengembangan teknologi Finansial di Berlin
Pertemuan Fintech di Hilton Colombo di Sri Lanka

Teknologi finansial[1] (bahasa Inggris: financial technology) atau teknologi keuangan adalah penggabungan antara teknologi dan sistem keuangan.[2] Di dalam teknologi finansial terdapat banyak istilah dengan beberapa pengertian yang berhubungan dengan bidang teknologi dan bidang ekonomi agar pendanaan semakin meningkat. Jika pada zaman dulu orang harus bertemu secara langsung untuk melaksanakan transaksi, saat ini semuanya hampir bisa dilakukan dengan gawai seperti halnya mengecek bunga deposito, bertransaksi secara daring, transfer dengan aplikasi perbankan bergerak dan sebagainya.[3] Teknologi finansial sangat populer di kalangan media atau pihak yang aktif di bidang teknologi. Perusahaan rintisan juga menggunakan teknologi finansial ketika berurusan dengan keuangan baik pemindahan keuangan atau yang lainnya.[4]

Terminologi

Asal mula frasa teknologi finansial pertama kali digunakan oleh Citicorp pada tahun 1993 yang bernama resmi Financial Service Technology Consertium. Selain itu, disebutkan juga bahwa istilah itu muncul pada tahun 1972 yang digagas oleh Manufacturers Hanover Trust. Dalam kurun waktu 30 tahun, teknologi finansial mengalami evolusi dalam dua kurun waktu. Fase pertama disebut fintech 1.0 yang dikenal dengan istilah bank driven yaitu inovasi teknologi yang dimotori oleh lembaga bank dan lembaga keuangan formal lainnya.[5]

Setelah meninjau lebih dari 200 karya ilmiah yang mengutip kata teknologi keuangan, sebuah penelitian mengenai definisi dari teknologi keuangan memberikan kesimpulan bahwa teknologi keuangan merupakan industri finansial baru yang mengaplikasikan teknologi untuk meningkatkan aktivitas finansial.[6] Teknologi finansial merupakan perangkat, proses, produk ataupun model bisnis baru dalam industri layanan finansial, terdiri dari satu atau lebih pelengkap layanan keuangan dan tersedia dalam bentuk proses dari ujung ke ujung melalui internet.[7] Teknologi finansial juga dapat dikatakan sebagai segala ide inovatif yang dapat meningkatkan proses layanan finansial dengan cara menawarkan solusi dalam bentuk teknologi yang didasarkan pada situasi bisnis yang berbeda-beda. Namun ide-ide tadi juga dapat membawa pada bentuk model bisnis baru atau bisnis-bisnis baru.[8]

Sejarah

Teknologi finansial yang paling awal dikembangkan pada abad ke-19 melalui penemuan telegraf. Komersialisasi telegraf mulai dilakukan pada tahun 1838 M. Selanjutnya, pada tahun 1869 dibuatlah sistem keuangan global yang mencakup wilayah trans-Atlantik. Penghubung sistem keuangan ini menggunakan teknologi kabel lintas wilayah beserta dengan infrastruktur yang diperlukannya. Bank bernama Barclays kemudian berhasil membuat anjungan tunai mandiri pada tahun 1967.[9]

Sementara itu, perkembangan teknologi komputer dan internet pada tahun 1966 mengawali pengembangan teknologi finansial pada masa modern. Komputer dan internet mulai digunakan untuk mengembangkan bisnis dalam skala global. Bank memulai penggunaan teknologi finansial pada periode tahun 1980an. Komputer dimanfaatkan oleh bank untuk keperluan pencatatan.[10]

Ruang lingkup

Ruang lingkup teknologi finansial mencakup segala jenis inovasi teknologi yang berkaitan dengan keuangan. Cakupannya meliputi lembaga keuangan tradisional, perusahaan rintisan, pengembangan teknologi, konsumen keuangan dan pemerintah. Tiap gagasan teknologi yang kreatif dan tiap aktivitas bisnis yang dapat mengembangkan ekonomi lokal juga termasuk dalam ruang lingkup teknologi finansial. Sasaran pengembangan ruang lingkup teknologi finansial antara lain pada perangkat lunak, serta pengadaan pinjaman dan perdagangan daring tanpa pihak perantara. Perbankan bergerak dan sistem manajemen aset berbasis algoritme juga menjadi sasaran pengembangan teknologi finansial.[11]

Inovasi teknologi

Teknologi informasi dapat berkembang karena adanya beberapa faktor teknologi dan faktor konsumen teknologi. Faktor teknologi meliputi pemakaian perangkat digital dan perangkat seluler serta berkurangnya hambatan dalam membangun bisnis digital. Sementara faktor konsumen meliputi perubahan sikap, kepentingan dan kepercayaan nasabah serta kebijakan yang menguntunkan dan perolehan laba. Sementara itu, inovasi teknologi finansial secara umum ditentukan oleh kondisi penawaran dan permintaan.[12] Perusahaan teknologi finansial menggunakan berbagai macam teknologi, termasuk kecerdasan buatan, mahadata, otomatisasi proses robotik, dan rantai blok.

Kecerdasan buatan

Algoritme kecerdasan buatan dapat menyediakan wawasan yang mendalam mengenai kebiasaan pengeluaran pelanggan serta membuat institusi finansial lebih memahami penerima jasa mereka. Bot obrolan merupakan kecerdasan buatan lain yang digunakan bank untuk membantu dalam bidang layanan pelanggan.[13]

Mahadata

Mahadata dapat memprediksi investasi dan perubahan pasar klien untuk menciptakan strategi baru dan portofolio, menganalisis kebiasaan pengeluaran klien, meningkatkan deteksi penipuan, serta menciptakan strategi pemasaran.[14]

Otomatisasi proses robotik

Otomatisasi proses robotik merupakan teknologi kecerdasan buatan yang ditujukan untuk melakukan pekerjaan spesifik yang dilakukan secara berulang-ulang.[15] Perannya hanya melakukan otomatisasi pada seluruh tugas yang ada di dalam suatu bisnis. Aktivitas bisnis perusahaan dapat berlangsung dengan optimal ketika terbentuk kerja sama antara otomatisasi proses robotik dengan otomatisasi proses digital.[16] Otomatisasi proses robotik dapat membantu memproses informasi keuangan seperti hutang dan piutang lebih efisien daripada proses manual dan seringkali lebih akurat.[17]

Rantai blok

Rantai blok adalah teknologi baru di bidang keuangan yang telah mendorong investasi signifikan dari banyak perusahaan.[18] Sifat rantai blok yang terdesentralisasi dapat menghilangkan kebutuhan pihak ketiga untuk melakukan transaksi.[19]

Perbankan bergerak

Perbankan bergerak merupakan layanan bank yang memudahkan nasabah dalam mengadakan transaksi perbankan melalui telepon genggam atau ponsel cerdas. Menu layanan bank tersedia di dalam kartu SIM, Data Pelayanan Tambahan Tak Terstruktur. Cara lain untuk memperoleh menu layanan perbankan bergerak adalag dengan mengunduh dan memasang aplikasi layanan di dalam telepon cerdas. Kelebihan dari perbankan bergerak mengatasi kekurangan dari perbankan dengan layanan pesan singkat. Nasabah tidak perlu mengingat nomor tujuan pengiriman dan format pengiriman agar dapat menggunakan layanan perbankan bergerak.[20]

Dengan perbankan bergerak, pengguna dapat melakukan pembayaran dan pengiriman uang dalam jumlah kecil hanya dengan memiliki telepon genggam. Penggunaan teknologi perbankan bergerak mengubah kondisi akses pada jasa keuangan. Pengguna di seluruh dunia kini dapat memperoleh layanan keuangan perbankan. Keunggulan dari perbankan bergerak antara lain pengiriman pesan yang cepat, andal, berbiaya rendah dan aman.[21]

Perkembangan global

Teknologi finansial telah digunakan untuk mengotomatiskan investasi, asuransi, perdagangan, layanan perbankan dan manajemen risiko.[22] Layanan ini mungkin berasal dari berbagai macam penyedia layanan independen termasuk setidaknya satu bank yang memilik lisensi atau penyedia asuransi. Interkoneksi ini dimungkinkan melalui antarmuka pemrograman aplikasi dan bank terbuka dan didukung oleh sebuah regulasi seperti Petunjuk Layanan Pembayaran Eropa.

Robot penasihat adalah salah satu jenis layanan otomatis yang ada dalam penasihat finansial yang menyediakan saran finansial atau managemen investasi daring dengan intervensi manusia yang rendah sampai sedang.[23] Mereka juga menyediakan saran finansial digital dalam aturan matematika atau algoritma dan dengan demikian dapat memberikan alternatif berbiaya rendah untuk penasihat manusia.

Investasi global dalam teknologi finansial meningkat lebih dari 2200% dari $930 juta pada 2008 menjadi $22 miliar pada tahun 2015.[24] Industri teknologi finansial yang baru didirikan di London telah mengalami perkembangan yang cepat dalam beberapa tahun belakangan ini, menurut beberapa pejabat di kantor Walikota London. Empat puluh persen tenaga kerja kota London bekerja di bidang layanan teknologi.[25]

Pada tahun 2004, Eropa telah menginvestasikan $1,5 miliar ke dalam perusahaan teknologi finansial, dengan perusahaan yang berbasis di London menerima $539 juta, perusahaan yang berbasis di Amsterdam menerima $306 juta, dan perusahaan yang berbasis di Stockholm menerima $266 juta investasi. Setelah London, Stockholm adalah kota kedua yang banyak didanai eropa dalam kurun waktu 10 tahun terakhir. Kesepakatan teknologi finansial Eropa mencapai level tertinggi lima perempat, meningkat dari 37 pada Kuartal keempat di tahun 2015 menjadi 47 pada kuartal pertama di tahun 2016.[26][27] Lituania mulai menjadi penghubung Eropa utara untuk perusahaan teknologi finansial sejak berita pada tahun 2016 tentang kemungkinan keluarnya Inggris dari Uni Eropa. Lituania telah mengeluarkan 51 lisensi teknologi finansial sejak 2016, 32 di antaranya pada 2017.[28]

Christine Lagarde, Direktur Manager dari Dana Moneter Internasional berpidato pada tahun 2018 Festival Teknologi Finansial Singapura, festival teknologi finansial terbesar di dunia

Perusahaan Teknologi Finansial di Amerika Serikat telah mengumpulkan $12,4 miliar pada tahun 2018, meningkat 43% dari angka tahun 2017.[29]

Pada kawasan Asia Pasifik, perkembangan teknologi finansial terlihat sejak dibukanya pusat teknologi finansial baru di Sydney pada April 2015.[30] Menurut KPMG, Sektor layanan finansial Sydney pada tahun 2017 telah menciptakan 9% pemasukan dari PDB Australia dan lebih besar dari sektor layanan finansial lain seperti Hong Kong atau Singapura.[31] Sebuah laboratorium inovasi teknologi finansial dibuka di Hong Kong pada tahun 2015.[32] Pada tahun 2015, Otoritas Moneter Singapura meluncurkan sebuah inisiatif bernama "Fintech and Information Group" untuk menarik perusahaan rintisan di seluruh dunia. Mereka menjanjikan pengeluaran $225 juta untuk sektor teknologi finansial dalam kurun waktu lima tahun.[33]

Saat Singapura telah menjadi salah satu pusat finansial di Asia, perusahaan rintisan dalam sektor sejenis dari Vietnam dan Indonesia mulai menunjukkan ketertarikan investasi modal ventura dalam kurun waktu beberapa tahun ini. Sejak 2004, perusahaan teknologi finansial Asia Tenggara telah meningkatkan pendanaan modal ventura dari $35 juta menjadi $679 juta pada tahun 2018 dan $1,14 Miliar pada tahun 2019.[22]

Penghargaan dan pengakuan

Pada tahun 2021, majalah finansial Forbes membuat daftar perusahaan teknologi finansial paling inovatif dalam daftar Fintech 50.[34] Di Eropa terdapat daftar yang disebut,[35] yang bertujuan untuk mengenalkan perusahaan teknologi finansial paling inovatif.[36]

Sebuah laporan yang dipublikasikan pada Februari 2016 oleh EY yang diminta oleh UK Treasury membandingkan tujuh penghubung teknologi finansial terkemuka: Britania Raya, Kalifornia, Kota New York, Singapura, Jerman, Australia dan Hong Kong. Mereka meletakkan Kalifornia dalam posisi pertama dalam 'bakat' dan 'modal', Britania Raya di posisi pertama dalam 'aturan pemerintah' dan Kota New York dalam 'permintaan'.[37] Dalam beberapa tahun belakangan ini, PricewaterhouseCoopers telah merilis laporan yang disebut "Global Fintech Report". Laporan pada tahun 2019 banyak membahas topik sektor teknologi finansial, menjelaskan lanskap industri teknologi finansial, dan beberapa teknologi yang muncul pada sektor tersebut, serta memberikan strategi untuk institusi finansial mengenai bagaimana lebih bekerja sama dengan teknologi-teknologi yang ada pada teknologi finansial dalam bisnis mereka.[38]

Referensi

  1. ^ "Financial Technology - Bank Sentral Republik Indonesia". www.bi.go.id. Diakses tanggal 2019-08-30. 
  2. ^ "KPPU Akan Panggil Asosiasi Fintech soal Bunga Pinjaman Online". ekonomi (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-08-30. 
  3. ^ Suhendra, Zulfi. "Fintech Disebut Jadi Saingan Bank Konvensional, Benarkah?". detikfinance. Diakses tanggal 2019-08-30. 
  4. ^ Kusuma, Hendra. "Sri Mulyani Sindir Fee Perbankan Lebih Mahal dari Fintech". detikfinance. Diakses tanggal 2019-08-30. 
  5. ^ Ginantra, Ni Luh Wiwik Sri Rahayu; Simarmata, Janner; Purba, Ramen A.; Tojiri, Moch Yusuf; Duwila, Amin Ama; Siregar, Muhammad Noor Hasan; Nainggolan, Lora Ekana; Marit, Elisabeth Lenny; Sudirman, Acai (2020-08-04). Teknologi Finansial: Sistem Finansial Berbasis Teknologi di Era Digital. Yayasan Kita Menulis. hlm. 3–5. ISBN 978-623-6512-65-4. 
  6. ^ Schueffel, Patrick (2017-03-09). "Taming the Beast: A Scientific Definition of Fintech". Journal of Innovation Management (dalam bahasa Inggris). 4 (4): 32–54. doi:10.24840/2183-0606_004.004_0004alt=Dapat diakses gratis. ISSN 2183-0606. 
  7. ^ "What is FinTech?". HuffPost (dalam bahasa Inggris). 2017-02-13. Diakses tanggal 2021-11-01. 
  8. ^ Leong, Kelvin.; Sung, Anna (2018). "FinTech (Financial Technology): What is It and How to Use Technologies to Create Business Value in Fintech Way?" (PDF). International Journal of Innovation, Management and Technology. 9 (2): 74–78. doi:10.18178/ijimt.2018.9.2.791. hdl:10034/622459. 
  9. ^ Nasution, D.S., Aminy, M. M., dan Ramadani, L. A. (2019). Yusup, Muhammad, ed. Ekonomi Digital. Mataram: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Universitas Islam Negeri Mataram. hlm. 38. ISBN 978-623-7881-08-7. 
  10. ^ Ginanta, N. L. W. S. R., dkk. (2020). Teknologi Finansial: Sistem Finansial Berbasis Teknologi di Era Digital. Yayasan Kita Menulis. hlm. 3. ISBN 978-623-6512-65-4. 
  11. ^ Rumondang, A., dkk. (2019). Limbong, Tonni, ed. FIntech: Inovasi Sistem Keuangan di Era Digital. Yayasan Kita Menulis. hlm. 5. ISBN 978-623-91948-2-6. 
  12. ^ Yudha, A. T. R. C., dkk (2020). Amirullah, Safira Aulia, ed. Fintech Syariah: Teori dan Terapan. Surabaya: Scopindo Media Pustaka. hlm. 4–5. ISBN 978-623-6922-13-2. 
  13. ^ "Chatbot: The intelligent banking assistant". PwC (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-03-05. 
  14. ^ Xu, Lei; Gao, Runpeng; Xie, Yu; Du, Peng (January 2019). "To Be or Not to Be? Big Data Business Investment Decision-Making in the Supply Chain". Sustainability (dalam bahasa Inggris). 11 (8): 2298. doi:10.3390/su11082298alt=Dapat diakses gratis. 
  15. ^ FORE School of Management, New Delhi, India; Madakam, Somayya; Holmukhe, Rajesh M.; Bharati Vidyapeeth University, Pune, India; Kumar Jaiswal, Durgesh; National Institute of Industrial Engineering (NITIE), Mumbai, India (2019-01-30). "The Future Digital Work Force: Robotic Process Automation (RPA)". Journal of Information Systems and Technology Management. 16: 1–17. doi:10.4301/S1807-1775201916001alt=Dapat diakses gratis. 
  16. ^ Perdana, Arif (2021). Automasi Proses Robotik untuk Akuntansi: Konsep dan Aplikasi. Google Book Play. hlm. 15. 
  17. ^ "Intelligent process automation: The engine at the core of the next-generation operating model | McKinsey". www.mckinsey.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-12-09. 
  18. ^ "Deloitte's 2019 Global Blockchain Survey | Deloitte Insights". www2.deloitte.com. Diakses tanggal 2019-11-13. 
  19. ^ Treleaven, Philip; Gendal Brown, Richard; Yang, Danny (2017). "Blockchain Technology in Finance". Computer. 50 (9): 14–17. doi:10.1109/MC.2017.3571047. ISSN 0018-9162. 
  20. ^ Jasmi, dkk. (2015). Bijak Ber-electronic Banking (PDF). Jakarta: Otoritas Jasa Keuangan. hlm. 13–14. 
  21. ^ Goldberg, M., dan Palladini, E. (2011). Pengelolaan Risiko dan Penciptaan Nilai Melalui Pendanaan Usaha Mikro (PDF). Jakarta: Salemba Empat. hlm. 106–107. ISBN 978-979-061-136-8. 
  22. ^ a b "Vietnam closes in on Singapore as fintech funding booms". Nikkei Asian Review (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-12-04. 
  23. ^ Lieber, Ron (April 11, 2014). "Financial Advice for People Who Aren't Rich". The New York Times. (perlu berlangganan)
  24. ^ "Global Fintech Investment Growth Continues in 2016" (PDF). Accenture. 2017. Diakses tanggal January 15, 2018. 
  25. ^ "What is FinTech and why does it matter to all entrepreneurs?". Hot Topics. July 2014. Diakses tanggal December 9, 2014. 
  26. ^ "Stockholm FinTech: An overview of the FinTech sector in the greater Stockholm Region". Stockholm Business Region. June 2015. Diakses tanggal July 12, 2015. 
  27. ^ "Fintech Investments Skyrocket in 2016– Report". redherring.com. Diakses tanggal July 12, 2016. 
  28. ^ "Brexit a boon for Lithuania's 'fintech' drive". The Business Times (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2018-03-03. 
  29. ^ Kauflin, Jeff. "The 11 Biggest Fintech Companies In America 2019". Forbes (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-02-15. 
  30. ^ "Sydney FinTech hub based on London's Level39 coming next April". BRW. November 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal March 20, 2016. Diakses tanggal November 26, 2014. 
  31. ^ "Subscribe | theaustralian". www.theaustralian.com.au. Diarsipkan dari versi asli tanggal July 1, 2019. Diakses tanggal 2017-09-29. 
  32. ^ "FinTech Innovation Lab in Hong Kong Launches With Eight Firms". Forbes. February 2015. Diakses tanggal February 9, 2015. 
  33. ^ "Fintech – the next frontier for Hong Kong's battle with Singapore?". Diakses tanggal 2016-09-26. 
  34. ^ "The Most Innovative Fintech Companies In 2021". Forbes. June 8, 2021. Diakses tanggal July 5, 2021. 
  35. ^ "THE FINTECH50 Top 10 2020". The FinTech 50 (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-07-05. 
  36. ^ "About The FinTech50 I the 50 hottest FinTechs". The FinTech 50 (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2018-06-27. 
  37. ^ "An evaluation of the international FinTech sector" (PDF). EY. February 24, 2016. Diakses tanggal February 25, 2016. 
  38. ^ PricewaterhouseCoopers. "Global FinTech Report 2019". PwC (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-11-08. 

Pranala luar

Lihat pula