Jacob Sihasale
Informasi pribadi | |||
---|---|---|---|
Nama lengkap | Jacob Sihasale | ||
Tanggal lahir | 16 April 1944 | ||
Tempat lahir | Ambon, Maluku, Indonesia | ||
Tanggal meninggal | 7 Juli 1983 | ||
Tempat meninggal | Jakarta, DKI Jakarta, | ||
Tinggi | 169 cm (5 ft 7 in) | ||
Posisi bermain | Penyerang | ||
Informasi klub | |||
Klub saat ini | Persebaya Surabaya | ||
Nomor | 9 | ||
Karier junior | |||
1958-1960 | PSA | ||
1961-1966 | Assyabaab | ||
1967-1969 | PSAD | ||
Karier senior* | |||
Tahun | Tim | Tampil | (Gol) |
1969-1970 | Pardedetex | ?? | (??) |
1970-1975 | Persebaya Surabaya | ||
Tim nasional‡ | |||
1962-1975 | Indonesia | (??) | |
* Penampilan dan gol di klub senior hanya dihitung dari liga domestik dan akurat per 27 September 2010 ‡ Penampilan dan gol di tim nasional akurat per 27 September 2010 |
Jacob Sihasale (16 April 1944 – 7 Juli 1983) merupakan pemain Sepak Bola dari Persebaya, klub Sepak Bola Indonesia, yang dapat berposisi sebagai Penyerang.
Profil
Karir di klub
Mulai terjun dalam persepakbolaan sekitar 1958-1960, terpilih sebagai pemain PSA (Persatuan Sepakbola Ambon).
Tahun 1961 hijrah ke Surabaya dan bergabung dengan perkumpulan yang terkenal, Assyabaab, hingga 1966, Sebelum pindah ke Medan, 2 tahun dia bermain untuk perkumpulan PSAD ; kemudian bermain untuk Pardedetex, Tahun 1970 ia kembali ke Surabaya.
Ia berhasil membawa Persebaya Surabaya menjadi runner up Perserikatan tahun 1971 dan 1973. Setelah di partai final masing-masing kalah dengan Persib dan Persija.
Karir di tim nasional sepak bola Indonesia
Puncak prestasinya dicapai antara 1962-1970, sebagai pemain PSSI dalam berbagai turnamen, antara lain: Piala Raja 1968 dan Piala Raja 1969 di Bangkok; Piala Emas Agha Khan di Pakistan 1968; Turnamen Merdeka 1969 di Kuala Lumpur.
Ia juga turut membawa Indonesia menjadi juara Turnamen HUT Kota Jakarta 1972 di Jakarta ketika di partai final Indonesia berhasil menundukkan Timnas Korea Selatan dengan skor 5-2. Gol-golnya dihasilkan ketika Indonesia membantai Sri Lanka dengan skor 8-0. Ia memborong tiga gol dalam pertandingan itu.
Tahun 1966, ia terpilih untuk menjadi kesebelasan Asian All Stars bersama dengan Soetjipto Soentoro, Max Timisela, Iswadi Idris, dan Abdul Kadir. Mereka merupakan kuartet tercepat di Asia pada saat itu.
Sebagai Pemain PSSI dia telah mencetak 100 gol lebih. Setelah mengalami cidera pada kakinya dalam pertandingan persahabatan antara Persebaya dan Ascot dari Australia, akhir 1975 di Surabaya, ia mengundurkan diri dari persepakbolaan.