Daerah Brunei-Muara
4°54′N 114°54′E / 4.9°N 114.9°E
Brunei-Muara
دأيره بروني دان موارا | |
---|---|
Daerah Brunei dan Muara | |
Negara | Brunei Darussalam |
Pemerintahan | |
• Ketua Jabatan | Awang Misle bin Haji Abdul Karim |
• Wakil Ketua Jabatan | Awang Mohamad Yassin bin Haji Ahmed |
Luas | |
• Total | 570 km2 (220 sq mi) |
Ketinggian tertinggi | 140 m (460 ft) |
Ketinggian terendah | 0 m (0 ft) |
Populasi (2018)[3] | |
• Total | 307.000 |
• Kepadatan | 540/km2 (1,400/sq mi) |
Zona waktu | UTC+08:00 (WBD/BNT) |
Kode pos | Bxxxxx |
Kode area telepon | +673 2XX[4] +673 220-21 Kampong Ayer +673 222-25 BSB +673 239 Berakas +673 242-45 Gadong +673 261 Jerudong +673 264 Junjongan +673 266-269 Sengkurong +673 277 Muara |
Kode ISO 3166 | BN-BM |
Pelat kendaraan | KJ Bandar Seri Begawan |
Situs web | bruneimuara |
Brunei–Muara adalah daerah paling paling utara di Brunei. Daerah ini juga merupakan daerah terkecil dibandingkan dengan daerah-daerah lainnya di Brunei. Daerah ini menjadi daerah dengan kepadatan penduduk paling tertinggi di Brunei Darussalam karena sebagian masyarakatnya merupakan masyarakat yang tinggal di pemukiman yang bersifat urban. Dalam daerah ini juga, terdapat dua kota besar di Brunei Darussalam, yakni Bandar Seri Begawan dan Muara, kota dengan pelabuhan terbesar di Brunei
Daerah Brunei-Muara terletak di timur laut, berbatasan dengan Laut Cina Selatan di utara, Teluk Brunei di timur, Limbang, Sarawak (Malaysia) di selatan dan Daerah Tutong di barat.
Permbagian Administrasi
Daerah Brunei dan Muara dibagi atas sejumlah mukim-mukim tertentu. Di setiap mukim, terdapat sejumlah desa atau kampung. Daerah Brunei-Muara diperintah oleh Pejabat Kecamatan, masing-masing mukim oleh penghulu atau kepala daerah dan masing-masing desa oleh Ketua Kampung atau kepala desa. Kepala daerah Brunei-Muara adalah Dato Paduka Haji Awang Mohd. Yusop bin Bakar.
Awalnya, pada masa pemerintahan Sultan Omar Ali Saifuddien III, daerah Brunei-Muara memiliki 17 mukim di mana Berakas belum dibagi menjadi dua divisi dan Kumbang Pasang (sekarang bagian dari Kianggeh) dianggap sebagai sebuah mukim. Namun, selama pemerintahan Sultan Haji Hassanal Bolkiah, daerah Brunei-Muara menerima perubahan. Mukim Berakas dibagi menjadi dua bagian; Berakas A dan B Berakas akibat perkembangan perumahan dan infrastruktur yang cepat. Sementara Kumbang Pasang menjadi diserap ke Kianggeh.
Dan sejak Juli 2007 sampai saat ini, ada 18 mukim dalam Daerah Brunei-Muara sebagai Mukim Gadong sekarang dibagi menjadi dua, Gadong A menempati bagian utara dan mukim Gadong B menempati bagian selatan. Dari semua mukim, 6 di antaranya terletak di desa air dan karena itu dianggap sebagai mukim desa air. Semua mukim air desa yang disebut sebagai Kampung Ayer atau desa air secara keseluruhan. Meskipun mereka adalah bagian dari desa air kolektif, masing-masing mukim diidentifikasi sebagai divisi terpisah atau badan karena alasan administrasi.
- Berakas A
- Berakas B
- Gadong A
- Gadong B
- Kianggeh
- Kilanas
- Kota Batu
- Lumapas
- Mentiri
- Pengkalan Batu
- Sengkurong
- Serasa
- Burong Pinggai Ayer ¹
- Peramu ¹
- Saba ¹
- Sungai Kebun ¹
- Sungai Kedayan ¹
- Tamoi ¹
¹ - Mukim desa air
Catatan kaki
- ^ (Melayu) http://www.moha.gov.bn/SitePages/Ketua-Ketua%20Jabatan.aspx Diarsipkan 2021-03-07 di Wayback Machine.
- ^ BRUNEI-MUARA DISTRICT (PDF) (Laporan) (dalam bahasa Inggris) (edisi ke-dua). Bandar Seri Begawan: Prime Minister’s Office. 2010. hlm. 8. Diakses tanggal 21 September 2019.
- ^ (Melayu) Sheet T2 Diarsipkan 2019-11-28 di Wayback Machine.
- ^ (Inggris) https://www.1blueplanet.com/calling_codes/brunei.html