Kitab Hagai
Perjanjian Lama (Kristen) | |||||
---|---|---|---|---|---|
|
|||||
Tanakh (Ibrani) | |||||
|
|||||
Perjanjian Baru | |||||
Kitab Hagai di dalam Alkitab adalah kumpulan pesan-pesan Tuhan yang disampaikan oleh Nabi Hagai pada tahun 520 Sebelum Masehi.[1] Penulis kitab ini sezaman dengan seorang nabi bernama Zakharia.[1] Kitab ini menceritakan mengenai orang Israel yang telah kembali dari pembuangan di Babel.
Akan tetapi, meskipun mereka telah tinggal beberapa tahun di Yerusalem, Rumah Tuhan (Bait Allah) masih saja merupakan puing-puing. Dalam pesan-pesan itu, Allah mendesak para pemimpin bangsa Israel untuk membangun kembali Rumah Tuhan. Tuhan juga berjanji akan memberikan kemakmuran dan kesejahteraan kepada umat Israel yang telah diperbaharui dan disucikan.
Berdasarkan Pengantar Alkitab Lembaga Alkitab Indonesia, 2002
Waktu Penulisan
Kitab Hagai ditulis tahun 520 SM sekitar 18 tahun setelah raja Koresy menaklukkan Babilon dan mengeluarkan titah di tahun 538 SM mengijinkan orang-orang Yahudi yang ada di pembuangan untuk kembali ke Yudea. Koresy juga mengijinkan pembangunan kembali Bait Suci, karena ia menghargai praktek agama dari penduduk wilayah kekuasaannya. Dalam kitab ini sendiri ditulis sejumlah keterangan mengenai waktu datangnya nubuat:
- Hagai 1:1: Pada tahun yang ke-2 zaman raja Darius, dalam bulan yang ke-6, pada hari pertama bulan itu, datanglah firman TUHAN dengan perantaraan nabi Hagai kepada Zerubabel bin Sealtiel, bupati Yehuda, dan kepada Yosua bin Yozadak, imam besar.
Catatan: Tahun ke-2 raja Darius I = ~520 SM; bulan ke-6 = bulan Elul (~Agustus-September).
- Hagai 1:14–2:1a: TUHAN menggerakkan semangat Zerubabel bin Sealtiel, bupati Yehuda, dan semangat Yosua bin Yozadak, imam besar, dan semangat selebihnya dari bangsa itu, maka datanglah mereka, lalu melakukan pekerjaan pembangunan rumah TUHAN semesta alam, Allah mereka, (2-1a)pada hari yang ke-24 dalam bulan yang ke-6.
- Hagai 2:1b–2:2: (2-1b) Pada tahun yang ke-2 zaman raja Darius, (2:2)dalam bulan yang ke-7, pada tanggal 21 bulan itu, datanglah firman TUHAN dengan perantaraan nabi Hagai.
Catatan: Tahun ke-2 raja Darius I = ~520 SM; bulan ke-7 = bulan Tisyri (~Oktober).
- Hagai 2:11: Pada tanggal 24 bulan yang ke-9, pada tahun yang ke-2 zaman Darius, datanglah firman TUHAN kepada nabi Hagai.
Catatan: Tahun ke-2 raja Darius I = ~520 SM; bulan ke-9 = bulan Kislew (~Desember).
- Hagai 2:19–20: [Firman TUHAN:] "Perhatikanlah mulai dari hari ini dan selanjutnya--mulai dari hari yang ke-24 bulan ke-9. Mulai dari hari diletakkannya dasar bait TUHAN perhatikanlah (2-20)apakah benih masih tinggal tersimpan dalam lumbung, dan apakah pohon anggur dan pohon ara, pohon delima dan pohon zaitun belum berbuah? Mulai dari hari ini Aku akan memberi berkat!"
- Hagai 2:21: Maka datanglah firman TUHAN untuk kedua kalinya kepada Hagai pada tanggal 24 bulan itu [bulan ke-9].
Struktur
Kitab Hagai dibagi menjadi 2 pasal:
- Pasal 1: 14 ayat. [Pada Alkitab bahasa Inggris, pasal 1 terdiri dari 15 ayat, dimana ayat 15 sama dengan ayat 1a dari pasal 2 di Alkitab Indonesia]
- Hagai 1:1–14 = Ajakan untuk membangun kembali Bait Suci
- Pasal 2: 24 ayat. [Pada Alkitab bahasa Inggris, pasal 2 terdiri dari 23 ayat, dimana ayat 1 sama dengan gabungan ayat 1b dan 2 dari pasal 2 di Alkitab Indonesia]
- Hagai 2:1–10 = Kemegahan Bait Suci yang baru
- Hagai 2:11–15 = Pembangunan Bait Suci terancam oleh ikut sertanya orang-orang najis
- Hagai 2:16–20 = Pembangunan Bait Suci mendatangkan berkat
- Hagai 2:21–24 = Janji kepada Zerubabel