Kanker paru-paru
Artikel ini memberikan informasi dasar tentang topik kesehatan. |
Kanker paru-paru | |
---|---|
Potongan dari paru-paru manusia (Warna putih menandakan bagian yang terkena kanker, sedangkan bagian berwarna hitam menunjukkan paru-paru ini adalah milik seorang perokok. | |
Informasi umum | |
Spesialisasi | Onkologi, Pulmonologi |
Kanker paru-paru adalah pertumbuhan sel kanker yang tidak terkendali dalam jaringan paru.[1] Patogenesis kanker paru belum benar-benar dipahami. Sepertinya sel mukosal bronkial mengalami perubahan metaplastik sebagai respon terhadap paparan kronis dari partikel yang terhirup dan melukai paru. Sebagai respon dari luka selular, proses reaksi dan radang akan berevolusi. Sel basal mukosal akan mengalami proliferasi dan terdiferensiasi menjadi sel goblet yang mensekresi mukus. Sepertinya aktivitas metaplastik terjadi akibat pergantian lapisan epitelium kolumnar dengan epitelium skuamus, yang disertai dengan atipia selular dan peningkatan aktivitas mitotik yang berkembang menjadi displasia mukosal. Rentang waktu proses ini belum dapat dipastikan, hanya diperkirakan kurang lebih antara 10 hingga 20 tahun.
Asal-usul sel penyebab kanker paru masih belum dapat dijelaskan. Selama ini berkembang dua buah teori,
- Teori pleuripotential cell oleh Auerbach, yang menjelaskan penyimpangan yang terjadi pada proses diferensiasi sel punca menjadi sel-sel lain.
- Teori sel kecil oleh Yesner, yang menjelaskan neoplasma sel kecil yang mengalami transformasi dan berevolusi menjadi sel kanker
Namun diketahui bahwa terjadi mutasi genetik pada p73,[2] p53 dan pRb, selain peran onkogen c-myb, c-myca, c-mycc, c-raf, L-myc, N-myc, K-rasa, c-fura, N-ras, H-ra, c-erbB1, c-fms, c-fes, c-rlf, c-erbB1, c-erbB2, c-sis, BCL1.[3]
Menurut WHO, kanker paru merupakan penyebab kematian utama dalam kelompok kanker baik pada pria maupun wanita[4].
Jenis kanker paru-paru
Tipe | Sub-tipe | Varian | Frekuensi (%)[6] |
---|---|---|---|
I. Tumor epitelial | |||
A. Sarkoma | 1. Papilloma | ||
2. Adenoma | |||
B. Displasia | |||
C. Karsinoma | 1. sel skuamus | a. varian sel pintal | |
2. sel kecil | a. sel gandum | 16,8 | |
b. sel intermediat | |||
c. sel gandum kombinasi | |||
3. Adeno | a. acinar | ||
b. papillary | |||
c. bronkioalveolar | |||
d. solid carcinoma with mucin formation | |||
4. sel besar | a. giant-cell | 80,4 | |
b. clear-cell | |||
5. adenoskuamus | |||
6. tumor karsinoid | 0,8 | ||
7. kelenjar bronkial | |||
8. Lain-lain | |||
II. Tumor jaringan lunak | |||
III. Tumor mesotelial | |||
A. Sarkoma | |||
B. Karsinoma | |||
IV. Tumor lain | |||
A. Sarkoma | |||
B.Karsinoma | |||
V. Tumor sekunder | |||
VI. Tumor yang belum diklasifikasi | 1,9 | ||
VII. Lesi mirip tumor | 0,1 |
Lebih dari 90% kanker paru berawal dari bronkus, hingga kanker ini disebut karsinoma bronkogenik, yang terdiri dari:
- Karsinoma sel skuamus
- Karsinoma sel kecil
- Karsinoma sel besar
- Adenokarsinoma paru
Karsinoma sel alveolar berasal dari alveoli di dalam paru-paru. Kanker ini bisa merupakan pertumbuhan tunggal, tetapi seringkali menyerang lebih dari satu daerah di paru-paru.
Tumor paru-paru yang lebih jarang terjadi adalah:
- Adenoma (bisa ganas atau jinak)
- Hamartoma kondromatous (jinak)
- Sarkoma (ganas)
Limfoma merupakan kanker dari sistem getah bening, yang bisa berasal dari paru-paru atau merupakan penyebaran dari organ lain. Banyak kanker yang berasal dari tempat lain menyebar ke paru-paru. Biasanya kanker ini berasal dari payudara, usus besar, prostat, ginjal, tiroid, lambung, leher rahim, rektum, buah zakar, tulang dan kulit.
Karsinoma sel skuamus
Disebut squamous cell carcinoma dalam bahasa Inggris atau SCC, jenis kanker ini biasa terjadi di dalam saluran bronkus utama. Umumnya terjadi perkembangan keratin dan mutiara keratin.
Adenokarsinoma paru
Adenokarsinoma paru tercatat terjadi sekitar 30%- 45% dan nampaknya akan terus mengalami peningkatan. Kasus adenokarsinoma paru biasanya terjadi pada organ paru dan lebih sering terjadi pada wanita daripada pada pria, dengan kecenderungan metastasis pada area awal di sekitar nodus limfa dan otak. Penderita adenokarsinoma paru biasanya memiliki riwayat penyakit paru interstitial kronis, seperti skleroderma, penyakit reumatoid, sarkoidosis, pneumonitis interstitial, tuberkolosis, infeksi paru berulang atau penyakit paru yang disertai nekrosis. Hal ini menyebabkan adenokarsinoma sering disebut scar carcinoma.
Adenokarsinoma bronkioalveolar
Sebuah subtipe adenokarsinoma paru dengan tingkat kejadian sekitar 2% - 4% dari total kejadian kanker paru, sering dikaitkan dengan beberapa penyakit paru yang berakibat pada fibrosis paru, seperti pneumonia, fibrosis paru idiopatik, granulomata, asbestosis, alveolitis dengan fibrosis, skleroderma, dan penyakit Hodgkin. Tempat terjadinya kanker ini masih menjadi perdebatan, namun kemungkinan telah diperkecil antara populasi sel Clara atau pneumosit tipe II yang merambat sepanjang alveolar septa.
Karsinoma sel besar
Kanker ini memiliki tingkat kejadian sekitar 9%. Tumor memiliki ciri sel berukuran besar dengan inti sel yang besar. Belum ditemukan diferensiasi grandular atau skuamus.
Penyebab utama
Histological sub-type | Frequency of non-small cell lung cancers (%) | ||
---|---|---|---|
Smokers | Never-smokers | ||
Squamous cell lung carcinoma | 42 | 33 | |
Adenocarcinoma | Adenocarcinoma (not otherwise specified) | 39 | 35 |
Bronchioloalveolar carcinoma | 4 | 10 | |
Carcinoid | 7 | 16 | |
Other | 8 | 6 |
Merokok merupakan penyebab utama dari sekitar 90% kasus kanker paru-paru pada pria dan sekitar 70% pada wanita. Semakin banyak rokok yang dihisap, semakin besar risiko untuk menderita kanker paru-paru.
Hanya sebagian kecil kanker paru-paru (sekitar 10%-15% pada pria dan 5% pada wanita) yang disebabkan oleh zat yang ditemui atau terhirup di tempat bekerja. Bekerja dengan asbes, radiasi, arsen, kromat, nikel, klorometil eter, gas mustard dan pancaran oven arang bisa menyebabkan kanker paru-paru, meskipun biasanya hanya terjadi pada pekerja yang juga merokok.
Peranan polusi udara sebagai penyebab kanker paru-paru masih belum jelas. Beberapa kasus terjadi karena adanya pemaparan oleh gas radon di rumah tangga.
Kadang kanker paru (terutama adenokarsinoma dan karsinoma sel alveolar) terjadi pada orang yang paru-parunya telah memiliki jaringan parut karena penyakit paru-paru lainnya, seperti tuberkulosis dan fibrosis.
Gejala kanker paru
Gejala paling umum yang ditemui pada penderita kanker paru adalah:
- Batuk yang terus menerus atau menjadi hebat.
- Dahak berdarah, berubah warna dan makin banyak.
- Napas sesak dan pendek-pendek.
- Sakit kepala, nyeri atau retak tulang dengan sebab yang tidak jelas.
- Kelelahan kronis
- Kehilangan selara makan atau turunnya berat badan tanpa sebab yang jelas.
- Suara serak/parau.
- Pembengkakan di wajah atau leher.
- Nyeri Dada
- Demam Tinggi
Gejala pada kanker paru umumnya tidak terlalu kentara, sehingga kebanyakan penderita kanker paru yang mencari bantuan medis telah berada dalam stadium lanjut. Kasusk-kasus stadium dini/ awal sering ditemukan tanpa sengaja ketika seseorang melakukan pemeriksaan kesehatan rutin.
Diagnosis dan pengobatan
Beberapa prosedur yang dapat memudahkan diagnosa kanker paru antara lain adalah foto X-Ray, CT Scan Toraks, Biopsi Jarum Halus, Bronkoskopi dan MRI.
Pengobatan kanker paru dapat dilakukan dengan cara-cara seperti
- Pembedahan dengan membuang satu bagain dari paru - kadang melebihi dari tempat ditemukannya tumor dan membuang semua kelenjar getah bening yang terkena kanker.
- Radioterapi atau radiasi dengan sinar-X berintensitas tinggi untuk membunuh sel kanker.
- Kemoterapi
- Meminum obat oral dengan efek samping tertentu yang bertujuan untuk memperpanjang harapan hidup penderita.
Pranala luar
- (Indonesia) CancerHelps.co.id — Portal Informasi/Pengobatan Kanker dan Tumor Indonesia.
- (Indonesia)Kanker paru-paru Kanker Paru-paru.
- (Inggris)Inhibition of Inflammation and Carcinogenesis in the Lung and Colon by Tocopherols
- (Inggris)Role of retinoic receptors in lung carcinogenesis
- (Inggris)Fish oil supplementation inhibits NNK-induced lung carcinogenesis in the A/J mouse
- (Inggris)Beta-carotene promotes the development of NNK-induced small airway-derived lung adenocarcinoma
- (Inggris)Update in Lung Cancer 2008
- (Inggris)Lung Cancer Symptoms
- (Inggris)Causes of lung cancer
- (Inggris)Types of lung cancer
- (Inggris)Epigallocatechin 3-Gallate and Green Tea Catechins: United They Work, Divided They Fail
- (Inggris)Non–Small Cell Lung Cancer: Epidemiology, Risk Factors, Treatment, and Survivorship
- (Inggris)Gamma-aminobutyric acid, a potential tumor suppressor for small airway-derived lung adenocarcinoma.
- (Indonesia) cara atasi kanker paru paru
Refensi
- ^ (Inggris)Donald W Kufe, MD, Raphael E Pollock, MD, PhD, Ralph R Weichselbaum, MD, Robert C Bast, Jr, MD, Ted S Gansler, MD, MBA, James F Holland, MD, ScD (hc), and Emil Frei, III, MD. (2003). Holland-Frei Cancer Medicine. Dana-Farber Cancer Institute, Harvard Medical School Boston, Department of Surgical Oncology, University of Texas, MD Anderson Cancer Center, Department of Radiation and Cellular Oncology, University of Chicago Hospital, Chicago Tumor Institute, University of Chicago, University of Texas, MD Anderson Cancer Center, American Cancer Society, Derald H Ruttenberg Cancer Center, Mount Sinai School of Medicine (edisi ke-6). BC Decker Inc. hlm. Molecular pathogenesis. ISBN 1-55009-213-8. Diakses tanggal 2010-12-12.
- ^ (Inggris)"Mutational analysis of p73 and p53 in human cancer cell lines". Laboratory of Human Carcinogenesis, National Cancer Institute, National Institutes of Health; Yoshikawa H, Nagashima M, Khan MA, McMenamin MG, Hagiwara K, Harris CC. Diakses tanggal 2010-12-12.
- ^ (Inggris)Donald W Kufe, MD, Raphael E Pollock, MD, PhD, Ralph R Weichselbaum, MD, Robert C Bast, Jr, MD, Ted S Gansler, MD, MBA, James F Holland, MD, ScD (hc), and Emil Frei, III, MD. (2003). Holland-Frei Cancer Medicine. Dana-Farber Cancer Institute, Harvard Medical School Boston, Department of Surgical Oncology, University of Texas, MD Anderson Cancer Center, Department of Radiation and Cellular Oncology, University of Chicago Hospital, Chicago Tumor Institute, University of Chicago, University of Texas, MD Anderson Cancer Center, American Cancer Society, Derald H Ruttenberg Cancer Center, Mount Sinai School of Medicine (edisi ke-6). BC Decker Inc. hlm. Table 92-2. Oncogenes and Tumor-Suppressor Genes Altered in Lung Cancer. ISBN 1-55009-213-8. Diakses tanggal 2010-12-12.
- ^ (Inggris) Ferlay J, Bray F, Pisani P and Parkin DM. GLOBOCAN 2002: Cancer Incidence, Mortality and Prevalence Worldwide. IARC CancerBase No. 5, Version 2.0, Lyon: IARC Press, 2004
- ^ (Inggris)Donald W Kufe, MD, Raphael E Pollock, MD, PhD, Ralph R Weichselbaum, MD, Robert C Bast, Jr, MD, Ted S Gansler, MD, MBA, James F Holland, MD, ScD (hc), and Emil Frei, III, MD. (2003). Holland-Frei Cancer Medicine. Dana-Farber Cancer Institute, Harvard Medical School Boston, Department of Surgical Oncology, University of Texas, MD Anderson Cancer Center, Department of Radiation and Cellular Oncology, University of Chicago Hospital, Chicago Tumor Institute, University of Chicago, University of Texas, MD Anderson Cancer Center, American Cancer Society, Derald H Ruttenberg Cancer Center, Mount Sinai School of Medicine (edisi ke-6). BC Decker Inc. hlm. Table 92-3. World Health Organization Lung Cancer Classification. ISBN 1-55009-213-8. Diakses tanggal 2010-12-12.
- ^ Travis, WD (1995). "Lung cancer". Cancer. 75 (Suppl. 1): 191–202. doi:10.1002/1097-0142(19950101)75:1+<191::AID-CNCR2820751307>3.0.CO;2-Y. PMID 8000996.
- ^ Bryant, A (2007). "Differences in epidemiology, histology, and survival between cigarette smokers and never-smokers who develop non-small cell lung cancer". Chest. 132 (1): 198–192. doi:10.1378/chest.07-0442. PMID 17573517.
Templat:Link FA Templat:Link GA Templat:Link FA Templat:Link FA Templat:Link FA Templat:Link FA