Lompat ke isi

Jongaya, Tamalate, Makassar

Koordinat: 5°10′24″S 119°25′22″E / 5.17333°S 119.42278°E / -5.17333; 119.42278
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Jongaya
Negara Indonesia
ProvinsiSulawesi Selatan
KotaMakassar
KecamatanTamalate
Kode Kemendagri73.71.10.1003 Edit nilai pada Wikidata
Kode BPS7371030005 Edit nilai pada Wikidata
Luas0,51 km²
Jumlah penduduk15.678 jiwa (2019)
Jumlah RT56
Jumlah RW14
Jumlah KK4.885
Peta
PetaKoordinat: 5°10′23.999″S 119°25′22.001″E / 5.17333306°S 119.42277806°E / -5.17333306; 119.42277806
Istana raja Gowa di Jongaya pada masa wamena
Makam raja Gowa terakhir di Jongaya (foto diambil tahun 1929)

Jongaya adalah nama sebuah kelurahan di Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia. Kelurahan ini memiliki luas wilayah 0,51 km² yang terdiri dari 56 RT dan 14 RW. Secara astronomis, kelurahan ini berada pada titik koordinat 5°10'48.10" LS dan 119°25'00.60" BT. Jumlah penduduk Kelurahan Jongaya pada tahun 2019 tercatat 15.678 jiwa yang terdiri atas 7.822 jiwa laki-laki dan 7.856 jiwa perempuan. Di kelurahan ini terdapat 1.935 bangunan rumah dan 89 ruko. Kantor kelurahan ini beralamat di Jl. Daeng Ngeppe No. 43, Kota Makassar.[1]

Kronik nama

Kelurahan Jongaya berasal dari kata "Jongaya" yang berarti binatang rusa (jonga). Konon wilayah Kelurahan Jongaya dahulu adalah kawasan tempat tinggal para raja, yakni Raja Gowa, Bone, dan Luwu. Serta sebagian dari kawasan itu adalah tempat berlatih ketangkasan para raja dan putra-putranya, yakni dengan berburu rusa. Karena tempat tersebut terdapat banyak rusa (jonga), maka disebutlah kampung itu sebagai Kampung Jongaya.[1]

Dalam wilayah Jongaya terdapat beberapa tempat yang dikenal sebagai Kampung Kawah sebagai tempat berkeliarannya para rusa milik raja, Kampung Pa'baeng-Baeng sebagai batas wilayah tempat berlatih ketangkasan. Ada juga Kampung Balang Boddong sebagai tempat minum kuda dan rusa para raja, dan Kampung Pedda sebagai tempat makan para kuda dan rusa para raja. Setelah terjadi pemekaran kelurahan pada tahun 1990 sampai 1993, Kampung Pa'baeng-Baeng terpisah dari Kelurahan Jongaya menjadi Keluruhan Pabaeng-Baeng dan Kampung Balang Boddong menjadi Kelurahan Bongaya.[1]

Di Kelurahan Jongaya terdapat nama kampung yang masih digunakan oleh masyarakat, yaitu: Kampung Kawa' yang meliputi RW 02, RW 03, RW 04, RW 05, RW 06, RW 07, & RW 08 yang artinya kampung yang dikelilingi dengan pagar kawat. Kawasan tersebut adalah tempat berkeliarannya rusa-rusa milik raja, sehingga untuk keamanan rusa tersebut maka kerajaan memagari dengan kawat, sehingga sampai hari ini wilayah tersebut masih melekat dengan nama Kampung Kawa'.[1]

Batas wilayah

Kelurahan Jongaya memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut:

Sebelah Berbatasan
utara Kelurahan Pa'baeng-Baeng dan Kelurahan Bongaya
selatan Kelurahan Balang Baru
barat Kelurahan Karang Anyar
timur Kelurahan Bonto Duri

[1]

Daftar lurah

  • Subuhan Maksud, S.E.

Sarana dan prasarana

Fasilitas pendidikan

No. Sekolah Jumlah (Unit)
1 TK
3
2 SD
6
3 SMP
2
4 SMA/SMK
3
5 Perguruan Tinggi
1
Jumlah 15

[1]

Tempat ibadah

No. Tempat ibadah Jumlah (Unit)
1 Masjid
9
2 Gereja
2
3 Pura
0
4 Wihara
0
Jumlah 11

[1]

Referensi

  1. ^ a b c d e f g Fajriani, Nur (28 Februari 2020). "Sejarah Penamaan dan Profil Lengkap Kelurahan Jongaya, Pernah Jadi Tempat Berlatih Berburu Rusa". makassar.tribunnews.com. Diakses tanggal 12 Juni 2023. 

5°10′24″S 119°25′22″E / 5.17333°S 119.42278°E / -5.17333; 119.42278