Lompat ke isi

Sungai Ketahun

Koordinat: 3°23′09″S 101°49′16″E / 3.3859392°S 101.8210912°E / -3.3859392; 101.8210912
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 18 Juli 2023 07.39 oleh Dasnusantara (bicara | kontrib) (+kategori DAS)
Sungai Ketahun
Air Ketaun
Bioa Tawên
Bagian hilir sungai Ketahun dipandang dari Jalan Lintas Barat Sumatra
Sungai Ketahun di Sumatra
Sungai Ketahun
Lokasi muara
Sungai Ketahun di Indonesia
Sungai Ketahun
Sungai Ketahun (Indonesia)
Lokasi
Negara Indonesia
ProvinsiIndonesia
Ciri-ciri fisik
Hulu sungaiPegunungan Bukit Barisan
 - lokasiTopos, Kabupaten Lebong
 - elevasi1400
Muara sungaiSamudra Hindia
 - lokasiKetahun, Kabupaten Bengkulu Utara
Panjang120 km
Daerah Aliran Sungai
Luas DAS2.405.451 km2 (928.750 sq mi)
Informasi lokal
Zona waktuWIB (UTC+7)
GeoNames1640115

Sungai Ketahun atau dalam bahasa Rejang dikenal sebagai Bioa Tawên, adalah sungai lintas kabupaten sekaligus salah satu dari 120 buah sungai yang terletak di provinsi Bengkulu, Indonesia.[1][2] Sungai ini berhulu di wilayah Topos, Lebong, mengalir ke arah barat dan bermuara di Samudra Hindia,[3] dekat Pasar Ketahun, Bengkulu Utara.

Dengan panjang 120 km, sungai Ketahun adalah sungai terpanjang di Bengkulu.[4] Bagian hilir dan muara sungai yang berada di kawasan pesisir terdiri dari lembah aluvial yang subur selebar 50-100 meter.[5] Sungai Ketahun memiliki daerah aliran sungai (DAS) terluas di Bengkulu, dengan wilayah mencapai 2.405 km2.[6] Daerah aliran sungainya berbatasan dengan DAS Batanghari di sebelah utara dan DAS Musi di sebelah timur.[7]

Pemanfaatan

Sungai ini merupakan sumber air utama bagi Danau Tes dan sekaligus sumber penggerak PLTA Tes, salah satu PLTA tertua di luar Jawa.[8] PLTA Tes yang terdiri dari dua unit tersebut pada awalnya sengaja didirikan guna menghasilkan listrik dan menyuplainya bagi kebutuhan industri pertambangan emas dan perak kolonial di daerah Tambang Sawah serta tambang swasta milik Mijnbouw Maatschappij Rejang Lebong.[9] Selain itu sungai Ketahun sejak lama menjadi sarana transportasi air primadona sebelum berkembang pesatnya transportasi darat.[2]

Luak[a] Lebong yang dialiri oleh sungai ini, sejak lama dimanfaatkan sebagai area penanaman padi darat dan padi sawah oleh masyarakat.[10] Pemanfaatan lain adalah sebagai destinasi wisata arung jeram.[11]

Nilai penting

Sungai ini merupakan satu dari dua sungai penting bagi kebudayaan masyarakat Rejang, bersama dengan sungai Musi. Menurut tuturan lokal, masyarakat Rejang masa lalu membangun permukiman mereka di tepian sungai ini. Para pendatang dari Majapahit atau Empat Biku yang nantinya akan mendirikan Kerajaan Pat Petulai memasuki wilayah Lebong dengan memudiki sungai ini.[12] Ketahun juga diyakini sebagai sungai bertuah oleh suku tersebut.[13]

Catatan

  1. ^ Luak atau nuak merupakan ketampakan alam berupa lembah yang berada di sekitar sungai dan terkurung oleh gunung-gunung di kedua sisinya.

Referensi

Daftar pustaka

Buku

Jurnal

Laporan

Makalah untuk konferensi, seminar, dan simposium

3°23′09″S 101°49′16″E / 3.3859392°S 101.8210912°E / -3.3859392; 101.8210912