Hizkia
Hizkia (Ibrani: חִזְקִיָּ֫הוּ or יְחִזְקִיָּ֫הוּ, Yunani: Ἐζεκίας, Ezekias, dalam Septuaginta; Latin: Ezechias; 715-686 SM) yang artinya "Yahwe adalah kekuatanku" adalah raja kerajaan Yehuda (725 SM sampai 697 SM) yang ke-14 dan anak dari Raja Ahas (2 Raja-raja 18:1) Ia berumur 25 tahun pada waktu ia menjadi raja dan 29 tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem. Nama ibunya ialah Abi, anak Zakharia.[1] Ia mulai memerintah pada tahun ke-3 zaman Hosea bin Ela, raja Israel.
Hizkia menyaksikan pengasingan paksa Kerajaan utara Israel oleh Sargon II dari Asyur tahun 720 SM. Dia menjadi raja Yehuda selama invasi dan pengepungan Yerusalem oleh Sanherib pada 701 SM. Ia diharuskan membayar upeti. Alkitab mencatat bahwa pengepungan dihentikan oleh Tuhan dengan membunuh tentara-tentara Sanherib sebanyak 185.000 orang. (2 Raja-raja 19:35)
Hizkia adalah seorang raja yang kuat dan secara internasional diakui bijaksana. Di dalam soal politik luar negerinya ia berhadapan dengan persoalan, apakah ia harus menggabungkan diri pada Asyur ataukah pada Mesir. Setelah ia bersikap netral selama 10 tahun, kemudian ia menggabungkan dirinya pada suatu persekutuan yang memusuhi Asyur pada tahun 712 di bawah pimpinan Asydod. Tepat pada waktunya ia dapat mengundurkan diri. Pada tahun 702 ia menggabungkan diri pada Mesir untuk melawan Asyur dan dikalahkan oleh Sanherib di dekat Elteko. Ia diharuskan membayar upeti. Hizkia lalu memperkuat Yerusalem (Yesaya 22:10) memperkuat persediaan air kota. Politik dalam negerinya ditandai suatu pembaharuan religius dengan menghancurkan kebaktian di bukit, tugu peringatan Asyera, bahkan kebaktian ular tembaga Arad).
Catatan Alkitab
Sumber: Kitab 2 Raja-raja, Kitab 2 Tawarikh, Kitab Yesaya.
- Menjadi Raja Yehuda (2 Raja–raja 18:1–12).
- Memulihkan rumah Tuhan dan ibadah (dalam 2 Tawarikh 29:1–31:21).
- Mencari pertolongan Tuhan untuk melawan Asyur, dan kemudian luput dari tangan Sanherib (dalam 2 Raja–raja 18:1–19:37; 2 Tawarikh 32:1-23; Yes 36:1-37).
- Merayakan Paskah (2 Tawarikh 30:1-31).
- Disembuhkan (dalam 2 Raja-raja 20:1-11; 2 Tawarikh 32:24-26; Yesaya 38:1–22).
- Dihakimi karena menunjukkan orang Babel harta bendanya (2 Raja-raja 20:12-21; 2 Tawarikh 32:31; dalam Yes 39:1-8).
Catatan Sejarah
- Inskripsi di pintu makam pengurus istananya, Shebna.
- Stempel, ada 2 macam:
- Stempel LMLK, pada pegangan bejana penyimpanan, digali dari lapisan tanah pada zaman raja Senaherib, menunjukkan penggunaan sampai tahun ke-29 pemerintahan Hizkia[2]
- Bullae dari dokumen bersegel, sebagian milik Hizkia sendiri[3]), sisanya milik hamba-hambanya (ah-vah-deem dalam bahasa Ibrani, ayin-bet-dalet-yod-mem), semua dari pasar barang antik.
- Prasasti di terowongan Siloam
Dalam terowongan Siloam ditemukan prasasti untuk memperingati bertemunya dua tim penggali di dalamnya.
Perhitungan waktu
= Pemerintahan
Hizkia bin Ahas memerintah Kerajaan Yehuda di Yerusalem selama 29 tahun sejak usia 25 tahun. [4]
- Ayahnya, Ahas, berusia 36 tahun ketika wafat.
- Hizkia mulai memerintah pada tahun ke-3 pemerintahan Hosea bin Ela di Kerajaan Israel Utara
Pranala luar
Referensi
- ^ {Alkitab|2 Raja-raja 18:2}}
- ^ Grena, 2004, p. 338
- ^ Grena, 2004, p. 26, Figs. 9 and 10
- ^ 2 Raja–raja 18:2; 2 Tawarikh 29:1