Lompat ke isi

Kabupaten Bojonegoro

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Kabupaten Bojonegoro
ꦑꦧꦸꦥꦠꦺꦤ꧀ꦨꦗꦤꦼꦒꦫ/كَبُڤَتَينْ بَوْجَونٚغَر
Daerah tingkat II
Julukan: 
Kota Tayub
Motto: 
"Jer Karta Raharja Mawa Karya" (dari Bahasa Jawa yang artinya "Jika Ingin Sejahtera Harus Bekerja")
Peta
Peta
Kabupaten Bojonegoro ꦑꦧꦸꦥꦠꦺꦤ꧀ꦨꦗꦤꦼꦒꦫ/كَبُڤَتَينْ بَوْجَونٚغَر di Jawa
Kabupaten Bojonegoro ꦑꦧꦸꦥꦠꦺꦤ꧀ꦨꦗꦤꦼꦒꦫ/كَبُڤَتَينْ بَوْجَونٚغَر
Kabupaten Bojonegoro
ꦑꦧꦸꦥꦠꦺꦤ꧀ꦨꦗꦤꦼꦒꦫ/كَبُڤَتَينْ بَوْجَونٚغَر
Peta
Kabupaten Bojonegoro ꦑꦧꦸꦥꦠꦺꦤ꧀ꦨꦗꦤꦼꦒꦫ/كَبُڤَتَينْ بَوْجَونٚغَر di Indonesia
Kabupaten Bojonegoro ꦑꦧꦸꦥꦠꦺꦤ꧀ꦨꦗꦤꦼꦒꦫ/كَبُڤَتَينْ بَوْجَونٚغَر
Kabupaten Bojonegoro
ꦑꦧꦸꦥꦠꦺꦤ꧀ꦨꦗꦤꦼꦒꦫ/كَبُڤَتَينْ بَوْجَونٚغَر
Kabupaten Bojonegoro
ꦑꦧꦸꦥꦠꦺꦤ꧀ꦨꦗꦤꦼꦒꦫ/كَبُڤَتَينْ بَوْجَونٚغَر (Indonesia)
Koordinat: 7°09′S 111°53′E / 7.15°S 111.88°E / -7.15; 111.88
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Timur
Tanggal berdiri20 Oktober 1677
Dasar hukum-
Ibu kotaKota Bojonegoro
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kecamatan: 28
  • Kelurahan: 11
  • Desa: 420
Pemerintahan
 • BupatiDrs. H. Suyoto, M.Si.
 • Wakil BupatiDrs. H. Setyo Hartono, M.M.
Luas
 • Total2.384,02 km2 (92,048 sq mi)
Populasi
 ((2015)[1])
 • Total1.437.210
Demografi
 • AgamaIslam 99.01%
Kristen Protestan 0.43%
Katolik 0.32%
Hindu 0.16%
Buddha 0.05%
Konghucu 0.03%[2]
Zona waktuUTC+07:00 (WIB)
Kode BPS
3522 Edit nilai pada Wikidata
Kode area telepon0353
Kode Kemendagri35.22 Edit nilai pada Wikidata
DAURp. 876.021.914.000.-
Semboyan daerahKota Jati
Situs webwww.bojonegorokab.go.id


Kabupaten Bojonegoro (bahasa Jawa: Kabupatèn Bajanegara, Hanacaraka: ꦨꦗꦤꦼꦒꦫ, Pegon: كَبُڤَتَينْ بَوْجَونٚغَر) adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Ibu kotanya adalah Bojonegoro. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Tuban di utara, Kabupaten Lamongan di timur, Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Madiun, dan Kabupaten Ngawi di selatan, serta Kabupaten Blora (Jawa Tengah) di barat. Bagian barat Bojonegoro (perbatasan dengan Jawa Tengah) merupakan bagian dari Blok Cepu, salah satu sumber deposit minyak bumi terbesar di Indonesia.

Geografi

Bengawan Solo mengalir dari selatan, menjadi batas alam dari Provinsi Jawa Tengah, kemudian mengalir ke arah timur, di sepanjang wilayah utara Kabupaten Bojonegoro. Bagian utara merupakan Daerah Aliran Sungai Bengawan Solo yang cukup subur dengan pertanian yang ekstensif. Kawasan pertanian umumnya ditanami padi pada musim penghujan, dan tembakau pada musim kemarau. Bagian selatan adalah pegunungan kapur, bagian dari rangkaian Pegunungan Kendeng. Bagian barat laut (berbatasan dengan Jawa Tengah) adalah bagian dari rangkaian Pegunungan Kapur Utara.

Kota Bojonegoro terletak di jalur Surabaya-Cepu-Semarang. Kota ini juga dilintasi jalur kereta api jalur Surabaya-Semarang-Jakarta.

Topografi

Keadaan topografi Kabupaten Bojonegoro didominasi oleh keadaan tanah yang berbukit yang berada di sebelah selatan (Pegunungan Kapur Selatan) dan sebelah utara (Pegunungan Kapur Utara) yang mengapit dataran rendah yang berada di sepanjang aliran Bengawan Solo yang merupakan daerah pertanian yang subur.  Lebih jelaskondisi topografidi Kabupaten Bojonegoro. Wilayah Kabupaten Bojonegoro didominasi oleh lahan dengan kemiringan yang relatif datar. Hal tersebut dapat ditunjukkan pada tabel diatas, bahwa 91,26% wilayah Kabupaten Bojonegoro memiliki kemiringan antara 0-15%. Permukaan tanah di Kabupaten Bojonegoro rata-rata berada pada ketinggian dari permukaan laut yang relatif rendah, yaitu berada pada ketinggian antara 25 - 500 m dari permukaan laut.

Pembagian administratif

Kabupaten Bojonegoro terdiri atas 28 kecamatan, yang dibagi lagi atas sejumlah 419 desa dan 11 kelurahan. Pusat pemerintahan di Kecamatan Bojonegoro.

Sejarah

Masa kehidupan sejarah Indonesia Kuno ditandai oleh pengaruh kuat kebudayaan Hindu yang datang dari India sejak Abad I. Hingga abad ke-16, Bojonegoro termasuk wilayah kekuasaan Majapahit. Seiring dengan berdirinya Kesultanan Demak pada abad ke-16, Bojonegoro menjadi wilayah Kerajaan Demak. Dengan berkembangnya budaya baru yaitu Islam, pengaruh budaya Hindu terdesak dan terjadilah pergeseran nilai dan tata masyarakat dari nilai lama Hindu ke nilai baru Islam dengan disertai perang dalam upaya merebut kekuasaan Majapahit (wilwatikta). Peralihan kekuasaan yang disertai pergolakan membawa Bojonegoro masuk dalam wilayah Kerajaan Pajang (1586), dan kemudian Mataram (1587).

Pada tanggal 20 Oktober 1677, status Jipang yang sebelumnya adalah kadipaten diubah menjadi kabupaten dengan Wedana Bupati Mancanegara Wetan, Mas Tumapel yang juga merangkap sebagai Bupati I yang berkedudukan di Jipang. Tanggal ini hingga sekarang diperingati sebagai hari jadi Kabupaten Bojonegoro. Tahun 1725, ketika Pakubuwono II (Kasunanan Surakarta) naik tahta, pusat pemerintahan Kabupaten Jipang dipindahkan dari Jipang ke Rajekwesi, sekitar 10 km sebelah selatan kota Bojonegoro sekarang.

Peta Bojonegoro dari tahun 1950
Berkas:Bojonegoro regency tourism map.png
Peta Tempat Wisata di Bojonegoro
Kantor Pos Pusat
Monumen pahlawan di TMP Kota
Patung Lettu Soejitno di Alun-alun Bojonegoro
Kantor residen
Jembatan Kali Ketek di atas Bengawan Solo
Bengawan Solo dilihat dari Bojonegoro
Masjid Agung Bojonegoro, Sebelum direnovasi
Berkas:Al Birru Pertiwi05.jpg
Masjid Al-Birru Pertiwi di Dander
Klenteng Hok Swie Bio Bojonegoro
Berkas:Kayangan Api.jpg
Api Abadi Kayangan Api di Ngasem

Pemerintahan

Kepala Daerah

Perwakilan

DPRD Kabupaten Bojonegoro hasil Pemilu 2014 tersusun dari 11 partai politik, dengan perincian sebagai berikut:

Partai Kursi
Lambang Partai Golkar Partai Golkar 7
Lambang Partai Demokrat Partai Demokrat 7
Lambang PAN PAN 6
Lambang PKB PKB 6
Lambang PDI-P PDI-P 5
Lambang Partai Gerindra Partai Gerindra 5
Lambang PPP PPP 5
Lambang PKS PKS 4
Lambang Partai NasDem Partai NasDem 2
Lambang Partai Hanura Partai Hanura 2
Lambang PKPI PKPI 1
Total 50

Budaya

  • Masyarakat Samin

Dusun Jepang, salah satu dusun dari 9 dusun di Desa Margomulyo yang berada di kawasan hutan memiliki luas 74,733 hektare. Jarak sekitar 4,5 kilometer dari ibu kota Kecamatan Margomulyo, 69 kilometer arah barat-selatan atau kurang lebih dengan jarak tempuh antara 2-2,5 jam perjalanan dengan kendaraan dari ibu kota Bojonegoro dan 259 kilometer dari ibu kota Provinsi Jawa Timur (Surabaya).

Masyarakat Samin yang tinggal di dusun tersebut, adalah figur tokoh atau orang-orang tua yang gigih berjuang menentang Kolonial Belanda dengan gerakan yang dikenal dengan Gerakan Saminisme, yang dipimpin oleh Ki Samin Surosentiko. Dalam Komunitas Samin tidak ada istilah untuk membantu Pemerintah Belanda seperti menolak membayar pajak, tidak mau kerja sama, tidak mau menjual apalagi memberi hasil bumi kepada Pemerintah Belanda. Prinsip dalam memerangi Kolonial Belanda melalui penanaman ajaran Saminisme yang artinya sami-sami amin (bersama-sama) yang dicerminkan dan dilandasi oleh kekuatan, kejujuran, kebersamaan dan kesederhanaan.

Sikap perjuangann mereka dapat dilihat dari profil orang samin yakni gaya hidup yang tidak bergelimpangan harta, tidak menjadi antek Belanda, bekerja keras, berdoa, berpuasa dan berderma kepada sesama. Ungkapan-ungkapan yang sering diajarkan, antara lain: sikap lahir yang berjalan bersama batin diungkapkan yang berbunyi sabar, nrimo, rilo dan trokal (kerja keras), tidak mau merugikan orang lain diungkapkan dalam sikap sepi ing pamrih rame ing gawe dan selalu hati-hati dalam berbicara diungkapkan ojo waton ngomong, ning ngomong kang maton. Lokasi masyarakat Samin (dusun Jepang) memiliki prospek untuk dikembangkan menjadi objek Wisata Minat Khusus atau Wisata Budaya Masyarakat Samin melalui pengembangan paket Wisata Homestay bersama masyarakat Samin. Hal yang menarik dalam paket ini ialah para wisatawan dapat menikmati suasana dan gaya hidup kekhasan masyarakat Samin. Untuk rintisan tersebut, kebijakan yang telah dilakukan adalah melalui penataan kampung dan penyediaan fasilitas sosial dasar.

  • Tari Tayub

Tayub merupakan tari pergaulan yang populer bagi masyarakat Bojonegoro dan sekitarnya. Tarian ini biasanya dilakukan oleh pria dengan diiringi gamelan dan tembang Jawa yang dilantunkan oleh waranggono yang syairnya sarat dengan petuah dan ajaran.

Pertunjukan tari ini banyak dipergunakan untuk meramaikan kegiatan hajatan yang banyak dilaksanakan oleh warga Bojonegoro ataupun kegiatan kebudayaan yang lain. Biasanya dalam mengadakan kegiatannya, tarian tayub ini sudah terkoordinasi dalam suatu kelompok tertentu dengan nama khas masing-masing.

Biasanya kelompok-kelompok tari tayub ini banyak terdapat di Kecamatan Temayang dan Bubulan yang terletak sekitar 30 km dari Kecamatan Kota Bojonegoro.

  • Wayang Thengul

Wayang Thengul adalah kesenian wayang khas Bojonegoro yang dalam bentuk 3 dimensi dengan diiringi gamelan pelog/slendro yang kemungkinan besar mendapat pengaruh dari alat musik Ponorogo.

Walaupun wayang thengul ini jarang dipertunjukkan lagi, tetapi keberadaannya tetap dilestarikan di Kabupaten Bojonegoro, khususnya di Kecamatan Kanor yang berasalkan dari kata KANORAGAN karena pada ssat itu warok ponorogo menunjukan kekuatan kanoragaanya di sela-sela pentas reog ponorogo dan wayang thengul, daerah ini yang berjarak ± 40 Km dari Kota Bojonegoro.

Perkembangan Wayang Thengul saat ini hingga keluar kota Bojonegoro, Seperti di Ponorogo yang dikenal dengan Wayang YES yang mendapatkan didikan secara langsung di Bojonegoro. Namun pada Wayang Yes memiliki perbedaan pada tokoh cerita, bahkan berkaloborasi dengan dangdut, jazz, bahkan reyog.

Pariwisata

Bojonegoro memiliki banyak tempat wisata meskipun belum terkelola secara maksimal. Akan tetapi hal ini tentu saja bisa menjadi daya tarik tersendiri. Berikut adalah beberapa di antaranya:

Wisata alam

Wisata keluarga

Wisata sejarah

Wisata religi

Wisata belanja

  • Swalayan Sultan Ratu Keraton, di Gajah
  • KDS Mall Bojonegoro, di Sukorejo
  • Bravo Bojonegoro di Bojonegoro
  • Giant Supermarket Bojonegoro di Bojonegoro
  • Carrefour Bojonegoro (dalam tahap pembangunan)

Wisata taman kota

Produk unggulan (Potensi Bojonegoro)

  • Kerajinan mebel kayu jati

Produk unggulan ini telah lama dikenal dan berkualitas ekspor, karena Bojonegoro merupakan penghasil kayu jati berkualitas. Corak dan desain telah disesuaikan dengan situasi zaman, baik lemari, buffet, meja, kursi atau tempat tidur. Adapun daerah-daerah yang terkenal sebagai industri mebel yaitu di antaranya sukorejo dan temayang. apa yang membedakan mebel bojonegoro dengan mebel yang lain, mebel bojonegoro dibuat dari kayu-kayu jati asli dan memiliki umur yang bisa di bilang sudah cukup tua, dengan menggukan kayu yang tua maka hasil mebelnya dan ukirannya akan sangat indah sehingga memberikan corak yang khas.

  • Kerajinan bubut-cukit

Bentuk souvenir kayu jati khas Bojonegoro yang tetap menonjolkan guratan kayu jati. Penggarapannya dilakukan secara teliti dan detail, tetapi tetap mempertimbangkan aspek estetika. Khususnya berupa miniatur mobil, sepeda motor, becak, kereta api, jam dinding atau guci, penghias interior.

  • Kerajinan limbah kayu

Kerajinan limbah kayu jati yang dibentuk menjadi karya seni dalam berbagai model sudah merambah pasar ekspor ke berbagai negara.

  • Kerajinan batu onix

Bojonegoro memiliki tambang batu onix yang melimpah sehingga berbagai produk kerajinan onix dapat dihasilkan dengan kualitas sangat memuaskan. Pusat kerajinan batu onix terdapat di Kecamatan Bubulan.

Ledre adalah makanan khas Bojonegoro. Berbentuk gapit (seperti emping gulung) dengan aroma khas pisang raja yang manis. Sangat tepat untuk teman minum teh atau dan sajian tamu atau untuk oleh-oleh. Perbedaan ledre dengan gapit yaitu ledre lebih halus, lembut dan aroma pisangnya menyengat, sementara gapit agak kasar. selain dari pisang raja ledre juga bisa terbuat dari berbagai pisang misalnya pisang saba, pisang hijau, pisang susu,dll. tetapi yang khas di daerah bojonegoro atau lebih optimalnya dalam membuat ledre yaitu menggunakan pisang raja.

  • Rengginang Singkong

Rengginang singkong merupakan oleh-oleh yang bisa didapatkan di Bojonegoro. Jika rengginang pada umumnya berbahan dasar ketan, rengginang singkong berasal dari bahan dasar singkong yang diolah dan dijadikan rengginang. selain mengangkat nilai ekonomi dari singkong, rengginang singkong juga dikenal dengan rasanya yang renyah dan gurih. Sangat cocok untuk dijadikan oleh-oleh dan dinikmati sebagai camilan ketika berkumpul bersama keluarga. Rengginang singkong ini bisa didapatkan di desa Ngraseh, kecamatan Dander. Juga bisa didapatkan di toko oleh-oleh di Bojonegoro.

  • Salak Wedi

Salak Wedi rasanya manis, masir, renyah, segar dan besar. Dapat dijumpai di setiap pekarangan rumah penduduk di desa Wedi dan sekitarnya. Perbedaan Salak Wedi dengan salak lain, seperti Salak Pondoh, adalah kandungan air yang lebih banyak sehingga membuat Salak Wedi terasa lebih segar. Keberadaan Salak Wedi sudah ada sejak puluhan bahkan ratusan tahun silam, yang secara turun-temurun telah menjadi sumber pendapatan bagi warga Desa Wedi. Konon asal muasal bibit salak ini pertama kali dibawa oleh seorang Ulama' yang mengajarkan agama Islam di desa Wedi. Dari bibit tersebut terus berkembang hingga tidak hanya desa Wedi tetapi meliputi juga beberapa desa sekitar Wedi, yaitu Kalianyar dan Tanjungharjo.

  • Blimbing Ngringinrejo

Blimbing dengan berat 2 - 3 ons per buah dapat dijumpai di kebun buah desa Ngringinrejo, Kecamatan Kalitidu, Bojonegoro. Rasanya manis, segar dan harum, sangat tepat untuk hidangan penutup, rujak dan lain-lain.

  • Tembakau Virginia

Bojonegoro adalah penghasil tembakau virginia terbesar di Indonesia dan telah lama dikenal sebagai tembakau terbaik di dunia. Hijaunya tanaman tembakau hampir di seluruh wilayah Bojonegoro dapat dilihat antara bulan Mei - Oktober.

  • Pepaya Kalifornia Bakalan[3]

Daerah di Bojonegoro selain penghasil buah salak dan buah blimbing juga penghasil pepaya manis Kalifornia. Perkebunan pepaya ini berada di Desa Bakalan, Kecamatan Kapas, Bojonegoro.

  • Teh Bougenville Mojodeso[3]

Mojodeso adalah salah satu desa di Kecamatan Kapas yang memiliki produk unggulan berupa teh herbal berbahan utama seludang bunga Bougenville. Teh ini memiliki beberapa khasiat yang baik untuk kesehatan. Tempat produksi teh ini berada di RT. 11 desa Mojodeso.

Forum Warga Bojonegoro

Forum yang diadakan oleh masyarakat Bojonegoro dimana membahas permasalahan yang ada, baik oleh warga yang tinggal di Bojonegoro ataupun di luar daerah. Dan forum ini memperbolehkan anggota untuk mengirimkan saran dan kritik atas kebijakan Pemerintah Daerah Kabupaten Bojonegoro. Sehingga Kebijakan yang diambil oleh PemKab diharapkan dapat memenuhi harapan dan kesejahteraan masyarakat.

Tokoh Terkenal

  • KH. Mohammad Sholeh Talun (Pendiri & Pengasuh Ponpes Attanwir) Talun Sumberrejo Bojonegoro Yang merupakan Guru Besar dan panutan Para Tokoh - Tokoh Bojonegoro.
  • Kyai Haji Anwar Zahid, ulama dari desa Simorejo, Kanor, Bojonegoro yang menjadi pembicara sekaligus artis lokal dengan slogan lucunya "Qulhu ae Lek !"
  • Sandirono, pelawak dari Bojonegoro berkepala botak yang menjadi duet maut bersama seniman ludruk H. Kirun di setiap acara pentas seni di JTV
  • Prof. Dr. Pratikno, M.Soc.Sc, adalah Menteri Sekretaris Negara yang menjabat sejak 27 Oktober 2014. Sebelumnya ia merupakan rektor Universitas Gadjah Mada yang ke 14.[4]
  • Mayjen TNI Basofi Sudirman, adalah Gubernur Jawa Timur periode 1993-1998. Sebelumnya ia pernah menjabat sebagai Kasdam Bukit Barisan (1986-1987) danWakil Gubernur Jakarta tahun 1987-1992.
  • Letjen TNI H. Sudirman Seorang pahlawan dari Bojonegoro yang namanya diabadikan menjadi nama Stadion sepakbola di Bojonegoro dan ayah dari mantan Gubernur Jawa Timur, Mayjen TNI Basofi Sudirman
  • DR.H.Akmal Boedianto SH., M.Si adalah Akademisi sekaligus Birokrat yang memulai karier nya di Bojonegoro, pada masa orde baru beliau merupakan Sekretaris DPD Golkar Bojonegoro, saat menjabat sebagai kepala pemdes Bojonegoro ia pernah membuat terobosan dengan merombak seluruh perangkat desa di bojonegoro yang berusia tua.

Perencanaan

Pemkab Bojonegoro mempunyai beberapa rencana jangka panjang dan jangka pendek untuk membangun Kabupaten Bojonegoro, di antaranya:

  • Membangun Mega Proyek di antaranya Gedung Dinas Pendidikan, Jembatan Penghubung Kasiman - Kedewan, Masjid Agung Darusalam, Alun-alun, dan Gedung Pemkab tujuh lantai, Hotel Griya Dharma Kusuma (GDK), Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Ngasem, dan Pembangunan Gedung Olah Raga (GOR)[5]. Untuk Proyek Gor yang memakan anggaran sebesar Rp.28 Miliar ini dibangun diatas lahan seluas 2,3 hektare dan akan dilengkapi berbagai fasilitas. Dalam gedung seluas 3.500 meter persegi ini akan diisi dengan Lapangan Basket, Futsal, Bulu Tangkis dan Lapangan Voli. Nantinya, gedung ini juga bisa menampung 2.500 penonton. Fasilitas lainnya yang akan disediakan untuk melengkapi GOR antara lain ruang ganti, toilet dan ruang kantor untuk Komite Olah Raga Nasional Indonesia (KONI) Cabang Bojonegoro.
  • Membangun Jalur lingkar luar (ring road) yang rencana akan dimulai dari Proliman, Kapas sampai Kalitidu, pembangunan ring road dimaksudkan untuk mengurangi kendaraan bertonase besar lewat dalam Kota Bojonegoro. Rencana pembangunan akan dimuai pada tahun 2016.[4]
  • Membangun Taman Kota Rajekwesi yang berada di selatan kota berada di Jalan Rajekwesi yang baru akan Beroperasi Tahun 2016.[6]
  • Merehap Wisata Wana Wisata Dander dan Membangun wisata air Waterboom.[7]
  • Merehab Alun-alun Bojonegoro.
  • Membangun wisata malam di Api Abadi Kayangan Api yang berada di Kecamatan Ngasem.[8]
  • Membangun Waduk Gongseng yang berada di Kecamatan Temayang, waduk gongseng memiliki daya tampung yang sama dengan air yang tertampung di Waduk Pacal saat ini yang mencapai 22 juta meter kubik.[3]

Media

Terdapat beberapa media lokal di Kabupaten Bojonegoro, diantaranya:

Media Online

Media Televisi

  • B-One TV Bojonegoro
  • Jtv Bojonegoro

Media Radio

Nama Frekuensi
Radio Bass 96,6 FM
Radio Duta Swara 88,3 FM
Radio Graha 97,8 FM
Radio IBS 94,4 FM
Radio Istana 95 FM
Radio Lintas 89,9 FM
Radio Malowopati 95,8 FM
Radio Maxi 107,3 FM
Radio Menara Darus Salam 106,3 FM
Radio Nuansa 104,5 FM
Radio Pelangi 105,3 FM
Radio Permata 107,0 FM
Radio Prima 93 FM
Radio Prima Husada 107,8 FM
Radio Puspa Jaya 101,7 FM
Radio Suara madani 102,5 FM
Radio Kota 89,1 FM
Radio Swara Bojonegoro Indah 103,3 FM
Radio Voice of SMK 106,5 FM

Referensi

  1. ^ "Kabupaten Bojonegoro Dalam Angka 2016", diakses 07 Agustus 2017
  2. ^ "Kabupaten Bojonegoro Dalam Angka 2016", diakses 07 Agustus 2017
  3. ^ a b c " Pepaya Kalifornia" website blokbojonegoro.com
  4. ^ a b "Profil Pratikno" website ugm.ac.id
  5. ^ "Pembangunan GOR Bojonegoro Segera Rampung" website kanalbojonegoro.com
  6. ^ "Taman Kota Rajekwesi" website blogbojonegoro.com
  7. ^ "Anggaran Pembangunan Waterboom di Dander Rp. 7 Miliyar" website blogbojonegoro.com
  8. ^ "Anggaran Perbaikan Wisata di Bojonegoro" website blogbojonegoro.com

Pranala luar

(Indonesia) Berita Seputar Bojonegoro (Indonesia) rakyat independen Berita Daerah Bojonegoro